“Hubungan Pengetahuan Tentang Posbindu, Sikap Dan Tindakan Dalam Asupan Gizi
Makro Dan Mikro Dengan Status Gizi Lansia”
Kelompok 4 :
1. Annisa Aprilianti
2. Dwi Anggreani
3. Nabela Casera
4. Suci Pernanda
Tiada kata yang dapat kami sampaikan kecuali rasa syukur kehadirat Allah SWT
hingga saat ini kami diberikan kesempatan untuk dapat menulis sebuah makalah, hanya
karena rahmat yang diberikan-Nya kami dapat merangkai makalah ini hingga selesai. Apapun
yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Pada makalah ini, kami dapat sampaikan sebuah realita yang ada di kehidupan saat
ini, yang mampu memberikan inspirasi untuk mengkaji aspek kehidupan yang berdampak
dan terjadi khususnya tentang gangguan ginjal dan infeksi saluran kemih.
Kami sangat menyadari, karya makalah ini banyak kekurangan baik isi maupun teknik
penulisan. Untuk itu kritik dan saran bersifat membangun selalu kami harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap manusia pasti mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari bayi
sampai menjadi tua. Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir, dimana pada
manusia seseorang mengalami kemunduruan fisik, mental dan social sedikit demi sedikit
sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Lansia banyak menghadapi
berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan segera dan terintegrasi.
Lansia atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan
dalam ukuran dan fungsi. Selain itu, lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami
kemunduran dengan sejalannya waktu. Ada beberapa pendapat mengenai usia seorang
dianggap memasuki masa lansia, yaitu ada yang menetapkan pada umur 60 tahun, 65 tahun,
dan ada juga yang 70 tahun. Tetapi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa umur
65 tahun, sebagai usia yang menunjukkan seseorang telah mengalami proses menua yang
berlangsung secara nyata dan seseorang itu telah disebut lansia.
Secara umum orang lanjut usia dalam meniti kehidupannya dapat dikategorikan dalam
dua macam sikap. Pertama, masa tua akan diterima dengan wajar melalui kesadaran yang
mendalam, sedangkan yang kedua, manusia usia lanjut dalam menyikapi hidupnya cenderung
menolak datangnya masa tua, kelompok ini tidak mau menerima realitas yang ada (Hurlock,
1996 : 439)
Usia lanjut sering punya masalah dalam hal makanan, antara lain nafsu makan
menurun. Padahal meskipun aktivitasnya menurun sejalan dengan bertambahnya usia, ia
tetap membutuhkan asupan zat gizi lengkap, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Iapun masih tetap membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi fisiologis
tubuhnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian lansia
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua. Menurut Bernice
Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat
merasa puas dengan keberhasilannya. Sedangkan menurut Prayitno dalam Aryo (2002)
mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah orang yang
berusia 65 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak berdaya mencari nafkah
untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari. Saparinah (1983) berpendapat bahwa
pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan kelompok umur yang mencapai tahap penisium,
pada tahap ini akan mengalami berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan
berbagai tekanan psikologis. Berdasarkan UU Kes. No. 23 1992 Bab V bagian kedua Pasal
13 ayat 1 menyebutkan bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, dan sosial.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut
lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penangan
segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia
menjadi 4 yaitu :
a. Usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45 – 59 tahun.
b. Lanjut usia (alderly) kelompok usia 60 – 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) kelompok usia 75 – 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) kelompok usia diatas 90 tahun
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia merupakan
periode di mana seseorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta
telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat
mulai sari usia 55 tahun sampai meninggal.
B. Masalah Kesehatan pada lansia
a. Kurang bergerak
b. Istabilitas
c. Beser
d. Gangguan intelektual
e. Infeksi
Kebutuhan gizi bagi setiap manusia berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin,
umur, aktivitas, ukuran dan susunan tubuh,iklim atau suhu udara,kondisi fisik tertentu
(sakit) serta unsure lingkungan. Kecukupan atau konsumsi gizi manula berbeda dengan
kecukupan gizi pada usia muda. Namun kebutuhan nutrisi manusia sama pada usia 40, 50,
60, dan sesudahnya seperti ketika masih berusia sedikit muda dengan sedikit variasi.
a. Energi
b. Protein
c. Hidrat Arang
d. Lemak
e. Vitamin
f. Mineral
g. Air dan Serat
BAB III
ISI
Nasi
Roti
Mie
Singkong
Kentang
Lauk hewani
Telur
Daging
Ikan
Lauk nabati
Tahu
Tempe
Kedelai
Kacang
hijau
Sayur-sayuran
Bayam
Kangkun
g
Kacang
panjang
Sawi
Katuk
Pakis
Kol
Wortel
Selada
Mentimu
n
Buah-buahan
Pisang
Jeruk
Apel
Jambu
Pepaya
Mangga
Rambuta
n
Duku
Durian
Anggur
Salak
Buah
naga
Gula
pasir
Madu
Permen
Gula
merah
Susu dan produk olahanya
Susu
sapi
Susu
kambing
Susu uht
Susu
kedelai
Susu
skim
Es krim
B. Data Imajinasi
Usi B IM Status
No Nama a JK TL PD TB B T Gizi
14 14 4 20,
1 SURTI 70 pr 40 1 1 0 2 Normal
14 14 4 21,
2 TIKA 70 pr 40 1 1 2 2 Normal
SARMIN 15 15 4 20,
3 A 71 pr 45 0 0 6 4 Normal
14 14 4 19,
4 WANTO 73 lk 42 6 6 1 2 Normal
15 15 5 20,
5 HERMAN 69 lk 47 6 6 0 6 Normal
14 14 5
6 WATI 78 pr 45 8 8 0 23 Gemuk
14 14 3 18,
7 SAPAR 76 pr 44 7 7 9 6 Normal
14 14 5 24,
8 MENIK 72 pr 43 9 9 5 8 Gemuk
9 ELI 74 pr 40 14 14 5 28, Obesita
0 0 5 1 s
15 15 4 18,
10 ALI 77 lk 48 8 8 7 9 Normal
14 14 4 19,
11 ERNI 71 pr 43 6 6 2 7 Normal
15 15 5 21,
12 AHMAD 80 lk 46 3 3 0 4 Normal
14 14 4 19,
13 RUDI 82 lk 44 9 9 4 8 Normal
14 14 4 20,
14 RITA 74 pr 45 9 9 5 3 Normal
FATIMA 14 14 4
15 H 75 pr 44 7 7 4 21 Normal
HALIMA 15 15 4 19,
16 H 76 pr 46 0 0 3 1 Normal
15 15 4 19,
17 AZIZAH 71 pr 48 5 5 6 2 Normal
MURTIN 14 14 4 21,
18 A 70 pr 42 4 4 4 3 Normal
14 14 4 20,
19 MARIA 79 pr 44 6 6 3 2 Normal
14 14 4 19,
20 SITI 72 pr 42 4 4 0 3 Normal
14 14 4
21 TUTI 76 pr 43 6 6 0 19 Normal
14 14 4 19,
22 MARNI 78 pr 44 7 7 2 4 Normal
15 15 5
23 LUBIS 73 lk 47 6 6 1 21 Normal
PONIMA 15 15 4 16,
24 N 75 lk 48 8 8 0 1 Kurus
15 15 3 15,
25 RIZKI 75 lk 44 0 0 5 6 Kurus
15 15 4 21,
26 ROSA 79 pr 46 0 0 9 8 Normal
14 14 3 17,
27 SARI 74 pr 45 9 9 9 6 Kurus
14 14 4
28 DESI 79 pr 42 1 1 4 25 Gemuk
14 14 4 22,
29 REVA 69 pr 41 3 3 5 5 Normal
14 14 3
30 YUYUN 77 pr 40 0 0 9 20 Normal
C. Cara Pengumpulan Data
Pengetahuan
Hasil
Sikap
Hasil