27-Sakramen Imamat
27-Sakramen Imamat
Tahbisan/Sakramen Imamat
adalah Sakramen, yang
olehnya perutusan yang
dipercayakan Kristus kepada
Rasul-rasul-Nya, dilanjutkan
di dalam Gereja sampai akhir
zaman. Dengan demikian ia
adalah Sakramen pelayanan
apostolik. Ia mencakup tiga
tahap: episkopat (uskup),
presbiterat (imam) dan
diakonat (diakon). (KGK
1536)
LATAR BELAKANG
PB memberikan kesaksian
bahwa tugas untuk memberikan
pelayanan rasuli khusus ini
terus dilanjutkan di dalam
Gereja. Kristus yang bangkit
terus memberikan karunia
rahmatNya untuk pembangunan
Gereja dengan menunjuk rasul-
rasul, nabi, pewarta injil,
gembala dan pengajar “untuk
melayani jemaat dalam
membangun Tubuh Kristus” (Ef
4:11-12).
LATAR BELAKANG
Setelah zaman para rasul semakin dirasa kebutuhan untuk membentuk organisasi
dengan struktur kepemimpinan dalam jemaat. Kepemimpinan ini umumnya
dijalankan oleh:
- penilik (episkopos) : cikal bakal Uskup (Kis 20:28; Tit 1:7)
- penatua (presbyteros) : cikal bakal imam (Kis14:23)
- diakon (diakonos): cikap bakal diakon (1 Tim 3:12)
Mereka dipilih karena dipandang mempunyai karunia khusus dari Tuhan.
Pada abad 4-5 mulailah berdiri paroki-paroki. Meskipun mulai muncul bentuk-
bentuk pelayanan baru (Konsili Nicea 325), namun model pelayanan masih
mengacu pada praktek Gereja Purba.
Perubahan mendasar terjadi dala abad 6-7, ketika para uskup mulai
mengangkat pastor-pastor dan memberikan penugasan khusus kepada
mereka. Dari sinilah perbedaan antara awam dan imam mulai menjadi semakin
nyata. Mulai abad 8-9 kuasa para pastor dalam paroki semakin mutlak.
Sakramen imamat merupakan partisipasi khusus
dalam tugas dan jabatan Yesus Kristus, yang
adalah satu-satunya imam agung dan mediator
antara Allah dan manusia (1 Tim 2:5). Orang yang
ditahbiskan dimungkinkan untuk bertindak dalam
rangka melaksanakan tugas Yesus “dalam pribadi
Yesus” (in persona Christi), yang adalah Kepala
Gereja. Di samping itu, orang tersebut juga
mengambil bagian khusus dalam tritugas Kristus
sebagai imam, nabi dan gembala. Ia dikirim untuk
berkhotbah dan mengajar, memberikan
sakramen-sakramen, dan memimpin umat Allah
yang dipercayakan kepadanya. Sebagaimana
dalam baptis dan penguatan, partisipasi dalam
tugas Yesus Kristus ini diberikan sekali untuk
selamanya. Sakramen imamat memberikan tanda
rohani yang tak terhapuskan dan tak dapat
diulangi (LG 21, 28, 29; PO 2).
TIGA TINGKATAN IMAMAT
TAHBISAN USKUP :
KEPENUHAN SAKRAMEN
IMAMAT
MEREKA DIPANDANG
SEBAGAI GURU OTENTIK
IMAN KATOLIK
TAHBISAN IMAM SEBAGAI
REKAN KERJA USKUP
IMAM TAREKAT
Imam dari Kongregasi/Ordo
Imamat. Mereka di bawah
provinsial masing-masing. Mereka
mengucapkan kaul dan tunduk
pada pimpinan. Jika ditugaskan di
keuskupan, mereka harus tunduk
pada Uskup
TAHBISAN DIAKON
DALAM TUGAS
PELAYANAN
DALAM PERAYAAN-PERAYAAN
MISTERI ILAHI, KHUSUSNYA
SAKRAMEN EKARISTI
(PEMBAGIAN KOMUNI),
MEMIMPIN IBADAT SABDA DAN,
BERKHOTBAH, MEMBAPTIS,
MEMBERKATI PERKAWINAN.
MEMBANTU DAN MEMBERKATI
PERKAWINAN
•PENGURAPAN DENGAN
MINYAK KRISMA DI TANGAN
TERTAHBIS
•PENUMPANGAN TANGAN
USKUP ATAS TERTAHBIS
•DOA KHUSUS PENTAHBISAN
MOHON AGAR ROH KUDUS
DAN KARUNIA TAHBISAN
TURUN ATAS TERTAHBIS
SIAPA YANG BISA
MEMBERIKAN SAKRAMEN INI?
HANYA USKUP,
YANG ADALAH PENGGANTI
PARA RASUL, YANG DIPILIH
KRISTUS UNTUK
MENERUSKAN MISI DAN
OTORITASNYA
SIAPA YANG BOLEH
MENERIMA SAKRAMEN INI?
KECUALI DIAKON,
SAKRAMEN IMAMAT UNTUK
IMAM DAN USKUP
DIWAJIBKAN UNTUK HIDUP
SELIBAT DEMI KERAJAAN
ALLAH
RAHMAT ROH KUDUS