Anda di halaman 1dari 20

SAKRAMEN IMAMAT

Tahbisan/Sakramen Imamat
adalah Sakramen, yang
olehnya perutusan yang
dipercayakan Kristus kepada
Rasul-rasul-Nya, dilanjutkan
di dalam Gereja sampai akhir
zaman. Dengan demikian ia
adalah Sakramen pelayanan
apostolik. Ia mencakup tiga
tahap: episkopat (uskup),
presbiterat (imam) dan
diakonat (diakon). (KGK
1536)
LATAR BELAKANG

Panggilan khusus terhadap


kedua belas rasul:
“Kemudian naiklah Yesus ke
atas bukit. Ia memanggil orang-
orang yang dikehendakiNya
dan merekapun datang
kepadaNYa. Ia menetapkan
dua belas orang untuk
menyertai Dia dan untuk
diutusNya memberitakan Injil
dan diberikanNya kuasa untuk
mengusir setan.” (Mrk 3:13-15).
LATAR BELAKANG

Para rasul dipanggil bukan


karena keunggulan pribadi
melainkan semata-mata karena
pilihan Tuhan (Yoh 15:16)

Panggilan mereka adalah


panggilan pelayanan. Tujuan
akhirnya adalah persatuan
pribadi secara khusus dengan
Yesus dan tugas untuk
mewartakan dan
menyembuhkan dunia yang
dikuasai si jahat.
LATAR BELAKANG

Para rasul diberi kuasa khusus


dari Yesus:
•Kuasa mengajar (Luk 10:16;
Mat 10:40; Yoh 13:20)
•Kuasa merayakan Ekaristi
(Luk 22:19; 1 Kor 11:25)
•Membaptis dan mengampuni
dosa (Mat 28:19-20; Mrk 16:15-
16; Yoh 20:22-23)
•Memperlengkapi para rasul
dengan kuasa Roh Kudus
LATAR BELAKANG

PB memberikan kesaksian
bahwa tugas untuk memberikan
pelayanan rasuli khusus ini
terus dilanjutkan di dalam
Gereja. Kristus yang bangkit
terus memberikan karunia
rahmatNya untuk pembangunan
Gereja dengan menunjuk rasul-
rasul, nabi, pewarta injil,
gembala dan pengajar “untuk
melayani jemaat dalam
membangun Tubuh Kristus” (Ef
4:11-12).
LATAR BELAKANG

Bahkan dalam jaman para rasul,


tanda pelimpahan tugas adalah
penumpangan tangan dan doa
(Kis 6:6; 13:3).

“Jangan lalai dalam mempergunakan


karunia yang ada padamu, yang telah
diberikan kepadamu oleh nubuat dan
dengan penumpangan tangan sidang
penatua.” (1 Tim 4:14)
 
“Karena itu kuperingatkan engkau
untuk mengobarkan karunia Allah
yang ada padamu oleh penumpangan
tanganku atasmu.” (2 Tim 1:6)
UNSUR UTAMA IMAMAT KHUSUS
Unsur utama dari sakramen
imamat telah dibentuk
dalam PB, yakni
penumpangan tangan yang
disertai doa untuk
pemberian rahmat khusus
dari Tuhan.
Dalam bentuknya kemudian,
unsur-unsur ini ditemukan
dalam tulisan Ignatius dari
Antiokhia, tepat sesudah
jaman PB. Namun dalam
Tradisi Gereja kemudian,
sakramen ini telah
mengalami perkembangan
lebih jauh
SEJARAH HIRARKI DALAM KEHIDUPAN
GEREJA
Gereja Purba dalam zaman para rasul masih merupakan paguyuban-paguyuban
kecil. Mereka saling membantu dengan doa, pelayanan dan pembagian harta
kekayaan. Keterlibatan anggota Gereja didasarkan pada karunia yang dimiliki oleh
masing-masing orang dan kesediaan mereka untuk menggunakan karunia itu bagi
pelayanan umat (Kis 4:32-35; 1 Ptr 4:10-11)

Setelah zaman para rasul semakin dirasa kebutuhan untuk membentuk organisasi
dengan struktur kepemimpinan dalam jemaat. Kepemimpinan ini umumnya
dijalankan oleh:
- penilik (episkopos) : cikal bakal Uskup (Kis 20:28; Tit 1:7)
- penatua (presbyteros) : cikal bakal imam (Kis14:23)
- diakon (diakonos): cikap bakal diakon (1 Tim 3:12)
Mereka dipilih karena dipandang mempunyai karunia khusus dari Tuhan.

Pada abad 4-5 mulailah berdiri paroki-paroki. Meskipun mulai muncul bentuk-
bentuk pelayanan baru (Konsili Nicea 325), namun model pelayanan masih
mengacu pada praktek Gereja Purba.

Perubahan mendasar terjadi dala abad 6-7, ketika para uskup mulai
mengangkat pastor-pastor dan memberikan penugasan khusus kepada
mereka. Dari sinilah perbedaan antara awam dan imam mulai menjadi semakin
nyata. Mulai abad 8-9 kuasa para pastor dalam paroki semakin mutlak.
Sakramen imamat merupakan partisipasi khusus
dalam tugas dan jabatan Yesus Kristus, yang
adalah satu-satunya imam agung dan mediator
antara Allah dan manusia (1 Tim 2:5). Orang yang
ditahbiskan dimungkinkan untuk bertindak dalam
rangka melaksanakan tugas Yesus “dalam pribadi
Yesus” (in persona Christi), yang adalah Kepala
Gereja. Di samping itu, orang tersebut juga
mengambil bagian khusus dalam tritugas Kristus
sebagai imam, nabi dan gembala. Ia dikirim untuk
berkhotbah dan mengajar, memberikan
sakramen-sakramen, dan memimpin umat Allah
yang dipercayakan kepadanya. Sebagaimana
dalam baptis dan penguatan, partisipasi dalam
tugas Yesus Kristus ini diberikan sekali untuk
selamanya. Sakramen imamat memberikan tanda
rohani yang tak terhapuskan dan tak dapat
diulangi (LG 21, 28, 29; PO 2).
TIGA TINGKATAN IMAMAT

TAHBISAN USKUP :
KEPENUHAN SAKRAMEN
IMAMAT

DALAM TRADISI GEREJA,


UKSUP DIPANDANG SEBAGAI
PENERUS GARIS KERASULAN

DIKENAL SEBAGAI IMAM


AGUNG
ATAS KARUNIA ROH KUDUS
YANG DICURAHKAN ATAS
MEREKA,

MEREKA DIPANDANG
SEBAGAI GURU OTENTIK
IMAN KATOLIK
TAHBISAN IMAM SEBAGAI
REKAN KERJA USKUP

FUNGSI DARI TUGAS


PELAYANAN USKUP
DIDELEGASIKAN KE TINGKAT DI
BAWAHNYA, PARA IMAM
DUA JENIS IMAM:

IMAM DIOSESAN (PROJO)


Imam yang langsung di bawah
Uskup. Imam Projo tidak
mengucapkan kaul. Mereka
berasal dari kaum awam yang
menjadiimam

IMAM TAREKAT
Imam dari Kongregasi/Ordo
Imamat. Mereka di bawah
provinsial masing-masing. Mereka
mengucapkan kaul dan tunduk
pada pimpinan. Jika ditugaskan di
keuskupan, mereka harus tunduk
pada Uskup
TAHBISAN DIAKON
DALAM TUGAS
PELAYANAN

TINGKAT TERENDAH DALAM


HIRARKI GEREJA

MEMBANTU USKUP DAN IMAM


DALAM TUGAS-TUGAS BERIKUT:

DALAM PERAYAAN-PERAYAAN
MISTERI ILAHI, KHUSUSNYA
SAKRAMEN EKARISTI
(PEMBAGIAN KOMUNI),
MEMIMPIN IBADAT SABDA DAN,
BERKHOTBAH, MEMBAPTIS,
MEMBERKATI PERKAWINAN.
MEMBANTU DAN MEMBERKATI
PERKAWINAN

MEWARTAKAN INJIL DAN


BERKHOTBAH

MEMIMPIN PEMAKAMAN DAN


BERBAGAI PELAYANAN
KARITATIF
RITUS POKOK SAKRAMEN
IMAMAT UNTUK KETIGA
TINGKATAN IMAMAT:

•PENGURAPAN DENGAN
MINYAK KRISMA DI TANGAN
TERTAHBIS
•PENUMPANGAN TANGAN
USKUP ATAS TERTAHBIS
•DOA KHUSUS PENTAHBISAN
MOHON AGAR ROH KUDUS
DAN KARUNIA TAHBISAN
TURUN ATAS TERTAHBIS
SIAPA YANG BISA
MEMBERIKAN SAKRAMEN INI?

HANYA USKUP,
YANG ADALAH PENGGANTI
PARA RASUL, YANG DIPILIH
KRISTUS UNTUK
MENERUSKAN MISI DAN
OTORITASNYA
SIAPA YANG BOLEH
MENERIMA SAKRAMEN INI?

HANYA PRIA YANG SUDAH


DIBAPTIS DAN DINYATAKAN
LAYAK UNTUK MENERIMA
TAHBISAN IMAMAAT
AKIBAT DARI SAKRAMEN INI

TANDA TAK TERHAPUSKAN

KECUALI DIAKON,
SAKRAMEN IMAMAT UNTUK
IMAM DAN USKUP
DIWAJIBKAN UNTUK HIDUP
SELIBAT DEMI KERAJAAN
ALLAH
RAHMAT ROH KUDUS

RAHMAT ROH KUDUS KHUSUS


UNTUK TAHBISAN IMAMAT
YANG MEMBERIKAN KUASA
KRISTUS SEBAGAI IMAM, NABI
DAN RAJA, SEHINGGA SI
TERTAHBIS BISA MENJADI
PELAYAN KRISTUS.

Anda mungkin juga menyukai