Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG

“GIZI SEIMBANG BAGI REMAJA DAN DEWASA”

Dosen Pengampu:
RIZQY WAHYUNI, SST., M.KES.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V

Elsa yunifta (01-20221549)


Normawati (01-20221563)
Elen. (01-20221547)
Nurmaya Ismail (01-20221565)
Tirsa Regina (01-20221571)

AKADEMI KEBIDANAN AGRAHA ANANDA PALU


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena
atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaian
makalah sederhana ini dengan judul “Gizi Seimbang Bagi Remaja Dan Dewasa”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gizi Dalam Kesehatan
Reproduksi. Tersusunya makalah ini tidak lepas dari bantuan teman-teman
kelompok 5.
Sebagai makhluk sosial, kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat konstruktif dan membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah kami. Semoga makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi kita semua semoga kita senantiasa mendapat rahmat dan Ridho
dari Tuhan Yang Maha Esa.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
C. Tujuan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................
3
A. Pengertian Gizi Seimbang.................................................................... 3
B. Kebutuhan Zat Gizi Seimbang ............................................................. 3
C. Masalah Gizi Pada Remaja .................................................................. 5
D. Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa......................................... 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................
10
A. Kesimpulan .......................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tubuh yang berubah cepat pada masa remaja membutuhkan masukan
energi,protein dan vitamin dalam jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber
tenaga sel-sel tubuh yang bekerja lebih keras untuk berkembang dan berubah
cepat.
Energi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti beras, jagung,
kentang, dan bahan makanan lain yang mengandung karbohidrat.Nasi, bubur,
jagung, roti, biskuit, adalah makanan olahan bibi-bijian yang menyumbang energi
paling banyak bagi tubuh kita.Karena itu makanan ini menjadi makanan pokok
bagi tubuh kita.Karbohidrat adalah bahan bakar bagi tubuh kita.
Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang.Tanpa
protein pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna.Protein didapat dari
hewan dan pertumbuhan.Protein yang didapat dari hewan disebut protein
hewani,dan protein yang didapat dari tumbuhan disebut protein nabati.
Vitamin dan mineral diperlukan oleh tubuh sbg zat pengatur.Sel-sel tubuh
membutuhkan vitamin dan mineral untuk metabolisme sel.Tanpa vitamin dan
miniral,sel-sel tubuh tdk dapat bekerja dengan baik.Sel-sel lensa mata,
misalnya,tidak dapat menyesuaikan fokus dengan baik apabila kekurangan
vitamin A.
Tanpa vitamin C metabolisme tubuh dapat terganggu dan menjadi mudah
terserang penyakit. Agar kebutuhan gizi ini terpenuhi,kita perlu makan makanan
dengan gizi seimbang supaya cerdas.Makanan dengan gizi seimbang terdiri dari
karbohidrat sebagai pemasok tenaga,protein sbg zat pembangun dan vitamin serta
mineral sebagai zat pengatur.Inilah yang disebut sebagai makanan.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian gizi seimbang?
2. Apa kebutuhan zat gizi seimbang?
3. Apa saja masalah gizi pada remaja?
4. Bagaimana pendidikan gizi pada remaja dan dewasa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gizi seimbang.
2. Untuk mengetahui kebutuhan zat gizi seimbang.
3. Untuk mengetahui masalah gizi pada remaja.
4. Untuk mengetahui pendidikan gizi pada remaja dan dewasa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian gizi seimbang


Istilah “gizi” berasal dari bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan,
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan
atau zat gizi. Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta
mengatur prose-proses kehidupan (Almatsier, 2001).
Pengetahuan gizi seimbang merupakan pengetahuan tentang makanan dan
zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi
sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar
zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat (Notoatmodjo,
2003).
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari- hari yang mengandung zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
(Kemenkes RI, 2014).
B. Kebutuhan Zat Gizi Seimbang
Penentuan kebutuhan akan zat gizi remaja secara umum didasarkan pada
Recommended Daily Allowances (RDA) atau Angka Kecukupan Gizi (AKG)
(Arisman, 2004). Angka kecukupan gizi berguna sebagai nilai rujukan (reference
values) yang digunakan untuk perencanaan dan penilaian konsumsi makanan dan
asupan gizi bagi orang sehat, agar tercegah dari defisiensi ataupun kelebihan
asupan zat gizi (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 2004).
Energi dan protein yang dibutuhkan remaja lebih banyak dari pada orang
dewasa, begitu juga vitamin dan mineral. Seorang remaja laki-laki yang aktif
membutuhkan 2500 kalori atau lebih perhari untuk mempertahankan berat badan
normal. Seorang remaja putri membutuhkan 2.000 kalori perhari untuk
mempertahankan badan agar tidak gemuk.

3
4

Sedangkan orang dewasa membutuhkan 2200 kalori perhari untuk


perempuan dan 2800 untuk laki-laki. Vitamin B1, B2 dan B3 penting untuk
metabolism karbohidrat menjadi energi, asam folat dan vitamin B12 untuk
pembentukan sel darah merah, dan vitamin A untuk pertumbuhan jaringan.
Adapun Kebutuhan Zat Gizi Seimbang yaitu sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah.
Semua karbohidrat berasal dari tumbuhan. Di negara yang sedang berkembang,
kurang lebih 80% energi makanan berasal dari karbohidrat. Di Negara maju
seperti Amerika dan Eropa Barat, angka ini lebih rendah yaitu rata-rata 50%. Nilai
energi karbohidrat adalah 4 kkal per gram (Almatsier, 2001).
2. Protein
Istilah protein berasal dari kata yunani proteos, yang berarti yang utama
atau yang didahulukan. Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar dari tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah
protein, setengahnya ada didalam otot, seperlima didalam tulang dan tulang
rawan, sepersepuluh didalam kulit, dan selebihnya didalam jaringan tubuh dan
cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormone, pengangkut zat-zat gizi dan darah,
matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein (Almatsier, 2001).
3. Lemak
Istilah lemak meliputi senyawa-senyawa heterogen, termasuk lemak dan
minyak yang umum dikenal didalam makanan, malam, fosfolipida, sterol, dan
ikatan lain sejenis yang terdapat didalam makanan dan tubuh manusia. Fungsi
lemak adalah sebagai sumber energi, sebagai sumber asam lemak esensial, alat
angkut vitamin larut lemak, menghemat protein, memberi rasa kenyang dan
kelezatan, sebagai pelumas, dan lainnya. WHO menganjurkan konsumsi lemak
sebanyak 15-30% dari kebutuhan energi total dianggap baik untuk kesehatan.
Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam lemak essensial dan untuk membantu
penyerapan vitamin larut lemak (Almatsier, 2001).
5

4. Serat
Serat pada diet jumlahnya berlimpah, fungsinya pada tubuh adalah untuk
melancarkan proses pengeluaran tubuh. Sumber yang baik dari diet, misalnya:
seluruh produk padi-padian, beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan
kering, dan biji-bijian. Bila kekurangan asupan mungkin menimbulkan absorpsi
mineral berkurang. Meskipun serat bukan zat gizi tetapi keberadaan serat
diperlukan sekali. Serat tidak dapat dicerna oleh manusia tetapi dapat dicerna oleh
bakteri dan organisme lain. serat diperlukan untuk membentuk „bulk‟ (volume)
dalam usus (Soekirman, 2006).
5. Vitamin
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah
sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Vitamin
termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap
vitamin mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh (Almatsier, 2001).
6. Mineral
Arisman (2004) mengatakan bahwa pada masa remaja kebutuhan akan
semua mineral juga meningkat. Peningkatan akan zat besi dan kalsium paling
mencolok karena kedua mineral ini merupakan komponen penting pembentuk
tulang dan otot. Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg (praremaja)
sampai 1.200 mg (remaja).
C. Masalah Gizi Pada Remaja
1. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
penimbunan jaringan lemak tubuh yang berlebihan (Effendi 2009). Obesitas
merupakan suatu kondisi yang dahulu dianggap sebagai lambang kesejahteraan
dan tidak berkaitan dengan penyakit. Insidens dan prevalensinya meningkat, baik
di negara maju maupun di negara-negara berkembang.
Hadi (2005) melaporkan prevalensi obesitas pada tahun 1995 meningkat
sangat tajam di kawasan Asia-Pasifik dimana sejumlah 1,5% penduduk Korea
Selatan tergolong obes, sedangkan di Thailand 4%. Di Indonesia, hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 melaporkan prevalensi nasional obesitas
6

meningkat dari tahun 2007 yaitu pada laki-laki 13,9% menjadi 16,3%, sedangkan
pada perempuan 23,8% menjadi 26,9% (Depkes 2010)
2. Anemia
Di Indonesia prevalensi anemia pada remaja putri tahun 2006, yaitu 28%.
Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 menyatakan bahwa
prevalensi anemia defisiensi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1%,
remaja putri usia 10-18 tahun 57,1% dan usia 19-45 tahun 39,5%. Wanita
mempunyai resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri
(Depkes RI, 2007)
3. Kurang Energi Protein
Kurang Energi Protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi angka kecukupan gizi (Supariasa dkk, 2001). Pada remaja badan kurus
tidak selalu berupa akibat terlalu banyak olah raga atau aktivitas fisik. Pada
umumnya adalah karena makan terlalu sedikit. Remaja perempuan yang
menurunkan berat badan secara drastic erat hubungannya dengan faktor emosional
seperti takut gemuk seperti ibunya atau dipandang lawan jenis kurang seksi.
D. Pendidikan Gizi Pada Remaja Dan Dewasa
Pendidikan gizi pada remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai
status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan
dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:
1. Makanlah aneka ragam makanan.
Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang
mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan
makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik
kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat
pengatur.
7

2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.


Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi)
agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan
ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.
Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana.
Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih
lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya
dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi
sumber zat pembangun dan pengatur.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.
Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk
meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K)
serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara
berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.
5. Gunakan garam beryodium.
Kekurangan garam beryodium dapat mengakibatkan terjadinya penyebab
penyakit gondok
6. Makanlah makanan sumber zat besi.
Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah.
Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh
wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.
7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP- ASI
sesudahnya.
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan
yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.
8. Biasakan makan pagi.
Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya
tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas
kerja.
8

9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.


Aman berarti bersih dan bebas kuman.
10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan,
meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses
penuaan.
11. Hindari minum minuman beralkohol.
Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan
rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat
lain
12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi
sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman
dan bahan kimia dan halal. Bacalah label pada makanan yang dikemas.
13. Penilaian Status Gizi Pada Remaja
Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok
masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang
dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi,
antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel
lain.
14. Usia
Usia sangat berperan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuan akan
menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat
badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak
disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering muncul
adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah seperti 1
tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung
dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah
30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur
dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004).
9

15. Berat Badan


Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa
jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan
yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan
yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat
Badan menurut Umur
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan status gizi pada remaja di Indonesia yaitu kurang zat gizi
makro (karbohidrat, protein, lemak), kurang zat gizi mikro (vitamin, mineral).
Kurang zat gizi makro dan mikro menyebabkan tubuh menjadi kurus dan BB
turun drastis, pendek, anemia, sakit terus menerus. Remaja rentan mengalami
kurang gizi pada periode puncak tumbuh kembang kembang yang kedua kurang
asupan zat gizi karena pola makan yang salah, Remaja yang kurang gizi tidak
dapat mencapai status gizi yang optimal (kurus, pendek dan pertumbuhan tulang
tidak proporsional ). Kurang zat besi & gizi lain yang penting untuk tumbuh
kembang (zinc), sering sakit-sakitan. Dari kedua masalah status gizi remaja putri
tersebut, diperlukan upaya peningkatan status gizinya, karena remaja
membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang yang optimal dan remaja perlu
suplementasi gizi guna meningkatkan status gizi dan kesehatannya.
B. Saran
Remaja membutuhkan Suplementasi Iron /zat besi & Zinc/seng yang
cukup, karena remaja yang anemia/rentan kurang zinc (sumber zat besi & Zn
hampir mirip yaitu sumber hewani seperti daging, produk laut & sumber nabati
seperti kacang-kacangan), remaja (membutuhkan zat besi & Zn untuk tumbuh
kembang), pemberian zat besi (mengobati remaja yang anemia, pemberian
zinc(meningkatkan pembentukan sel-sel baru, pemberian Iron & zinc
(meningkatkan status besi &Zn/meningkatkan tumbuh kembang dan
kesehatan).Tujuan peberian suplementasi, meningkatkan status gizi & kesehatan
remaja yang anemia, melihat efek suplementasi pada peningkatan kadar HB & zat
besi & zinc dalam darah melihat efek suplementasi pada penurunan kejadian sakit,
melihat efek suplementasi pada peningkatan berat badan, tinggi badan, Indeks
Masa Tumbuh (IMT).

10
DAFTAR PUSTAKA

Arisman, 2004. Penilaian Status Gizi Perorangan dalam Gizi dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: EGC.

Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Soekirman 2006. Hidup Sehat, Gizi Seimbang Dalam Siklus Kehidupan Manusia.
Jakarta. Primamedia Pustaka.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: PT.


Rineka Cipta.
Hadi, Hamam, Rapat Terbuka Majelis Guru Besar UGM : Beban Ganda Masalah
Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Nasional, Yogyakarta, 5 Februari 2005.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Perilaku hidup bersih dan Sehat. Jakarta:
Depkes RI.
Departemen Kesehatan RI. 2010. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional
(RISKESDAS) 2007.

11

Anda mungkin juga menyukai