Anda di halaman 1dari 15

Menganalisis Buku Nonfiksi

(Eating Clean: 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat)

Disusun

O
L
E
H
Kelompok 5

Nama : 1. Casey Zelda G. (03)

2. Darius A. (06)

3. Devin (09)

4. Janice Ivana (16)

5. June Alvina (21)

6. Natasha T. (25)

Kelas : XI MIPA 3

SMAK Yos Sudarso

Tahun Ajaran 2019 / 2020


KATA PENGANTAR

Ucapan rasa syukur dan puji tidak bosan-bosan selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan YME,
karena setiap curahan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga kami mampu merampungkan
laporan percobaan dengan judul “Menganalisis Buku Nonfiksi”.

Adapun penyusunan laporan ini adalah dengan maksud untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan buku yang berjudul “Eating Clean: 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan
Sehat”

Lewat pencatatan percobaan ini, beragam tantangan telah penulis rasakan, oleh sebab itu,
selesainya laporan percobaan ini tentu saja bukan hanya sekedar kerja keras dari penulis
semata-mata. Tetapi karena bantuan dan dukungan yang diberikan oleh segenap pihak yang
terlibat.

Berkaitan dengan perihal ini, penulis disertai keikhlasan hati menghaturkan ucapan terima
kasih sebanyak-banyaknya untuk Ibu Pengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI
MIPA 3 yang telah selalu membina penulis untuk penyelesaian laporan ini.

Penulis sekaligus pula menghaturkan terima kasih bagi segenap orang yang tak bisa kami
sebutkan satu-persatu, yang sudah mendukung untuk merampungkan laporan percobaan ini.

Terkait membuat laporan percobaan ini, penulis benar benar menyadari ditemukan banyak
keterbatasan yang ada pada laporan ini. Dengan sebab itu, penulis sungguh-sungguh meminta
saran beserta kritik yang membangun dari segenap pihak supaya laporan percobaan ini tambah
baik lagi dan dapat berguna bagi khalayak umum.

Batam, 9 November 2019

Penyusun Laporan

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB 1 IDENTITAS BUKU ..................................................................................................... 4
BAB 2 IKHTISAR BUKU ....................................................................................................... 5
BAB 3 PENILAIAN BUKU .................................................................................................. 12
3.1 Kelebihan ....................................................................................................................... 12
3.2 Kekurangan .................................................................................................................... 13
BAB 4 PENUTUP .................................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 14
4.2 Saran ............................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 15

3
BAB 1 IDENTITAS BUKU

Judul buku : Eating Clean: 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat

Penulis : Inge Tumiwa-Bachrens

Penyunting : Ainun Najib

Penerbit : PT. Kawan Pustaka

Desain sampul : Ai & Ria Choiriyah

Foto : Pixabay

Distributor : PT. KAWAHmedia

Kota terbit : Jakarta

Tahun terbit : 2016

Jumlah halaman : 176 halaman

Jenis kertas : Book paper

Dimensi buku : 15.5 cm x 23.5 cm x 1.1 cm

ISBN : 979-757-644-2

4
BAB 2 IKHTISAR BUKU

Berawal dari berita penyakit ganas oleh dokter pada bulan Juli 2011. Anak pertama
Inge dinyatakan obesitas, mengalami gangguan hormon akibat berat badan berlebihan dan
menderita micro penis. Kesehatan tahunan suaminya menyatakan kadar kolestrol, asam urat,
dan gula darahnya sangat mengkhawatirkan. Anak Inge yang keduapun juga harus berobat ke
dokter berkali-kali karena penyakit eczema (asma kulit) yang tidak kunjung sembuh.
Klimaksnya pada bulan Agustus 2011, Inge mendapat kabar dari dokter bahwa salah satu
kelenjar tiroidnya terdapat tumor dan disarankan untuk mengangkatnya. Satu bulan kemudian,
berbagai dampak buruk mendatangi Inge, kunjungan ke dokter semua sia-sia. Namun akhirnya,
Inge memutuskan untuk membaca buku mengenai Adrenal Fatigue yang ditulis oleh James L.
Wilson. Setelah mendapatkan berbagai informasi, Inge tanpa sengaja berkenalan dengan Dr.
Indira dan langsung melakukan pemeriksaan hormon. Hasil pemeriksaan memperlihatkan ada
hormon dalam tubuhnya yang tidak baik dan membuat kualitas kesehatannya menurun. Inge
kemudian mengubah pola makan sekeluarganya menjadi pola makan Eating Clean karena pola
makan sebelumnya yang mengikuti gaya hidup modern atau barat tidak sehat.

Berbekal pengetahuan dasar yang Inge dapatkan sendiri dari banyak membaca, ia pun
memulai pola makan Eating Clean untuk keluarga dan dirinya sendiri. Inge melakukan
langkah-langkah yang disesuaikan dengan pola kehidupannya dan kondisi tempat tinggalnya,
yaitu Jakarta.

Pola makan Eating Clean langkah pertama adalah berhenti berteman dengan makanan
proses. Makanan proses adalah produk hasil karya industri makanan yang sebenarnya diproses
secara kimiawi dengan berbagai bahan kimia seperti gula, sodium, dan lemak tidak baik agar
enak rasanya dan awet. Kandungan nutrisinya sudah sangat minim, bahkan hampir tidak ada.
Kebanyakan makanan proses enak di mulut tapi tidak ada gunanya untuk tubuh karena banyak
kandungan penting yang disingkirkan, terutama serat. Pola makan yang seperti ini dapat
memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, merusak indra perasa, serta mengubah pola
makan kita menjadi tidak sehat. Bahan-bahan yang terdapat dalam makanan proses juga dapat
memanipulasi rasa lapar dan rasa kenyang serta dapat menimbulkan rasa ketagihan.

Membaca dan mengerti label pada kemasan makanan dan minuman proses memang
tidak mudah, jadi alangkah indahnya jika kamu menghindari makanan tidak sehat tersebut.

5
Tetapi saat kamu memang membutuhkannya, lebih baik kamu melihat label singkat dari produk
yaitu tabel nutrisinya. Dalam membaca label tersebut, hal yang perlu diperhatikan adalah bahan
yang dicantumkan pada label kemasan. Bahan yang tercantum harus kita kenali. Ajaran utama
pola makan Eating Clean sederhana saja, yaitu menjauhlah dari makanan dan minuman yang
mengandung bahan yang namanya terdengar seperti obat dan bahan kimia serta susah untuk
kita sebutkan, misalnya phenylalanine. Lalu jangan mengira produk sedikit kalori itu selalu
bagus atau sebaliknya, karena yang penting adalah penyumbang kalori produk tersebut, apakah
gula, karbohidrat atau lemak? Selalu baca dan perhatikan kandungan lemak, gula, dan
karbohidrat pada makanan dan minuman proses.

Hampir semua makanan modern mengandung tepung proses, seperti roti, kue, mie,
pasta, dan banyak lagi. Tepung proses merupakan sumber permasalahan kesehatan manusia
karena kandungan karbohidratnya yang tinggi dan protein yang tidak dapat diproses tubuh.
Masalah yang timbul antara lain masalah pencernaan (misalnya diare, gas, dan sulit buang air
besar), Cealic Disease (gangguan pada saluran percernaan sehingga tidak bisa menyerap nutrisi
secara baik), peradangan usus besar dan halus, dan Leaky Gut Syndrome yaitu kebocoran
dinding usus yang menyebabkan bakteri dan racun bocor ke dalam aliran darah.

Langkah selanjutnya yaitu berhenti makan makanan cepat saji. Alasannya adalah
makanan cepat saji ini tidak memberikan nilai gizi, hanya ada nilai lebih dari porsi yang
berlebihan, kepraktisan, rasa gurih atau manis dan harga yang murah. Makanan cepat saji
mengandung banyak lemak tidak sehat, dan karbohidrat yang salah yaitu karbohidrat sederhana
yang kosong nutrisi. Bahan dasar makanan cepat saji umumnya adalah bahan dasar yang
harganya sangat murah, yaitu bahan dasar yang ditanam atau diternak secara massal oleh
industri makanan dan banyak menggunakan pestisida, hormon, dan antibiotik dalam proses
penanaman atau perternakannya. Makanan cepat saji juga menggunakan bahan makanan yang
sudah diproses yang banyak mengandung gula, sodium, dan bahan-bahan perasa, pewarna,
serta pengawet. Jadi, waspadalah dengan makanan cepat saji. Kebiasaan makan makanan cepat
saji dapat menimbulkan risiko yang mahal di kemudian hari, yaitu kesehatan kita.

Makanan di zaman modern banyak diolah dengan cara digoreng karena cepat, mudah,
dan tahan lama. Selain itu, karena banyak menggunakan makanan proses sebagai bahan dasar,
makanan yang digoreng kebanyakan terasa sangat lezat. Namun, kebiasaan makan makanan
yang digoreng dapat meningkatkan konsumsi kita terhadap lemak jahat dan juga menambah
jumlah kalori pada makanan, kanker, dan meningkatkan risiko kerusakan pada sistem syaraf
kita. Maka, hindarilah makanan yang digoreng.

6
Salah satu langkah dalam program pola makan Eating Clean adalah mengurangi
konsumsi gula, dalam segala bentuk. Gula merupakan makanan proses zaman modern yang
sangat disukai orang dari berbagai kalangan hingga akhinrnya berkembang istilah sweet tooth.
Jenisnya beraneka ragam dan harganya sangat terjangkau. Akibatnya, konsumsi gula serta
penggunaan gula dalam industri meningkat semenjak ditemukannya sirup jagung atau High
Fructose Corn Syrup (HFCS). Banyak jurnal medis menyebukan bahwa peningkatan pola
konsumsi gula dapat memicu berbagai penyakit, seperti: obesitas, diabetes, heart disease,
gangguan hormon pertumbuhan, hipertensi, kanker ketidakstabilan gula darah, stres/depresi,
dan perubahan palet rasa pada lidah. Meskipun gula dapat menambah tenaga kita dalam waktu
singkat, namun tenaga tersebut akan cepat pula terkuras. Selain itu, gula juga memiliki sifat
adiktif, sama dengan orang yang mengonsumsi kokain. Bentuk gula yang paling umum adalah
glucose yang merupakan bentuk energi utama yang menjalankan tubuh kita. Bentuk gula yang
kedua adalah fructose, yaitu gula yang paling manis. Gula tersebut terdapat dalam sayur dan
buah. Sedangkan, gula pasir yang banyak kita gunakan disebut sucrose. Pemanis buatan tidak
mengandung nutrisi dan bila dikonsumsi terus-menerus zat kimia yang terkandung di dalamnya
dapat menimbulkan berbagai efek buruk terhadap kesehatan. Jadi, jauhilah segala jenis
pemanis buatan karena dapat berakibat pada ketidakseimbangan hormon dan perlambatan
sistem metabolisme. Hindari buah yang terlalu matang, karena kadar gulanya sangat tinggi
serta segala bentuk permen karena permen adalah salah satu bentuk makanan yang terbuat dari
gula proses (highly processed sugar). Mengurangi dan menghindari gula sangatlah susah,
tetapi seiring berjalan waktu tubuh kita akan terbiasa.

Nasi putih, makanan yang menjadi sumber karbohidrat utama orang Indonesia, adalah
bentuk karbohidrat kompleks yang paling sederhana. Tetapi, makanan ini sudah melewati
proses pembersihan yang disebut bleaching sehingga mengakibatkan hilangnya kulit ari serta
nutrisi penting dan hanya menyisakan bagian bertepung (starchy) untuk dikonsumsi. Sama
dengan sumber karbohidrat sederhana lainnya, nasi putih memiliki kadar gula tinggi tetapi
minim nutrisi. Sehingga, langkah selanjutnya adalah berhenti makan nasi putih dan beralih ke
nasi merah dan nasi cokelat. Beras merah dan beras cokelat adalah karbohidrat kompleks
(unrefined carbohydrate) yang masih kaya kandungan vitamin dan mineralnya. Tips agar anak-
anak mau beralih ke nasi merah dan nasi cokelat adalah sajikan nasi cokelat yang dicampur
dengan nasi putih. Pelan-pelan, kurangi komposisi nasi putih hingga semakin kecil dan
akhirnya hilang sama sekali. Langkah selanjutnya sajikan nasi cokelat dicampur dengan nasi
merah. Sama dengan langkah sebelumnya kurangi komposisi nasi cokelat dan akhirnya hilang

7
sama sekali. Tidak banyak restoran yang menyajikan nasi merah atau nasi cokelat. Untuk
mengakali kondisi yang ada bawalah bekal nasi merah atau nasi cokelat saat makan di luar.

Menjalankan pola makan Eating Clean artinya menghindar dari semua jenis minuman
manis, baik kemasan ataupun tidak. Untuk kesehatan, minumlah air putih karena air putih
adalah sumber air yang utama bagi manusia. Air berfungsi untuk mengatur temperatur tubuh
kita, membantu metabolisme, mengeluarkan racun, melindungi otot dan persendian, membantu
penyerapan nutrisi, dan banyak lagi. Jika Anda sekali-kali meinginkan minuman yang segar,
pilihlah air kelapa muda tanpa gula. Anda juga dapat berkreasi dengan air putih dan membuat
minuman yang sekarang dikenal dengan infused water.

Langkah selanjutnya adalah memperbanyak asupan serat bagi keluarga. Serat, terutama
sayuran sangat penting bagi kesehatan dan daya tahan tubuh karena sayur mengandung banyak
sekali serat dan nutrisi. Hal ini menyebabkan sayuran dapat bertahan lebih lama dalam
pencernaan sehingga mampu memberi rasa kenyang yang lebih lama. Sebaik-baiknya sayuran,
adalah sayuran segar yang diolah dengan cara yang benar. Hindari jus sayur kemasan, karena
menggunakan berbagai bahan kimia dan kandungan serat yang minim. Selain sayuran,
konsumsi juga serat dari buah-buahan. Sama halnya dengan sayuran, hindari jus buah kemasan
karena mengandung banyak gula dan perasa buatan yang tidak mengandung serat serta hindari
sayuran dan buah-buahan impor karena mengandung zat kimia yang sengaja diberikan supaya
dapat bertahan lama dalam proses pengiriman dari negara asal ke Indonesia. Hindarilah buah-
buah tropis yang terlalu manis dan buah yang terlalu matang. Pada awal masa penambahan
asupan serat harian, perut akan tidak terbiasa, tetapi lama-kelamaan menjadi terbiasa dan
asupan serat lama-kelamaan menjadi meningkat. Tips agar anak-anak mau makan sayuran
adalah coba resep-resep makanan sayuran yang rasanya ramah untuk lidah anak-anak, libatkan
mereka dalam berbelanja dan memasak sayuran untuk membangun ketertarikan mereka,
konsisten untuk mengajar dan membiasakan mengonsumsi sayuran, dan beri contoh dengan
memakan sayuran di depan anak-anak.

Pola makan Eating Clean tidak hanya menganjurkan kita untuk makan makanan yang
tinggi serat, air, dan nutrisi yang diolah dengan cara yang sehat, tapi juga menganjurkan kita
untuk membiasakan diri makan dengan cara yang sehat. Cara- cara tersebut meliputi makan
teratur pada jam yang sudah ditentukan dan jangan menunggu lapar, jangan biasakan makan
setelah jam 7 malam, makan cukup dan tidak berlebihan, makan dengan perlahan, jangan
makan terburu-buru dan nikmati setiap suapan, hindari makan sambil jalan dan berkegiatan,

8
serta berhenti makan sebelum kekenyangan. Komposisi makanan yang tidak benar, jadwal
makan yang tidak teratur dan porsi yang salah, dapat membuat gula darah kita tidak stabil.

Selama bertahun-tahun, lemak secara umum dianggap tidak baik bagi kesehatan
manusia dan dianggap sebagai biang keladi utama berat badan yang berlebih. Ada dua jenis
lemak dalam kehidupan kita, yaitu lemak baik (unsaturated fats) dan lemak jahat. Lemak baik
memiliki dampak positif bagi kesehatan, antara lain: menjaga stabilitas mood kita, membantu
melawan fatigue, menurunkan risiko penyakit jantung, membantu menjaga berat badan kita
tetap stabil, membantu menurunkan tekanan darah, melawan kolesterol jahat, melawan
inflamasi, dan melindungi otak dan saraf serta kesehatan mental, dan masih banyak lagi
manfaatnya. Jenis lemak unsaturated fat banyak terdapat dalam protein hewani dan dalam
minyak yang berasal dari tanaman. Pola makan Eating Clean juga menganjurkan untuk
memilih makanan sumber saturated fat yang sehat. Makan daging segar lebih baik daripada
makan daging proses karena kandungan lemaknya alami dan tidak mengandung antibiotik dan
hormon pertumbuhan. Contoh lemak saturated fat adalah minyak kelapa. Tidak perlu takut
untuk mengonsumsi lemak selama kita memilih lemak baik. Apakah makanan proses rendah
lemak atau tanpa lemak baik untuk kesehatan? Tidak, karena justru tinggi kandungan gulanya
tinggi.

Menurut pola makan Eating Clean, makanan sehat berawal dari dapur rumah kita
sendiri. Masaklah makanan sehat dengan cara yang sehat sendiri. Tidak perlu resep yang susah
dengan bahan-bahan mahal yang sulit didapat. Yang penting adalah selalu menggunakan bahan
natural, menghindari bahan-bahan yang tidak sehat dan menggunakan cara masak yang sehat.

Menyusun menu makan keluarga yang sederhana dan sehat dapat berpegang pada 3
prinsip. Ketiga prinsip tersebut adalah serat tiga kali sehari, makanan terbuat dari bahan natural
yang harganya terjangkau, dan makanan dapat diolah atau dimasak dengan praktis serta cepat.

Mengurangi kebiasaan jajan di luar dapat dilakukan dengan kebiasaan membawa bekal
makanan sehat dari rumah. Alasannya adalah agar kita tidak banyak mengonsumsi makanan
yang tidak sehat yang dijual di berbagai tempat. Bekal makanan sehat biasanya terdiri dari buah,
sayur, atau jagung rebus, disertai makan siang yang terdiri dari nasi merah dengan 1 jenis lauk
protein hewani dan sayur. Selain lebih sehat, kebiasaan membawa bekal masakan rumah juga
hemat dan praktis.

Membiasakan diri makan dengan keluarga di rumah memberikan banyak manfaat.


Makan bersama keluarga di rumah dapat membantu menjaga nutrisi keluarga, membuat pola

9
makan menjadi teratur, dan mengurangi kebiasaan makan di luar jam serta mengurangi
kebiasaan makan di luar meja makan, seperti makan sambil baca, makan di kamar, makan
sambil main HP, dan lain sebagainya.

Sarapan pagi adalah makanan yang sangat penting dan tidak boleh dilewatkan karena
merupakan sumber energi dan nutrisi utama bagi tubuh kita setelah beristirahat selama
semalam. Sarapan pagi dengan makanan sehat serta dengan komposisi, jadwal, dan porsi yang
benar dianggap dapat meningkatkan metabolisme, energi, dan semangat, serta meningkatkan
daya produktivitas dan juga produktivitas.

Pola makan Eating Clean menganjurkan kita untuk makan camilan dua kali sehari.
Alasannya adalah untuk menjaga metabolisme, memberi energi untuk beraktivitas,
menstabilkan gula darah, menjaga emosi, mencegah rasa lapar yang berlebihan pada jam
makan siang dan makan malam, dan banyak lagi. Camilan yang dianjurkan adalah makanan
yang sehat dan berguna bagi tubuh kita, yaitu makanan natural yang kaya serat, air, dan nutrisi.
Hindari camilan yang tidak sehat, yaitu makanan yang tinggi kalori, gula, garam, dan lemak
tidak sehat namun minim serat dan nutrisi.

Susu dipercaya kaya kalsium sehingga baik untuk pertumbuhan anak dan dapat
memperkuat tulang. Ternyata, khasiat-khasiat susu yang banyak diumbar hanyalah mitos yang
diciptakan oleh industri susu untuk meningkatkan pasar dan penjualan. Sebenarnya, kandungan
yang terdapat di dalam susu tidak cocok untuk tubuh manusia. Kandungan-kandungan yang
terdapat dalam susu justru dapat menimbulkan masalah pada tubuh kita. Dan ternyata, sumber
terbaik kalsium adalah sayuran hijau. Selain tinggi kandungan kalsiumnya, sayuran hijau
mengandung pula magnesium yang diperlukan tubuh untuk menyerap dan menggunakan
kalsium yang masuk ke dalam tubuh lewat makanan yang kita makan. Untuk meningkatkan
kesehatan dan kekuatan tulang kita, Anda dapat berolahraga secara teratur dan berjemur di
bawah sinar matahari pada pagi hari untuk mendapatkan vitamin D.

Seiring menjadi manusia modern, perubahan rantai dan pola makanan terlihat kontras.
Bisa kita lihat seperti saat kita lebih memilih belanja di supermarket karena fasilitasnya yang
dirancang untuk membuat kita betah berbelanja di sana. Padahal produk yang dijual merupakan
produk yang mengandung pestisida, hormon, antibiotik, gula berlebih, dan zat kimia yang tidak
menguntungkan tubuh lainnya. Cara berbelanja sehat bisa dilaksanakan dengan membuat
daftar belanjaan agar tertib dalam berbelanja, berbelanja dengan kondisi tidak lapar agar tidak
mudah tergiur dengan promosi marketing produk, memilih produk segar dengan mengambil

10
yang terbelakang karena produk lama ditempatkan di depan agar terjual cepat, dan menolak
pemberian contoh produk secara gratis karena menggoda kita untuk membeli.

Mengonsumsi bahan makanan yang organik merupakan salah satu pola makan yan
dianjurkan. Hal tersebut dikarenakan bahan makanan organik tidak mengandung pestisida,
penyubur sintetis, obat-obatan, dan bahan kimia yang berbahaya. Selain itu, bahan makanan
organik mempunyai kandungan nutrisi yang lebih baik dan lebih banyak karena dalam
pertumbuhannya mengandalkan nutrisi natural yang terkandung dalam tanah.

Merubah pola makanan bukanlah hal yang tidak mungkin, tapi tidak bisa dipungkiri
bahwa perjalanan yang dijalani tidaklah mudah. Di awal perubahan, ada banyak keluhan secara
verbal dan dari tubuh tersendiri, juga yang ada hanya meribetkan saja. Tapi untuk diingat
bahwa semua ini wajar dan hanya dirasakan pada awal saja, jadi bersiap-siaplah dengan
bermental baja. Selain itu diperlukan untuk menjalankan proses ini bersama-sama  agar bisa
saling menguatkan  dengan mengganti kegiatan hiburan keluarga dengan kegiatan fisik dan
kreativitas. Dan kebiasaan ini seharusnya dimulai sejak dini, jangan menunggu tua atau sakit
untuk memulai kebiasaan ini. Jadi, terapkan juga pada anak-anak Anda dengan
memberitahunya mengenai kebiasaan, cara memilih, berbelanja makan sehat. Dalam setiap
larangan, jelaskan alasannya agar diterima anak-anak. Dengan mengajak anak-anak turun dan
terlibat dalam proses, mereka lebih mengerti mengenai pentingnya program ini. Anda juga bisa
meningkatkan daya tarik anak-anak dengan mengganti bentuk hadiah atau hiburan pada mereka
dengan buku, perlengkapan olahraga yang diidamkan, binatang peliharan, jalan-jalan bersama
dan banyak lagi.

11
BAB 3 PENILAIAN BUKU

3.1 Kelebihan
 Buku ini menarik untuk dibaca oleh kalangan apapun terutama yang berkeluarga karena
dengan buku ini kita dapat mengetahui pola makan Eating Clean yang mampu memberikan
banyak manfaat seperti menghemat pengeluaran dan menjaga kesehatan diri masing
masing. Hal tersebut disampaikan oleh penulis pada bab “Manfaat Pola Makan Eating
Clean” halaman 162. Ia berkata bahwa “Berkat pola makan Eating Clean yang kami
jalankan, kami menjadi lebih sehat dan jarang sakit sehingga jarang harus pergi berobat,
dan membeli obat.”
 Buku ini tidak membosankan para pembaca dan mudah dipahami karena bahasa yang
digunakan oleh penulis bersifat komunikatif.
 Di dalam buku ini, penulis memberikan informasi mengenai makanan yang masih belum
diketahui oleh masyarakat. Sebagai contoh, pada langkah ke-9: Kurangi Konsumsi Susu
dan Produk Makanan yang Terbuat dari Susu (Dairy Product), penulis memberi tahu kita
bahwa sebenarnya kandungan yang terdapat di dalam susu kemasan tidak baik untuk
kesehatan kita karena susu pada zaman sekarang mengandung hormon dan antibiotik. Hal
tersebut tertera pada paragraf ke-2 dari halaman 88. Kalimat tersebut adalah “Susu kemasan,
walaupun sudah melewati proses pasteurisasi maupun homogenisasi, sebenarnya
mengandung banyak hormon pertumbuhan serta antibiotik yang banyak digunakan dalam
peternakan modern guna mendapatkan sapi perah yang dapat terus-menerus menghasilkan
susu dalam jumlah banyak. Kandungan hormon dan antibiotik ini jelas tidak baik untuk
kesehatan kita.”
 Selain langkah-langkah untuk menjalankan pola makan Eating Clean, penulis juga
menyertai beberapa resep masak untuk pembaca. Sebagai contoh, pada langkah ke-5:
Berteman dengan Serat, halaman 62, penulis mengikutkan cara untuk membuat jus sayuran
segar. Pada langkah ke-7: Hindari Makanan yang Digoreng, halaman 80, penulis juga
menyisipkan resep cara membuat kentang dan kembang kol tumbuk.
 Penulis memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah asing yang disertai dalam buku
untuk mempermudah pembaca dalam memahaminya. Sebagai contoh, pada langkah ke-20:
Jauhi Tepung yang Diproses, Musuh dalam Selimut, halaman 144, penulis menjelaskan
mengenai Cealic Disease dan Leaky Gut Syndrome. Kalimat “Cealic Disease, yaitu

12
gangguan pada saluran pencernaan sehingga tidak bisa menyerap nutrisi secara baik.” dan
“Leaky Gut Syndrome adalah terjadinya kebocoran pada dinding usus yang menyebabkan
bakteri dan racun bocor ke dalam aliran darah yang kemudian mengakibatkan sistem
kekebalan tubuh kita harus bekerja keras untuk menyerang racun dalam aliran darah dan
organ kita.” merupakan pembuktian bahwa penulis menjelaskan mengenai istilah asing
yang disampaikan.

3.2 Kekurangan
 Pada buku ini, ditemukan tips yang sama yang diulang berkali-kali. Sebagai contoh, pada
langkah ke-1: Berhenti Berteman dengan Makanan Proses, penulis menyarankan kita
untuk menghindari segala jenis makanan proses. Pada halaman 37, terdapat pernyataan
“Singkirkan semua makanan proses yang ada di rumah dan jangan beli lagi! Yang mana
saja yang termasuk makanan proses? Gampang. Makanan proses adalah semua makanan
yang menggunakan kemasan, baik kaleng, kotak, botol, dan kemasan lainnya.” Penulis
kemudian mengulang informasi tersebut pada langkah ke-5: Berteman dengan Serat.
Penulis mencantumkan tips pada halaman 63 sebagai berikut “Hindari jus sayur kemasan,
yang dijanjikan penuh manfaat oleh para produsen minuman kemasan.”

13
BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Buku yang berjudul “Eating Clean: 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat”
yang ditulis oleh Inge Tumiwa-Bachrens adalah sebuah buku mengenai pengalaman yang
dialami oleh penulis setelah berhasil melawan penyakit kanker beberapa tahun lalu. Buku ini
merupakan buku yang berisi informasi dan tips dalam menjalankan pola makan sehat yang
telah dijalankan oleh penulis bersama keluarganya selama beberapa tahun belakangan. Buku
ini cocok untuk dibaca oleh semua kalangan masyarakat karena menyangkut tentang pola hidup
yang baik dan benar untuk kita semua. Bahasa yang digunakan oleh penulis juga bersifat
kominikatif sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

4.2 Saran

Buku yang berjudul “Eating Clean: 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat” cocok
untuk dibaca oleh semua kalangan masyarakat, khususnya ibu rumah tangga yang ingin
memulai pola hidup sehat. Buku ini menyediakan banyak informasi kepada pembacanya
mengenai langkah-langkah mudah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memulai kebiasaan makan sehat. Bahasa yang digunakan pada buku ini juga bersifat
komunikatif sehingga pembaca dengan mudah dapat memahami informasi yang ingin
disampaikan oleh penulis.

Buku ini sudah bagus. Namun, akan lebih baik lagi apabila penulis dapat menyertakan lebih
banyak gambar-gambar mengenai makanan yang disarankan. Penulis juga disarankan untuk
tidak mengulang informasi yang sama secara berkali-kali untuk menghindari kebosanan
pembaca. Untuk kedepannya, penulis diharapkan untuk meneruskan karya-karyanya dan terus
menginspirasi masyarakat melalui pengalamannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Tumiwa-Bachrens, Inge. 2016. Eating Clean: 20 Langkah Mudah Membiasakan Makan Sehat.
Jakarta: PT. Kawan Pustaka.

15

Anda mungkin juga menyukai