Disusun Oleh :
Afipah Aprilia NIM: 17.11.4066.E.A.0001
Purnama Suci Listianti NIM: 17.11.4066.E.A.0020
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa sepenuhnya masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap makalah tentang Gizi pada dewasa. Semoga
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Billahifiisabililhaq, fastabiqulkhairat
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
ii
DAFTAR ISI
BAB I . PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
BAB II . PEMBAHASAN............................................................................................3
2.5 Jenis Nutrisi Spesifik yang Perlu Diberikan Oleh Orang Dewasa dan
Bagaimana Fungsinya................................................................................................ 12
3.1 Simpulan......................................................................................................... 21
3.2 Saran................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa saja permasalahan gizi yang mungkin timbul pada orang dewasa?
3. Apa saja gizi yang dibutuhkan oleh orang dewasa?
4. Apa saja jenis nutrisi spesifik yang perlu diberikan oleh orang dewasa dan
bagaimana fungsinya?
5. Bagaimana cara memantau status gizi orang dewasa?
6. Bagaimana contoh menu yang sesuai dengan standart kebutuhan gizi masa dewasa
dan untuk ibu hamil serta menyusui?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan gambaran umum mengenai nutrisi seimbang orang dewasa.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi dewasa.
3. Menjelaskan permasalahan gizi yang mungkin timbul pada orang dewasa.
4. Menjelaskan gizi yang dibutuhkan oleh orang dewasa.
5. Menjelaskan jenis nutrisi spesifik yang perlu diberikan oleh orang dewasa dan
bagaimana fungsinya.
6. Menjelaskan cara memantau status gizi orang dewasa.
7. Menjelaskan contoh menu yang sesuai dengan standart kebutuhan gizi masa dewasa
dan untuk ibu hamil serta menyusui
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
balita gizi kurang dan buruk tapi kedua orang tuanya atau kakak dari balita
yang gizi buruk tidak menderita kekurangan gizi (busung lapar), bahkan
orang-orang dewasa disekitarnya terlihat kelebihan berat-badan.
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Dewasa
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kebutuhan gizi
seseorang,
yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi: daya
beli keluarga, latar belakang sosial-budaya, tingkat pendidikan dan
pengetahuan gizi, jumlah anggota keluarga dan kebersihan lingkungan.
Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu
menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak
pengetahuan gizi seseorang, maka ia akan semakin memperhitungkan jenis
dan jumlah makanan yang diperolehnya untuk dikonsumsi. Semakin
bertambah pengetahuan akan semakin mengerti jenis dan jumlah makanan
untuk dikonsumsi. Kurangnya pengetahuan dan salah konsepsi tentang
kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah umum dijumpai setiap Negara
di dunia. Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi
merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi, penyebab lain yang
penting dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang dan
mengetahui kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam
kehidupan sehari-hari (Suhardjo, 1986).
Umumnya, jika pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan
cenderung ikut membaik juga. Akan tetapi, mutu makanan tidak selalu
membaik kalau diterapkan tanaman perdagangan. Tanaman perdagangan
menggantikan produksi pangan untuk rumah tangga dan pendapatan yang
diperoleh dari tanaman perdagangan itu atau upaya peningkatan
pendapatan yang lain tidak dicanangkan untuk membeli pangan atau
bahan-bahan pangan berkualitas gizi tinggi (Suhardjo, 1986 : 25).
Tingkat penghasilan ikut menentukan jenis pangan apa yang akan
dibeli dengan adanya tambahan uang. Semakin tinggi penghasilan,
semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut dipergunakan
untuk membeli buah, sayur mayur dan berbagai jenis bahan pangan
lainnya. Jadi penghasilan merupakan faktor penting bagi kuantitas dan
4
kualitas. Antara penghasilan dan gizi, jelas ada hubungan yang
menguntungkan. Pengaruh peningkatan penghasilan terhadap perbaikan
kesehatan dan kondisi keluarga lain yang mengadakan interaksi dengan
status gizi yang berlawanan hampir universal (Sediaoetama, 2000).
Sedangkan faktor internal yang memperngaruhi kebutuhan gizi
dewasa meliputi metabolisme tubuh, status kesehatan, proses fisiologis
tubuh, kegiatan, umur, jenis kelamin dan ukuran tubuh. Data terbaru dari
kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan
bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai,
dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958
kalori). Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak
kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata
RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus
memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita
perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
Kebutuhan kalori itu tergantung pada aktivitas fisik, jenis kelamin,
dan massa tubuh. Individu yang lebih aktif membutuhkan lebih banyak
kalori. Zat gizi lain yang penting yaitu zat besi yang dibutuhkan oleh usia
subur selama masa reproduksi, untuk mengganti kehilangan selama
menstruasi, kehamilan, kelahiran, dan menyusui. Setelah menopause
kebutuhan zat besi antara pria dan wanita sama.
5
Jika morfologi jaringan adiposa yang dijadikan tumpuan, maka
obesitas diidentifikasikan sebagai hipertrofik yang dicirikan oleh
pembesaran ukuran sel lemak. Atau hiperplastik-hipertrofik yang dicirikan
baik oleh bertambahnya jumlah sel lemak maupun oleh pembesaran
ukuran sel lemak. Biasanya obesitas hipertrofik berkolerasi dengan
timbulnya obesitas pada umur dewasa, sedangkan obesitas hiperplastik-
hipertrofik berkolerasi dengan munculnya obesitas pada masa kanak-kanak
atau remaja.
Pada manusia, pengaruh genetik terhadap obesitas lebih sulit dinilai
walaupun obesitas dapat berhubungan dengan faktor keturunan. Misalnya,
telah diduga bahwa sepasang suami istri yang keduanya obes mempunyai
peluang sebesar 73
% untuk mendapatkan anak yang obes pula. Jika hanya salah satu yang
obes dan lainnya langsing maka peluang mendapatkan anak obes turun
menjadi 41,2 %. Sedangkan jika keduanya tidak obes maka hanya
mempunyai peluang 9 % untuk mendapatkan anak yang obes (Nasoetion,
1987).
Faktor-faktor lingkungan utama yang dianggap berperan terhadap
munculnya obesitas pada manusia meliputi makan berlebihan sejak dini,
makan makanan lezat tanpa batas, kurang latihan fisik, dan kehamilan.
Pola konsumsi pangan juga dapat berperan dalam peristiwa penimbunan
lemak lemak tubuh. Orang yang makan satu atau dua kali sehari ternyata
lebih berat dan mempunyai lipatan kulit yang lebih tebal dibandingkan
dengan orang yang makana tiga kali sehari atau lebih. Kehamilan dapat
meningkatkan kandungan lemak tubuh terutama melalui pembesaran
ukuran sel-sel lemak. Kelebihan lemak yang ditimbun selama masa
kehamilan akan hilang kembali pada bu-ibu yang menyusui bayinya
setelah melahirkan (Nasoetion, 1987).
Pengobatan terhadap orang obes dapat dilakukan dengan beberapa
cara diantaranya pengobatan melalui diet, latihan-latihan fisik, pengubahan
perilaku, pembedahan bahkan farmakologis. Berkaitan dengan diet, serat
di dalam diet mempunysi pengaruh antiobesitas.
6
Penurunan lemak tubuh yang disebabkan latihan fisik disebabkan oleh
menciutnya ukuran sel lemak, dan diiringi pula oleh penurunan kadar
insulin plasma dan trigliserida, serta toleransi terhadap glukosa yang lebih
baik. Akan tetapi, pada umumnya latihan fisik lebih efektif untuk
menurunkan bobot tubuh apabila didampingi pembatasan masukan kalori
(Nasoetion, 1987).
2. Anemia
Kekurangan mineral besi dalam tubuh menimbulkan gejala 4L (lesu,
lelah, letih, dan lemah) merupakan penanda anemia. Penyebab utamanya
adalah kurangnya zat besi dalam tubuh. Anemia lebih banyak diderita oleh
wanita, karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi
sehingga
pengeluaran zat besi juga perlu diimbangi dengan asupan dari makanan.
Sumber Fe yang paling mudah diserap tubuh adalah hati dan daging
berwarna merah.
3. Kurang Energi Protein (KEP)
KEP bukan saja banyak diderita oleh kelompok usia anak di bawah lima
tahun, tetapi juga bisa diderita oleh kelompok usia dewasa. Biasanya
ditandai dengan menurunya berat badan, terutama disebabkan oleh
kurangnya asupan makanan. Kekurangan energi protein ini bisa
disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya kemiskinan, aktivitas yang
berlebihan sehingga tidak sempat menuangkan waktu untuk makan,
pemilihan makanan yang salah, dan absorbsi zat gizi yang tidak baik. Bisa
pula karena rendahnya nafsu makan, depresi, penyakit infeksi, investasi
cacing dan gangguan kesehatan lain yang mempengaruhi kurang nafsu
makan.
4. Kolesterol Tinggi
Kondisi tubuh yang cenderung berkolesterol tinggi dan kadar gula
tinggi juga
dipicu oleh kecenderungan masyarakat yang lebih suka terhadap makanan
cepat saji yang juga tinggi kalori dan lemak dan rendah serat. Faktor
kesibukan merupakan penyebab mengapa masyarakat cenderung untuk
lebih menyuakai makanan cepat saji. Faktor lain yaitu kesukaan terhadap
7
makanan tertentu, pola hidup tidak sehat dan pola makan yang tidak
teratur. Kolesterol tinggi dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif
seperti yakit stoke, penyakit jantung koroner, hipertensi.
2.4 Gizi yang Dibutuhkan Oleh Orang Dewasa
Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein
seseorang perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering
melakukan aktivitas berat seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap
sawah, pekerja lapangan, dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energi
dan protein yang cukup (Suandari, 2010).
Energi
1. Kelompok Usia 19 s/d 29
Tahun Jenis Kelamin Laki-Laki
/ Pria :
8
1. 60-70%, melalui konsumsi karbohidrat,
2. Karbohidrat : 5-7 gram per kg berat badan
Protein
Bahan makanan sebagai submer protein kualitas tiggi adalah ikan dan
seafood , unggas , daging sapi ,daging domba , daging babi, hati , dan telur.
Sumber lain adalah semua jenis kacang-kacangan daran serealia .susu dan
produk olahan nya seperti keju dan yogurt yang juga kaya protein.
Lemak
Dapat ditemukan baik pada hewan maupun tumbuhan dalam bentuk
organic yang disebut lipid. Lipid penting bagi penyimpanan energi yang tinggi,
meningkatkan kalori karbohidrat dan menyediakan bantalan serta penyekatan.
Lemak mengandung asam lemak bebas bisa jenuh atau tidak jenuh, tergantung
dari stuktur kimianya. Lemak jenuh lebih padat dari pada yang tidak jenuh.
Lemak jenuh contohnya: kolesterol. Dibuat di hati dan diperlukan dalam
produksi garam empedu dan hormone-hormon, namun tubuh membutuhkannya
hanya dlam jumlah sedikit. Makanan yang berlemak jenuh tinggi antara lain:
daging merah, hasil peternakan yang berlemak serta telur dan juga banyak
ditemukan dalam makanan olahan/kalengan. Harus diimbangi dengan makanan
berserat karena serat mengikat kolesterol dan menyingkirkannya dari darah.
Lemak tidak jenuh terbagi menjadi : Majemuk (Polyunsaturated) dan
Tunggal (Monounsaturated). Inilah lemak yang dapat membantu meningkatkan
kesehatan. Bentuk majemuknya termasuk grup „asam lemak essensial‟ yang
hanya dapat diperoleh dari makanan seperti minyak ikan dan minyak sayur,
Vitamin
Vitamin & mineral berfungsi untuk membuat tubuh bekerja dengan baik.
Sebenarnya vitamin & mineral sudah terdapat di dalam bahan makanan sehari-
hari. Tetapi terkadang karena gaya hidup, diet, ataupun hal lain yang
menyebabkan kita tidak seimbang dalam mengkonsumsi makanan membuat
kebutuhan vitamin & mineral yang dibutuhkan tubuh menjadi tidak terpenuhi.
9
Jenis Vitamin
1. Vitamin A
Fungsi Mencegah masalah kesehatan mata, meningkatkan sistem imun,
juga berperan penting dalam pertumbuhan & perkembangan sel serta menjaga
kesehatan kulit.
Sumber Banyak terdapat di sayuran & buah yang berwarna oranye seperti
wortel, ubi, labu, apricot, peach, jeruk, pepaya & mangga. Terdapat juga
didalam susu, telur & hati. Untuk makanan biasanya terdapat dalam makanan
yang sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya)
2. Vitamin C
Fungsi Dibutuhkan untuk pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue
yang menahan sel. Juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi & gusi serta
pembuluh darah. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi & kalsium,
membantu dalam proses penyembuhan luka & meningkatkan fungsi otak.
Sumber Vitamin C dalam jumlah banyak dapat ditemukan di buah berry,
kiwi, tomat, paprika hijau, brokoli, bayam, serta dalam jus buah jambu biji,
anggur & jeruk.
3. Vitamin D
10
kacang-kacangan, makanan yang terbuat dari kedelai & gandum. Vitamin B1
juga dapat ditemukan dalam makanan yang sudah di fortifikasi seperti roti,
pasta & cereal.
6. Vitamin B2 (biasa disebut juga dengan riboflavin)
Fungsi Sama seperti vitamin B1, maka vitamin B2 juga berfungsi untuk
merubah karbohidrat menjadi energi. Selain itu vitamin B2 juga bermanfaat
dalam proses pembentukan sel darah merah & kesehatan mata.
Sumber Sumber terbaik untuk mendapatkan vitamin B2 adalah daging,
telur, kacang polong & lentils, kacang-kacangan, produk olahan susu, sayuran
berdaun hijau, brokoli, asparagus. Sumber lainnya adalah makanan yang sudah
difortifikasi.
7. Vitamin B3 (niacin)
Fungsi Membantu mengubah makanan menjadi energiy, menjaga
kesehatan kulit & fungsi syaraf. Sumber Terdapat dalam daging merah, unggas,
ikan, kacang serta makanan yang sudah difortifikasi.
8. Vitamin B6
Fungsi Berperan untuk menjalankan fungsi normal otak & syaraf.
Bermanfaat juga untuk memecah protein & pembuatan sel darah merah.
SumberBanyak terdapat pada kentang, pisang, buncis, kacang-kacangan & biji-
bijian, daging merah, ikan, telur, bayam & makanan yang sudah difortifikasi.
9. Vitamin B9 (biasa disebut dengan asam folat)
Fungsi Membantu proses pembentukan sel darah merah & DNA. Sumber
Sayuran kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, asparagus, berbagai macam
jenis jeruk & unggas. Sumber lain adalah makanan yang sudah difortifikasi
seperti roti, mie & cereal.
10. Vitamin B12
Fungsi Berperan dalam proses pembentukan sel darah merah & menjaga
fungsi syaraf. Sumber Terdapat pada ikan, daging merah, unggas, susu, keju &
telur. Terdapat juga dalam makanan yang sudah difortifika.
11
Mineral
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan
vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin
diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam
metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D
diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan
jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga
diperlukan.
2.5 Jenis Nutrisi Spesifik yang Perlu Diberikan Oleh Orang Dewasa dan
Bagaimana Fungsinya
Kalsium berfungsi sebagai berikut:
• Sebagai pembantu reproduksi.akibat cukupnya ion kalsium pada
sperma dan pada indung telur
• Energi, menggerakkan otak, otot (menggerakkan tangan dan kaki)
• Memperbuat antibody dalam tubuh untuk menengkap antigen
(kuman, bakteri, dan virus)
Kebutuhan kalsium setiap hari adalah 1000 mg/hari kalsium.
Kekurangan kalsium dapat memicu berbagai penyakit kalsium banyak
dibutuhkan setiap harinya karena terbuang pada saat haid,jika di dalam
darah kekurangan darah 1% maka darah akan mengental ,maka otak
memerintahkan mengambil kalsium dari tulang untuk darah sehingga
darah tetap stabil.proses ini berlangsung bertahun-tahun akibatnya
terjadi osteoporosis pada tulang. Tulang juga membutuhkan kalsium
yang diambil terus oleh darah untuk menjaga kestabilan 99% padahal
darahkita sudah penuh olah kolesterol akibat pola makan yang kurang
bagus,kalsiun yang berasal dari darah telah terkontaminasi dan tidak
diterima oleh tulang,hanya menempel dipersendian akibatnya timbul
penyakit yang disebut perkapuran,asam urat dan apabila mengeras
akan timbul rematik (Lusa, 2009).
12
2.6 Memantau Status Gizi Orang Dewasa
Pembangunan Sumber Daya manusia (SDM) merupakan salah satu
prioritas
pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan
dan meningkatkan kualitas penduduk usia kerja agar benar-benar
memperoleh kesempatan serta turut berperan dan memiliki
kemampuan untuk mewujudkan hal tersebut adalah pembangunan di
bidang kesehatan dan gizi.
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia
18 tahun keatas) merupakan masa penting, karena selain mempunyai
resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi
produktifitas kerjanya. Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut
perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan.
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)
merupupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status
gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan
kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko
terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan
meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif.
Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal
memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang
lebih panjang. Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang
cara-cara yang dianjurkan untuk mencapai berat badan normal
berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih
seimbang dan cara lain yang sehat.
Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan
timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Dengan IMT akan
diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau
gemuk. Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur
minimal 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja,
ibu hamil, dan olahragawan.
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan
rumus berikut:
13
IMT = Berat Badan (Kg) : Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan
FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan
perempuan. Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki-laki
adalah: 20,1–25,0; dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8.
Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori
ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan
menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan
perempuan.Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang
batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan
ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat.
Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi
berdasarkan pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara
berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT
untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Jika seseorang termasuk kategori:
1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis
(KEK) berat.
2. IMT 17,0 – 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan
kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan.
Contoh cara menghitung IMT:
Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg.
IMT = 38 : 1.48 x 1.48 = 17.3
Status gizi Eko adalah kurus tingkat ringan. Eko dianjurkan
menaikkan berat badan sampai menjadi normal antara 41- 54 kg
dengan IMT 18,5 - 25,0.
Seseorang yang termasuk kategori kekurangan berat badan
tingkat ringan (KEK ringan) sudah perlu mendapat perhatian untuk
segera menaikkan berat badan.
• IMT 18,5 – 25,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori
normal. IMT 25,1 – 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk
dengan kelebihan berat badan tingkat ringan.
14
• IMT > 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk
dengan kelebihan berat badan tingkat berat.
15
Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan
mengurangi konsumsi makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah
merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB),
terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita
usia subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan
tambahkan MP-ASI sesudahnya.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena
mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi,
aspek kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara
ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi
belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.
9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup
jumlahnya. Aman berarti bersih dan
bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan
berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta
memperlambat proses penuaan. 11. Hindari minum minuman
beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK
sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya
mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
16
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus
layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang
aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.
13. Bacalah label pada makanan yang dikemas (Lusa, 2009).
2.8 Standart Kebutuhan Gizi Masa Dewasa
Contoh Menu Dengan Energi 2500 kilo kalori, 2000 kilo kalori dan
1700
kilo kalori:
17
Sayur asem 1 mangkok 1 mangkok 1 mangkok
Sambal tomat 1 sendok makan 1 sendok makan 1 sendok makan
Nenas 1 potong 1 potong 1 potong
16.00 Buah - - 1 potong
Nasi 3 sendok makan 2 sendok makan 1½ sendok makan
Pepes ayam 1 potong 1 potong 1 potong
Malam Tahu balado 1 potong 1 potong 1 potong
Sayur bening bayam
+ 1 mangkok 1 mangkok 1 angkok
jagung muda
Pepaya 1 potong 1 potong 1 potong
Nasi 3 sendok makan 2 sendok makan 1½ sendok makan
Pepes ayam 1 potong 1 potong 1 potong
Malam Tahu balado 1 potong 1 potong 1 potong
Sayur bening bayam
+ 1 mangkok 1 mangkok 1 angkok
jagung muda
Pepaya 1 potong 1 potong 1 potong
18
+
jagung muda
Pepaya 1 potong 1 potong 1 potong
Kebutuhan
Bahan gizi
Trisemester I Trisemester II Trisemester III
Kalori
(karbohidrat, 2140 kalori 2200 kalori 2020 kalori
dan lemak)
Protein 75 g 75 g 70 g
Besi 13 g 14 g 13 g
Standart kebutuhan gizi ibu menyusui
Kebutuhan yang di
anjurkan Kandungan dalam ASI
Asam amino
(mg/gprotein) (mg/g protein)
Histidin 14 26
19
Isoliusin 35 46
Leusin 80 93
Lisin 52 66
Ttreonin 44 43
Valin 47 55
Jika asupan ibu hamil kurang, maka ibu hamil dapat terserang
peyakit kekurangan kalori protein (KKP) baik yang berupa
marasmus dan khawisiokhor. Untuk menjamin kesehatan ibu
menyusui dan pertumbuhan/ perkembangan bayi maka perlu asupan
gizi yang cukup.menurut anjuran makanan satu hari yang
Dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI untuk ibu yang
menyusui membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau
padanannya , 2 ikan (50g) atau padananya tempe (@ 25 g) atau
padanannya,3 mangkok sayur (100 g), dua irsbuah pepaya (100 g)
atau padanannya,dan segelas susu sama dengan 200 ml (Zaif, 2009).
Ahli kesehatan Inggris merekomendaikan: orang dewasa untuk
makan 5 atau lebih sajian dari buah-buahan dan sayuran setiap hari.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Nutrisi seimbang bagi dewasa yaitu jumlah makanan yang
dimakan oleh orang dewasa dalam sehari sebanyak 3 porsi
(piring) lebih besar daripada anak balita, tetapi energinya lebih
kecil dibandingkan balita.
2. Faktor yang mempengaruhi gizi dewasa yaitu faktor eksternal
meliputi daya beli keluarga, latar belakang sosial-budaya, tingkat
pendidikan dan pengetahuan gizi, jumlah anggota keluarga dan
kebersihan lingkungan serta faktor internal metabolisme tubuh,
status kesehatan, proses fisiologis tubuh, kegiatan, umur, jenis
kelamin dan ukuran tubuh.
3. Permasalahan gizi yang terjadi pada usia dewasa yaitu obesitas,
anemia, kurang energi protein, dan kolestrol tinggi.
4. Zat gizi yang dibutuhkan oleh orang dewasa terdiri atas
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
5. Nutrisi spesifik yang dibutuhkan pada usia dewasa yaitu kalsium
6. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)
merupupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau
status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan.
7. Menu untuk usia dewasa dibedakan atas normal, ibu hamil, dan
ibu menyusui.
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Nasoetion, Andi Hakim dan Karyadi, Darwin. 1987. Energi dan Zat-zat
Gizi.
Jakarta: PT Gramedia.
22