Dosen Pengampu:
RIZQY WAHYUNI, SST., M.KES.
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaian
makalah sederhana ini dengan judul “Gizi Seimbang Bagi Remaja Dan Dewasa”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Tersusunya makalah ini tidak lepas dari bantuan teman-teman
kelompok 5.
Sebagai makhluk sosial, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif dan membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah kami. Semoga makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi kita semua semoga kita senantiasa mendapat rahmat dan Ridho
dari Tuhan Yang Maha Esa.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
3
A. Pengertian Gizi Seimbang.................................................................... 3
B. Kebutuhan Zat Gizi Seimbang ............................................................. 3
C. Masalah Gizi Pada Remaja .................................................................. 5
D. Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa......................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................
10
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh yang berubah cepat pada masa remaja membutuhkan masukan
energi,protein dan vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber
tenaga sel-sel tubuh yang bekerja lebih keras untuk berkembang dan berubah
cepat.
Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras, jagung,
kentang, dan bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat.Nasi, bubur,
jagung, roti, biskuit, adalah makanan olahan bibi-bijian yang menyumbang energi
paling banyak bagi tubuh kita.Karena itu makanan ini menjadi makanan pokok
bagi tubuh kita.Karbohidrat adalah bahan bakar bagi tubuh kita.
Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang.Tanpa
protein pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna.Protein didapat dari
hewan dan pertumbuhan.Protein yang didapat dari hewan disebut protein
hewani,dan protein yang didapat dari tumbuhan disebut protein nabati.
Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sbg zat pengatur.Sel-sel tubuh
membutuhkan vitamin dan mineral untuk metabolisme sel.Tanpa vitamin dan
miniral,sel-sel tubuh tdk dapat bekerja dengan baik.Sel-sel lensa mata,
misalnya,tidak dapat menyesuaikan fokus dengan baik apabila kekurangan
vitamin A.
Tanpa vitamin C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah
terserang penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi,kita perlu makan makanan
dengan gizi seimbang supaya cerdas.Makanan dengan gizi seimbang terdiri dari
karbohidrat sebagai pemasok tenaga,protein sbg zat pembangun dan vitamin serta
mineral sebagai zat pengatur.Inilah yang disebut sebagai makanan.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian gizi seimbang?
2. Apa kebutuhan zat gizi seimbang?
3. Apa saja masalah gizi pada remaja?
4. Bagaimana pendidikan gizi pada remaja dan dewasa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gizi seimbang.
2. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi seimbang.
3. Untuk mengetahui masalah gizi pada remaja.
4. Untuk mengetahui pendidikan gizi pada remaja dan dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
4. Serat
Serat pada diet jumlahnya berlimpah, fungsinya pada tubuh adalah untuk
melancarkan proses pengeluaran tubuh. Sumber yang baik dari diet, misalnya:
seluruh produk padi-padian, beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan
kering, dan biji-bijian. Bila kekurangan asupan mungkin menimbulkan absorpsi
mineral berkurang. Meskipun serat bukan zat gizi tetapi keberadaan serat
diperlukan sekali. Serat tidak dapat dicerna oleh manusia tetapi dapat dicerna oleh
bakteri dan organisme lain. serat diperlukan untuk membentuk „bulk‟ (volume)
dalam usus (Soekirman, 2006).
5. Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Vitamin
termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap
vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh (Almatsier, 2001).
6. Mineral
Arisman (2004) mengatakan bahwa pada masa remaja kebutuhan akan
semua mineral juga meningkat. Peningkatan akan zat besi dan kalsium paling
mencolok karena kedua mineral ini merupakan komponen penting pembentuk
tulang dan otot. Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg (praremaja)
sampai 1.200 mg (remaja).
C. Masalah Gizi Pada Remaja
1. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan (Effendi 2009). Obesitas
merupakan suatu kondisi yang dahulu dianggap sebagai lambang kesejahteraan
dan tidak berkaitan dengan penyakit. Insidens dan prevalensinya meningkat, baik
di negara maju maupun di negara-negara berkembang.
Hadi (2005) melaporkan prevalensi obesitas pada tahun 1995 meningkat
sangat tajam di kawasan Asia-Pasifik dimana sejumlah 1,5% penduduk Korea
Selatan tergolong obes, sedangkan di Thailand 4%. Di Indonesia, hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 melaporkan prevalensi nasional obesitas
6
meningkat dari tahun 2007 yaitu pada laki-laki 13,9% menjadi 16,3%, sedangkan
pada perempuan 23,8% menjadi 26,9% (Depkes 2010)
2. Anemia
Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2006, yaitu 28%.
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 menyatakan bahwa
prevalensi anemia defisiensi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1%,
remaja putri usia 10-18 tahun 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5%. Wanita
mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri
(Depkes RI, 2007)
3. Kurang Energi Protein
Kurang Energi Protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi (Supariasa dkk, 2001). Pada remaja badan kurus
tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada
umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang
menurunkan berat badan secara drastic erat hubungannya dengan faktor emosional
seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
D. Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa
Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai
status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan
dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan
makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik
kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
7
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan status gizi pada remaja di Indonesia yaitu kurang zat gizi
makro (karbohidrat, protein, lemak), kurang zat gizi mikro (vitamin, mineral).
Kurang zat gizi makro dan mikro menyebabkan tubuh menjadi kurus dan BB
turun drastis, pendek, anemia, sakit terus menerus. Remaja rentan mengalami
kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang kembang yang kedua kurang
asupan zat gizi karena pola makan yang salah, Remaja yang kurang gizi tidak
dapat mencapai status gizi yang optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan tulang
tidak proporsional ). Kurang zat besi & gizi lain yang penting untuk tumbuh
kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua masalah status gizi remaja putri
tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya, karena remaja
membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja perlu
suplementasi gizi guna meningkatkan status gizi dan kesehatannya.
B. Saran
Remaja membutuhkan Suplementasi Iron /zat besi & Zinc/seng yang
cukup, karena remaja yang anemia/rentan kurang zinc (sumber zat besi & Zn
hampir mirip yaitu sumber hewani seperti daging, produk laut & sumber nabati
seperti kacang-kacangan), remaja (membutuhkan zat besi & Zn untuk tumbuh
kembang), pemberian zat besi (mengobati remaja yang anemia, pemberian
zinc(meningkatkan pembentukan sel-sel baru, pemberian Iron & zinc
(meningkatkan status besi &Zn/meningkatkan tumbuh kembang dan
kesehatan).Tujuan peberian suplementasi, meningkatkan status gizi & kesehatan
remaja yang anemia, melihat efek suplementasi pada peningkatan kadar HB & zat
besi & zinc dalam darah melihat efek suplementasi pada penurunan kejadian sakit,
melihat efek suplementasi pada peningkatan berat badan, tinggi badan, Indeks
Masa Tumbuh (IMT).
10
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, 2004. Penilaian Status Gizi Perorangan dalam Gizi dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: EGC.
Soekirman 2006. Hidup Sehat, Gizi Seimbang Dalam Siklus Kehidupan Manusia.
Jakarta. Primamedia Pustaka.
11