Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Manusia mendapat zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan yang berasal dari hewan (hewani) dan tumbuhan-tumbuhan (nabati). Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein, lemak, yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan mineral yang disebut dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh diperlukan air serat.. Hidangan gizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur (Nurul, 2010). Makanan yang dikonsumsi usia dewasa sebaiknya bervariasi dan mengandung gizi yang seimbang. Atau biasa disebut makanan 4 sehat 5 sempurna, yaitu nasi, sayur, lauk, buah, dan susu sebagai penyempurna. Ahli kesehatan Inggris merekomendaikan: orang dewasa untuk makan 5 atau lebih sajian dari buah-buahan dan sayuran setiap hari. Jumlah kebutuhan energi usia dewasa pada dasarnya berbeda tergantung pada jenis kelamin, berat badan, dan aktifitas seseorang. Sebagai contoh, seseorang laki-laki dewasa (20 59 tahun) dengan barat badan 62 kg, tinggi 165 cm dan aktifitas sedang membutuhkan energi kurang lebih 3000 kilo kalori, sedangkan bila wanita dewasa berat 54 kg tinggi 156 cm dengan aktifitas sedang membutuhkan 2250 kilo kalori. Apabila orang yang sama dengan aktifitas lebih berat, maka kebutuhan bagi laki-laki sebesar 3600 kilo kalori dan wanita 2600 kilo kalori (Zaif,2009). Dalam makalah ini akan dibahas mengenai kecukupan gizi bagi orang dewasa, serta umur yang dibahas adalah umur dewasa. Pada tahap dewasa, nutrisi diperlukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh agar terhindar dari penyakit.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana gambaran umum nutrisi seimbang bagi dewasa?

2. 3. 4. 5.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi dewasa? Apa saja permasalahan gizi yang mungkin timbul pada orang dewasa? Apa saja gizi yang dibutuhkan oleh orang dewasa? Apa saja jenis nutrisi spesifik yang perlu diberikan oleh orang dewasa dan bagaimana fungsinya?

6. 7.

Bagaimana cara memantau status gizi orang dewasa? Bagaimana contoh menu yang sesuai dengan standart kebutuhan gizi masa dewasa dan untuk ibu hamil serta menyusui?

C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Menjelaskan gambaran umum mengenai nutrisi seimbang orang dewasa. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan gizi dewasa. Menjelaskan permasalahan gizi yang mungkin timbul pada orang dewasa. Menjelaskan gizi yang dibutuhkan oleh orang dewasa. Menjelaskan jenis nutrisi spesifik yang perlu diberikan oleh orang dewasa dan bagaimana fungsinya. 6. 7. Menjelaskan cara memantau status gizi orang dewasa. Menjelaskan contoh menu yang sesuai dengan standart kebutuhan gizi masa dewasa dan untuk ibu hamil serta menyusui.

BAB II PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Nutrisi Seimbang Orang Dewasa Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya. Semua orang sudah pasti tahu bahwa jumlah dan nilai gizi makanan yang dikonsumsi oleh orang dewasa lebih besar dari anak balita, Atau lebih sederhananya lagi jumlah makanan yang dimakan oleh orang dewasa dalam sehari sebanyak 3 porsi (piring) lebih besar daripada anak balita yang hanya makan dalam hitungan sendok, seperti dicontohkan : 1. Orang dewasa yang mempunyai berat badan 60 kg mengkomsumsi makanan dalam sehari 3 porsi ( pagi, siang dan malam) dengan nilai energi sebesar 2000 kkal 2. Anak balita yang mempunyai berat badan 6 kg mengkonsumsi makanan dalam sehari hanya 12 sendok makan dengan nilai energi sebesar 600 kkal Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa jumlah zat gizi perkilogram berat badan orang dewasa lebih kecil dibandingkan dengan anak balita. Pada point satu dan dua diatas apabila jumlah energi orang dewasa 2000 kkal dibagi dengan berat badannya (60kg) maka didapat 33,3 kkal per kg BB, sedangkan jumlah energi anak balita 600 kkal dibagi dengan berat badannya (6 kg) maka didapat 100 kkal per kg BB. Disini sangatlah jelas jumlah energi (kkal) per kg BB, anak balita lebih besar daripada orang dewasa. Inilah salah satu sebab mengapa sering ditemukan anak-anak balita gizi kurang dan buruk tapi kedua orang tuanya atau kakak dari balita yang gizi buruk tidak menderita kekurangan gizi (busung lapar), bahkan orang-orang dewasa disekitarnya terlihat kelebihan berat-badan.

B. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Dewasa Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kebutuhan gizi seseorang, yakni faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal meliputi: daya beli keluarga, latar belakang sosial-budaya, tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi, jumlah anggota keluarga dan kebersihan lingkungan. Pengetahuan gizi yang baik akan menyebabkan seseorang mampu menyusun menu yang baik untuk dikonsumsi. Semakin banyak pengetahuan gizi seseorang, maka ia akan semakin memperhitungkan jenis dan jumlah makanan yang diperolehnya untuk dikonsumsi. Semakin bertambah pengetahuan akan semakin mengerti jenis dan jumlah makanan untuk dikonsumsi. Kurangnya pengetahuan dan salah konsepsi tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah umum dijumpai setiap Negara di dunia. Kemiskinan dan kekurangan persediaan pangan yang bergizi merupakan faktor penting dalam masalah kurang gizi, penyebab lain yang penting dari gangguan gizi adalah kurangnya pengetahuan tentang dan mengetahui kemampuan untuk menerapkan informasi tersebut dalam kehidupan sehari-hari (Suhardjo, 1986). Umumnya, jika pendapatan naik, jumlah dan jenis makanan cenderung ikut membaik juga. Akan tetapi, mutu makanan tidak selalu membaik kalau diterapkan tanaman perdagangan. Tanaman perdagangan menggantikan produksi pangan untuk rumah tangga dan pendapatan yang diperoleh dari tanaman perdagangan itu atau upaya peningkatan pendapatan yang lain tidak dicanangkan untuk membeli pangan atau bahan-bahan pangan berkualitas gizi tinggi (Suhardjo, 1986 : 25). Tingkat penghasilan ikut menentukan jenis pangan apa yang akan dibeli dengan adanya tambahan uang. Semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula persentase dari penghasilan tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur mayur dan berbagai jenis bahan pangan lainnya. Jadi penghasilan merupakan faktor penting bagi kuantitas dan kualitas. Antara penghasilan dan gizi, jelas ada hubungan yang menguntungkan. Pengaruh peningkatan penghasilan terhadap perbaikan kesehatan dan kondisi keluarga lain yang mengadakan interaksi dengan status gizi yang berlawanan hampir universal (Sediaoetama, 2000). Sedangkan faktor internal yang memperngaruhi kebutuhan gizi dewasa meliputi metabolisme tubuh, status kesehatan, proses fisiologis tubuh, kegiatan,

umur, jenis kelamin dan ukuran tubuh. Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori). Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 8001200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak. Kebutuhan kalori itu tergantung pada aktivitas fisik, jenis kelamin, dan massa tubuh. Individu yang lebih aktif membutuhkan lebih banyak kalori. Zat gizi lain yang penting yaitu zat besi yang dibutuhkan oleh usia subur selama masa reproduksi, untuk mengganti kehilangan selama menstruasi, kehamilan, kelahiran, dan menyusui. Setelah menopause kebutuhan zat besi antara pria dan wanita sama.

C. Permasalahan Gizi Yang Mungkin Timbul Pada Orang Dewasa 1. Obesitas Obesitas di definisikan sebagai suatu kelebihan lemak tubuh. Dengan menggunakan hanya bobot tubuh sebagai indeks, secara klasik obesitas telah diidentifikasikan sebagai bobot yang lebih besar dari 20 % bobot yang layak bagi pria dan wanita untuk tinggi tertentu. Berdasarkan suatu definisi, obesitas padawanita adalah kandungan lemak tubuh yang lebih besardari 30 %. Sementara pada pria batasbawahnya lebih rendah yaitu antara 20-25 %. Adanya perbedaan ini karena perimbangan lemak per bobot tubuh total pada wanita biasanya lebih besar daripada pria (Nasoetion, 1987). Jika morfologi jaringan adiposa yang dijadikan tumpuan, maka obesitas diidentifikasikan sebagai hipertrofik yang dicirikan oleh pembesaran ukuran sel lemak. Atau hiperplastik-hipertrofik yang dicirikan baik oleh bertambahnya jumlah sel lemak maupun oleh pembesaran ukuran sel lemak. Biasanya obesitas hipertrofik berkolerasi dengan timbulnya obesitas pada umur dewasa, sedangkan obesitas hiperplastik-hipertrofik berkolerasi dengan munculnya obesitas pada masa kanak-kanak atau remaja.

Pada manusia, pengaruh genetik terhadap obesitas lebih sulit dinilai walaupun obesitas dapat berhubungan dengan faktor keturunan. Misalnya, telah diduga bahwa sepasang suami istri yang keduanya obes mempunyai peluang sebesar 73 % untuk mendapatkan anak yang obes pula. Jika hanya salah satu yang obes dan lainnya langsing maka peluang mendapatkan anak obes turun menjadi 41,2 %. Sedangkan jika keduanya tidak obes maka hanya mempunyai peluang 9 % untuk mendapatkan anak yang obes (Nasoetion, 1987). Faktor-faktor lingkungan utama yang dianggap berperan terhadap munculnya obesitas pada manusia meliputi makan berlebihan sejak dini, makan makanan lezat tanpa batas, kurang latihan fisik, dan kehamilan. Pola konsumsi pangan juga dapat berperan dalam peristiwa penimbunan lemak lemak tubuh. Orang yang makan satu atau dua kali sehari ternyata lebih berat dan mempunyai lipatan kulit yang lebih tebal dibandingkan dengan orang yang makana tiga kali sehari atau lebih. Kehamilan dapat meningkatkan kandungan lemak tubuh terutama melalui pembesaran ukuran sel-sel lemak. Kelebihan lemak yang ditimbun selama masa kehamilan akan hilang kembali pada bu-ibu yang menyusui bayinya setelah melahirkan (Nasoetion, 1987). Pengobatan terhadap orang obes dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya pengobatan melalui diet, latihan-latihan fisik, pengubahan perilaku, pembedahan bahkan farmakologis. Berkaitan dengan diet, serat di dalam diet mempunysi pengaruh antiobesitas. Penurunan lemak tubuh yang disebabkan latihan fisik disebabkan oleh menciutnya ukuran sel lemak, dan diiringi pula oleh penurunan kadar insulin plasma dan trigliserida, serta toleransi terhadap glukosa yang lebih baik. Akan tetapi, pada umumnya latihan fisik lebih efektif untuk menurunkan bobot tubuh apabila didampingi pembatasan masukan kalori (Nasoetion, 1987). 2. Anemia Kekurangan mineral besi dalam tubuh menimbulkan gejala 4L (lesu, lelah, letih, dan lemah) merupakan penanda anemia. Penyebab utamanya adalah kurangnya zat besi dalam tubuh. Anemia lebih banyak diderita oleh wanita, karena secara biologis setiap bulan wanita mengalami menstruasi sehingga

pengeluaran zat besi juga perlu diimbangi dengan asupan dari makanan. Sumber Fe yang paling mudah diserap tubuh adalah hati dan daging berwarna merah. 3. Kurang Energi Protein (KEP) KEP bukan saja banyak diderita oleh kelompok usia anak di bawah lima tahun, tetapi juga bisa diderita oleh kelompok usia dewasa. Biasanya ditandai dengan menurunya berat badan, terutama disebabkan oleh kurangnya asupan makanan. Kekurangan energi protein ini bisa disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya kemiskinan, aktivitas yang berlebihan sehingga tidak sempat menuangkan waktu untuk makan, pemilihan makanan yang salah, dan absorbsi zat gizi yang tidak baik. Bisa pula karena rendahnya nafsu makan, depresi, penyakit infeksi, investasi cacing dan gangguan kesehatan lain yang mempengaruhi kurang nafsu makan. 4. Kolesterol Tinggi Kondisi tubuh yang cenderung berkolesterol tinggi dan kadar gula tinggi juga dipicu oleh kecenderungan masyarakat yang lebih suka terhadap makanan cepat saji yang juga tinggi kalori dan lemak dan rendah serat. Faktor kesibukan merupakan penyebab mengapa masyarakat cenderung untuk lebih menyuakai makanan cepat saji. Faktor lain yaitu kesukaan terhadap makanan tertentu, pola hidup tidak sehat dan pola makan yang tidak teratur. Kolesterol tinggi dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif seperti penyakit stoke, penyakit jantung koroner, hipertensi.

D. Gizi Yang Dibutuhkan Oleh Orang Dewasa Berikut ini adalah nilai kecukupan energi dan kecukupan protein seseorang perhari rata-rata ketika dalam aktivitas sedang. Jika sering melakukan aktivitas berat seperti olahraga berat, kuli bangunan, menggarap sawah, pekerja lapangan, dan lain sebagainya perlu ditambahkan asupan energi dan protein yang cukup (Suandari, 2010). Energi 1. Kelompok Usia 19 s/d 29 Tahun Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : - Kecukupan Energi : 2550 kkal

Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : - Kecukupan Energi : 1900 kkal 2. Kelompok Usia 30 s/d 49 Tahun Jenis Kelamin Laki-Laki / Pria : - Kecukupan Energi : 2350 kkal Jenis Kelamin Perempuan / Wanita : - Kecukupan Energi : 1800 kkal Karbohidrat Mempunyai manfaat lain diantaranya untuk: 1. Menjaga kesehatan tubuh 2. Mempercepat waktu pemulihan (recovery) tubuh 3. Kondisi tubuh yang lebih prima dalam menghadapi aktifias 4. Performa serta kapasitas ketahanan tubuh (endurance) yang baik Selain untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh, konsumsi nutrisi yang baik memenuhi total kebutuhan energi (kalori) melalui konsumsi makro nutrisi dengan proporsi sbb: 1. 60-70%, melalui konsumsi karbohidrat, 2. Karbohidrat : 5-7 gram per kg berat badan Protein Bahan makanan sebagai submer protein kualitas tiggi adalah ikan dan seafood , unggas , daging sapi ,daging domba , daging babi, hati , dan telur. Sumber lain adalah semua jenis kacang-kacangan daran serealia .susu dan produk olahan nya seperti keju dan yogurt yang juga kaya protein. Lemak Dapat ditemukan baik pada hewan maupun tumbuhan dalam bentuk organic yang disebut lipid. Lipid penting bagi penyimpanan energi yang tinggi, meningkatkan kalori karbohidrat dan menyediakan bantalan serta penyekatan. Lemak mengandung asam lemak bebas bisa jenuh atau tidak jenuh, tergantung dari stuktur kimianya. Lemak jenuh lebih padat dari pada yang tidak jenuh. Lemak jenuh contohnya: kolesterol. Dibuat di hati dan diperlukan dalam produksi garam empedu dan hormone-hormon, namun tubuh membutuhkannya hanya dlam jumlah sedikit. Makanan yang berlemak jenuh tinggi antara lain:

daging merah, hasil peternakan yang berlemak serta telur dan juga banyak ditemukan dalam makanan olahan/kalengan. Harus diimbangi dengan makanan berserat karena serat mengikat kolesterol dan menyingkirkannya dari darah. Lemak tidak jenuh terbagi menjadi : Majemuk (Polyunsaturated) dan Tunggal (Monounsaturated). Inilah lemak yang dapat membantu meningkatkan kesehatan. Bentuk majemuknya termasuk grup asam lemak essensial yang hanya dapat diperoleh dari makanan seperti minyak ikan dan minyak sayur, Vitamin Vitamin & mineral berfungsi untuk membuat tubuh bekerja dengan baik. Sebenarnya vitamin & mineral sudah terdapat di dalam bahan makanan seharihari. Tetapi terkadang karena gaya hidup, diet, ataupun hal lain yang menyebabkan kita tidak seimbang dalam mengkonsumsi makanan membuat kebutuhan vitamin & mineral yang dibutuhkan tubuh menjadi tidak terpenuhi. Jenis Vitamin 1. Vitamin A Fungsi Mencegah masalah kesehatan mata, meningkatkan sistem imun, juga berperan penting dalam pertumbuhan & perkembangan sel serta menjaga kesehatan kulit. Sumber Banyak terdapat di sayuran & buah yang berwarna oranye seperti wortel, ubi, labu, apricot, peach, jeruk, pepaya & mangga. Terdapat juga didalam susu, telur & hati. Untuk makanan biasanya terdapat dalam makanan yang sudah difortifikasi (ditambahkan nilai gizinya) 2. Vitamin C Fungsi Dibutuhkan untuk pembentukan kolagen, yaitu jaringan tissue yang menahan sel. Juga penting untuk pertumbuhan tulang, gigi & gusi serta pembuluh darah. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi & kalsium, membantu dalam proses penyembuhan luka & meningkatkan fungsi otak. Sumber Vitamin C dalam jumlah banyak dapat ditemukan di buah berry, kiwi, tomat, paprika hijau, brokoli, bayam, serta dalam jus buah jambu biji, anggur & jeruk.

3. Vitamin D Fungsi Diperlukan untuk memperkuat tulang karena vitamin D membantu penyerapan kalsium oleh tubuh. Sumber Vitamin D merupakan vitamin yang unik karena dapat diproduksi sendiri oleh tubuh saat terkena sinar matahari. Sumber lain yang terdapat vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan & susu yang sudah difortifikasi. 4. Vitamin E Fungsi Vitamin E merupakan anti oksidan yang dapat melindungi sel dari kerusakan. Vitamin E juga penting untuk kesehatan sel darah merah. Sumber Vitamin E dapat ditemukan dalam berbagai makanan, seperti minyak nabati, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, alpukat & gandum. 5. Vitamin B1 (biasa disebut juga dengan thiamin) Fungsi Vitamin B1 dibutuhkan tubuh untuk merubah karbohidrat menjadi energy, diperlukan juga oleh jantung, otot & sistem syaraf supaya dapat berfungsi dengan baik. Sumber Sumber vitamin B1 terdiri dari daging, ikan, kacangkacangan, makanan yang terbuat dari kedelai & gandum. Vitamin B1 juga dapat ditemukan dalam makanan yang sudah di fortifikasi seperti roti, pasta & cereal. 6. Vitamin B2 (biasa disebut juga dengan riboflavin) Fungsi Sama seperti vitamin B1, maka vitamin B2 juga berfungsi untuk merubah karbohidrat menjadi energi. Selain itu vitamin B2 juga bermanfaat dalam proses pembentukan sel darah merah & kesehatan mata. Sumber Sumber terbaik untuk mendapatkan vitamin B2 adalah daging, telur, kacang polong & lentils, kacang-kacangan, produk olahan susu, sayuran berdaun hijau, brokoli, asparagus. Sumber lainnya adalah makanan yang sudah difortifikasi. 7. Vitamin B3 (niacin) Fungsi Membantu mengubah makanan menjadi energiy, menjaga kesehatan kulit & fungsi syaraf. Sumber Terdapat dalam daging merah, unggas, ikan, kacang serta makanan yang sudah difortifikasi. 8. Vitamin B6 Fungsi Berperan untuk menjalankan fungsi normal otak & syaraf. Bermanfaat juga untuk memecah protein & pembuatan sel darah merah. Sumber

10

Banyak terdapat pada kentang, pisang, buncis, kacang-kacangan & biji-bijian, daging merah, ikan, telur, bayam & makanan yang sudah difortifikasi. 9. Vitamin B9 (biasa disebut dengan asam folat) Fungsi Membantu proses pembentukan sel darah merah & DNA. Sumber Sayuran kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, asparagus, berbagai macam jenis jeruk & unggas. Sumber lain adalah makanan yang sudah difortifikasi seperti roti, mie & cereal. 10. Vitamin B12 Fungsi Berperan dalam proses pembentukan sel darah merah & menjaga fungsi syaraf. Sumber Terdapat pada ikan, daging merah, unggas, susu, keju & telur. Terdapat juga dalam makanan yang sudah difortifika. Mineral Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

E. Jenis Nutrisi Spesifik Yang Perlu Diberikan Oleh Orang Dewasa Dan Bagaimana Fungsinya Kalsium berfungsi sebagai berikut: Sebagai pembantu reproduksi.akibat cukupnya ion kalsium pada sperma dan pada indung telur Energi, menggerakkan otak, otot (menggerakkan tangan dan kaki) Memperbuat antibody dalam tubuh untuk menengkap antigen (kuman, bakteri, dan virus) Kebutuhan kalsium setiap hari adalah 1000 mg/hari kalsium. Kekurangan kalsium dapat memicu berbagai penyakit kalsium banyak dibutuhkan setiap harinya karena terbuang pada saat haid,jika di dalam darah kekurangan darah 1% maka darah akan mengental ,maka otak memerintahkan mengambil kalsium dari tulang untuk darah sehingga darah tetap stabil.proses ini berlangsung bertahun-

11

tahun akibatnya terjadi osteoporosis pada tulang. Tulang juga membutuhkan kalsium yang diambil terus oleh darah untuk menjaga kestabilan 99% padahal darahkita sudah penuh olah kolesterol akibat pola makan yang kurang bagus,kalsiun yang berasal dari darah telah terkontaminasi dan tidak diterima oleh tulang,hanya menempel dipersendian akibatnya timbul penyakit yang disebut perkapuran,asam urat dan apabila mengeras akan timbul rematik (Lusa, 2009).

F. Memantau Status Gizi Orang Dewasa Pembangunan Sumber Daya manusia (SDM) merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional. Perhatian utama adalah untuk mempersiapkan dan meningkatkan kualitas penduduk usia kerja agar benar-benar memperoleh kesempatan serta turut berperan dan memiliki kemampuan untuk mewujudkan hal tersebut adalah pembangunan di bidang kesehatan dan gizi. Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun keatas) merupakan masa penting, karena selain mempunyai resiko penyakitpenyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerjanya. Oleh karena itu pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan oleh setiap orang secara berkesinambungan. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi, sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup yang lebih panjang. Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara yang dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan cara lain yang sehat. Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan. Dengan IMT akan diketahui apakah berat badan seseorang dinyatakan normal, kurus atau gemuk. Penggunaan IMT hanya

12

untuk orang dewasa berumur minimal 18 tahun dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut: IMT = Berat Badan (Kg) : Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) Batas ambang IMT ditentukan dengan merujuk ketentuan FAO/WHO, yang membedakan batas ambang untuk laki-laki dan perempuan. Disebutkan bahwa batas ambang normal untuk laki-laki adalah: 20,125,0; dan untuk perempuan adalah : 18,7-23,8. Untuk kepentingan pemantauan dan tingkat defesiensi kalori ataupun tingkat kegemukan, lebih lanjut FAO/WHO menyarankan menggunakan satu batas ambang antara laki-laki dan perempuan.Ketentuan yang digunakan adalah menggunakan ambang batas laki-laki untuk kategori kurus tingkat berat dan menggunakan ambang batas pada perempuan untuk kategori gemuk tingkat berat. Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalam klinis dan hasil penelitian dibeberapa negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: Jika seseorang termasuk kategori: 1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat. 2. IMT 17,0 18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat ringan atau KEK ringan. Contoh cara menghitung IMT: Eko dengan tinggi badan 148 cm, mempunyai berat badan 38 kg. IMT = 38 : 1.48 x 1.48 = 17.3 Status gizi Eko adalah kurus tingkat ringan. Eko dianjurkan menaikkan berat badan sampai menjadi normal antara 41- 54 kg dengan IMT 18,5 - 25,0. Seseorang yang termasuk kategori kekurangan berat badan tingkat ringan (KEK ringan) sudah perlu mendapat perhatian untuk segera menaikkan berat badan.

IMT 18,5 25,0 : keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.

13

IMT 25,1 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan

berat badan tingkat ringan.

IMT > 27,0 : keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan

berat badan tingkat berat.

G. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah: 1. Makanlah aneka ragam makanan. Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. 2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi. Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak. 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi. Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.

14

5. Gunakan garam beryodium. Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok. 6. Makanlah makanan sumber zat besi. Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur. 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan. 8. Biasakan makan pagi. Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. 9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya. Aman berarti bersih dan bebas kuman. 10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan. 11. Hindari minum minuman beralkohol. Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain. 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal. 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas (Lusa, 2009).

15

H. Standart kebutuhan gizi masa dewasa Contoh Menu Dengan Energi 2500 kilo kalori, 2000 kilo kalori dan 1700 kilo kalori:

Waktu

Jenis Hidangan Nasi Daging bumbu semur

Ukuran Rumah Tangga Untuk 2500 kilokalori 2 sendok nasi 1 potong 2000 kilokalori 2 sendok nasi 1 potong mangkok 1 gelas 1 gelas 2 sendok nasi 1 potong 1 potong mangkok 1 mangkok 1 sendok makan 1 potong 2 sendok makan 1 potong 1 potong 1 mangkok 1 potong 1700 kilokalori 1 sendok nasi potong mangkok 1 gelas 1 gelas 1 sendok nasi 1 potong 1 potong mangkok 1 mangkok 1 sendok makan 1 potong 1 potong 1 sendok makan 1 potong 1 potong 1 angkok 1 potong

Pagi

Tumis kacang panjang mangkok + tauge Teh manis 1 gelas 1 gelas 3 sendok nasi 1 potong 2 potong mangkok 1 mangkok 1 sendok makan 1 potong 3 sendok makan 1 potong 1 potong Bubur kacang hijau Nasi Ikan goreng Tempe bacem

10.00

Siang

Lalap Sayur asem Sambal tomat Nenas

16.00

Buah Nasi Pepes ayam Tahu balado

Malam

Sayur bening bayam + 1 mangkok jagung muda Pepaya 1 potong

Standart kebutuhan gizi untuk ibu hamil. Proses kehamilan akan menigkatkan metabolisme energi hal ini disebabkan dalam kehamilan terjadi proses pertumbuhan bayi,dan proses penyesuaian fisiologik dan metebolisme selama kehamilan. Dalam masa kehamilan.,berat badan seorang ibu dapat bertambah sekitar 11-13 kg yang disebabkan oleh pembesaran janin (rata-rata 3,4 kg), jaringan plasenta (1,5 kg), uterus (0,4 kg), payudara (1,5 kg), volume darah (1,5 kg), air ketuban (2,9 kg), dan lain-lain.

16

Peningkatan berat badan tersebut membutuhkan makanan yang bergizi, baik karbohodrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Menurut informasi Vanderbit Maternal Nutrition Study bahwa kebutuhan gizi penting bagi ibu hamil adalah sebagai berikut: Tabel kebutuhan gizi ibu hamil
Kebutuhan Bahan gizi Trisemester I Kalori (karbohidrat, dan lemak) Protein Kalsium Besi 2140 kalori Trisemester II 2200 kalori Trisemester III 2020 kalori

75 g 1,1 g 13 g

75 g 1,1 g 14 g

70 g 1,0 g 13 g

Standart kebutuhan gizi ibu menyusui


Asam amino Histidin Isoliusin Leusin Metionin dan sistin Lisin Finilananin dan tirosin Ttreonin Valin Jumlah Kebutuhan yang di anjurkan (mg/gprotein) 14 35 80 29 52 63 44 47 364 26 46 93 42 66 72 43 55 443 Kandungan dalam ASI (mg/g protein)

Jika asupan ibu hamil kurang, maka ibu hamil dapat terserang peyakit kekurangan kalori protein (KKP) baik yang berupa marasmus dan khawisiokhor. Untuk menjamin kesehatan ibu menyusui dan pertumbuhan/ perkembangan bayi maka perlu asupan gizi yang cukup.menurut anjuran makanan satu hari yang Dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI untuk ibu yang menyusui membutuhkan 5 mangkok nasi (@ 200 g) atau padanannya , 2 ikan (50g) atau padananya tempe (@ 25 g) atau padanannya,3 mangkok sayur (100 g), dua irs

17

buah pepaya (100 g) atau padanannya,dan segelas susu sama dengan 200 ml (Zaif, 2009). Ahli kesehatan Inggris merekomendaikan: orang dewasa untuk makan 5 atau lebih sajian dari buah-buahan dan sayuran setiap hari.

18

BAB III PENUTUP

A. 1.

Kesimpulan Nutrisi seimbang bagi dewasa yaitu jumlah makanan yang dimakan oleh orang dewasa dalam sehari sebanyak 3 porsi (piring) lebih besar daripada anak balita, tetapi energinya lebih kecil dibandingkan balita.

2.

Faktor yang mempengaruhi gizi dewasa yaitu faktor eksternal meliputi daya beli keluarga, latar belakang sosial-budaya, tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi, jumlah anggota keluarga dan kebersihan lingkungan serta faktor internal metabolisme tubuh, status kesehatan, proses fisiologis tubuh, kegiatan, umur, jenis kelamin dan ukuran tubuh.

3.

Permasalahan gizi yang terjadi pada usia dewasa yaitu obesitas, anemia, kurang energi protein, dan kolestrol tinggi.

4.

Zat gizi yang dibutuhkan oleh orang dewasa terdiri atas karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.

5. 6.

Nutrisi spesifik yang dibutuhkan pada usia dewasa yaitu kalsium Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.

7.

Menu untuk usia dewasa dibedakan atas normal, ibu hamil, dan ibu menyusui.

B.

Saran Usia dewasa bukan lagi merupakan usia pertumbuhan, melainkan usia untuk

menjaga kestabilan fisiologi tubuh sehingga diperlukan nutrisi sehat dan seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh.

19

DAFTAR RUJUKAN

Ali, Arsad Halim. 2008. Ada Gizi Buruk Ditengah-tengah Kelebihan Berat Badan Orang Dewasa. (Online). (http://arali2008.wordpress.com/2008/12/09/adagizi-buruk-ditengah-tengah-kelebihan-berat-badan-orang-dewasa/, diakses tanggal 11 Oktober 2011). Anonim. 2008. Memantau Status Gizi Orang Dewasa. (Online), (http://www.tafara.org/article-30-memantau-status-gizi-orang-dewasa.html, diakses tanggal 11 Oktober 2011). Lusa. 2009. Gizi Seimbang pada Remaja dan Dewasa. (Online), (www.lusa.web.id/gizi-seimbang-pada-remaja-dan-dewasa/, diakses tanggal 08 Oktober 2011). Nasoetion, Andi Hakim dan Karyadi, Darwin. 1987. Energi dan Zat-zat Gizi. Jakarta: PT Gramedia. Nurul, 2010. Gizi Seimbang Untuk Setiap Usia (online), (http://medicastore.com/seminar/121/Gizi_Seimbang_untuk_Setiap_Usia.ht ml, diakses pada tanggal 9 Oktober 2011). Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2000. Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta: Dian Rakyat. Suandari, Fanny. 2010. Gizi Seimbang Pada Dewasa. (Online), (fannyvoice.blogspot.com/2010/06/gizi-seimbang-pada-dewasa.html, diakses tanggal 08 Oktober 2011). Suhardjo, Laura J. Harper, Brady J. Deaton, dan Judy A. Driskel. 1986. Pangan, Gizi, dan Pertanian. Jakarta: UI Press. Zaif, 2009. Standart Kecukupan Gizi dan Perencanaan Pemenuhannya (online), (http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/02/standart-kecukupan-gizi-danperencanaan-pemenuhannya, diakses pada tanggal 9 Oktober 2011)

20

GIZI DEWASA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ilmu Gizi yang Dibina Oleh Ibu Ir. Nugrahaningsih, M.P. dan Bapak Agung Witjoro, S.Pd, M.Kes.

The Learning University

Oleh Kelompok 4 Bea Hana Siswati Anastya Eka K. Nia Lukita Ariani Khariesna Agistya H. M. Habibi Pipit Junia Widyawati 108341409782 308342410442 308342410444 308342410447 408342413180 408342413167

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Oktober 2011

21

Anda mungkin juga menyukai