Anda di halaman 1dari 22

CONTOH Sistematika Pembuatan Rencana Usaha

USAHA “KUE BROWNIES”

Disusun oleh:

Nama : 1. ………………………………….. NPM : …………………………………..


2. …………………………………… NPM : ………………………………….
3. …………………………………… MPM : …………………………………

Jurusan
Fakultas
Universitas
Bulan, tahun

-----------------------------------------

Proposal Asli berjudul : Perencanaan Usaha Kue Brownies


Di tulis oleh : Della Anggraini, mahasiswa Jur. Manajemen Keuangan, Univ. Gunadarma
Tahun 2013/2014
(Di revisi dan dilengkapi oleh : Entang Inoriah, Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes,
Bengkulu )
HALAMAN PENGESAHAN (UNTUK PKM)

1.    Judul Kegiatan :


2.      Bidang Kegiatan :
3.      Bidang Ilmu :
4.      Ketua pelaksana kegiatan
a.       Nama Lengkap :
b.      NIM :
c.       Angkatan :
d.      Jurusan/Program Studi :
e.       Universitas :
5.      Anggota Pelaksana : ……….. orang.
6.      Dosen Pendamping
a.       Nama :
b.      Jenis Kelamin :
c.       Alamat Rumah :
e.       Handphone :
f.       e-mail :
g.       Pendidikan :
7.      Biaya Kegiatan Total
a.      Sumber Dana …………… :
b.      Sumber Dana Lain :
8.      Jangka Waktu Pelaksanaan : …………… Bulan

Bengkulu,………… Mei 2014


Menyetujui,
Ketua Jurusan …….. Ketua Pelaksana Kegiatan,

(……………………….) (………………………….)
NIP. NIM. ……………………

Mengetahui

Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Dosen Pembimbing,


Kemahasiswaan

(..............................................) (………………………….)
NIP. ………………………… NIP. ……………………………..
DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Manfaat Usaha
1.3 Rumusan masalah
1.4 Profil Organisasi
1.5 Visi, Misi dan Tujuan
1.6 Aspek Manajemen

BAB II RENCANA PRODUKSI


2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai
2.2 Kapasitas Produksi
2.3 Jumlah Produksi rata-rata perbulan
2.4 Sumber Bahan Baku

BAB III RENCANA PEMASARAN


3.1 Analisis pasar
3.2 Strategi harga produk
3.3 Stategi Promosi

BAB IV RENCANA PERMODALAN


4.1 Kebutuhan Dana
4.2 Biaya Operasional
4.3 Estimasi Pendapatan

BAB V RENCANA ORGANISASI


5.1 Struktur Organisasi

BAB VI RESIKO USAHA


6.1 Resiko Dalam Usaha
BAB VII KESIMPULAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN EKSEKUTIF

Minat masyarakat terhadap makanan cemilan semakin meningkat. Rencana


usaha ini dibuat bertujuan untuk pemenuhan kekutuhan konsumsi cemilan. Penulis
mengembangkan sebuah produk kue brownies yang termasuk makanan ringan yang
banyak disukai masyarakat mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas, dan
secara ekonomis usaha ini hasilnya menguntungkan. Pembuatan kue brownies ini
pembuatannya relative mudah dan kandungan gizinya sangat baik, karena terbuat dari
bahan-bahan pilihan.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Analisis SWOT Bisnis
1.      Faktor internal.
a. Strengths (Kekuatan)
  Penyajian dari kue brownies ini sangatlah sederhana tanpa memerlukan
banyak waktu dalam penyajiannya.
    Harga dari dari kue brownies cukup murah, sehingga dapat terjangkau oleh
semua kalangan masyarakat/konsumen.
 Kue brownies mengandung banyak karbohidrat dari tepung jagung dan
glukosa untuk menambah energy dalam beraktivitas, sehingga dapat
digunakan sebagai makanan untuk mengisi perut kosong sebelum makan
siang.
 Kue brownies sajikan ini memiliki rasa yang lebih nikmat dan gurih, karna
kualitas dan kebersihannya selalu kami utamakan.
 Kue brownies mempunyai banyak rasa di bagian toppingnya, sehingga
konsumen dapat memilih rasa yang sesuai dengan selera mereka masing-
masing.
 Perlengkapannya mudah di dapatkan, tidak sulit untuk mendapatkan bahan baku
maupun peralatannya.

b.      Weakness (Kelemahan)


 Faktor tempat juga sangat mempengaruhi kelancaran usaha ini, karna tidak
semua penjual kue dapat menerima kue brownies sebagai produk yang
dijualnya.
 Kue brownies ridak tahan lama, mudah rusak, sehingga tidak dapat dijual
kembali

2.      Faktor eksternal

c. Opportunities (Peluang / kesempatan)         


 Melihat banyaknya masyarakat yang membutuhkan makanan ringan, maka kue
brownies bisa menjadi alternatif sebagai makanan pengganti makanan cemilan
lainnya.
 Sebagian besar penjual kue brownies yang ada hanya menawarkan rasa yang
umum seperti rasa coklat saja, maka melalui usaha kue brownies ini kami
memberikan aneka rasa seperi kacang, keju, srikaya, strawberry, blueberry,
nanas, rasa Durian. Dengan aneka rasa tersebut masyarakat dapat memilih
rasa yang disukainya.
 Karna kue brownies ini bisa dinikmati oleh semua usia dari yang muda sampai
yang tua, maka pasar sasarannya mencakup semua kalangan masyarakat.

d. Threats (Ancaman)
 Melihat dari bnyaknya permintaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan
terutama kue brownies ini, maka persaingan dalam menjalankan usaha ini pun
cukup banyak, maka upaya yang akan dilakukan antara lain dalam hal produk
yang berkualitas, disukai konsumen, harga yang kompetitif, pelayanan yang
memuaskan konsumen.

Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus
diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet minat para konsumen.
Bagaimana peluang pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan
bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu
menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing kita dan sejauh mana
kemampuan kita untuk bersaing dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan, dan
kualitas. Yang ketiga adalah persiapkan mental dan keberanian memulai usaha.
Singkirkan hambatan psikologis, rasa malu, takut gagal dan perang batain antara
berkeinginan dan keraguan. Jangan lupa harus siap menghadapi resiko,dimana
reasiko bisnis adalah untung atau rugi.

1.2. Manfaat Usaha


1.2.1. Manfaat Ekonomi

Usaha kue brownies ini cukup menjanjikan, karna keuntungan yang didapat cukup
besar. Kami menawarkan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan dengan
memberikan harga yang murah tapi dengan produk yang tidak murahan dengan kata
lain kualitas produk selalu dijaga dan dijamin kesehatannya. Dengan usaha ini
diharapkan dapat memberikan keuntungan.

1.2.2. Manfaat Sosial

         1)      Bagi Pemilik

Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang ke berbagai
daerah bahkan ke luar negeri. Usaha kue brownes ini cukup menjanjikan bagi kita,
karna masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang belum menikmati enaknya kue
brownes ini, sehingga kita dapat memasarkannya ke daerah tersebut. Keuntungan yang
dapat diperoleh oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan sebagai pengalaman dalam
berbisnis. Serta dapat menjadi pembelajaran dalam menjalankan bisnis-bisnis yang lain
yang lebih besar. Pembelajaran yang diperoleh seperti bagaimana cara melayani
konsumen, serta bagaimana supaya karyawan menjadi senang dengan kebijakan yang
kita tetapkan, dan lain sebagainya

2)      Bagi Masyarakat

Dengan adanya kue brownes ini, dapat menjadi alternative bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan makanan mereka. Selain itu juga secara tidak langsung dapat
membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna
apabila usaha ini telah berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu
dalam kelancaran usaha.

1.3. Rumusan Masalah


1. Bagaimana tips untuk membuka usaha kue brownies yang baik dan benar serta
tidak merugi.
2. Bagaimana cara mengantisipasi persaingan usaha bisnis yang semakin ketat
saat ini.
3. Bagaimana caranya agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis kue
brownies.

1.4. Profil Organisasi

1. Nama pemohon : .........................................................


2. Alamat Rumah : ..........................................................
3. Jenis usaha : ................................................................
4. Produk/jasa : ...................................................
5. Alasan pendirian usaha : ............................................
6. Bentuk usaha : ...........................................................
7. Nama usaha : .............................................
8. Alamat lokasi yang dipilih : ......................................

1.5. Visi, Misi Dan Tujuan


1.5.1. Visi
 Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.
1.5.2. Misi
 Memberikan kualitas yang terbaik.
 Memberikan pelayanan yang terbaik
1.5.3. Tujuan Usaha
 Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan
kegiatan usaha.
 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
 Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di
kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan terdepan
dalam berwirausaha

1.6. Aspek Manajemen


Untuk aspek manajerial dalam mengatur operasional jalannya rintisan usaha ini
maka untuk produksi awal hanya menggunakan manajemen sederhana beranggotakan
3 orang.
1.     Bagian keuangan yang dikelola bersama dengan pengeluaran dan pemasukan
dicatat oleh salah satu anggota.
2.     Bagian produksi untuk melakukan proses produksi yang dilaksanakan secara
bersama-sama oleh seluruh anggota.
3.     Bagian pemasaran, juga dilaksanakan oleh seluruh anggota yang berjumlah 3
orang.
Pembagian tugas untuk masing-masing anggota secara khusus disesuaikan dengan
kebutuhan. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu dan biaya. Sebab rintisan usaha
kuliner brownies anti galau ini masih berada pada taraf permulaan. Sehingga efisiensi
operasional termasuk aspek produksi sangat diperlukan.

BAB II
RENCANA PRODUKSI
Usaha kue brownies akan dilakukan dalam jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang. Rencana usaha ini akan dijalankan secara bertahap, disesuaikan
dengan target perencanaan. Untuk jangka pendek terencana usaha bertujuan untuk
menambah pengalaman kerja, meningkatkan kreativitas usaha untuk kehidupan masa
depan. Rencana usaha jangka pendek penganggranan produksi disusun untuk selama
satu bulan (30 hari), sebagai berikut :

2.1 Jenis dan Jumlah Peralatan yang dipakai

No. Peralataan Quantitas


1. Panci besar 3
2. Stand mixer kue 1
3. Loyang 10
4. Timbangan 1
5. Wadah adonan besar 5

2.2 Kapasitas Produksi


Dengan menggunakan mesin yang telah dijabarkan di atas, produksi brownies.
Dapat menghasilkan 10 loyang brownies perhari dengan volume produksi per loyang
ialah 10 buah brownies ukuran sedang. Sehingga dengan jumlah mesin produksi yang
ada dipastikan dapat memproduksi kue brownies dengan hasil yang maksimal untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasar serta melayani order-order brownies lainnya. Hal ini
juga didukung oleh jumlah karyawan yang sesuai

-        Bahan baku produksi


No. Bahan baku Quantitas
1. Telur 4
2. Sp & baking soda 1 sdt
3. Gula 3 ons
4. Vanili 2 buah
5. Mentega 250 gr
6. Coklat blok 1 ons
7. Tepung terigu 2 ons
8. Susu coklat 1 sch
9. Coklat bubuk ½ ons
10. Butter cream 1 ons
11. Topping (misis/ keju) secukupnya

2.3 Jumlah Produksi rata-rata perbulan


Dari kapasitas produksi perhari yang telah diketahui sebelumnya, maka volume
produksi dari brownies selama sebulan ialah sebagai berikut:
  10 loyang X 20 hari = 200 loyang / bulan
  3 buah x 200 loyang = 600 buah/bulan
Jumlah produksi rata-rata diatas merupakan gambaran secara umum atau keseluruhan.
Jumlah tersebut masih dapat berubah disesuaikan dengan pasang surutnya penjualan
serta order yang ada

2.4 Sumber Bahan Baku


Dalam pembuatan kue brownies ini tentu membutuhkan berrbagai macam
bahan baku yang diperoleh dari toko kue yang ada di sekitar jember ini. Ataupun bisa
juga dengan mendatangi pasar-pasar murah yang ada di Jember yang menyediakan
berbagai kebutuhan akan bahan baku pembuatan kue brownies pada umumnya.
Bahkan dengan mendatangi pasar-pasar tradisional yang memungkinkan untuk
dilakukannya kerja sama bisnis, yakni pemesanan bahan baku dengan jumlah yang
sesuai untuk mendapat diskon/ potongan harga dari penjual yang bersangkutan.
Berbagai macam hal ini juga dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan
baku secara konstan (tetap).
Akan tetapi dari dalam aspek produksi masih terdapat kendala yang ditemui,
diantaranya :
1.     Bahan baku yang dibeli berjumlah sedikit dan tidak konsisten, sehingga biaya
produksi kurang diminimalisir dan mengakibatkan kepada h`rga jual produk.
2.     Kapasitas produksi yang terbatas dan masa kadaluarsa produk.

2.5     Inovasi produk


Dalam perkembangan kedepan tentu banyak kendala yang dihadapi.
Diantaranya yang sudah tampak didepan mata ialah tidak semua produk terjual setiap
harinya. Sehingga perlu dilakukan diversifikasi (perluasan produk), diantaranya untuk
mengantisipasi kadaluarsanya produk, maka brownies dapat diinovasikan dan dijadikan
/ dijual dalam bentuk dingin / frezz. Dan disebut dengan ice cream brownies.

2.6. Cara Pembuatan Kue Brownies


2.6.1 Bahan-bahan
………………………………
2.6.2. Cara Membuat
………………………………..
BAB III
RENCANA PEMASARAN
3.1 Analisis Pasar
Target pasar merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Adapun beberapa
contoh dari pasar yang telah dapat dijangkau peluang pasarnya ialah seperti sekolah-
sekolah, koperasi usaha di wilayah tertentu, bahkan bias dengan memasuki pasar
besar seperti pasar tanjung yang ada di jember. Yakni dengan membuka toko stand
atau toko khusus yang menyediakan produk untuk pembuatan brownies dengan
menyediakan layanan pesan antar (delivery), atau meskipun tidak mendirikan stand
sendiri,minimal bisa memasukkan produk kita kedalam stand kue lain yang strategis,
demi kelancaran pemasaran produk ini. Sehingga analisis pasar maupun target pasar
dapat dicapai dengan hasil maksimal.

3.2 Segmentasi Pasar


Dalam memasarkan produk brownies ini, perlu dilakukan segmentasi terhadap
calon konsumen yang ada sehingga pasar yang dituju jelas dan terarah.
No Segmentasi Pasar Sasaran
.
1. Lokasi target pemasaran 1. Sekolah-sekolah
2. Toko oleh-oleh jember
3. Koperasi kantor pemerintah
4. Stand kue dan tempat tongkrongan
2. Target konsumen 1. Siswa sekolah dan mahasiswa
2. Masyarakat umum bawah, menengah, dan ½ atas.
3. Konsumen dengan kepentingan / hajat
4. Konsumen usia anak-anak, remaja dan dewasa

3.3 Strategi Harga Produk


Untuk menetapkan harga kita perlu melakukan riset dan membandingkannya
dengan strategi harga yang kita laksanakan. Tidak jarang harga kita terlalu mahal
karena system produksi yang salah dan tidak efektif. Maka perlu misalnya mencari
supplier yang mampu mensuplai bahan baku dengan harga yang benar-benar murah.
Selain itu bisa dengan memberikan harga promosi awal yang lebih murah untuk dapat
menarik konsumen untuk membeli produk kita, atau bias juga dengan memberikan
potongan harga bagi konseumen yang mengorder brownies dengan jumlah besar.
Sehingga bias menciptakan image harga yang murah dan dapat dijangkau oleh
konsumen berbagai kalangan.

3.4 Strategi Promosi


Ada beberapa strategi yang dapat adilakukan demi menunjang keberhasilan produk
brownies anti galau dalam memasuki bangsa pasar serta lebih dikenal dan dipercaya
oleh masyarakat luas maka strategi yang kami lakukan antara lain:
a. Melakukan promosi dari mulut kemulut, diawali dengan promosi diwilayah
tempat usaha kita.
b. Memasang iklan dikoran kota, taidak perlu terlalu luas jangkauannya, cukup
dengan menggiring konssumen jember untuk tertarik dan membeli produk
kita. Memasang iklan di media elektronik seperti: facebook, twitter, dll.
c. Dan yang paling terpenting yaitu memberikan suatu kemasan yang unik dan
berkesan mewah sehingga membuat konsumen semakin tertarik untuk
membeli.
d. Menjual nilai keunikan produk dengan menonjolkan ke-khasan yang ada pada
brownies ini, baik dari segi rasa, bentuk, kemasan dan harga yang
disesuaikan dengan segmentasi konsumen.
e. Memanjakan konsumen dengan berbagai cara, salah satunya dengan
memberikan layanan jenis kue yang bisa di custom sesuai dengan keinginan
konsumen
BAB IV
RENCANA PERMODALAN

4.1 Kebutuhan Dana


Rincian dana yang perlu diperhatikan dalam mengelola bisnis makanan brownies
ini ialah sebagai berikut:

4.1.1. Sewa Bangunan (investasi awal)


No Perlatan Quantitas Harga Jumlah
.
1. Sewa Bangunan selama 12 bulan 1 5.000.00 5.000.000,-
0

 Susut nilai sewa bangunan dihitung secara rata-rata pada tiap bulan adalah Rp.
5.000.000 : 12 bulan Rp. 417.000,- atau nilai sewa harian sebesar Rp. 13.700,-
4.1.2. Inventaris barang (investasi awal)
No. Perlatan Quantitas Harga Jumlah
1. Panci besar 2 35.000 70.000,-
2. Stand mixer 1 150.000 150.000,-
3. Loyang 10 4.500 45.000,-
4. Timbangan 1 30.000 30.000,-
5. Wadah adonan 5 3.000 15.000,-
Total Rp. 310.000

 Susut peralatan dihitung secara rata-rata. Jika penggunaan peralatan selama


100 kali, maka rata-rata biaya susut peralatan pada setiap kali pakai sebesar Rp.
310.000 : 100 kali = Rp. 3.100,-

4.1.3. Bahan baku untuk satu kali resep (1 loyang/5 potong )


No. Bahan baku Quantitas Harga Jumlah
1. Telur 4 1.000 4.000,00
2. Sp & baking soda 1 sdt - 1000,00
3. Gula 3 ons 1000 3000,00
4. Vanili 2 buah 500 1000,00
5. Mentega 250 gr - 3.500,00
6. Coklat blok 1 ons - 7.000,00
7. Tepung terigu 2 ons - 1500,00
8. Susu coklat 1 sch 1000 1000,00
9. Coklat bubuk ½ ons - 1500,00
10. Butter cream 1 ons - 2000,00
11. Topping (misis/ keju) secukupnya - 1000,00
Total Rp. 26.500,00

4.1.3. Biaya Pemasaran dan Promosi

a. Biaya iklan : - pembuatan brosur Rp. 50.000,00


Pengeluaran biaya promosi sebesar Rp. 50.000,00 selama 100 hari, maka
setiap hari akan mengeluarkan biaya promosi sebesar Rp. 50.000,- : 100 = Rp.
500,00

b. Biaya ongkos transportasi per bulan Rp. 32.000,00


 Pengeluaran biaya transportasi sebesar Rp. 32.000,00 untuk 8 kali, maka setiap
hari akan mengeluarkan biaya transportasi sebesar Rp. 32.000,00 : 8 = Rp.
4.000,00

4.2 Total Biaya Operasional


Adapun biaya-biaya yang harus dikeluarkan pada setiap hari dalam rangka operasional
perusahaan ialah sebagai berikut:
No. Komponen Jumlah Rp
1 Biaya bahan baku untuk 10 loyang brownies @ 260.500,00
Rp. 26.500,00
2 Biaya iklan dan pemasaran 500,00
3 Biaya transportasi 4.000,00
4 Susut Peralatan 3.100,00
5 Tenaga Kerja selama 4 jam x Rp 50.000 (8 jam) 25.000,00
6 Biaya listrik setiap kali pakai 3.000,00
7. Sewa rumah 13.700,00
Jumlah 279.800,00

4.3 Estimasi Pendapatan


Berdasarkan pada biaya operasional yang telah tercantum di atas, dan nilai susut alat
maka dapat ditentukan harga dasar yang memungkinkan untuk satu potong kue
brownies ialah sebesar: Rp 279.800: 50 potong = Rp 5.596,00/ potong. Maka dari
harga dasar tersebut dapat ditentukan harga jual yang sesuai, yakni Rp 7.500.
Sehingga pendapatan yang diperoleh ialah:

Pendapatan perhari Rp 7.500 x 50 potong Rp 375.000


Keuntungan Per hari Rp 375.000 - Rp. 279.800,00 Rp. 95.200,00
Pendapatan per bulan Rp 375.000,00 x 30 hari Rp 11.250.000

Keuntungan per bulan Rp 11.250.000,00 – Rp.8.394000,00 Rp. 2.856.000,00

4.4. Estimasi Pengembalian Modal


4.4.1. Break Even Point
= Jumlah Biaya modal x unit (potong)
(harga jual) - (harga dasar)

= Rp. 5.000.000,00 + Rp. 310.000 x unit


(Rp.7.500,00) – (Rp. 5.596.00,00)
= 2.789 unit (potong)
Artinya modal akan kembali jika perusahaan sudah memproduksi sebanyak 2.789
potong

4.4.2. Pay Back Periode


= (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp. 5.310.000 : Rp. 2.856.000,00) x 1 bulan
= 1,86 bulan = 1 bulan 26 hari
Artinya waktu pengembalian modal yang digunakan perusahaan akan kembali selama 1
bulan 26 hari.

4.4.3. BC Ratio
= Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 11.250.000 : (Rp. 279.800,00 x 30 hari)
= Rp. 11.250,00 : Rp. 8394.000,00
= 1,34
Artinya berdasarkan perhitungan B/C bahwa mengelola bisnis makanan brownies tersebut
layak untuk dijalankan, karena NILAI 1,34 > 1

BAB V
RENCANA ORGANISASI

5.1 Struktur Organisasi


Usaha ini dikelola melalui struktur organisasi, Rencana usaha ini akan dikelola
oleh empat jabatan fungsional yang dipimpin oleh Division Manufacturing Manager.
Peran dan fungsi jabatan dari empat manager yang berada di usaha brownies ini
adalah sebagai berikut.
1. Division Manufacturing Manager bertugas dalam perencanaan, proses, hasil
dan kualitas produksi untuk di pasok ke gudang barang jadi yang disesuaikan dengan
permintaan bagian penjualan dengan tetap memperhatikan efisiensi produk.
2. Human Resources and General Affair Manager bertugas memberikan
dukungan ke semua bagian dalam aspek-aspek kepegawaian yang mengatur, membina
dan mengembangkan pekerja-pekerja.
3. Production and Maintenance Engineering Manager bertugas memimpin
kegiatan produksi sehingga mampu mencapai target produksi dan mengkoordinasi
seluruh kegiatan perawatan dan perbaikan peralatan produksi sehingga kegiatan
produksi berjalan lancar sesuai dengan target yang telah di tetapkan.
4. Finance and Accounting Manager bertugas mengatur dan mengawasi
pencatatan transaksi-transaksi perusahaan, mengawasi bagian penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan.
BAB VI
RESIKO USAHA

6.1 Resiko Dalam Usaha


Kita tahu bahwa seorang wirausaha atau pendiri usaha mempunyai resiko dalam
menjalani usahanya. Tidak semudah yang dibayangkan untuk menghadapi resiko
tersebut. Dalam menyikapi hal ini perlu diketahui bahwa seorang wirausaha itu harus
percaya diri dan mempunyai mental kuat untuk menjalani usaha tersebut, jangan takut
akan kegagalan yang dihadapi. Akan tetapi seorang wirausaha harus menyikapinya
dengan mencari solusi yang baik.
Resiko usaha yang sering di hadapi seorang wirausaha yaitu:
1.    Banyaknya pesaing dalam usaha yg dijalankan
2.    Kurangnya menguasai usaha yang dijalankannya
3.    Kurangnya pendekatan pasar
4.    Kurangnya permodalan
5.    Bersikap pesimis dalam menjalankan usahanya
6.    Tidak mengetahui permintaan pasar
7.    Tempat usaha yang tidak tepat, sehingga konsumen pun tidak mengetahuinya
8.    Tidak percaya diri akan produk yang dihasilkan
Resiko tersebut harus dihadapi dengan bijak dan mencari solusi yang baik agar
usah ayang kita jalankan akan berkembang dan maju.

BAB VII
KESIMPULAN

Demikian proposal usaha ini kami buat dengan mempertimbangkan seluruh


aspek usaha maupun peluang usaha yang mungkin dapat kami masuki dalam dunia
bisnis kedepannya. Dengan adanya proposal usaha Brownies ini diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen khususnya masyarakat .
Apapun usaha yang akan dijalankan harus memperhatikan segala macam
pandangan ataupun peluang yang ada. Karena itulah kunci akan berhasilnya suatu
usaha yang akan dijalankan. Dan merupakan tantangan bagi wirausahawan muda yang
selallu dituntut untuk dapat beradaptasi dengan persaingan bisnis yang amat ketat.
Sehingga dari hal tersebut dapat diketahui bahwa peluang bisnis akan tercipta bila kita
mampu mendciptakannya. Karena saat ini tentu sangat sulit bagi calon pengusaha
muda untuk dapat medmasuki dunia bisnis tanpa benar-benar jeli dan paham mengenai
bisnis apa yang akan ia geluti.
Maka dengan adanya proposal ini dapat memberikan sedikit pandangan bahwa
peluang bisnis Brownies ini sangat menjanjiakan, namun semua itu juga harus disertai
dengan kemamppuan membaca peluang yang baik dan pengelolaan (manajemen)
yang baik, dan yakinkan bahwa bisnis apapun yang anda laksanakan dapat bersaing
dan berkembang sesuai harapan.

LAMPIRAN
1. Kartu identitas
2. Surat Izin Usaha (KALAU SUDAH ADA)
3. Izin PRT (KALAU SUDAH ADA)
4. Susunan Organisasi :

a. Nama : Irvan Nur Prasetya


b. Jabatan dalam kegiatan ini : Ketua
c. NPM :
d. Jurusan :
e. Alamat Rumah :
f. Alamat Sekolah :
g. Nomor kontak :

a. Nama : Budi Setiawan


b. Jabatan dalam kegiatan ini : Anggota 1
c. NPM :
d. Jurusan :
e. Alamat Rumah :
f. Alamat Sekolah :
g. Nomor kontak :
a. Nama : Suparman
b. Jabatan dalam kegiatan ini : Anggota 2
c. NPM :
d. Jurusan :
e. Alamat Rumah :
f. Alamat Sekolah :
g. Nomor kontak :

5. dll

Anda mungkin juga menyukai