Anda di halaman 1dari 5

Kisi kisi Agama Bab 3

1. a. Arti Hierarki

• Kata Hierarki dalam berasal dari bahasa Yunani ‘’hierarchy’’ berarti asal usul suci atau tata
susunan. Menurut ajaran resmi Gereja Katolik, susunan, struktur hierarki berasal dari para
Rasul.

• Kepemimpinan dalam Gereja itu disebut hieraki. Menurut Konsili Vatikan II, struktur hieraki
dikehendaki oleh Tuhan dan berasal dari Tuhan Yesus sendiri dalam Matius 28 : 20.

• Hierarki dalam Gereja Katolik terdiri dari Dewan para Uskup, dengan Paus sebagai kepala
Dewan, dan para Imam, serta para Diakon sebagai pelayan Uskup.

b.Asal Usul Hierarki

• Yesus memilih dan memanggil kedua belas rasul ini adalah asal dimulai Gereja sehingga
terbentuklah hierarki Gereja Katolik. Ketika para rasul mengikuti Yesus mereka
mendengarkan ajaran, melihat mukjizat, dan kuasa Yesus sehingga pada akhirnya kedua
belas rasul mengambil tugas perutusan – Nya.
• Kata RASUL artinya ‘’yang diutus’’ maka 12 rasul ini adalah orang yang melanjutkan tugas
perutusan Yesus ( Yohanes 20 : 21 )
• Kemudian Yesus mengangkat Petrus menjadi ketua para Rasul. Ketika Yesus naik ke sorga
para rasul di kuatkan dengan menerima Roh Kudus para hari Pentakosta. Maka 12 rasul
menjalankan tugas nya sebagai nabi, imam dan raja.
• setelah 12 rasul satu persatu meninggal dunia, maka di pilihlah uskup – uskup baru untuk
menjaga kelangsungan tugas perutusan, yang dulu di pegang oleh dewan para rasul,
sekarang di pegang oleh dewan para uskup.
• Dalam Tradisi Gereja, Petrus adalah uskup Roma yang pertama. Roma dikenal sebagai pusat
Gereja Katolik, tradisi Gereja mengatakan bahwa uskup Roma itu pengganti Petrus, bukan
hanya sebagai uskup local (setempat) tetapi sebagai pemimpin Gereja.
• Pada dasarnya Paus adalah uskup, sebagai ketua para uskup yang tinggal di Roma, Paus
menjalankan tugasnya sebagai pemersatu. Dalam tugas pelayanan seorang uskup
membutuhkan pembantu yakni imam/pastor dan diakon yang diangkat berdasarkan rahmat
tahbisan,

2.Susunan Hierarki Gereja ( Paus, Uskup, Imam, dan Diakon )

a.Paus

 Pengertian

Sebagai wakil Kristus untuk seluruh Gereja dan Gembela Universal, Paus memiliki kuasa yang
penuh, tertinggi dan universal yang dijalankan dengan bebas atas Gereja. ( Matius 16:16-19)

 Tugas

-Paus sebagai pengganti Petrus dan mewakili Kristus sebagai kepala seluruh Gereja.
-Paus menjadi ketua dan pengikut kesatuan para uskup dalam hal mengajar dan memimpin
Gereja.

-Paus menghubungan semua orang beriman, termasuk para uskup dalam ikatan damai, cinta
kasih dan persatuan.

b.Uskup

 Pengertian

-Istilah Uskup berasal dari kata episcopus (Latin) – episkopos (Yunani) yang mempunyai arti
‘’penilik’ atau ‘peninjau’.

-Uskup adalah jabatan seorang beriman Katolik yang dipilih dan dilantik oleh Paus atau Uskup
yang telah ditunjuk, untuk memimpin Keuskupan /Gereja Katolik di wilayah tertentu. Uskup
disebut pengganti para rasul lewat Roh Kudus kepada mereka untuk menjadi gembala dalam
gereja dan pelayan dalam kemimpinan.

 Tugas

-Tugas hieraki yang pertama dan utama adalah mempersatukan dan mempertemukan umat,
maka tugas tersebut sebagai tugas kepemimpinan.

- Dalam tugas pemersatu Gereja itu dibagi menjadi tiga tugas khusus yaitu pewartaan (nabi),
perayaan (imam), pelayanan (raja). Hal tersebut dijabarkan ke dalam tugas Pastoral seorang
uskup sebagai gembala yakni :

1. Mewartakan Injil (LG 25)

2. Mempersembahkan misa dan menerimakan sakramen (LG 26)

3. Memimpin Umat Allah dalam keuskupannya dan menguasahakan kesejahteraannya (LG 27)

c.Imam

 Pengertian

Imam adalah pelayan para uskup dalam melayani umat Allah. Mereka diangkat dan ditahbiskan oleh
Uskup (LG 21).

 Tugas

Tugas konkret para Imam, tentu mereka mengambil bagian dalam tugas perutusan Yesus, yaitu
sebagai Nabi, Imam, dan Raja. Maka tugas konkret tersebut ialah :

1. Para Imam adalah pelayan liturgi ( tugas imam)

2. Para Imam adalah pelayan sabda ( tugas kenabian)

3. Para Imam adalah penggembala umat (tugas raja)


D.Diakon

 Pengertian

Diakon adalah rahmat tahbisan terendah dalam kalangan Hierarki.

 Tugas

Ia ditumpangi tangan untuk pelayanan. Ia mengabdikan diri dalam pelayanan liturgi, sabda dan amal
kasih dalam persekutuan dengan Uskup dan para Imamnya

3. Kaum Religius ( Kaul ketaatan, kemiskinan, kemurnian)

Kaul kemiskinan

Kaul kemiskinan adalah pelepasan sukarela hak atas milik atau penggunaan milik tersebut dengan
maksud untuk menyenangkan Allah. Semua harta milik dan barang-barang menjadi milik Kongregasi,
atau tarekat. Manusia tidak lagi memiliki hak atas apa saja yang diberikan kepadanya, entah barang
entah uang. Semua derma dan hadiah, yang barangkali diberikan kepadanya sebagai ungkapan
terima kasih atau ungkapan lain apa pun, menjadi hak Kongregasi. Keutamaan Kemiskinan adalah
keutamaan injili yang mendorong hati untuk melepaskan diri dari barang-barang fana; karena
kaulnya, biarawan/wati terikat oleh kewajiban itu.

Kaul kemurnian

Kaul kemurnian mewajibkan manusia lepas perkawinan dan menghindari segala sesuatu yang
dilarang oleh perintah keenam dan kesembilan. Setiap kesalahan melawan keutamaan kemurnian
juga merupakan pelanggaran terhadap kaul kemurnian sebab di sini tidak ada perbedaan antara kaul
kemurnian dan keutamaan kemurnian, tidak seperti dalam kaul kemiskinan dan kaul keperawanan

Kaul ketaatan

Kaul Ketaatan lebih tinggi daripada dua kaul yang pertama. Sebab, kaul ketaatan adalah suatu
kurban, dan ia lebih penting karena ia membangun dan menjiwai tubuh religius. Dengan kaul
ketaatan biarawan/wati berjanji pada Allah untuk taat kepada para pimpinan yang sah dalam segala
sesuatu yang mereka perintahkan demi peraturan. Kaul ketaatan membuat biarawan/wati
bergantung kepada pimpinan atas dasar peraturan-peraturan sepanjang hayatnya dan dalam segala
urusannya. Keutamaan ketaatan lebih luas daripada kaul ketaatan; keutamaan ini mencakup
ketentuan dan peraturan, dan bahkan nasihat-nasihat para pimpinan. Memenuhi perintah dengan
tulus dan sempurna – ini disebut ketaatan kehendak kalau kehendak mendorong budi untuk tunduk
kepada nasihat pimpinan. Sehubungan dengan ini, untuk menunjang ketaatan.

SUMBER : GOOGLE WIKIPEDIA KALAU SALAH TOLONG PERBAIKI

4. Arti Awam
• Kata ‘’awam’’ berasal dari kata Yunani laikos, yang berarti orang atau bangsa. Di dalam Kitab
Suci Yunani (Septuaginta) kata laikos menunjuk ‘’orang/bangsa pilihan’’, yang membedakan
mereka dari ‘’bangsa-bangsa kafir.

• Kata laikos itu sendiri digunakan dalam KS, pertama dalam Septuaginta (tujuh puluh)
digunakan untuk menyebut ‘’bangsa Israel’’. Kedua dalam PB diartikan sebagai umat Israel
berhadapan dengan bangsa – bangsa.

5. Ciri Khas Awam

 Awam dibedakan dari kaum religius dan imam, karena penghayatan iman awam bercorak
keduniaan.
 Awam menjadi ragi bagi masyarakat dalam menjalankan tugasnya dalam kehidupan sehari hari,
baik menjadi nabi, imam, dan raja.
 Dalam dokumen Konsili Vatikan II yang berbicara tentang awam ialah Apostolicam
Actuaositatem.
 Awam harus membaharui tata dunia, yakni : nilai – nilai hidup keluarga, budaya, dan ekonomi,
profesi atau jabatan, lembaga politik serta lembaga yang lain dengan segala usaha untuk
mengembangkannya ( AA art 7)
 Dalam kehidupan awam harus memiliki kesatuan dengan seluruh umat Allah perlu diingat
bahwa:
 Unsur positif kesamaan dan kebersamaan sebagai anggota Umat Allah

Awam : ‘’tidak termasuk klerus ( pemimpin Gereja )

Awam : ‘’tidak termasuk kalangan kebiaraan’’

6.Peranan Awam

NB :Peranan awam ada dua , aku bingung dia suruh yang mana di uas ini , jadi aku tarok duaduanya aja ya

SEBELULM DAN SESUDAH KV II

Dalam tugas peran awam di Gereja ada peran sebelum Konsili Vatikan II dan sesudah Konsili Vatikan
II, sebagai berikut :

a. Peran Awam dalam Gereja sebelum KV II

 Sebelum Konsili Vatikan II ( 1962 – 1965 ), antara klerus dan awam terdapat pemisahan dalam
hal pelayanan. Artinya bahwa kaum klerus mengambil tugas yang bersifat rohani dalam bentuk
pelayanan, sedangkan bersifat jasmani diserahkan kepada kaum awam. Maka kaum klerus
mengambil tempat lebih dominan dari pada awam
b. Peran Awam dalam Gereja sesudah KV II

 KV II benar – benar menghadirkan suatu perubahan di dalam Gereja semesta, artinya bahwa
kaum awam boleh ikut terlibat secara khusus dalam tugas pelayanan Gereja.
 Konsili Vatikan II menekankan bahwa kaum juga dipanggil untuk berperan serta dalam
pengudusan Gereja, artinya bahwa awam juga ikut terlibat dalam tugas menggereja.

-PERANAN AWAM DALAM GEREJA

 Peranan Awam dalam Gereja dibagi menjadi 3 bagian sebagai berikut;


 Kaum awam dipanggil untuk menghadirkan dan mengaktifkan Gereja, di mana Gereja tidak
dapat menggarami dunia selain dunia awam
 Awam dalam Gereja di lukiskan dalam dekrit tentang Misi (AG art 21 )
 Awam amat penting untuk mengembangkan ‘’spiritualitas kerja’’

7.Spiritualitas Awam

Spiritualitas diartikan sebagai kerohanian berasal dari kata Latin spiritus, bahasa Yunani sebagai
pneuma dan kata Ibrani nya ruah, yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia Roh.

Dalam PL Roh merupakan ungkapan daya ilahi yang mempengaruhi ciptaan (Kej 1 : 2; 2 : 7). Roh juga
mengungkapan kekuatan ilahi dan kehadiran Allah yang penuh daya ditengah umat – Nya dalam
sejarah keselamatan

8. Bidang – bidang Kerasulan Awam

Dalam dekrit kerasulan awam ada bidang bidang kerasulan awam sebagai berikut;

a) Kerasulan awam di bidang masyarakat Gereja

b) Kerasulan awam di bidang keluarga

c) Kerasulan awam di kalangan generasi muda

d) Kerasulan awam di lingkungan masyarakat

e) Kerasulan awam dalam taraf nasional dan internasional

Anda mungkin juga menyukai