Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

THERAPEUTIK DIET
“Diet Sehat Untuk Anak Balita”

Dosen Pengampu :

Dr. Yuliana, SP, M.Si

Disusun Oleh :

Laila Ukhtia Hazizi 18075158

PROGRAM STUDI S1 TATABOGA


PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah Therapeutik Diet
ini dengan sebaik-baiknya, meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Makalah
yang berjudul Diet Sehat Untuk Anak Balita disusun dalam rangka memenuhi
salah satu mata kuliah Therapeutik Diet yang diampu oleh Ibu Dr. Yuliana, SP,
M.Si.

Meski telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahya makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karena penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Oleh
sebab itu, kritik, saran serta usulan demi perbaikan makalah ini sangat kami
harapkan.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
dan pengetahuan kita tentang Diet Sehat Untuk Anak Balita. Semoga makalah ini
bisa dipahami dengan baik oleh pembaca dan berguna untuk semua. Kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan di masa yang akan datang.

Demikian yang bisa kami sampaikan,semoga pembaca dapat mengambil


manfaat dari karya ini.

Pekanbaru, 12 Maret 2021

Laila Ukhtia Hazizi

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Masalah.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Kebutuhan Gizi Bagi Kelompok Usia Balita................................................5
B. Syarat Diet Sehat Bagi Usia Balita.............................................................12
C. Susunan Menu Sehat Satu Hari Bagi Kelompok Usia Balita.....................13
D. Cara Mengolah Makanan dari Menu Yang Disusun...................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan serta peran gizi bagi tubuh manusia berbeda-beda. Hal itu
tergantung dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yang diantaranya adalah
karena faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan atau status dalam masyarakat,
dan hal lain yang mempengaruhi kegiatan dan sirkulasi serta proses
metabolisme dalam tubuh maupun proses pembuangannya.
Pada makalah ini, penulis akan membahas mengenai kebutuhan dan
peran gizi dan keperluan gizi bagi tubuh manusia, khususnya bagi bayi dan
hingga balita. Suatu fenomena pada jaman sekarang ini, adalah ketidak
mampuan atau ketidaktahuan, bahkan ketidakpedulian terhadap
pemenuhan kebutuhan yang memang harus dipenuhi dalam fase
pertumbuhan bayi dan balita.
Sehingga beberapa kasus, penyakit yang diderita pada usia dewasa
dapat terjadi pada usia bayi dan balita. Namun, siapakah yang disalahkan
dalam hal ini? Kesalahan pemikiran dan penanganan dapat berpengaruh.
Misalnya saja pada bayi berusia 1-2 tahun yang tidak lagi memperoleh
ASI, dan telah diberikan asupan makanan. Pada masa kanak-kanak, tidak
menutup kemungkinan anak itu akan lebih beresiko mengidap penyakit
maag, daripada seorang anak yang memperoleh asupan makanan pada usia
yang tepat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari diet sehat untuk anak balita :
1. Apa kebutuhan gizi bagi kelompok usia balita?
2. Apa syarat diet sehat bagi kelompok usia balita?
3. Bagaimana dengan susunan menu sehat satu hari bagi kelompok usia
balita?
4. Bagaimana cara mengolah makanan dari menu yang disusun?
C. Tujuan Masalah

3
Adapun tujuan masalah dari diet sehat untuk anak balita :
1. Menjelaskan dan mengetahui kebutuhan gizi bagi kelompok usia
balita.
2. Menjelaskan dan mengetahui syarat diet sehat bagi kelompok usia
balita.
3. Menjelaskan dan mengetahui susunan menu sehat satu hari bagi
kelompok usia balita.
4. Menjelaskan dan mengetahui cara mengolah makanan dari menu yang
disusun.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Gizi Bagi Kelompok Usia Balita


Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi
menjadi : anak usia 6-11 bulan dengan rata-rata berat badan 9,0 kg dan
tinggi badan 72 cm; anak usia 1-3 tahun dengan rata-rata berat badan 13,0
kg dan tinggi badan 92 cm; dan anak usia 4-6 tahun dengan rata-rata berat
badan 19,0 kg dan tinggi badan 113 cm (Tabel 1)

Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi Anak

Lemak
Kelompok BB TB E P (g) KH Serat Air

umur (kg) (cm) (kkal) (g) Omega Omega (g) (g) (ml)
Total

3 6

6-11 9 72 800 15 35 0.5 4.4 105 11 600


bulan
1-3 tahun 13 92 1350 20 45 0.7 7 215 19 1150
4- 6 tahun 19 113 1400 25 50 0.9 10 220 20 1650
Sumber: Angka Kecukupan Gizi, 2019.

Kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita sangatlah penting pada masa
pertumbuhan bayi dan balita. Berikut beberapa kebutuhan bayi yang perlu
dipenuhi oleh bayi dan balita.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan
mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam jumlah yang
cukup  sebab kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat
menyebabkan terjadi kelaparan dan berat badan menurun.. apabila

5
jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan
jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan
BB(obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh dari
susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-
sayuran.
Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori
berasal dari KH ( sumber energi utama). Karbohidrat merupakan
makanan utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan
terutama dalam bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila
energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari protein dan lemak.
KH didapat dalam bentuk :

 Monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa)

 Disakarida (laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)

 Polisakarida (tepung, dektrin, glikogen, selulosa)

b. Lemak
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah
besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat.
Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak merupakan
sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari
karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin
yang larut dalam lemak yaitu  vitamin A, D, E dan K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh
bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi
melalui kandungan kalori atau energi yang dimiliki dan peranan asam-
asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber
lemak yang ideal dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 – 60 Persen
energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari lemak susu.
Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai
terlalu rendah dari jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak,
terutama minyak nabati dalam makanan sapihan atau makanan

6
tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi
kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan
aktifitas fisik bagi anak dan balita. Kebutuhan energi ini akan
terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen
atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur
dua tahun, lemak yang dikonsumsi oleh anak disamping sebagai
sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya.
Lemak akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang
ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel membram pada semua
organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat
terutama disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan
oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah asam lemak yang
esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak
dapat dibuat didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan,
terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan arakhidonat.
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk
keperluan bayi dan anak-anak sampai dua tahun tersebut. Juga
mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah
dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan
juga memberikan suplai yang seimbang antara asam lemak omega-6
dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai
berikut (1) sedapat mungkin bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam
lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan jumlah
dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan (3) selama
masa sapihan atau paling sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi
yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari total energi
yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip
mungkin dengan ASI.
c. Protein

7
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam
pembentukan protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam
jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel
jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik
plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat asam amino, di antaranya
sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin,
triptofan, fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam
amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam tubuh tinggi dapat
memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat
menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk
dapat menyebabkan kwashiorkor (kurang protein) dan marasmus
(kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat
diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang,
buncis, dan padi - padian.
d. Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting, mengingat
kebutuhan air pada bayi mencapai 75-80% dari berat badan.air bagi
tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler.
e. Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam
kelompok mikro, yaitu :
 Kalsium  merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan
struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi
darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan dieksresikN
70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan
dan tergantung dalam keceptan pertumbuhan.
 Klorida sangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta
keseimbangan  asam dan basa. Klorida dapat diperoleh dari
garam, daging, susus dan telur.
 Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism
dalam insulin. Kromium dapat diperoleh dari ragi.

8
 Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan
hemoglobin, penyerapan besi dan lain-lain. Tembaga dapat
diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
 Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan
struktur  gii dan tulang, sehingga jika kekurangan dapat
menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air,
makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
 Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab
kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium
dapat diperoleh dari garam.
 Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur 
hemoglobin untuk pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat
besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis. Sedangkan
kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis.
Zat besi dapat diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran
hijau, padi, dan tumbuhan.
 Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme
karbohidrat dan sangat penting dalam proses
metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan
hipokalsemia atau hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari
biji-bijian, kavang-kacangan,daging dan susu.
 Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh
kacang-kacanagn padi , biji-bijian, dan sayur-sayuran hijau.
 Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan
gigi.kekurangan fosfor dapat menyebabkan kelemahan otot.fosfor
dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-kacangan,padi-
padian dan lain-lain.
 Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus
saraf,keseimbangan cairan,dan pengaturan irama jantung,kalium
dapat diperoleh dari semua makanan.
 Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta
pengaturan keseimbangan asam dan basa,dan cairan.kekurangan

9
cairan dapat mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan
hipotensi.natrium dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung
dan lain-lain.
 Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu
proses metabolism jarinagn saraf.sulfur dapat di peroleh dari
makanan protein.
 Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik
anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2.seng dapat
diperoleh dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.
f. Vitamin
Untuk memelihara kesehatan, rekuiremen bayi dan anak menurut
Recommended Dietary Allowance for Use in Indonesia yang
dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968
merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika
kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau
anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
 Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan
menggunakan data tentang kebutuhan nutrient.
 Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk
menterjemahkan nutrient dari berbagai macam bahan makanan.
 Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan
(menu) yang dikehendaki.
 Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula
ditentukan cara pemberian makan, misalnya dengan cara makan
biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain.
 Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan
tersebut.Perlu dipertimbangkan kemungkinan factor kesukaan dan
ketidaksukaan terhadap suatu makanan.

Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan


yang tepat adalah :

 Umur

10
 Berat Badan
 Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit
 Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
 Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas
dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang
diberikan.
g. Energi
Kebutuhan energi anak secara perorangan didasarkan pada
kebutuhan energi untuk metabolisme basal, kecepatan pertumbuhan,
dan aktivitas. Energi untuk metabolisme basa bervariasi sesuai jumlah
dan komposisi jaringan tubuh yang aktif secara metabolik bervariasi
sesuai umur dan gender. Aktifitas fisik memerlukan energi di luar
kebutuhan untuk metabolisme basal. Aktifitas fisik adalah gerakan
yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem penunjangnya. Selama
aktifitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk
bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan tambahan
energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh
dan untuk mengeluarkan sisa dari tubuh.
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan
sumber lemak, seperti lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji-
bijian. Setelah itu bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-
padian, umbi-umbian, dan gula murni. Semua makanan yang dibuat
dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber energi.
Energi merupakan kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja
yang diperoleh dari zat-zat gizi penghasil energi. Berdasarkan hasil
Angka Kecukupan Gizi (2019), angka kecukupan energi untuk anak
usia 6-11 bulan adalah sebesar 800kkal/orang/hari, anak berusia 1-3
tahun adalah sebesar 1350kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak
berusia 4-6 tahun adalah sebesar 1400kkal/orang/hari.

11
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut
di atas, umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur
makan untuk seorang bayi atau anak.

B. Syarat Diet Sehat Bagi Usia Balita


Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, dengan manajemen
laktasi yang baik, produksi ASI dinyatakan cukup sebagai makanan
tunggal untuk pertumbuhan bayi yang normal sampai usia enam bulan.
Selain itu, pemberian ASI eksklusif hingga enam bulan ini
dapatmelindungi bayi dari risiko terkena infeksi saluranpencernaan.
Setelah bayi berumur 6 bulan perlu ditambahkan makanan pendaping
sebanyak 40%-30% untuk memenuhi kebutuhan makanan dari ASI.
Penyimpangan pertumbuhan pada usia 4-6 disebut growth faltering
yang berlanjut pada keterlambatan pertumbuhan badan pada usia balita.
Pola makan yang tak seimbang menimbulkan kekurangan gizi atau pola
makan yang tak teratur menyebabkan kelibihan gizi kegemukan (obesitas).
Pada zaman dahulu pemberian makanan tambahan pada um ur 2-3
bulan,berkat memberi makanan tambahan ibu berpendapat bahwa bayi
cepat besar, dan bayi akan lelap tidur. Dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dibidang kesehatan makan sebaiknya bayi diberi ASI
eksklusif.
Secara umum, MP-ASI harus memenuhi persyaratan tentang
jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi, lemak,
vitamin, mineral, dan zat-zat tambahan lainnya. Menurut Lilian Juwono
(2004), MPASI yang memenuhi syarat adalah :
1. Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink,
kalsium, vitamin A, vitamin C, dan folat).
2. Bersih dan aman. Artinya, tak ada patogen bakteri penyebab penyakit
atau organisme yang berbahaya lainnya. Tidak ada bahan kimia yang
berbahaya atau toksin. Tidak ada potongan tulang atau bagian yang
keras atau yang membuat anak tersedak, atau tidak terlalu panas serta
tak terlalu pedas atau asin.
3. Mudah dimakan oleh anak dan disukai anak.

12
4. Bahan makanan tersebut tersedia di daerah di mana keluarga tinggal
dan harganya terjangkau.
5. Mudah disiapkan
C. Susunan Menu Sehat Satu Hari Bagi Kelompok Usia Balita
1. Pagi :
 Susu 1 gelas
 Bubur Ikan + Brokoli
2. Snack :
 Buns isi Orak Arik Saus Keju
3. Siang :
 Nasi
 Chicken drumstick
 Pundi tahu
 Sup minestrone
4. Sore
 Nasi
 Roliade ikan saos tomat
 Tempe goreng
 Sup oyong misoa
5. Malam :
 Susu 1 gelas
D. Cara Mengolah Makanan dari Menu Yang Disusun
1. Menyusun Menu Balita

13
2. Menghitung Energi Menu Balita

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
ASI dinyatakan cukup sebagai makanan tunggal untuk pertumbuhan
bayi yang normal sampai usia enam bulan, setelah 6 bulan bayi dan balita
memerlukan makanan pendamping (MP)-ASI. Pengetahuan dan
keterampilan dalam merancang dan menyusun menu bayi dan balita
sajikan mulai dari menghitung kebutuhan zat gizi, pola makan, siklus
menu dan merancang dan mengevaluasi menu bayi dan balita. Menurut
Lilian Juwono (2004), MP-ASI yang memenuhi syarat adalah: 1. Kaya
energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin
A, vitamin C, dan folat). 2. Bersih dan aman. Artinya, tak ada patogen
bakteri penyebab penyakit atau organisme yang berbahaya lainnya. Tidak
ada bahan kimia yang berbahaya atau toksin. Tidak ada potongan tulang
atau bagian yang keras atau yang membuat anak tersedak, atau tidak
terlalu panas serta tak terlalu pedas atau asin.
B. Saran
Sebaiknya kita lebih meningkatkan pengetahuan mengenai kepekaan
dan kepedulian akan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang seorang bayi
dan balita. Terutama pada masa tumbuh kembangnya. Dan itu juga akan
berpengaruh pada perkembangan stimulus maupun respon baik pada anak
dan balita.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. (2004), Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta:
EGC
Gabe Mirkin, M.D. dan Marshall Hoffman. 1984. Kesehatan Olahraga. Jakarta:
PT.Grafidian Jaya
Drs. Joko Pekik Irianto M.Kes. 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan
Olahragawan. Yogyakarta: Penerbit Andi
Moehji, Sjahmien, B.Sc. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta: Bhratara Niaga Media
Wiryo, Hananto. (2002), Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan Menyusui
dengan Makanan Lokal. Jakarta: Sagung Seto
Tips Anak Bayi fikhar. (2012). Beberapa Nutrisi Penting Bagi Balita Anda
Diambil pada tanggal 11 September 2013. Pukul 06:45 WITA
Reki. (2003). Kebutuhan Gizi Bayi Diambil pada tanggal 24 September 2013.
Pukul 13:41 WITA

Direktorat Pembinaan SMK. 2013. Menyusun Menu Untuk Balita, Buku Ilmu Gizi
2.

16

Anda mungkin juga menyukai