Anda di halaman 1dari 48

BAB III.

PERAN HIERARKI
DAN AWAM GEREJA
KATOLIK
1

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI


KELAS XI MIPA
2018-2019

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


2

KARDINAL RONCALLI / PAUS YOHANES XXIII

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Apa yang akan dibahas??
3

Hierarki
Awam

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Harapan setelah mempelajari bab ini?
4

Sebagai orang muda mau


untuk berperan aktif dalam
Gereja dan dapat bekerja sama
dengan hierarki untuk
memperkembangkan Gereja
sebagai Umat Allah
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
Apa yang sudah dilakukan oleh Kardinal Ron
calli? 5

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


A. Hierarki dalam Gereja Katolik
6

Kardinal Roncalli

Seorang Paus yang diangkat sebagai Paus di usia tuanya, Beliau juga
tidak diharapkan sebagai Paus terpilih, Beliau juga di anggap sebagai
Paus Peralihan, tetapi justru dari pemikiran Beliau Gereja mengalami
angin perubahan, membaharui kehidupan Gereja, dan Beliau yang
melahirkan Motto : Aggiornamento” yang berarti Gereja harus
senantiasa membaharui diri sesuai dengan tuntutan jaman.
Pada awal pelayanannya sebagai Paus, secara simbolis Beliau
meminta agar semua jendela di Vatikan di buka lebar-lebarnya. Saat
itulah udara segar masuk dan itu semua menginspirasi Gereja yang
harus terbuka kepada dunia, supaya udara segar dapat masuk dan
pandangan jauh ke depan tidak terhalang.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Kata-kata asing
7

Papabilis => calon paus


Aggiornamento => Gereja harus senantiasa
memperbarui diri sesuai tuntutan zaman
Konsili => sidang agung uskup-uskup sedunia

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


DASAR KEPEMIMPINAN HIERARKI GEREJA
8

YOH 21: 15-19

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


9

Menjadi pimpinan Gereja bukanlah urusan manusia


belaka, menurut keyakinan kita, Tuhanlah yang telah
memilih dan menetapkan seseorang menjadi
seorang pimpinan.
Petrus dipilih oleh Yesus berdasarkan kasih.
Pemimpin yang tahu kelemahannya akan bersikap
penuh pengertian dalam memimpin orang lain.
Kasih kepada Tuhan harus menjadi dasar hidup
seorang pemimpin.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Hierarki Gereja
10

1. Arti kata menurut KBBI hierarki/hi·e·rar·ki/ /hiérarki/ n


urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan);
(Katolik) kumpulan pembesar gereja yang diatur menurut
pangkat;
2. Berasal dari bahasa Yunani, hierarchy, asal usul suci atau
tata susunan. Tingkatan hierarki (hierarchia ordinis) Gereja
terdiri atas uskup, imam, diakon.
3. Hierarki Gereja adalah kepemimpinan di dalam Gereja
4. Konsili Vatikan II dalam Lumen Gentium artikel 20
dikatakan bahwa “ atas penetapan Ilahi, para uskup
menggantikan para Rasul sebagai Penggembala
Gereja”.
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
Susunan Hieraki Gereja
11

a. Dewan Para Uskup dengan


Paus sebagai Kepala
b. Uskup
c. Pembantu Uskup: Imam dan
Diakon

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


12

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Para Rasul
13

Sejarah awal perkembangan Hierarki adalah kelompok


keduabelas rasul. Inilah kelompok yang sudah terbentuk
waktu Yesus masih hidup. Seperti Paulus juga menyebutnya
kelompok itu " mereka yang telah menjadi rasul sebelum
aku" (Gal 1:17). Demikian juga Paulus pun seorang rasul,
sebagaimana dalam Kitab Suci (1Kor 9:1, 15:9, dsb)
Pada akhir perkembangannya ada struktur dari Gereja St.
Ignatius dari Antiokhia, yang mengenal "penilik"
(Episkopos), "penatua" (Presbyteros), dan "pelayan"
(Diakonos). Struktur ini kemudian menjadi struktur
Hierarkis yang terdiri dari uskup, imam dan diakon.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Dewan Para Uskup
14

 Seseorang menjadi uskup karena diterima ke dalam dewan


itu. Pada akhir zaman Gereja perdana, sudah diterima cukup
umum bahwa para uskup adalah pengganti para rasul,
seperti juga dinyatakan dalam Konsili Vatikan II (LG 20).
Tetapi hal itu tidak berarti bahwa hanya ada dua belas uskup
(karena duabelas rasul). Disini dimaksud bukan rasul satu
persatu diganti oleh orang lain, tetapi kalangan para rasul
sebagai pemimpin Gereja diganti oleh kalangan para uskup.
hal tersebut juga di pertegas dalam Konsili Vatikan II (LG 20
dan LG 22).
 Tugasnya adalah melaksanakan otoritas tertinggi dan penuh
atas Gereja
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
PAUS
A. Paus (dari bahasa Belanda: 15
paus; bahasa Latin: papa
adalah Uskup Roma dan
pemimpin Gereja Katolik di
seluruh dunia
B. Kristus mengangkat Petrus
menjadi ketua para Rasul-Nya.
Petrus menjadi pemimpin para
Rasul. Paus sebagai pengganti
Petrus adalah pemimpin para
Uskup.
C. Paus sebagai Uskup utama
(prima-primacy, Yun: tempat
utama)
D. Tugas: sumber dan dasar
kelihatan dari kesatuan Gereja
(Mat 16:17-19).
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
Lambang Keuskupan Agung Semarang
16

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


USKUP (Monsigneur)
17
A. Monsinyur (bahasa Italia: monsignor)
merupakan suatu predikat atau
sebutan kehormatan bagi kaum klerus
Gereja Katolik yang telah memperoleh
gelar kehormatan gerejawi tertentu dari
Paus.
B. Tugas itu boleh disebut tugas
kepemimpinan, dan para uskup "dalam arti
sesungguhnya disebut pembesar umat yang
mereka bimbing" (LG 27). sebagai
pemersatu seluruh Gereja:
 Pewartaan Injil
 perayaan (mempersembahkan ibadat
agama kepada Allah yang Mahagung dan
mengaturnya menurut perintah Tuhan dan
hukum Gereja)
 Pelayanan (membimbing Gereja yang
dipercayakan bukan dengan
petunjuk/nasihat dan teladan hidup
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik melainkan dengan kewibawaan dan kuasa
Imam
18

Pada zaman dahulu, sebuah keuskupan tidak lebih besar daripada sekarang
yang disebut paroki. Seorang uskup dapat disebut "pastor kepala" pada
zaman itu. Imam-imam "pastor pembantu", lama kelamaan pastor
pembantu mendapat daerahnya sendiri, khususnya di pedesaan. Makin
lama daerah-daerah keuskupan makin besar. Dengan Demikian, para uskup
semakin diserap oleh tugas organisasi dan administrasi. Tetapi itu
sebetulnya tidak menyangkut tugasnya sendiri sebagai uskup, melainkan
cara melaksanakannya. sehingga uskup sebagai pemimpin Gereja lokal,
jarang kelihatan ditengah-tengah umat.
melihat perkembangan demikian, para imam menjadi wakil uskup. "Di
masing-masing jemaat setempat dalam arti tertentu mereka menghadirkan
uskup. Para imam dipanggil melayani umat Allah sebagai pembantu arif
bagi badan para uskup, sebagai penolong dan organ mereka" (LG 28).
Tugas konkret mereka sama seperti uskup: "Mereka ditahbiskan untuk
mewartakan Injil serta menggembalakan umat beriman, dan untuk
merayakan ibadat ilahi"
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
Diakon (Dn; Dkn)
19

Diaken atau Diakon (bahasa Latin: diaconus; bahasa Inggris:


deacon) adalah suatu peranan dalam Gereja Kristen yang
umumnya diasosiasikan dengan pelayanan dalam beberapa bidang
yang berbeda-beda menurut tradisi teologis dan denominasional.
"Pada tingkat hierarki yang lebih rendah terdapat para diakon, yang
ditumpangi tangan 'bukan untuk imamat, melainkan untuk
pelayanan'" (LG art. 29). Mereka pembantu uskup tetapi tidak
mewakilinya.
Para uskup mempunyai 2 macam pembantu, yaitu pembantu
umum (disebut imam) dan pembantu khusus (disebut diakon). Bisa
dikatakan juga diakon sebagai "pembantu dengan tugas terbatas".
jadi diakon juga termasuk kedalam anggota hierarki
Tugas: menerimakan baptis, menyimpan dan membagikan Ekaristi,
dll (LG art. 29)
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
Kardinal
20

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


 Bahasa Latin "cardo" (inti/pusat), yang berarti "yang
utama", "pimpinan“
 Bukan jabatan hierarkis dan tidak termasuk dalam struktur
hierarki
 Seorang kardinal adalah seorang uskup yang diberi tugas
dan wewenang memilih Paus baru, bila ada seorang Paus
yang meninggal. (karena Paus adalah uskup roma, maka
Paus baru sebetulnya dipilih oleh pastor-pastor kota Roma,
khususnya pastor-pastor dari gereja-gereja "utama"
(cardinalis)).
 Dewasa ini para kardinal dipilih dari uskup-uskup seluruh
dunia. lama kelamaan para kardinal juga berfungsi sebagai
penasihat Paus, bahkan fungsi kardinal menjadi suatu
jabatan kehormatan. Para kardinal diangkat oleh Paus.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Fungsi Hierarki
22

Tugas kepemimpinan dalam


komunikasi iman; yaitu mempersatukan
umat dalam iman dengan petunjuk,
nasihat, teladan dan juga dengan
kewibawaan serta kekuasaan kudus (LG
art. 27)
Sebagai pemersatu (pewartaan,
perayaan dan pelayanan)
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
Peranan Hierarki
23

Memberikan bimbingan pastoral dan


tugas pengajaran. Hierarki melalui
Dewan Para uskup dan kesatuan dengan
Imam Agung di Roma menjalankan
tugas pengajaran dan bimbingan
pastoral (Pemeliharaan jiwa-jiwa). (bdk.
CD art. 4 dan 5).
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
24

Tugas mengajar dan memberikan


bimbingan itu kerap dikenal dengan istilah
Magisterium Gereja atau Kuasa mengajar
Gereja dalam bidang iman. ”Wewenang
mengajar” tidak berarti bahwa dalam
pewartaan hanya hierarki yang aktif,
sedangkan yang lain pasif. Hirarki bertugas
menjaga dan memajukan kesatuan serta
komunikasi di dalam umat Allah.
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
Peranan Hierarki
25

Memperhatikan Gereja di seluruh dunia.


Hierarki Gereja memperhatikan pula
situasi-situasi yang dialami oleh Gereja
Katolik melibatkan diri kepada Gereja
yang dianiaya, menderita dan yang
membutuhkan pertolongan tertentu (bdk.
CD art. 6 dan 7)

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


CORAK KEPEMIMPINAN HIERARKI
26

Kepemimpinan hierarki Gereja Katolik memilki


karakter yang khusus:
a) Kepemimpinan dalam Gereja Katolik tidak
diangkat oleh manusia berdasarkan suatu bakat,
kecakapan, prestasi tertentu, atau pun oleh
kekuatan manusia sendiri, melainkan oleh pilihan
Allah sendiri ( Yoh 15: 16 ).

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


CORAK KEPEMIMPINAN HIERARKI
27

 Kepemimpinan dalam Gereja Katolik


bersifat mengabdi dan melayani dalam
arti semurni-murninya. Paus dikatakan
sebagai Servus Servorum Dei = hamba
dari hamba Allah
 Hierarki berasal dari Allah sehingga tidak
dapat dihapuskan oleh manusia. Dengan
kata lain kepemimpinan ini bersifat abadi.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


B. KAUM AWAM
dalam
GEREJA KATOLIK
28

BAB III. HIERARKI DAN AWAM

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


29
Yang dimaksud dengan kaum Awam
Arti Awam adalah semua orang beriman Kristiani
KATA “awam” dalam
yang tidak termasuk golongan yang
bahasa Yunani menerima tahbisan suci dan status
“laity”(umat)adalah kebiarawanan yang diakui dalam Gereja
orang beriman yang (lih. LG 31).
sudah menjadi warga
penuh gereja Pengertian teologis dapat dibaca pada
melalui KHK kan. 207 sebagai berikut:“Oleh
pembabtisan, penetapan ilahi, di antara orang-orang
penguatan,dan
komuni (lih. 1Ptr
beriman Kristen dalam Gereja terdapat
2:9-10),tetapi pelayan-pelayan rohani yang dalam
tidak menerima hukum juga disebut kaum rohaniwan;
tahbisan suci dan sedangkan lain-lainnya juga disebut kaum
menjadi klerus
(golongan rohaniwan).
awam.”

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


30
Kaum awam adalah segenap
umat beriman, kecuali mereka
yang tergabung dalam Ordo
K G K 897-988 Religius atau Kongregasi
Religius. Kaum awam ikut
mengemban tugas imamat,
Katekismus
Gereja Katolik kenabian dan rajawi Kristus..

“Biarlah kamu juga


dipergunakan sebagai batu
hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani.” (1 Ptr 2:5).

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


31

Awam adalah warga


Gereja yang tidak
Definisi ditahbiskan.
teologis: Jadi, Awam meliputi
Biarawan/Biarawati
seperti Suster dan Bruder
yang tidak menerima
tahbisan suci.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


32

Awam adalah warga


Gereja yang tidak
Definisi ditahbiskan dan juga
tipologis: bukan Biarawan /
Biarawati.
Maka dari itu Awam tidak
mencakup para Suster dan
Bruder (LG art. 31)

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


33

Dan untuk selanjutnya


istilah “Awam” yang
digunakan adalah
sesuai dengan
pengertian tipologis di
atas.
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
34

Sesuai dengan ajaran Konsili


Vatikan II, rohaniwan (hierarki)
Hubungan dan Awam memiliki martabat yang
Awam dan
Hierarki sebagai sama, hanya berbeda fungsi. Semua
Partner Kerja fungsi sama luhurnya, asal
dilaksanakan dengan motivasi yang
baik, demi Kerajaan Allah.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


35

CIRI KHAS DAN


KEISTIMEWAAN Di medan perang (dunia)
Adalah sifat Awam menunaikan tugas
keduniaanya.
Awam hidup di
mereka dengan semangat Injil
dalam dunia; (LG art. 31)
menjalankan
segala macam
tugas dan
pekerjaan duniawi
dan berada
ditengah
kenyataan biasa
hidup berkeluarga
dan sosial.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


36
Peranan Awam sering diistilahkan sebagai
KeRasulan Awam yang tugasnya dibedakan
Peranan sebagai KeRasulan internal dan eksternal.
Awam KeRasulan internal atau kerasulan “di
Awam dalam Gereja” adalah keRasulan membangun
memainkan peran jemaat. Kerasulan ini lebih diperani oleh
penting dalam jajaran hierarkis, walaupun Awam dituntut
Gereja. Mereka juga untuk mengambil bagian di dalamnya.
menjadi saksi-
KeRasulan eksternal atau keRasulan
saksi Kristus
“dalam tata dunia” lebih diperani oleh para
dalam kehidupan
sosial, politik dan Awam. Namun harus disadari bahwa
ekonomi di mana keRasulan dalam Gereja bermuara pula ke
mereka hidup dan dunia. Gereja tidak hadir di dunia ini untuk
bekerja. (KGK dirinya sendiri, tetapi untuk dunia. Gereja
898-912) hadir untuk membangun Kerajaan Allah di
dunia ini

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Kerasulan dalam Gereja (internal)
37

Karena Gereja itu Umat Allah, maka Gereja harus


sungguh-sungguh menjadi Umat Allah. Ia hendaknya
mengkonsolidasi diri untuk benar-benar menjadi Umat
Allah. Ini adalah tugas membangun gereja. Tugas ini
dapat disebut keRasulan internal. Tugas ini pada dasarnya
dipercayakan kepada golongan hierarkis (keRasulan
hierarkis), tetapi Awam dituntut pula untuk ambil bagian
di dalamnya. Keterlibatan Awam dalam tugas
membangun gereja ini bukanlah karena menjadi
perpanjangan tangan dari hierarki atau ditugaskan
hierarki, tetapi karena pembabtisan ia mendapat tugas itu
dari Kristus. Awam hendaknya berpartisipasi dalam tri
tugas gereja.
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
38
 Dalam tugas Imamiah (menguduskan),
Peran kaum seorang Awam dapat memimpin doa
Awam dalam
dalam pertemuan umat, memimpin koor
Imamat
atau nyanyian dalam ibadah, membagi
  komuni sebagi proDiakon, menjadi
pelayan putra Altar, dsb
 Melalui kesaksian hidup, pekerjaan
sehari-hari, doa-doa dan segala aktivitas
lainnya, awam mempersembahkan
kurban rohani kepada Tuhan melalui
Yesus Kristus. Dengan suatu cara yang
istimewa, para orangtua berperan serta
dalam perutusan Gereja dengan
mengusahakan pendidikan kristiani
bagi anak-anak mereka. (KGK 901-903)

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


39
Dalam tugas nabiah (pewarta sabda),
Peran Kaum
awam dalam seorang Awam dapat mengajar
tugas agama, sebagai katekis, memimpin
Kenabian kegiatan pendalaman Kitab Suci atau
pendalaman iman, dsb
Kaum awam memainkan peran
penting dalam tugas penginjilan
Gereja. Mereka melakukannya
melalui kesaksian hidup,
mewartakan Yesus Kristus
kepada sesama, mengajar, dan
melalui media komunikasi,
sesuai situasi mereka yang
beragam. (KGK 904-907)

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


40

Peran Kaum
awam dalam seorang Awam dapat:
tugas Rajawi a. Menjadi anggota dewan paroki,
b. menjadi ketua seksi, ketua
lingkungan atau wilayah, dan
sebagainya

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Kerasulan dalam tata Dunia (eksternal)
41
 Berdasarkan panggilan khasnya, Awam bertugas mencari Kerajaan Allah
dengan mengusahakan hal-hal duniawi dan mengaturnya sesuai dengan
kehendak Allah (LG art. 31). Mereka hidup dalam dunia, yakni dalam semua
dan tiap jabatan serta kegiatan dunia. Mereka dipanggil Allah menjalankan
tugas khasnya dan dibimbing oleh semangat Injil. Kaum Awam dapat
menjalankan keRasulannya dengan kegiatan penginjilan dan pengudusan
manusia serta meresapkan dan memantapkan semangat Injil ke dalam “tata
dunia”sedemikian rupa sehingga kegiatan mereka sungguh-sungguh
memberikan kesaksian tentang karya Kristus dan melayani keselamatan
manusia.
 Dengan kata lain “tata dunia” adalah medan bakti khas kaum Awam. Hidup
keluarga dan masyarakat yang bergumul dalam bidang-bidang
ipoleksosbudhamkamnas hendaknya menjadi medan bakti mereka. (Baca
AA art. 2 dan 5)
 Mereka menyangka bahwa keRasulan hanya berurusan dengan hal-hal
rohani. Sampai sekarang ini, masih banyak di antara kita yang melihat
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
keRasulan dalam tata dunia bukan sebagai kegiatan keRasulan.
42

Dengan paham gereja sebagai “Tanda dan Sarana Keselamatan


Dunia” yang dimunculkan oleh gaudium et Spes, maka dunia dan
lingkungannya mulai diterima sebagai patner dialog dapat saling
memperkaya diri. Orang mulai menyadari bahwa menjalankan
tugas-tugas duniawi tidak hanya berdasarkan alasan kewargaan
dalam masyarakat atau negara saja, tetapi juga karena dorongan
iman dan tugas keRasulan kita, asalkan dengan motivasi yang baik.
Iman tidak hanya menghubungkan kita dengan Tuhan, tetapi
sekaligus juga menghubungkan dengan sesama kita di dunia ini
Maka, awam memiliki tanggung jawab lebih besar untuk
menjalankan tugas perutusanGereja dalam mewartakan dan
mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini. Awam selalu di gari
depan. Awam juga disebut para Rasul (AA art. 6)

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Hubungan antara Awam dan Hierarki
43

Gereja sebagai Umat Allah


 Keyakinan bahwa semua anggota warga Gereja
memiliki martabat yang sama, hanya berbeda fungsi
dapat menjamin hubungan yang wajar antara semua
komponen Gereja. Tidak boleh ada klaim bahwa
komponen-komponen tertentu lebih bermartabat
dalam Gereja Kristus dan menyepelekan komponen
yang lainnya. Keyakinan ini harus
diimplementasikan secara konsekuen dalam hidup
dan karya semua anggota Gereja.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Hubungan antara Awam dan Hierarki
44

Setiap Komponen Gereja memiliki Fungsi yang


khas
Hierarki yang bertugas memimpin (melayani) dan
mempersatukan Umat Allah. Biarawan/biarawati dengan
kaul-kaulnya mengarahkan Umat Allah pada dunia yang
akan datang (eskatologis). Para Awam bertugas meRasul
dalam tata dunia. Mereka menjadi Rasul dalam keluarga-
keluarga dan dalam masyarakat di bidang
ipoleksosobudhamkamnas. Jika setiap komponen gereja
menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik,
maka adanya kerja sama yang baik pasti terjamin.

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Hubungan antara Awam dan Hierarki
45
 Kerja sama
 Walaupun tiap komponen memiliki fungsinya masing-masing, namun
untuk bidang-bidang tertentu, terlebih dalam keRasulan internal yaitu
membangun hidup menggereja, masih dibutuhkan partisipasi dan kerja
sama dari semua komponen. Hendaknya hierarki tampil sebagai pelayan
yang memimpin dan mempersatukan. Pimpinan tertahbis, yaitu dewan
Diakon, dewan Presbyter, dan dewan Uskup tidak berfungsi untuk
mengumpulkan kekuasaan ke dalam tangan mereka, melainkan untuk
menyatukan rupa-rupa tipe, jenis, dan fungsi pelayanan (kharisma) yang
ada.
 Hierarki berperan untuk memelihara keseimbangan dan persaudaraan di
antara sekian banyak tugas pelayanan. Para pemimpin tertahbis
memperhatikan serta memelihara keseluruhan visi, misi, dan reksa
pastoral. Karena itu, tidak mengherankan bahwa di antara mereka
termasuk dalam dewan hierarki ini ada yang bertanggungjawab untuk
memelihara ajaran yang benar dan memimpin perayaan sakramen-
sakramen
F.X. Dian Kristin Trie H. Manik
46

Awam bukanlah bawahan hierarki melainkan


PARTNER KERJA hierarki (LG art. 37)

Hierarki secara aktif mendesak dan menyiapkan


peluang agar bakat dan karisma awam bisa
dikembangkan bgi kepentingan banyak orang

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


Peranan OMK dalam Hidup Menggereja
47

Pengurus OMK Paroki


Pendamping PIA dan Misdinar
Pendamping Retret, Rekoleksi, Gladi Rohani
Menjadi anggota koor dan dirigen
Guru Agama dan Katekis
Pemimpin ibadat dan pertemuan APP, Paskah,
Adven
Mengikuti kegiatan-kegiatan rohani yang diadakan
paroki,lingkungan, wilayah dan sekolah

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik


LATIHAN
48

KERJAKAN SOAL DARI BUKU PAKET HALAMAN 65


NO. 3, 6 DAN 7

F.X. Dian Kristin Trie H. Manik

Anda mungkin juga menyukai