Anda di halaman 1dari 35

FAKTOR RESIKO KEKURANGAN VITAMIN A PADA BALITA DI

INDONESIA:
SYSTEMATIC REVIEW

Erly Putriana1, Demsa Simbolon2


Politeknik Kesehatan Kementrian Bengkulu
Email: erlyputriana07@gmail.com

Abstract
Background:.Vitamin A is one of the nutriens that is very important for the body for growth
and the body’s defense against disease. There are manythings than can be caused if we ae
deficiency of vitamin A, one of which is that children’s blindness can increase the risk of
death and illness. Objective : This study aims to investigate the risk factors for deficiency of
vitamin A in toddlers in Indonesia Methods : This study uses Systematic Literature Review
(SLR) method with research population is 20 articles that fit the criteria of research
inclusion. Results: Based on the results of the articles collected and the author's analysis, it
is found that risk factors for vitamin A deficiency failure in toddlers in Indonesia are
maternal knowledge, maternal attitudes, maternal education, cadre knowledge, toddler
activeness and provision of information..Conclusion: From the results and discussion, it can
be concluded that knowledge, attitudes, education, knowledge of cadres, activeness of
children under five and providing information are risk factors for vitamin A deficiency in
toddlers.

Keywords: Risk factor, Deficiency of Vitamin A, toddler, Indonesian

Abstrak
Latar Belakang: . Ada banyak hal yang dapat disebabkan jika kita kekurangan vitamin A,
salah satunya adalah kebutaan pada anak dan dapat meningkatkan resiko kematian dan
kesakitan. Asupan vitamin A yang kita peroleh dari makanan yang kita konsumsi tidaklah
cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin A, maka di perlukannya tambahan
asupan vitamin A yang berupa kapsul vitamin A.Tujuan: Mengetahui faktor resiko
kekurangan vitamin A pada balita di Indonesia. Metode : Penelitian ini menggunakan
metode Systematic Literature Review(SLR) dengan populasi penelitian adalah 20 artikel

1
yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Hasil : Berdasarkan hasil artikel yang
dikumpulkan dan analisa penulis didapatkan faktor-faktor risiko kegagalan kekurangan
vitamin A pada balita di Indonesia yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, pendidikan ibu,
pengetahuan kader, keaktifan balita dan pemberian informasi. Kesimpulan: Dari hasil dan
pembahasan dapat di simpulkan bahwa pengetahuan,sikap, pendidikan, pengetahuan kader,
keaktifan balita dan pemberian informasi menjadi faktor resiko kurang vitamin A pada balita

Keywords: Faktor resiko, kekurangan vitamin A, balita, Indonesia

PENDAHULUAN

Vitamin A merupakan salah satu zat gizi yang sangat penting bagi tubuh untuk
pertumbuhan dan pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Ada banyak hal yang dapat
disebabkan jika kita kekurangan vitamin A, salah satunya adalah kebutaan pada anak dan
dapat meningkatkan resiko kematian dan kesakitan. Asupan vitamin A yang kita peroleh dari
makanan yang kita konsumsi tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin
A, maka di perlukannya tambahan asupan vitamin A yang berupa kapsul vitamin A.
(Kementrian Kesehatan RI, 2019)
Pada tahun 2019 cakupan pemberian Vitamin A pada balita di Indonesia sebesar
78,68 %, lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 86,18%. Provinsi dengan cakupan kurang
vitamin A paling tinggi terdapat di provinsi DI Yogyakarta dengan persentase sebesar
100,00% dan yang ter rendah terdapat pada provinsi Papua dengan persentase 31, 97 %.
Dari 33 provinsi di Indonesia ada dua propinsi yang yang tidak mengumpulkan data, yaitu
provinsi Maluku Utara dan Papua Barat. (Kementrian Kesehatan RI, 2019)
Dampak yang dapat ditimbulkan karena tubuh kekurangan asupan vitamin A antara
lain pengelihatan menjadi terganggu seperti Xeroptalmia, yaitu penyakit yang sering timbul
akibat kekurangan vitamin ini dan merupakan penyebab kebutaan paling sering pada umur 2-
3 tahun, serta kekurangan vitamin A dapat meningkatkan resiko kesakitan dan kematian
yang di sebabkan infeksi penyakit seperti diare dan campak. (Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan, 2015)
Defisiensi Vitamin A dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya konsumsi
Vitamin A yang rendah, gangguan dalam proses penyerapan didalam usus halus, gangguan
dalam proses penyimpananan di hati, dan gangguan dalam proses konversi provitamin A
menjadi Vitamin A(Muchtadi, 2009).
2
Telah banyak penelitian-penelitian yang telah meneliti faktor resiko kurang vitamin A
pada balita , namun masih terbatas yang melakukan Systematic Review. Oleh karena itu
peneliti tertarik untuk mengidentifikasi faktor resiko kurang vitamin A pada balita dari
penelitian-penelitian yang tersedia dengan menggunakan metode Systematic Literature
Review.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini meggunakan desain metode Systemic Literature Review( SLR) yaitu
sebuah sintesis dari studi literature bersifat sistemik, jelas, menyeluruh dengan
mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi melalui pemgumpulan data- data yang sudah
ada dengan metode pencarian yang eksplisit dan melibatkan proses telaah kritis dalam
pemilihan studi yang bertujuan untuk mengetahui faktor resiko kekurangan vitamin A pada
balita di Indonesia.
Populasi penelitian ini adalah seluruh artikel tentang faktor resiko kurang vitamin A
pada balita di Indonesia.Sampel yang digunakan dalah artikel yang memenuhi syarat kriteria
inklusi . Kriteria inklusinya adalah artikel yang dibuat 5 tahun terakhir dari tahun 2015-
2020, penelitian dilakukan di Indonesia dan sampel yang digunakan minimal 30 sampel.
Artikel di telusuri melalui Google Sholar, Pun Med, NCBI, dengan kata kunci faktor resiko,
kurang vitamin A, dan balita. Variabel independen yang digunakan adalah faktor resiko
KVA dan variabel dependennya adalah balita.
Analisis data yang dilakukan pada penelitian adalah secara kuantitatif dengan teknik
membandingkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara variabel independen
( faktor resiko KVA) dan variabel dependennya (balita)

Gambar 1
Bagan PRISMA

Identifikasi artikel jurnal Identifikasi artikel jurnal


melalui database nasional (GS) melalui database internasional
(n=8.830) (n=16(PubMed)+ 1536(PMC))

3
Artikel jurnal yang penelitiannya di lakukan
di indonesia(n= 3000 {jurnal nasional:2540;
jurnal internasional:460})

Artikel jurnal ful text (n=736 Artikel jurnal full text


{jurnal nasional:722; jurnal dieksklusi (n=535 {jurnal
internasional: 14}) nasional:526 ; jurnal
internasional: 9})

Artikel jurnal yang Artikel jurnal yang


dispesifikasikan sesuai dieksklusi 181
kriteria inklusi 201 (jurnal nasional:177 ;
{jurnal nasional:196; jurnal jurnal internasional:4)
internasional:5)

Artikel yang direview: 20


Artikel Jurnal Nasional 19 dan
1 artikel Jurnal internasional

Pada penelitian ini kriteria inklusi yang digunakan ada tiga, yaitu tahun publikasi
artikel penelitian dilakukan dalan 5 tahun terahir(2015-2020), penelitian dilakukan di
Indonesia dan jumlah sampel pada artikel minimal 30 sampel, Selanjutnya akan dilakukan
tahap identifikasi lebih mendalam pada 20 artikel terpilih. Peneliti kemudian
menetapkan 20 artikel penelitian tersebut sebagai artikel penelitian final yang menjadi
literatur yang akan ditelaah dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil artikel yang
dikumpulkan dan analisa penulis didapatkan faktor resiko kurang vitamn A pada balita di
Indonesia yang meliputi pengetahuan ibu, sikap ibu, pendidikan ibu, pekerjaan
ibu,pengetahuan kader posyandu, keaktifan balita ke posyandu, dan pemberian informasi
mengenai KVA.

HASIL PENELITIAN

4
Pada proses identifikasi, dilakukan pengecekan ulang hasil jurnal yang sudah
digabungkan Proses ini menemukan 10.382 judul berdasarkan kata kunci. Langkah
selanjutnya adalah melakukan screening (penyaringan) berdasarkan tahun publikasi dan
ditemukan sebanyak 7000 artikel penelitian, lalu diemukan 3504 artikel yang fulltext.
Kemudian didapatkan 65 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan di screening kembali
sehingga didapatkan 20 artikel yang akan direview.

5
Tabel 2. Beberapa artikel hasil penelitian terkait faktor risiko kegagalan ASI Ekslusif pada Bayi di Indonesia terangkum
dalam daftar jurnal rujukan

HASIL IDENTIFIKASI SELURUH ARTIKEL

No Peneliti Judul/ jurnal(no Tujuan Metode Hasil penelitian Simpulan dan saran Bahasa Negara
volume, hlm,
bulan/ tahun terbit
1 Frida Hubungan tingkat Untuk mengetahui Jenis penelitian Dari penelitian Kesimpulan Bahasa Indonesia
cahyanin pengetahuan ibu hubungan adalah penelitian ini didapatkkan Berdasarkan hasil Indonesia
grum, tentang vitamin Tingkat Korelasi dengan hasil sebagian penelitian yang
puji A dengan pengetahuan ibu rancangan cross responden Dilakukan diperoleh
setyanti kepatuhan ibu tentang vitamin A sectional memiliki tingkat kesimpulan sebagai
memberikan Dengan kepatuhan Yaitu rancangan pengetahuan Berikut.
kapsul vitamin ibu memberikan penelitian dalam cukup sebanyak 1. Sebagian besar
A pada balita usia kapsul melakukan 15(a2,9%0 responden dengan tingkat
12 – 59 bulan di Vitamin A pada Variabel bebas atau responden. Pengetahuan cukup dan
wilayah kerja balita usia 12 resiko dan akibat Sebagian besar baik sebanyak 24
Puskesmas sampai 59 atau responden tidak Responden (68,6%)
rowosari kota s Bulan di wilayah Kasus yang terjadi patuh sebnyak dibandingkan dengan
emarang. kerja puskesmas pada objek penelitian 18951,4%). Hal Responden pengetahuan
(Volome II No. 1, rowosari Diukur atau ini dapat kurang
2017) Kota semarang dikumpulkan secara menggambarkan 2. Sebagian besar
simultan tingkat responden tidak patuh
(dalam waktu yang pengetahuan ibu Memberikan kapsul
bersamaan) yang tentang vitamin vitamin a sebanyak
dalam a dengan 18 responden (51,4%),
Melakukan kepatuhan ibu dibandingkan
pengukuran atau memberikan Dengan responden patuh
pengamatan kapsul vitamin a 3. Ada hubungan
Dengan pada balita. Dari pengetahuan ibu tentang
menggunakan hasil penelitian Vitamin a dengan
pendekatan dapat di kepatuhan ibu
Retrospektif. Dalam simpulkan Memberikan kapsul
penelitian ini bahwan tingkat vitamin a pada
Populasinya seluruh pengetahuan ibu Balita usia 12 – 59 bulan
ibu – ibu yang mempengaruhi di puskesmas

6
memiliki kepatuhan ibu Rowosari semarang,
Balita usia 12 – 59 dalam didapatkan chi
bulan di wilayah memberikan Square sebesar 3,512
kerja kapsul vitamin a dengan p value
Puskesmas rowosari pada balita. Sebesar 0,035( = 0,035 <
kecamatan tembalang 0,05).
Kota semarang.
Sample dalam
penelitian
Sebanyak 35
responden.
Pengambilan teknik
Sampling
menggunakan
purposive sampling
2
Silvia nova Gambaran sikap Penelitian ini Jenis penelitian yang Berdasarkan Sebaiknya tenaga Bahasa Indonesia
ibu tentang bertujuan untuk digunakan adalah hasil penelitian kesehatan bekerja sama Indonesia
vitamin a mengetahui sikap analitik kuantitatif didapatkan lebih dengan tokoh masyarakat
terhadap ibu tentang vitamin dengan dari separuh dan menganjurkan ibu agar
pemberian a terhadap menggunakan desain respon den memberikan vitamin a
vitamin a pada pemberian vitamin deskriptif. Populasi memiliki sikap pada balita, untuk ibu
balita usia 12-59 a pada balita usia dalam penelitian ini positif terhadap diharapkan agar dapat
bulan di 12-59 bulan di berjumlah 3256 pemberian membawa balita ke
puskesmas puskesmas balita dengan sampel vitamin a pada posyandu untuk
senapelan senapelan 30 orang. Teknik balita yaitu mendapatkan vitamin a
pekanbaru tahun pekanbaru pengambilan sampel sebanyak 21 pada bulan februari dan
2017(volome 7 yaitu accidental orang (70,0%), agustus.
no. 2 , 2018) sampling. Penelitian sebagian besar
yang dilakukan untuk responden
mengetahui memberikan
bagaimana gambaran vitamin a
sikap ibu tentang terhadap balita
vitamin a terhadap yaitu sebanyak
pemberian vitamin a 17 orang
pada balita usia 12- (56,7%)
59 bulan di
puskesmas senapelan
pekanbaru tahun
2017.

7
3 Meti sulastri , Gambaran Tujuan penelitian Metode yang Hasil penelitian Pengetahuan kader tentang Bahasa Indonesia
iis sopiah pengetahuan ini adalah untuk digunakan dalam menunjukkan vitamin a masih kurang. Indonesia
suryani kader posyandu mengetahui penelitian ini adalah pengetahuan Sedangkan cakupan
baharudin lutfi tentang vitamin a gambaran deskriptif analitik kader posyandu pemberian vitamin a masih
dan cakupan pengetahuan kader dengan pendekatan tentang vitamin belum 100%.
pemberian posyandu tentang crossectional. a di wilayah
vitamin a pada vitamin a dan Populasi dalam kerja puskesmas
balita cakupan pemberian penelitian ini adalah “s” ada pada
Di posyandu “s” ( vitamin a pada seluruh kader kategori kurang
volome 4, no.1 , balita. posyandu sebanyak baik (60,5%),
2020) 191 orang. Teknik dan cakupan
pengambilan sampel pemberian
dengan vitamin a
menggunakan teknik sebesar 86,1%.
quota sampling Puskesmas
sebanyak 38 orang. dalam hal ini
Analisa data yang adalah petugas
digunakan adalah chi kesehatan, agar
square. lebih dapat
memberikan
pendidikan
kesehatan atau
penyuluhan dan
motivasi kepada
masyarakat
tentang
pentingan
vitamin a,
sehingga setiap
balita
mendapatkan
ssvitamin a dan
cakupan
pemberian
vitamin a akan
tercapai sesuai
dengan target.
4 Rinda Hubungan Tujuan penelitian Jenis penelitian yang Hasil Pengetahuan ibu tentang Bahasa Indonesia
fithriyana pengetahuan ibu ini untuk digunakan dalam Penelitian vitamin a berada pada indonesia
tentang vitamin a mengetahui Penelitian ini adalah didapatkan kategori rendah.

8
dengan hubungan jenis desain bahwa 2. Ada hubungan yang
Pemberian pengetahuan ibu Kuantitatif dengan pengetahuan ibu signifikan antara
vitamin a pada tentang vitamin a penelitian bersifat tentang vitamin pengetahuan ibu tentang
balita di desa dengan Analitik a sebagian besar vitamin a dengan
kuantan sako Pemberian vitamin menggunakan rendah yaitu pemberian vitamin a pada
Tahun a pada balita di pendekatan cross Sebanyak 56 balita di desa kuantan sako
2016( volome 2, wilayah desa Sectional yang responden tahun 2016.
no. 1 , 2018) kuantan sako tahun merupakan (69,1%). Ada Saran
2016 rancangan hubungan antara 1. Bagi ibu
Penelitian dengan pengetahuan ibu Diharapkan bagi ibu untuk
melakukan tentang vitamin dapat lebih mencari
pengukuran a informasi tentang mencari
Atau pengamatan Dengan informasi kebutuhan balita
variabel independen pemberian pada masa
dan vitamin a pada Pertumbuhan sehingga
Dependen balita di wilayah kebutuhan vitamin a dapat
dikumpulkan dalam desa kuantan terpenuhi.
waktu sako tahun 2016 2. Bagi petugas kesehatan
Bersamaan. Populasi dengan Diharapkan bagi petugas
pada P value = kesehatan khususnya di
Penelitian ini adalah 0,000 ( p ≤ wilayah kerja desa kuantan
seluruh ibu yang 0,05 ) sako agar dapat
Memiliki balita di meningkatkan penyuluhan
desa kuantan sako tentang pengetahuan
Yang berjumlah 420 pemberian vitamin a pada
orang. Tehnik balita, juga memperluas
pengambilan sasaran promosi kesehatan
Sampel yaitu Tidak pada ibu saja, tetapi
menggunakan tehnik pada suami agar nantinya
simple dapat memberikan
Random sampling dukungan kepada istri
yaitu dengan 3. Penelitian selanjutnya
Pengambilan sampel Diharapkan bagi peneliti
secara acak dengan selanjutnya dapat meneliti
Cara mengundi dengan variabel yang
anggota populasi berbeda, seperti
yang pendidikan, pekerjaan,
Yaitu dengan tingkat ekonomi dan
menulis kode sebagainya. Sehingga
responden pada permasalahan rendahnya

9
Kertas yang digulung pemberian vitamin a pada
dimasukkan kedalam balita dapat teratasi.
Suatu wadah dan
diambil secara acak
Sebanyak sampel
yang telah
ditentukan. Besar
sampel dalam
penelitian ini adalah
Sebanyak 81 0rang.
Instrumen
Pengumpulan data
yang digunakan
dalam
Penelitian ini adalah
kuesioner. Analisa
yang digunakan
adalah analisa
Univariat dan analisa
bivariat
5 Gusman virgo Faktor-faktor Tujuan penelitian Jenis penelitian ini Hasil penelitian Kesimpulan terdapat Bahasa indonesia
yang ini adalah untuk adalah kuantitatif didapatkan hubungan antara indonesia
berhubungan menganalisa faktor- dengan desain cross variabel yang pengetahuan ibu dan
dengan dengan faktor yang sectional study. berhubungan keaktifan balita dalam
pemberian berhubungan Penelitian dilakukan dengan berkunjung ke posyandu
vitamin a pada dengan pemberian pada bulan juli 2018 pemberian dengan pemberian vitamin
balita di posyandu vitamin a pada dengan jumlah vitamin a pada a pada balita di posyandu
desa balita di posyandu sampel 66 orang balita adalah desa beringin lestari
Beringin lestari desa beringin lestari balita diperoleh variabel wilayah kerja puskesmas
wilayah kerja wilayah kerja dengan pengetahuan ibu tapung hilir 1 kabupaten
puskesmas puskesmas tapung menggunakan teknik nilai (p=0,015) kampar tahun 2018.
Tapung hilir 1 hilir 1 kabupaten systematic random dan variabel Disarankan diadakan
kabupaten kampar kampar tahun 2018 sampling. Populasi keaktifan balita penyuluhan secara berkala
tahun pada penelitian ini dalam mengenai hal-hal yang
2018( volome 4, adalah seluruh ibu berkunjung ke berhubungan dengan
no.23, 2020) yang mempunyai posyandu nilai pemberian vitamin a dan
balita (6-59 bulan) (p=0,000). meningkatkan peran kader
yang berkunjung ke Sedangkan dalam pemberian vitamin a
posyandu desa variabel yang pada balita
beringin lestari tidak

10
wilayah kerja berhubungan
puskesmas tapung adalah peran
hilir 1 kabupaten kader nilai
kampar pada bulan (p=0,203)
januari – desember
tahun 2017. Teknik
pengumpulan data
kuesioner. Analisa
data yang digunakan
adalah analisa
univariat dan
bivariate dengan uji
chi square

6 Sunarti Sejumlah faktor Tujuan dalam Penelitian ini Hasil Disimpulkan bahwa faktor Bahasa indonesia
hanapi1*, yang penelitian ini untuk menggunakan penelitian pengetahuan ibu, peran indonesia
nuryani, berhubungan mengetahui metode didapatkan kader dan keaktifan
rahmawaty dengan sejumlah faktor observasional pemberian kunjungan balita ke
ahmad Pemberian yang berhubungan analitik dengan vitamin a puskesmas dan posyandu
vitamin a pada dengan pemberian rancangan cross pada balita berhubungan dengan
balita( volome 2, vitamin a pada sectional study. sebanyak 126 pemberian viramin a pada
no.2 , 2019) balita. Penelitian ini Penelitian ini (48,1%) dan balita. Disarankan kepada
menggunakan dilakukan pada tidak ibu balita agar lebih
metode februari sampai april diberikan menggali informasi terkait
observasional dengan jumlah vitamin a pentingnya pemberian
analitik dengan sampel 262 balita sebanyak 136 vitamin a pada balita, serta
rancangan cross umur 6-59 bulan (51,9%) aktif dalam kegiatan
sectional study. dengan ibu balita balita, puskesmas / posyandu.
sebagai responden. pengetahuan
Pengambilan sampel ibu kurang
dengan tekhnik 63,4%,

11
purvosive sampling keaktifan
dan pengumpulan kader 28,2%,
data dengan keaktifan
menggunakan kunjungan
kuesioner, analisis balita 5,0%.
menggunaka chi Berdasarkan
square test hasil uji
bivariat
menunjukkan
pengetahuan
ibu cukup
67,7% anak
balita
diberikan
vitamin a chi
square test
menunjukkan
pengetahuan
p value =
0,000, peran
kader aktif
82,4% balita
diberikan
vitamin a
dengan p
value = 0,000,
dan keaktifan
kunjungan
balita ke
puskesmas /
posyandu
100% balita
diberikan
vitamin a
dengan p
value = 0,000
berhubungan
dengan
pemberian
vitamin a

12
pada balita.
7 Nora maulina Hubungan Untuk mengetahui Metode penelitian Hasil penelitian Kesimpulan dari penelitian Bahasa indonesia
pengetahuan ibu hubungan bersifat kuantitatif menunjukan , ini menunjukan terdapat indonesia
dengan cakupan pengetahuan ibu dengan desain cross responden hubungan yang bermakna
imunisasi dengan cakupan sectional. Teknik dengsn umur antara pengetahuan dengan
Vitamin imunisasi vitamin a pengambilan sampel yang paling pemberian vitamin a.
a( volome 2, no.2, dalam penelitian ini banyak adalah
2018) menggunakan teknik umur 12-15
consecutive bula(89.1%),
sampling, dimana lebih banyak
semua subjek yang yang di berikan
datang dan vitamin
memenuhi kriteria a(71,7%) dan
pemilihan. lebih banykak
Adapun kriteria yang
inklusi dan eksklusi mempunyai
pada penelitian ini pengetahuan
adalah: baik(65,2%).res
A. Kriteria inklusi (1) ponden yang
ibu yang memiliki tidak diberikan
balita berusia 6-59 vitamin a
bulan (2). Sehat sebagian
jasmani dan rohani mempunyai
(3). Bertempat pengetahuan
tinggal di desa keude kurang(57,7%)
aceh (4) bersedia
menjadi responden
kriteria eksklusi
Ibu yang memiliki
balita dengan
kelainan pada kornea
mata.
8 Arum dwi Pengetahuan ibu Tujuan penelitian Penelitian ini besifat Hasil penelitian Kesimpulan Bahasa Indonesia
anjani, tengku tentang pemberian ini untuk melihat deskriptif dilakukan yang dilihat dari penelitian ini adalah indonesia
visilia astura vitamin a pada gambaran pada bulan mei - pengetahuan ibu pengetahuan yang dimiliki
balita( volome 4, pengetahuan ibu september 2018 di tentang ibu tentang pemberian
no.4, 2018) tentang pemberian kelurahan tanjung pemberian vitamin a masih kurang.
vitamin a pada uncang kota batam. vitamin a, Saran kepada ibu agar
balita. Populasi adalah ibu sebanyak 106 dapat meningkatkan
yang memiliki balita (52,2%) pengetahuannya tentang

13
sebanyak 5127 responden pemberian vitamin a,
orang, dengan memiliki dengan mencari informasi
sampel sebanyak 203 pengetahuan yang berkaitan dengan
responden, kurang. pemberian vitamin a pada
menggunakan teknik balita.
consecutive sampling
dan di sajikan dalam
bentuk table
distribusi frekuensi.

9 vina dwi Faktor yang Tujuan dilakukan rancangan penelitian Penelitian Pemberian informasi, Bahasa Indonesia
wahyunita, mempengaruhi penelitian ini ini deskriptif analitik menunjukkan pendidikan ibu, sikap ibu indonesia
kursih pemberian adalah untuk dengan cara bahwa terdapat dan peran kader
sulatriningsih, vitamin a pada mengetahui faktor- pendekatan secara hubungan antara mempengaruhi pemberian
irwada zulfa balita di faktor yang cross sectional pemberian vitamin a pada balita di
harahap kelurahan ciriung berhubungan (potong silang), yang informasi (p = kelurahan ciriung-
cibinong dengan tingkat dilaksanakan selama 0,04), cibinong.
kabupaten bogor pengetahuan ibu tiga bulan di desa pendidikan ibu
volome 13, no.2, tentang pemberian ciriung kelurahan (p = 0,037),
2019) vitamin a pada ciriung kecamatan sikap ibu (p =
balita di kelurahan cibinong bogor 0,037), dan
ciriung cibinong peran kader (p =
kabupaten bogor 0,04) dengan
tahun 2016. pemberian
vitamin. Analisa
data yang
digunakan
dengan uji chi
square.

14
10 siti maryam*, Hubungan tingkat Berdasarkan hasil Bahasa Indonesia
kamiel pengetahuan dan tujuan penelitian metode penelitian ini hasil uji penelitian dan analisis indonesia
roesman sikap orang tua ini untuk menggunakan desain menunjukan pembahasan yang telah
bachtiar, richa balita terhadap mengetahui tentang cross sectional, bahwa ada dijabarkan dapat
mardianingru kesadaran hubungan tingkat pengambilan sampel hubungan antara disimpulkan bahwa ada
m pemberian pengetahuan orang menggunakan teknik tingkat hubungan antara
vitamin a di tua balita terhadap consecutive sampling pengetahuan pengetahuan responden
posyandu kesadaran dengan jumlah dengan sikap dengan sikap kesadaran
kecamatan pemberian vitamin sampel sebanyak 91 kesadaran orang pemberian vitamin a di
cipedes kota a, mengetahui orang. Data dari tua balita posyandu kecamatan
tasikmalaya( volo tentang hubungan responden terhadap cipedes kota tasikmalaya.
me XII, no.80, media sumber dimasukkan ke dalam pemberian Tidak ada hubungan antara
2018) informasi terhadap program komputer vitamin a (p media informasi dengan
kesadaran yakni menggunakan value 0,000), sikap kesadaran pemberian
pemberian vitamin stastistical product tidak ada vitamin a di posyandu
a, dan mengetahui and servicesolutions hubungan antara kecamatan cipedes kota
media informasi (spss) versi 24. media informasi tasikmalaya.
yang diperoleh Analisis data vitamin a Media informasi yang
orang tua balita di menggunakan dengan sikap paling banyak diperoleh
posyandu analisis univariat dan kesadaran orang orang tua balita untuk
kecamatan cipedes uji chi square. tua balita memahami dan
kota tasikmalaya. terhadap menerapkan pemberian
pemberian vitamin a pada balita yaitu
vitamin a di dari poster dan internet.
posyandu
kecamatan
cipedes kota
tasikmalaya (p
value0,606),
media informasi
yang paling
banyak
diperoleh orang
tua balita untuk
memahami dan
menerapkan
pemberian
vitamin a pada
balita yaitu dari
poster (89,0%)

15
dan internet
(70,3%).
11 Ambo Faktor-faktor Tujuan penelitian Desain penelitian Hasil penelitian Berdasarkan hasil Bahasa Indonesia
sengeng yang ini untuk Adalah cross menunjukkan penelitian dan indonesia
berhubungan mengetahui faktor- sectional. Populasi bahwa 77,4% Pembahasan yang maka
dengan pemberian faktor yang dan sampel penelitian responden dapat diambil kesimpulan
vitamin a berhubungan adalah ibu-ibu yang memiliki Sebagai berikut sebagian
Pada balita di dengan pemberian mempunyai balita di perilaku baik besar
posyandu Vitamin a pada Posyandu flamboyan dengan (77,4%) responden
flamboyan balita di posyandu kelurahan rawasari Memberikan memiliki perilaku baik
wilayah kerja flamboyan wilayah yang berjumlah 53 vitamin a pada Dengan memberikan
Puskesmas kerja puskesmas orang. Teknik balitanya sesuai vitamin a pada
rawasari( volome rawasari pengambilan sampel jadwal, 52,8% Balitanya sesuai jadwal,
13, no.4, 2016) secara responden sebagian besar
Total sampling. memiliki (52,8%) responden
Analisa data pengetahuan memiliki pengetahuan
dilakukan secara baik tentang Baik tentang vitamin a
bertahap yaitu Vitamin a pada pada balita, sebagian
univariat dan bivariat balita, 54,7% Besar (54,7%) responden
responden memiliki persepsi
memiliki Baik dalam pemberian
persepsi baik vitamin a pada
dalam Balita, sebagian besar
pemberian (56,6%) responden
vitamin a pada Memiliki motivasi tinggi
balita, dalam pemberian
56,6% Vitamin a pada balita,
responden terdapat hubungan
memiliki Yang bermakna antara
motivasi tinggi pengetahuan
dalam Dengan pemberian vitamin
pemberian a pada balita
vitamin a pada Dilihat dari p-value 0,047,
balita, terdapat terdapat hubungan
hubungan Yang bermakna antara
Yang bermakna persepsi
antara Dengan pemberian vitamin
pengetahuan a pada balita
dengan Dilihat dari p-value 0,024
pemberian dan terdapat hubungan

16
vitamin a pada Yang bermakna antara
balita dilihat motivasi
dari p-value Dengan pemberian vitamin
0,047, a pada balita
Terdapat Dilihat dari p-value 0,019.
hubungan yang Berdasarkan hasil
bermakna antara penelitian, diharapkan
persepsi dengan Dapat dijadikan informasi
pemberian dan
vitamin a pada Masukan bagi dinas
balita dilihat kesehatan kota jambi
dari pvalue Untuk meningkatkan
0,024 dan pencapaian program
terdapat Pemberian vitamin a dan
hubungan yang bagi puskesmas
bermakna antara Rawasari dapat
motivasi dengan meningkatkan kesadaran
pemberian Masyarakat dengan
vitamin a pada pemberian informasi
Balita dilihat Tentang vitamin a melalui
dari p-value penyuluhan
0,019. Kesehatan.
12 m. Zulfikar al pengaruh tujuan penelitian ini rancangan penelitian Hasil penelitian berdasarkan hasil Bahasa Indonesia
– fariqi, dede pengetahuan, untuk mengetahui ini deskriptif analitik ini penelitian maka dapat indonesia
setiawan sikap, dan peran pengaruh dengan cara menunjukkan diambil kesimpulan bahwa
tenaga kesehatan pengetahuan, sikap, pendekatan secara bahwa terdapat pengetahuan, sikap, dan
terhadap dan peran tenaga cross sectional, pengaruh antara peran tenaga kesehatan
Pemberian kesehatan terhadap sample dalam pengetahuan (p= merupakan beberapa faktor
vitamin a( volome pemberian vitamin penelitian ini adalah 0,04), sikap (p= yang mempengaruhi
01, no.1, 2020) a. 90 orang ibu yang 0,037), dan pemberian vitamin a di
mempunyai balita di peran tenaga wilayah kerja puskesmas
wilayah kerja kesehatan (p= sakra. Peneliti
puskesmas sakra. 0,04) terhadap menyarankan bagi tenaga
Cara pengumpulan pemberian kesehatan perlu melakukan
data yang digunakan vitamin. Analisa penyuluhan akan
adalah dengan data yang pentingnya pemberian
sampel random digunakan vitamin a.
sampling dan dengan uji chi
menggunakan square
kuesioner

17
13 Siti romlah Hubungan Penelitian ini Analisis bivariat Penelitian ini Diharapkan kepada pihak Bahasa indonesia
pengetahuan dan adalah untuk didapatkan terdapat merupakan jenis terkait untuk selalu indonesia
sikap orang tua mengetahui hubungan yang penelitian memberikan informasi
terhadap hubungan signifikan antara analitik dengan mengenai
pemberian pengetahuan dan pengetahuan dan pendekatan Vitamin a bagi orang tua,
Vitamin a di sikap orang tua Sikap orang tua cross sectional khususnya yang memiliki
wilayah kerja Terhadap terhadap pemberian Dimana semua bayi dan balita.
puskesmas berseri pemberian vitamin vitamin a bagi bayi objek penelitian
kelurahan a bagi bayi dan dan balita dengan p di amati pada
Kerinci timur balita. Penelitian ini value = 0,000 < waktu yang
pangkalan kerinci menggunakan 0,05. sama. Dalam
tahun 20179 desain cross penelitian ini
volome 12, no.80 Sectional yaitu akan
2018) suatu metode Menganalisa
penelitian yang apakah terdapat
dilakukan dengan hubungan
melihat korelasi pengetahuan
antara dan sikap orang
Pengetahuan dan tua terhadap
sikap terhadap pemberian
pemberian vitamin Vitamin a pada
a bagi bayi dan bayi dan balita
balita. Penelitian di wilayah kerja
Dilakukan dari puskesmas
tanggal 13 februari berseri
s/d 15 maret 2017. kelurahan
Teknik kerinci timur
pengambilan Pangkalan
sampel secara kerinci tahun
Purposive sampling 2017.sampel
yaitu sebanyak 100 peneletian
responden yang adalah 100 ibu
memiliki bayi dan yang memiliki
balita. Metode dan balita.
Pengumpulan data
menggunakan
primer

18
menggunakan
kuesioner.
14 Puspita Faktor-faktor Tujuan penelitian Jenis penelitian ini Hasil analisis Faktor pengetahuan, Bahasa Indonesia
adriani yang ini adalah untuk adalah kuantitatif bivariat, nilai p pendidikan dan pekerjaan indonesia
berhubungan mengetahui faktor- dengan pendekatan (0,001) < α mempunyai hubungan
dengan pemberian faktor yang cross sectional. (0,05) yang signifikan dengan
vitamin a pada berhubungan Populasi adalah (pengetahuan), pemberian vitamin a pada
balita di wilayah dengan pemberian seluruh ibu balita nilai p (0,015) < balita (6-59) bulan di
kerja puskesmas vitamin a yang berada di α (0,05) wilayah kerja puskesmas
kandai kota Pada balita (6-59) wilayah kerja (pendidikan), kandai kota kendari. Bagi
kendari( volome bulan. puskesmas kandai nilai p 0,000) < para ibu diharapkan untuk
6, no.1, 2019) kota kendari pada α (0,05) meningkatkan
tahun 2018 yaitu (pekerjaan). pengetahuan dan
sebanyak 1.714 kesadaran akan upaya
orang. Sampel 30 pemberian vitamin a pada
orang, dengan teknik balita,serta aktif menggali
penarikan sampel informasi mengenai
secara accidental kebutuhan balita dalam
sampling. Variabel masa pertumbuhan
yang diteliti dalam sehingga tumbuh kembang
penelitian ini adalah anak akan semakin optimal
variabel dependen karena kebutuhan balita
(vitamin a), dan akan vitamin a dapat
variabel independen tercukupi. Selain itu, bagi
(pengetahuan, para ibu yang bekerja
pendidikan, dan diharapkan dapat
pekerjaan). Analisis meluangkan waktunya
penelitian untuk membawa anaknya
menggunakan chi- ke posyandu, hal tersebut
square.instrumen dapat dilakukan dengan
penelitian meminta izin di tempat ibu
menggunakan bekerja ataubertukar
kuesioner. jadwal ketika waktu
penyelenggaraan kegiatan
posyandu. Apabila hal
tersebut tidak
memungkinkan, ibu dapat
meminta bantuan kepada
keluarga untuk membawa
anaknya ke posyandu

19
sehingga kebutuhan
terhadap vitamin a tetap
terpenuhi.
15 Heni febriani, Hubungan tingkat Tujuan penelitian Penelitian ini Tingkat Ada hubungan yang kuat Bahasa Indonesia
yuli ernawati , pengetahuan ibu ini adalah menggunakanjenis pengetahuan ibu antara tingkat pengetahuan indonesia
suhatriani tentang vitamin a diketahuinya penilitian kuantitatif ada pada ibu tentang vitamin a dan
rumadan dengan perilaku hubungan tingkat dan rancangan kategori cukup, perilaku peberian vitamin
pemberian pengetahuan ibu Penelitian cross dan perilaku a pada anak usia 6-59
vitamin a pada tentang vitamin a sectional. Populasi pemberian bulan di posyandu
anak usia 6-59 Dengan perilaku penelitian ini adalah vitamin cempakawilayah kerja
bulan diwilayah pemberian vitamin semua ibu-ibu yang A ada pada puskesmas miran, propinsi
kerja puskesmas a pada anak usia 6- mempunyai kategori baik, maluku.
miran provinsi 59 bulan di Anak usia 6-59 bulan data dianalisis
maluku(volome posyandu cempaka di posyandu cempaka menggunakan Saran
11, no.1 tahun Wilayah kerja sebanyak 57 orang, uji spearman Perlu ditingkatkan
2018) puskesmas miran, sampel dalam rank. Tingkat pengetahuan terkait
provinsi maluku. penelitian ini Pengetahuan Dengan vitamin a dengan
Sebanyak 36 ada pada cara melakukan
responden dan kategori cukup Penyuluhan dari
mengunakan sebanyak 22 puskesmas setempat.
Tehnik pengambilan (61,1%), baik
sampel accidental sebanyak 8
Sampling, dan untuk (22,2%) dan
analisa data Kurang
Menggunakan uji sebanyak 6
spearman rank (16,7). Perilaku
pemberian
vitamin a ada
pada kategori
baik sebanyak
26 (72,2%) dan
yang tidak baik
sebanyak 10
(27,8%). Hasil
analisis dua
variable
Menunjukan ada
hubungan
dengan
kekuatan

20
r=0,646 dengan
nilai
significancy
pada hasil
Menunjukan
(p=0,00<0.01).

16 Riska*, Hubungan Tujuan dari Metode penelitian Hasil penelitian Berdasarkan hasil dan Bahasa Indonesia
haniarti, pengetahuan dan penelitian yang digunakan ini menunjukan pembahasan indonesia
muliati muluki sikap ibu terhadap Ini adalah untuk adalah bahwa ada Penelitian mengenai
pemberian menunjukkan Metode analitik hubungan hubungan tingkat
Vitamin a dalam apakah dengan pendekatan pengetahuan Pengetahuan dan sikap ibu
pencegahan pengetahuan, dan cross sectional study. (p=0,000), terhadap pemberian
penyakit sikap ibu, Instrument dalam terhadap Vitamin a dalam
xeropthalmia berpengaruh penelitian yang pemberian pencegahan penyakit
Di kelurahan terhadap pemberian digunakan vitamin a di Xeropthalmia dapat
palanro(volome 3, Vitamin a dalam Adalah kuesioner, kelurahan disimpulkan bahwa ada
no. 3 Tahun pencegahan pedoman wawancara, palanro, dan ada Hubungan tingkat
2020) penyakit alat perekam alat hubungan sikap pengetahuan dan sikap ibu
xeropthalmia. tulis dan kamera. (p=0,000), Terhadap pemberian
Teknik pengumpulan Terhadap vitamin a dalam
data pemberian Pencegahan penyakit
Diperoleh dari data vitamin a di xeropthalmia, dimana p
primer dan sekunder kelurahan Value 0,000 < α)=0,05.
dengan analisis data palanro (0,05), maka ha diterima
secara univariat dan dan
bivariat dengan H0 ditolak.
Menggunakan uji Berdasarkan kesimpulan
chie square. dari hasil
Penelitian di atas, maka
pada bagian ini
Dikemukakan beberapa
saran dan rekomendasi
Sebagai berikut : peneliti
menyarankan kepada
Ibu yang memiliki balita
khususnya yang ada
Di kelurahan palanro
untuk meningkatkan
Kesadaran dengan

21
memberikan kapsul
vitamin
A pada balita dengan baik
dalam 2 kali
Setahun. Peneliti
menyarankan kepada
Masyarakat pada
umumnya untuk senantiasa
Menjaga kelengkapan
mengomsumsi vitamin
A untuk balita, dan peneliti
menyarankan
Kepada pemerintah
khususnya instansi
Puskesmas setempat agar
memberikan
Penyuluhan terkait vitamin
a, serta menjalin
Kerjasama dengan pihak
ibu-ibu untuk rajin
Dalam mengikuti kegiatan
posyandu dengan
Semestinya.
17 Vilda ana Umur anak, Penelitian ini Jenis penelitian ini Analisi Ada hubungan antara umur Bahasa Indonesia
veria pekerjaan dan bertujuan untuk adalah eksplanatory deskriptif, anak (0,02), pendidikan indonesia
setyawati1, pendidikan ibu menganalisis research dengan hasil ibu (0,04), dan peran
mella dwiky berperan pada hubungan antara menggunakan penelitian ini petugas kesehatan (0,03)
zahrina tingkat umur bayi, pendekatan cross menunjukkan dengan pengetahuan ibu
pengetahuan ibu pekerjaan ibu, sectional. Responden hal yang tentang pemberian vitamin
dalam pemberian pendidikan ibu, yang diambil dengan positif, a.
vitamin a9volome pengalaman kriteria memiliki bayi sebagian
2581 volome merawat anak, dan balita usia 0-11 besar petugas
2858 tahun 2018 sumber informasi bulan dan merupakan (78,4%)
ISSN) kesehatan yang warga yang tinggal di sudah
diakses, peran wilayah kerja berperan
petugas terhadap puskesmas bulu lor dalam
pengetahuan ibu kota semarang. pemberian
dalam memberikan Berdasarkan rumus vitamin a.
vitamin a pada slovin diperoleh 74 Rerata skor
bayi. responden penelitian peranan

22
yang diambil secara petugas
sampling dari sebesar
populasi. Variabel 9,93±0,9
bebas penelitian ini dengan
yaitu umur anak, rentang nilai
pekerjaan ibu, antara 7-11
pendidikan ibu, poin. Skor ini
pengalaman merawat didapatkan
anak, dan peran setelah
petugas puskesmas. memberikan
Sedangkan variable 12 pertanyaan
terikatnya adalah tentang
pengetahuan ibu kegiatan-
tentang pemeberian kegiatan yang
vitamin a pada balita. sudah
Uji statistic yang dilakukan
digunakan adalah oleh petugas
rank spearman terkait dengan
dengan tingkat pemberian
kepercayaan sebesar vitamin a dari
95%. Uji korelasi persepsi ibu
bivariat dengan balita.
menggunakan rank Pertanyaan
spearman tersebut sudah
menunjukkan adanya memenuhi
hubungan antara asumsi
umur anak (0,02), validitas
pendidikan ibu (p<0,05) dan
(0,04), dan peran reliabilitas (α
petugas kesehatan cronbach
(0,03) dengan >0,6).
pengetahuan ibu Pemberian
tentang pemberian vitamin a
vitamin a. Sedangkan diambil
variabel pekerjaan datanya
ibu (p=0,52) dan berdasarkan
pengalaman ibu 11 pertanyaan
merawat anak yang sudah
(p=0,81) tidak teruji validitas
menunjukkan adanya (p<0,05) dan

23
hubungan dengan reliabilitasnya
pengetahuan ibu (α cronbach
dalam pemberian >0,6).
vitamin a. Hasilnya 77%
ibu balita
memiliki
pengetahuan
yang baik
tentang
pemberian
vitamin a.
Rerata skor
pengetahuan
vitamin a
5,06±1,09
dengan nilai
terendah 0
dan tertinggi
uji korelasi
bivariat
dengan
menggunakan
rank
spearman
menunjukkan
adanya
hubungan
antara umur
anak (0,02),
pendidikan
ibu (0,04),
dan peran
petugas
kesehatan
(0,03) dengan
pengetahuan
ibu tentang
pemberian
vitamin a.
Sedangkan

24
variabel
pekerjaan ibu
(p=0,52) dan
pengalaman
ibu merawat
anak (p=0,81)
tidak
menunjukkan
adanya
hubungan
dengan
pengetahuan
ibu dalam
pemberian
vitamin a.
18 Merlina Gambaran Tujuan penelitian Penelitian ini bersifat Hasil penelitian ada perbedaan signifikan Bahasa Indonesia
sinabariba, pengetahuan ibu ini untuk deskriptif dengan menunjukkan pengetahuan terhadap indonesia
lindawati balita umur 1-5 memperoleh pendekatan cross bahwa pemberian vitamin a pada
simorangkir tahun tentang gambaran sectional. pengetahuan ibu balita. Kesimpulan
pemberian tablet pengetahuan ibu Wawancara balita tentang penelitian ini berpengaruh
vitamin a pada tentang pemberian terstruktur pemberian tablet terhadap penghasilan ibu
balita di tablet vitamin a melibatkan 58 ibu vitamin a pada yang rendah sehingga
puskesmas pancur pada balita. balita di puskesmas balita, yang berpengaruh terhadap
batu desa pancur batu. berpengetahuan pemberian vitamin a pada
perumnas Pengambilan sampel baik sebanyak balita tersebut.
simalingkar tahun dengan cara quato 44 orang
2020 program sampling. Penelitian (75.9%),
studi d3 ini dilakukan di berpengetahuan
kebidanan , prodi puskesmas pancur cukup sebanyak
ners stikes santa batu desa perumnas 13 orang
elisabeth simalingkar tahun (22.4%), dan
medan( volome 5 2020. Data deskriptif berpengetahuan
no.02 tahun 2020) di analisis secara kurang
bivariat untuk sebanyak 1
melihat hubungan orang (1,7%)..
sosiodemografi,
masalah pada balita
dan pengetahuan ibu
terhadap pemberian
tablet vitamin a pada

25
balita.
19 Prasetyaningsi Hubungan Tujuan Jenis peneli_an Hasil peneli_an Ada hubungan yang Bahasa Indonesia
h pengetahuan dan Peneli_an ini deskrip_f anali_k diperoleh bermakna antara status indonesia
sikap ibu dengan adalah untuk memakai pendekatan bahawa gizi, ak_vitas fisik
Pemberian mengetahui Adalah cross Sebanyak Dan pengetahuan dalam
vitamin a pada hubungan _ngkat sec_onal. Peneli_an 51,6% penanganan dismenorea
anak Pengetahuan dan dilakukan di responden dengan
balita( volome 5 , sikap ibu dengan puskesmas memiliki Kejadian dismenorea.
no.2 tahun 2019) pemberian kapsul Pariaman bulan pengetahuan Disarankan agar pik-r
vitamin a september 2017. yang rendah, dapat terbentuk
Pada anak balita di Populasi peneli_an 64,5% memiliki Dilingkungan sma ylpi
puskesmas ibu yang sikap nega_f, yang berguna sebagai
pariaman kota Mempunyai anak 64,5% wadah pemberian
pariaman tahun balita yang berada di memberikan Atau informasi edukasi
2017. wilayah kerja kapsul vitamin seper_ kesehatan remaja
puskesmas A pada balita. khususnya
Pariaman yang Terdapat Mengenai dismenorea
berjumlah 1.546 hubungan yang dalam pemberian kie
orang, sampel bermakna antara melalui uks yang
didapatkan Pengetahuan ibu Ada di sma ylpi serta
Sebanyak 93 dengan dengan memberikan edukasi
menggunakan pemberian tambahan tentang
metode accidental kapsul vitamin a Gangguan haid khususnya
Sampling.pengolahan pada dismenorea sehingga siswi
data secara univariat Balita, p value bisa
dan bivariat dengan 0,001 < 0,05. Melakukan pencegahan
Memakai uji chi Terdapat terhadap terjadinya
square hubungan yang dismenorea. Selain
bermakna Itu pihak sekolah dapat
Antara sikap ibu bekerjasama dengan
dengan puskesmas.
pemberian
kapsul vitamin a
pada balita,
P value 0,001 <
0,05. Masih
rendahnya
cakupan vitamin
a di
Puskesmas

26
pariaman
dipengaruhi
oleh kurangnya
pengetahuan
Dan juga sikap
ibu yang nega_
20 Erry yudhya Limitations in The present study The baseline data of Among the Differences were observed Bahasa Indonesia
mulyani ,mury vitamin a analysed the vitamin a efficacy Study in the intake of energy and inggris
kuswari supplementation differences in were analysed. A population, fat
,sudikno, to optimise vitamin a intake total of 143 children 50.7% and Between the participants
sandjaja , Serum retinol in and serum retinol in aged 1-3 years 48.6% were of kudus and grobogan,
Fitrah preschool children all the preschool participants (n=71 boys and 49.3% but no
ernawati from two central children from kudus and n=71 and 51.4% were Differences were noted in
Java From grobogan and from grobogan) were girls from kudus their intake of protein,
districts( volome kudus, central java recruited and we and grobogan, carbohydrates,
25 no 1 tahun used independent t- Respectively. And vitamin a.
2016 tests to analyse the The average Furthermore, the serum
data. The sample intake of retinol
population included energy, Differed between the two
children aged 12–35 carbohydrates, districts with high and low
Months from poor protein, fat, and coverage
households in two vitamin a was Of vitamin a, although no
selected peri-urban 698±440 (kcal), differences were observed
Villages (clusters) 89±60 (g), In the vitamin a intake
per district. The 25.9±18.5 (g), assessed according to the
determination of poor 26.1±18.5 (g), Serum retinol levels. The
Households was and participants were all
made according to 435.3±554.0 normal,
the availability of a (g) in kudus According to their retinol
Valid family poverty and 868±493 (>20 μg/dl) in subclinical
card. Only (kcal), 109±67 vad;
households (g), However, these values
possessing 30.9±20.1 (g), were inadequate because
This card were 35.1±23.1 (g), they were
selected because and ≤30 μg/dl, which is
these households 538.1±622.9 indicative of absent serum
were (g) in retinol
Likely to be at grobogan, Stores in the blood.
increased risk for respectively. Therefore, the effects of
vad, and they The average vitamin a

27
consumed serum retinol in Intake through a variety of
Unbranded cooking Kudus and foodstuffs and
oil. grobogan were supplements on
26.7±6.4 (μg/dl) Serum retinol in preschool
and 29.6±5.9 children can be observed
(μg/dl), in a
respectively. Long-term study.
Significant
differences in
Energy and fat
intake (p<0.05)
were also
observed
between the
kudus and
grobogan
districts;
however, no
Differences in
protein,
carbohydrates,
and vitamin a
intake (p≥0.05)
were noted. A
significant
difference in
Serum retinol
was observed
between these
two districts
(p<0.05).

28
PEMBAHASAN

Hubungan pengetahun ibu dengan KVA pada balita


Pengetahuan ibu merupakan salah satu indikator yang yang penting dalam proses
tumbuh kembang balita. Ibu yang memiliki pengetahuan akan bisa menentukan mana yang
terbaik untuk anaknya dan begitu pun sebaliknya. Penelitian yang di tulis oleh Rinda
Fithriyana menghasilkan uji statistik dengan nilai P value = 0,000 ( P ≤ 0,05 ) yang berarti
ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang vitamin A dengan pemberian vitamin A pada
balita di wilayah desa Kuantan sako Tahun 2016. Dari 81 responden hanya 29 ibu yang
memiliki pengetahuan tinggi akan vitamin A sedangkan sisanya memilki pengetahuan
rendah. Dan dari 29 ibu hanya 17 ibu yang memberikan vitamin A sedangkan ibu yang
berepdidikan rendah hanya 8 ibu yang memberikan vitamin A. Di lihat dari hasil analisis
nilai POR = 7.792 dinyatakan bahwa ibu dengan pengetahun tinggi memiliki peluang
7.792 kali untuk memberikan vitamin A pada anaknya dibandingkan dengan ibu yang
berpengetahuan rendah. (Fithriyana, 2018).
Penelitian yang dilakukan Siti Romlah juga menjelaskan terdapat hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dan sikap orang tua terhadap konsumsi vitamin A pada balita
dengan p value yang di hasilkan dari uji bivariat p value=0,000< 0,05.Dari 100 responden,
ibu yang memliki pengetahuan yang baik sebanyak 59 orang(Romiah, 2018). Dari penelitian
yang dilakukan oleh Naura Maulina mengenai hubungan pengetahuan ibu dengan
pemberian vitamin A di dapatkan hasil uji chi square dengan p value 0,000(≤ 0,05) dengan
responden yang berpengetahuan baik tentang vitamin A berjumlah 58 orang dari 60
responden. Ini berarti pengetahuan ibu pada daerah tersebut sudah baik di karenakan hanya
ada 2 responden saja yang berpengetahuan rendah.(Maulina, 2018). Hasil penenlitian ini ikut
menguatkan pernyataan dari penelitian sebelumnya bahwa pengetahun ibu berpengaruh
terhadap KVA pada balita.
Sejalan dengan penelitian sebelumnya, hasil peneltian yang dilakukan Arum Dwi
Anjani dan Tengku Vasilia Atsura didapatkan hasil bahwa masih banyak ibu yang memilki
pengetahuan rendah akan vitamin A dari 203 responden, hanya 52 responden yang memliki
pengetahuan baik , 45 cukup dan sisanya berpengetahuan rendah, maka pada daerah ini masih
sangat di perlukan pemberian pengetahuan akan vitamin A.(Anjani & Astura, 2018).Sejalan
dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang di lakukan Ambo Segeng menyatakan bahwa
pengetahuan ibuberpengaruh terhadap pemberian vitamin A pada balita, akan tetapi ibu
yang berpengetahuan baik belum tentu akan memberikan vitamin A pada balitanya, ini

29
terlihat dari masih ada beberapa ibu yang tidak memberikan vitamin A. Dari 28 responden,
hanya 25 responden yang benar- benar memberikan vitamin A , sedangkan sisanya
berprilaku kurang baik atau tidak memberikan vitamin A.(Sengeng, 2016).
Penelitian yang dilakukan S. Febriani dkk sejalan dengan penelitian sebelumya. Dari
analisis spearman rank yang dilakukan didapatakan bahwa ada hubungan yang erat antara
tingkat pengetahuan ibu dengan prilaku pemberian vitamin A pada balita. Ibu dengan
pengetahuan cukup memiliki prilaku pemberian vitamin A yang lebih baik , hal itu di
karenakan kebanyak responden sudah memiki anak kedua.(Febriani, Heni. Ernawati, Yuli
dan Rumadan, 2018).Penelitian yang di lakukan Riska dkk didapatkan hasil pemberian
vitamin A secara lengkap dari 75 responden, yang memberikan vitamin A berdasarkan sikap
positif sebanyak 47 ibu, dan 18 ibu berprilaku negatif. Sisanya memberikan vitamin A secara
tidak lengkap.(Riska,, Haniarti, 2020)
Dari hasil penelitian yang dilakukan Merlina sinabariba dan Lindawati Simorangkir
di dapatkan hasil penelitian bahwa sudah banyak ibu yang memilki pengetahuan yang baik
akan pemberian vitamin A pada balita yaitu sebanyak 44 ibu dari 58 responden.
(Simorangkir & dan Sinabarida, 2020). Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan
Frida Cahyaningrum dan Puji Setyanti, dari hasil penelitian mereka masih banyak ibu yang
memilki pengetahuan yang kurang akan pemberian vitamin A pada balita.Ibu balita yang
memiliki pengetahuan cukup dan dan patuh hanya berkisaran 16 responden. Dari hasi uji
analisis chi square di dapatkan hasil 0,035(<0,05) yang berarti ada hubungan annatra
pengetahuan ibu dengan pemberian vitamin A pada balita(Cahnyaningrum, Frida dan
Setyanti, 2017)
Dari penjelasan diatas dapat di simpulkan bahwa pengetahuan ibu berpengaruh
terhadap konsumsi vitamin A pada balita, ibu yang berpengetahuan baik memilki peluang
lebih besar memberikan vitamin A pada anaknya, akan tetapi ibu yang berpengetahuan baik
belum tentu juga memberikan vitamin A dengan baik pada A pada balita.

Hubungan sikap ibu dengan KVA pada balita


Sikap ibu yang peduli akan kesehatan dan daya kembang balita sangat dibutuhkan
dalam pemenuhan asupan zat gizinya. Ibu yang yang memiliki sikap yang baik bisanya
memilki pengetahuan yang baik juga dan begitupun sebaliknya. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Silvia Nova mengenai Gambaran Sikap Ibu Tentang Vitamin A Terhadap
Pemberian Vitamin A Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Puskesmas Senapelan Pekanbaru
Tahun 2017 menjelaskan bahwa dari 30 responden , 21 responden memiliki sikap yang

30
positif terhadap pemberian vitamin A pada balita dan sisanya 9 responden memliki sifat
negatif terhadap pemberian vitamin A pada balita. Ini berarti bahwa sikap ibu yang
memberikan vitamin A pada balita sudah cukup baik pada daerah tersebut.(Nova, 2018)
Selaras dengan penelitian sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Wahyunita
dkk dengan responden berjumlah 50 orang, dimanna 27 responden berprilaku baik
terhadap pemberian vitamin A dan dari hasil analsiis chi square di dapatkan nilai p value
0,037(<0,05) yang bermakna ada hubungan yang berarti antara pemberian vitamin A dengan
sikap ibu balita.(Wahyunita, Sulatriningsih, & Harahap, 2019).
Pada penelitian lain, dijelaskan bahwa masih banyak ibu yang memiliki sikap yang
rendah terhadap pemberian vitamin A pada balita, dari 90 responden yang terpilih, hanya 13
responden yang memilki sikap baik, 26 responden memliki sikap rendah dan 54 responden
memilih tidak memberikan vitamin A. dari hasil analisis stastistic di dapatkan hasil
probabilitas p value 0,012(< 0,05) yang terdapat hubungan antara sikap ibu dengan
pemebrian vitamin A.(Setiawan, Gizi, Kesehatan, Bumigora, & Kesehatan, 2020). Hasil
penelitian Prasetyaningsih juga sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Setiawan dkk
yang menjelaskan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan pemberian
vitamin A pada balita engan nilai p value 0,001(<0,005).(Prasetyaningsih, 2019)
Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sikap ibu
berpengaruh terhadap pemberian vitamin A pada balita. Walaupun di beberapa daerah sudah
banayak ibu yang peduli akan pemberian vitamin A, tetapi tidak menutup kemungkinan
masih banyak ibu yang tidak peduli akan hal itu.

Hubungan pendidikan ibu dengan KVA pada balita


Pendidikan merupakan pintu untuk untuk melihat dunia, itulah kenapa pendidikan
ibu sangat berpengaruh terhadap daya kembang balita. Ibu yang berpendidikan biasanya
sangat memperhaatikan daya kembang anaknya, sedangkan ibu yang kurang perpendidikan
akan terlihat acuh terhadap perkembangan anaknya. Pada penelitian yang dilakaukan oleh
Puspita Andriani yang berjudul Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian vitamin a pada
balita di wilayah kerja puskesmas kandai kota kendari menjelaskan bahawa pendidikan ibu memilki
pengaruh terhadap pemeberian vitamin A pada balita, dari hasil analsis di dapatkan nilai p value
sebesar 0,015(< 0,05) yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan ibu dengan
pemberian vitamin A pada balita (Andriani, 2019).
Penelitian yang dilakukan oleh Puspita Andriani sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Vilda Ana Veria Setyawati dan Mella Dwiky Zahrina yang mengatakan bahwa ada

31
hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pemebrian vitamin A pada balita dengan hasil
p value0,04( <0,05).(Vilda Ana Veria Setyawati, 2018). Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui
bahwa pendidikan ibu memiliki pengaruh terhadap pemberian vitamin A pada balita.

Hubungan pengetahun kader posyandu dengan KVA pada balita


Pengetahuan kader sangat diperlukan untuk kepentingan terpenuhinya kebutuhan
gizi pada suatu masyarakat. Kader yang memiliki pengetahuan yang cukup dapat
memberikan penjelasan yang lebih ke pada masyarakan dana membantu serta mempermudah
petugas kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Penelitian yang dilakukan oleh Vina Dwi
Wahyunita, Kursih Sulatriningsih dan Irwada Zulfa Harahap menghasilkan bahwa ada
hubungan peran aktif kader dalam pemebrian vitamin A pada balita dengan jumlah kader
yang aktif sebanyak 27 orang dan 8 orang tidak aktif. Dari hasil analisis chi square di
dapatkan nilai p value 0,04( <0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna anatara
pengetahuan kader dengan pemberian vitamin A pada balita(Wahyunita et al., 2019).
Pernyataan penelitian di atas di dukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh
Meti Sulastri , Iis Sopiah Suryani dan Baharudin Lutfi yang mengatakan bahwa pengetahuan
kader akan vitamin A masih kurang sedangkan kecukupan vitamin A belum tercukupi
100%.. Dari 38 kader yang menjadi responden yang memiliki pengetahuan yang baik hanya
3 responden, 12 responden berpengetahuan cukup dan sisanya memilki pengetahuan yang
kurang(Meti Sulastri , Iis Sopiah Suryani, 2020). Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa
pengetahuan kader meiliki hubungan dengan pemberian vitamin A pada balita.

Hubungan keaktifan balita ke posyandu dengan KVA pada balita


Keaktifan balita datangke posyandu meruapak salah satu langkah untuk
meningkatan status pad balita tersebut. Balita yang sering datang ke posyandu akan terpantau
bagaiman tumbuh kembangnya sehingga ketika terjadi suatu masalah, dapat segera di atasi.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Gusman Virgo di katakan bahwa balita yang berkujung
ke posyandu masih jauh dari kata baik , dari 66 balita yang aktif ke posyandu hanya 44 orang.
(Virgo, 2020). Hasil penenlitian diatas bertolak belakang dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sunarti Hanapi1, Nuryani dan Rahmawaty Ahmad. Di mana pada hasil
penelitian mereka di dapatkan masih banyak sekali balita yang tidak aktif ke posyandu yaitu
sekitar 95% dari total balita dan hasil analisis data didapatkan sebesar 0,000(<0,05) yang
berarti ada pengaruh yang signifikan antarra keaktifsn balita ke posyandu dengan pemberian
vitamin A pada balita(Sunarti Hanapi, Nuryani, 2019).

32
Hubungan pemberian informasi dengan KVA pada balita
Informasi merupakan salah satu pesan yang dapat di sampai secara lisan maupun
tulisan. Pentingnya media informasi untuk promosi keshatan sangat di anjurkan dikarenakan
responden terkadang bosan jika informasi di terima hanya dalam bentuk di baca
saja.Pemberian vitamain A pada balita tidaklah serta merta akan di terima oleh ibu balita,
kitaharus memberikan informasi mengenai vitamin A terlebih dahulu agar pengetahuan ibu
balita bertambah dan tidak ragu untuk memberikan anaknya vitamin A.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Siti Maryam, Kamiel Roesman Bachtiar dan
Richa Mardianingrum di hasilkan bahwa pemberian informasi tentang pemberian vitamin A
pada balita sudah cukup baik di mana dari 91 responden yang pemberian informasi yang
kurang hanya 9 respon saja.(Siti Maryam, Kamiel Roesman Bachtiar, 2019). Jika suatu
masyarakat sudah memiliki pengetahuan yang baik informasi tersebut , maka pemenuhan
kebutuhan akan vitamin A itu akan mudah terpenuhi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumya yang dilakukkan Maryam dkk. Pada penelitian ini di sebutkan bahwa pemberian
informasi memiliki pengaru terhadap pemberian vitamin A pada balita , dari 50 responden
35 diantaranya sudah mendapatkan informasi dan mendapatkan vitamin A . (Wahyunita et
al., 2019)

Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa pengetahuan,sikap, pendidikan,
pengetahuan kader, keaktifan balita dan pemberian informasi menjadi faktor resiko kurang
vitamin A pada balita.

Saran
Perlu dilakukan penyuluhan pengenalan tentang pentingnya vitamin A pada ibu balita agar
pengetahuan ibu balita bertambah dan kecukupan balita akan vitamin A terpenuhi .

33
DAFTAR PUSTAKA

1. Andriani, P. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian vitamin a


pada balita di wilayah kerja puskesmas kandai kota kendari. Jurnal SMART
Kebidanan, 6(1), 20–24. https://doi.org/10.34310/sjkb.v6i1.234
2. Anjani, A. D., & Astura, T. V. (2018). Pengetahuan ibu tentang pemberian vitamin A
pada balita. Jurnal Kebidanan, 4(4), 210–214.
3. Cahnyaningrum, Frida dan Setyanti, P. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Tentang Vitamin A Dengan Kepatuhan Ibu Memberikan Kapsul Vitamin A Pada
Balita Usia 12 – 59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Rowosari Kota Semarang.
Jurnal Maternal, II(1).
4. Febriani, Heni. Ernawati, Yuli dan Rumadan, S. (2018). Hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang vitamin a dengan perilaku pemberian vitamin a pada anak
usia 6-59 bulan di wilayah kerja puskesmas miran provinsi maluku. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 11(1), 911–927.
5. Fithriyana, R. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Vitamin A Dengan
Pemberian Vitamin A Pada Balita Di Desa Kuantan Sako Tahun 2016. Jurnal
Doppler Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, 2(1), 50–57.
6. Kementrian Kesehatan RI. (2019). Profil kesehatan Indonesia 2019.
7. Maulina, N. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Cakupan Imunisasi Vitamin
A. Jurnal Aceh Medika, 2(2), 224–232.
8. Meti Sulastri , Iis Sopiah Suryani, B. L. (2020). Gambaran pengetahuan kader
posyandu tentang vitamin a dan cakupan pemberian vitamin a pada balita di posyandu
“S.” Jurnal Keperawatan Dan Kebidanan, 4(1).
9. Nova, S. (2018). Gambaran sikap ibu tentang vitamin a terhadap pemberian vitamin a
pada balita usia 12-59 bulan di puskesmas senapelan pekanbaru tahun 2017. Jurnal
Ilmu Kebidanan, 7(2).
10. Prasetyaningsih. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Pemberian
Vitamin A pada Anak Balita Correlation between Knowledge and Attiude of Mother
with Giving Vitamin A to Toddlers. Jurnal Kesehatan Komunitas, 5(02), 106–109.
11. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. (2015). Infodatin Kementerian
Kesehatan RI Situasi Kesehatan Anak Balita di Indonesia (pp. 2–3). pp. 2–3.
Retrieved from file:///C:/Users/acer/Downloads/infodatin-anak-balita.pdf
12. Riska,, Haniarti, M. M. (2020). Vitamin A Dalam Pencegahan Penyakit Xeropthalmia
Relationship of Knowledge and Attitude of Mother Against Giving Vitamin A in
Prevention. Jurnal Manusia Dan Kesehatan, 3(3).
13. Romiah, S. (2018). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Orang Tua Terhadap
Pemberian Vitamin A Di Wilayah Kerja Puskesmas Berseri Kelurahan Kerinci Timur
Pangkalan Kerinci Tahun 2017. Jurnal Menara Ilmu, XII(80), 126–130.
14. Sengeng, A. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Vitamin A
Pada Balita di Posyandu Flamboyan Wilayah Kerja Puskesmas Rawasari. Jurnal
Poltekkes Jambi, 13(4), 201–207.
15. Setiawan, D., Gizi, P. S., Kesehatan, F., Bumigora, U., & Kesehatan, P. T. (2020).

34
Pengaruh Pengetahuan , Sikap , Dan Peran Tenaga Kesehatan Terhadap Pemberian
Vitamin A The Influence of Knowledge , Attitude , and Role of Health Personnel to
Giving Vitamin A. Jurnal Nutriology, 01(02), 60–65.
16. Simorangkir, L., & dan Sinabarida, M. (2020). Gambaran Pengetahuan Ibu Balita
Umur 1-5 Tahun Tentang Pemberian Tablet Vitamin A Pada Balita Di Puskesmas
Pancur Batu Desa Perumnas Simalingkar Tahun 2020 Program Studi D3 Kebidanan ,
Prodi Ners STIKes Santa Elisabeth Medan. Jurnal Kesehatan, V(02).
17. Siti Maryam, Kamiel Roesman Bachtiar, R. M. (2019). Maryam et al;
Hubungan…..Pharmacoscript Volume 1 No. 1, Februari 2018. Jurnal
Pharmacoscript, 1(1), 1–12.
18. Sunarti Hanapi, Nuryani, R. A. (2019). Sejumlah faktor yang berhbungan dengan
pemberian vitamin pada balita. Journal of Public Health, 2(2), 146–153.
19. Vilda Ana Veria Setyawati, M. D. Z. (2018). Umur Anak, Pekerjaan Dan Pendidikan
Ibu Berperan Pada Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Vitamin A. Jurnal
Kesmas, 2581(2858), 88–90.
20. Virgo, G. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dengan Beringin Lestari
Wilayah Kerja Puskesmas Tapung Hilir 1 Kabupaten Kampar Tahun 2018. Jurnal
Ners, 4(23), 35–52.
21. Wahyunita, V. D., Sulatriningsih, K., & Harahap, I. Z. (2019). Faktor yang
Mempengaruhi Pemberian Vitamin A pada Balita Di Kelurahan Ciriung Cibinong
Kabupaten Bogor. Jurnal Kesehatan, 13(2).

35

Anda mungkin juga menyukai