Anda di halaman 1dari 39

Bab iv

Tugas-tugas
Gereja
Gereja sebagai
“himpunan orang-orang yang
digerakkan untuk berkumpul oleh
Firman Allah, yakni berhimpun
bersama untuk membentuk Umat
Allah dan yang diberi santapan
dengan Tubuh Kristus, menjadi
Tubuh Kristus” (KGK-777).
Paroki merupakan himpunan Umat Allah sebagai Gereja
Lokal yang muncul dan dibangun melalui perjumpaan yang
saling memperkaya antara Injil dan orang-orang yang tinggal
dalam kultur dan tradisi tertentu.
Di Paroki (Gereja Lokal) inilah himpunan Umat Allah
mengambil bagian dan terlibat dalam:
 menghidupkan peribadatan yang menguduskan (Liturgia),
 mengembangkan pewartaan Kabar Gembira/ Kerajaan
Allah (Kerygma),
 memajukan karya cinta kasih/ pelayanan (Diakonia),
 memberi kesaksian sebagai murid-murid Tuhan Yesus
Kristus (Martyria).
A. Gereja yang Menguduskan (Liturgia)
 Gereja yang menguduskan erat kaitannya dengan
pengungkapan iman Gereja (doa liturgi, ibadat, devosi).
 Seseorang yang ikut dalam perayaan iman ambil bagian
dalam misteri yang dirayakan secara aktif, sadar dan
berbuah (partisipatio actuosa et plena).
 Doa dan ibadat merupakan salah satu perwujudan tugas
Gereja untuk menguduskan umatnya dan umat manusia.
Melalui inilah kekudusan Gereja semakin ditampakkan.
Tugas ini disebut tugas imamat Gereja. Hidup kudus atau
hidup suci adalah panggilan dari Allah sendiri.
“Kuduskanlah kamu , sebab Aku, Tuhan Allahmu,kudus
memanggil semua orang untuk menuju kekudusan”.
Dalam Gereja Katolik dikenal
imamat jabatan dan imamat umum.

 Imamat Jabatan memiliki tugas pengudusan melalui


fungsi kepimpinan , pemberian sakramen-sakramen,
pemersatu umat, dan pemberian pelayanan lainnya.
 Imamat Umum menjalankan tugas pengudusan
melalui saksi diri, ikut dalam perayaan-perayaan
sakramen, berdoa, mewujudkan cinta kasih.
 Ibadat Rohani adalah setiap perayaan iman maupun
doa-doa yang dilakukan dalam Roh oleh setiap orang
Kristen.
Doa dan Ibadat
dalam Gereja
Liturgi
Kata “liturgi” berasal dari bahasa Yunani
“leitourgia” yang berarti “kerja bakti” liturgi lebih
baik diartikan dengan ibadat resmi Gereja karena
Kristus bersatu dengan umat yang berdoa.
Liturgi merupakan perayaan iman sebagai
pengungkapan iman Gereja.
Doa dan ibadat sebagai salah satu tugas Gereja
untuk menguduskan umatnya & umat manusia.

Arti Doa

Doa adalah ungkapan iman secara pribadi dan
bersama-sama. Dalam doa selalu ada komunikasi
ataun jalinan relasi yang erat antara manusia dan
Allah. Doa adalah pengukapan iman. Doa berarti
mengarahkan hati kepada Tuhan .
*
Fungsi Doa

Fungsi Doa dalam umat kristiani
adalah mengkomunikasikan diri
kita kepada Allah ,
mempersatukan diri kita dengan
Tuhan, mengungkapkan cinta,
kepercayaan, dan harapan kita
kepada Tuhan, Membuat diri kita
melihat dimensi baru dari hidup
dan karya kita, dan sebagainya

Syarat dan Doa yang baik



Syarat-syarat doa yang baik
adalah didoakan dengan hati,
berakar dan bertolak dari
pengalaman hidup,diucapkan
dengan rendah hati,penuh iman
dan penyerahan diri.
Rumus Membuat Doa
1. Ajakan (Invitatio),
2. Sapaan kepada Allah
(Anaklesis),
3. Pengenangan karya Allah di/
bagi dunia (Anamnesis),
4. Permohonan yang dihunjukan
pada Allah (Epiklesis),
5. Konklusi/ penutup (Doksologi
(Trinitaris)).
Kita membuat doa
sebelum
dan sesuadah
belajar
yuk!
Perayaan-Perayaan Sakramen

Arti dan Makna Sakramen


 Sakramen adalah tanda yang mendatangkan rahmat
 Sakramen mengungkapkan karya Tuhan yang menyelamatkan
 Sakramen meningkatkan dan menjamin mutu hidup kita sebagai orang
kristiani

Tujuh Sakramen:
1. Sakramen Baptis
2. Sakramen Penguatan
3. Sakramen Ekaristi
4. Sakramen Tobat
5. Sakramen Pengurapan Orang Sakit
6. Sakramen Perkawinan
7. Sakramen Tahbisan
Sakramentali dan Devosi dalam Gereja
 Gereja secara umum dirayakan dalam dua bentuk yaitu perayaan
sakramentali dan devosi-devosi.
 Disebut perayaan sakramentali karena juga berupa tanda-tanda suci
(berupa ibadat, upacara, dan pemberkatan) yang mirip dengan
perayaan-perayaan sakramen, dengan pengantaraan Gereja Kristus.
Contoh perayaan sakramentali adalah pemerkatan orang,
benda/barang rohani, tempat, makanan, dan sebagainya.
 Devosi (dari bahasa Latin “devotio” yang berarti “penghormatan”)
adalah bentuk-bentuk penghormatan/kebaktian khusus kepada
rahasia kehidupan Yesus tertentu, misalnya kesengsaraan-Nya, hati-
Nya yang mahakudus, atau skaramen mahakudus. Ada juga devosi
kepada orang-orang kudus, misalnya devosi kepada Bunda Maria
dan santo santa.

12 *
SAKRAMEN-SAKRAMEN GEREJA

•SAKRAMEN: TANDA DAN SARANA YANG KELIHATAN/TAMPAK


YANG DIADAKAN OLEH KRISTUS YANG MENYAMPAIKAN RAHMAT.

• SAKRAMEN TIDAK BEKERJA SECARA OTOMATIS, NAMUN


“TANDA” KEHADIRAN KRISTUS MENANTIKAN SIKAP PRIBADI
(BATIN) DARI MANUSIA YAITU IMAN DAN KEHENDAK BAIK.

• “WALAUPUN KRISTUS MAHAKUASA, IA TIDAK AKAN


MENYELAMATKAN ORANG YANG MEMANG TIDAK MAU
DISELAMATKAN ATAU MEREKA YANG TIDAK PERCAYA.”
• SAKRAMEN INISIASI:
BAPTIS, EKARISTI, PENGUATAN

• SAKRAMEN PENYEMBUHAN:
REKONSILIASI/TOBAT/PENGAMPUNAN DOSA, PENGURAPAN
ORANG SAKIT.

• SAKRAMEN PERSEKUTUAN DAN PERUTUSAN:


PERKAWINAN DAN TAHBISAN SUCI.

• SAKRAMEN YANG MEMBERIKAN MATERAI “ABADI” DAN TIDAK DAPAT


DITERIMA ATAU DIULANGI KEMBALI: BAPTIS, PENGUATAN, IMAMAT).
SAKRAMEN BAPTIS
• SEBAGAI PINTU (TANDA IMAN) ADALAH SAKRAMEN PERTAMA YANG
MENYATUKAN KITA DENGAN KRISTUS. SAKRAMEN INI MENJDI PINTU
MASUK MENUJU KEHIDUPAN DALAM ROH DAN SAKRAMEN-
SAKRAMEN LAIN.

• MELALUI PEMBAPTISAN: MANUSIA (KRISTEN) DIBEBASKAN DARI


DOSA, DILAHIRKAN KEMBALI MENJADI MANUSIA BARU, DIANGKAT
SEBAGAI PUTRA/I ALLAH, DIMASUKKAN SEBAGAI ANGGOTA GEREJA.

• ORANG YANG TELAH DIBAPTIS BERSAMA KRISTUS “MATI BAGI DOSA


DAN DALAM KRISTUS , HIDUP BAGI ALLAH”.

• MATERIA: AIR (MASUK AKAL: ASLI DAN ALAMI), FORMA: “AKU


MEMBAPTIS ENGKAU DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH
KUDUS.”
CATATAN PRAKTIS DARI
HUKUM GEREJA KATOLIK:
• KONDISI BIASA: IMAM.
• KONDISI DARURAT: DAPAT DILAKUKAN
OLEH SIAPA PUN.

• BAYI SEHAT: ADA ORANG YANG AKAN


MENDIDIKNYA SECARA KATOLIK.

• BAYI BAHAYA MATI: TANPA SYARAT


APAPUN.

• DEWASA SEHAT: DISIAPKAN SECUKUPNYA


DAN SUDAH MERASA SIAP DIBAPTIS.

• DEWASA BAHAYA MATI: HANYA BOLEH BILA


IA MEMANG MAU DIBAPTIS.
SAKRAMEN PENGUATAN
• TANDA KEDEWASAAN
• ORANG YANG TELAH DIPERMANDIKAN, DITANDAI DENGAN MINYAK KRISMA, TANDA
KEKUATAN ROH KUDUS, SEBELUM DIUTUS MEMPERJUANGKAN CITA-CITA KRISTUS
DALAM GEREJA DAN MASYARAKAT.

• ORANG YANG MENERIMA S. PENGUATAN IKUT BERTANGGUNG-JAWAB ATAS


KEHIDUPAN UMAT ALLAH.

• S. INI DITERIMA HANYA SATU KALI DAN MENINGGALKAN MATERAI ROHANI YANG
TIDAK DAPAT DIHAPUSKAN.

• MATERINYA ADALAH MINYAK (DIKENAL DENGAN NAMA KRISMA ATAU MYRON) YANG
TELAH DIBERKATI OLEH USKUP DALAM MISA KRISMA SEBELUM PERAYAAN KAMIS
PUTIH.

• MATERIA: MINYAK KRISMA (YANG TELAH DIBERKATI USKUP), FORMA: PENGURAPAN


DENGAN MENGATAKAN “[… NAMA…] TERIMALAH TANDA KARUNIA ROH KUDUS,
DAMAI KRISTUS BESERTAMU.”
CATATAN PRAKTIS DARI
HUKUM GEREJA KATOLIK:

• KONDISI BIASA: SUDAH


DIBAPTIS, MAMPU
MENGGUNAKAN AKAL, DAN
TELAH MENDAPATKAN
PELAJARAN SECUKUPNYA.

• KONDISI BAHAYA MAUT:


ORANG ITU SUDAH DIBAPTIS
DAN DAPAT MENGGUNAKAN
AKAL.
SAKRAMEN EKARISTI
• Ekaristi berasal dari bahasa yunani “eukharistein” yang artinya mengucap syukur.
• Konteks ceritanya waktu Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir dengan 12
muridnya…Yesus mengambil roti, memberkati (eulogein – eulogesias)
memecahkannya dan memberikan… kepada para muridnya…kemudian ia
mengambil piala, mengucap syukur (eukharistein – eukharisteisas), dst.

• Ritus Yesus inilah (traditio mysteriorum) yang kemudian dijadikan model dalam
liturgi ekaristi.

• Tapi ada juga yang mengatakan dengan istilah “eulogia” (berasal dari kata eulogein.
sebenarnya kedua kata itu menterjemahkan kata barak (berkat).

• Kata eukharistia dianggap lebih tepat penggunaannya karena makna kata ini
melukiskan seluruh tindakan bersyukur kepada allah yang merupakan makna dari
doa syukur agung dalam misa.

• Makanya doa syukur agung (prex eucharistia) menjadi bagian terpenting dalam misa
di mana puncak dari perayaan ekaristi ada di dalam ritus ini yaitu doxologi (dengan
pengantaraan Yesus dan bersama dia serta bersatu dalam roh kudus…, dst.)
• Sakramen Ekaristi bermakna perjamuan:
1. Fractio panis, pemecahan roti  “memecahkan roti” (Kis 2:42; 20:7.11) =
memberi/membagikan makanan (Yes 58:7, Yeh 18:7, Rat 4:4)  menaati
perintah Yesus dan meniru tata cara Yesus pada perjamuan malam terakhir
(Mat 26:26, Mrk 14:22, Luk 22:19, 1 Kor 11:23).
2. Cena Domini, perjamuan Tuhan  oleh Paulus (1 Kor 11:20) mengacu pada
perjamuan kudus yang dilakukan oleh Yesus bersama para rasul, yang
meminjam adat Yahudi namun diberi makna baru.

• Materia: roti dan anggur


Forma: “inilah tubuh-ku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi
kenangan akan aku”
“cawan in adalah perjanjian baru oleh darah-ku, yang ditumapahkan
bagimu…perbuatlah ini menjadi peringatan akan daku “
CATATAN PRAKTIS DARI
HUKUM GEREJA KATOLIK:
• KONDISI BIASA: HANYA BOLEH DIBERIKAN KEPADA
YANG SUDAH DIBAPTIS, SUDAH DISIAPKAN SECARA
MEMADAI DAN TIDAK DALAM KEADAAN DOSA
BERAT, KECUALI BILA DOSA ITU SUDAH SUNGGUH
DISESALI DAN PASTI AKAN DIAKUI DI HADAPAN
IMAM PADA WAKTU SESUDAHNYA.

• KONDISI BAHAYA MAUT: DAPAT DIBERIKAN


KEPADA SIAPAPUN YANG SUDAH DIBAPTIS DAN
SUDAH MEMAHAMINYA SEBAGAI TUBUH KRISTUS.

• TIDAK BOLEH DIBERIKAN KEPADA ORANG YANG


PERKAWINANNYA MENURUT GEREJA BELUM SAH,
KECUALI BILA SUDAH ADA IJIN DARI PANITIA
KEUSKUPAN.
SAKRAMEN REKONSILIASI/ TOBAT/
PENGAMPUNAN DOSA
• SAKRAMEN REKONSILIASI ADALAH YANG PERTAMA DARI KEDUA SAKRAMEN
PENYEMBUHAN, DAN JUGA DISEBUT SAKRAMEN PENGAKUAN DOSA,
SAKRAMEN TOBAT, DAN SAKRAMEN PENGAMPUNAN. SAKRAMEN INI
ADALAH SAKRAMEN PENYEMBUHAN ROHANI DARI SESEORANG YANG TELAH
DIBAPTIS YANG TERJAUHKAN DARI ALLAH KARENA TELAH BERBUAT DOSA. 

• SAKRAMEN INI MEMILIKI EMPAT UNSUR: PENGAKUAN DAN PENYESALAN


PENITEN (SI PENGAKU DOSA) ATAS DOSANYA, PENGAKUAN KEPADA SEORANG
IMAM (BOLEH SAJA SECARA SPIRUTUAL AKAN BERMANFAAT BAGI
SESEORANG UNTUK MENGAKU DOSA KEPADA YANG LAIN, AKAN TETAPI
HANYA IMAM YANG MEMILIKI KUASA UNTUK MENERIMAKAN SAKRAMEN
INI), ABSOLUSI (PENGAMPUNAN) OLEH IMAM, DAN PENYILIHAN.
• IMAM YANG BERSANGKUTAN TERIKAT OLEH "METERAI PENGAKUAN DOSA",
YANG TAK BOLEH DIRUSAK. "OLEH KARENA ITU, BENAR-BENAR SALAH BILA
SEORANG KONFESOR (PENDENGAR PENGAKUAN) DENGAN CARA APAPUN
MENGKHIANATI PENITEN, UNTUK ALASAN APAPUN, BAIK DENGAN PERKATAAN
MAUPUN DENGAN JALAN LAIN" (KANON 983 DALAM HUKUM KANONIK).

• PELAYAN SAKRAMEN : YANG BOLEH MENERIMA PENGAKUAN ADALAH USKUP/


IMAM (BERKAT TAHBISAN SUCI) DAN MEMPUNYAI YURISDIKSI (KEWENANGAN
LEGAL).

• IMAM TERIKAT PADA RAHASIA SAKRAMENTAL, TIDAK BOLEH MEMBOCORKAN


RAHASIA PENGAKUAN (KHK KAN. 983).

• YANG BOLEH MENGAKU DOSA DALAM SAKRAMEN INI ADALAH ORANG


BERIMAN KRISTIANI (SESUAI KHK: ORANG KATOLIK) YANG MENYESALI DOSA
DAN BERNIAT MEMPERBAIKI DIRI, BERTOBAT KEMBALI KEPADA ALLAH (KHK
KAN. 987). IA BEBAS MEMILIH IMAM KEPADA SIAPA HENDAK MENGAKU DOSA.

• SAAT SIMBOLIS TERPENTING ADALAH KETIKA IMAM MENUMPANGKAN TANGAN


(SEKURANGNYA TANGAN KANAN SAJA) DI ATAS KEPALA PENITEN SELAMA
MENGUCAPKAN FORMULA ABSOLUSI.
• MATERI DALAM SAKRAMEN TOBAT ADALAH UMAT BERIMAN
MENGAKUKAN, MENYESAL, ATAS DOSA-DOSANYA SERTA BERNIAT
UNTUK MEMPERBAIKI DIRI. 

• FORMA DALAM SAKRAMEN TOBAT ADALAH SAAT IMAM


MENGUCAPKAN ' FORMULA ABSOLUSI ' : " ALLAH BAPA YANG
MAHAMURAH TELAH MENDAMAIKAN DUNIA DENGAN DIRI-NYA DALAM
WAFAT DAN KEBANGKITAN PUTRA-NYA. IA  TELAH MENCURAHKAN
ROH KUDUS DEMI PENGAMPUNAN DOSA. DAN DALAM PELAYANAN
GEREJA, IA MELIMPAHKAN PENGAMPUNAN DAN DAMAI KEPADA YANG
BERTOBAT. MAKA SAYA MELEPASKAN SAUDARA DARI DOSA-DOSA
SAUDARA DEMI NAMA BAPA DAN PUTERA DAN ROH KUDUS".
CATATAN PRAKTIS DARI
HUKUM GEREJA KATOLIK:

• SAKRAMEN INI HANYA DIBERIKAN


KEPADA ORANG YANG SUDAH
DIBAPTIS, SUDAH MAMPU
MEMAHAMI BAIK/ BURUK
PERBUATANNYA, SUDAH
MENYESALINYA DAN SUDAH
MENGAKUINYA DI DEPAN SEORANG
IMAM.

• SKRAMEN INI TIDAK BOLEH


DIBERIKAN KEPADA ORANG YANG
PERKAWINANNYA MENURUT HOKUM
GEREJA BELUM SAH, KECUALI SUDAH
ADA IZIN DARI PANITIA KEUSKUPAN.
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT

• DASAR BIBLIS: YAKOBUS 5: 14-16


“KALAU ADA SEORANG DI ANTARA KAMU YANG SAKIT, BAIKLAH IA
MEMANGGIL PARA PENATUA JEMAAT, SUPAYA MEREKA MENDOAKAN DIA
SERTA MENGOLESNYA DENGAN MINYAK DALAM NAMA TUHAN. DAN DOA
YANG LAHIR DARI IMAN AKAN MENYELAMATKAN ORANG SAKIT ITU DAN
TUHAN AKAN MEMBANGUNKAN DIA; DAN JIKA IA TELAH BERBUAT DOSA,
MAKA DOSANYA ITU AKAN DIAMPUNI. KARENA ITU HENDAKLAH KAMU
SALING MENGAKU DOSAMU DAN SALING MENDOAKAN, SUPAYA KAMU
SEMBUH.”
CATATAN PRAKTIS DARI
HUKUM GEREJA KATOLIK:

• SAKRAMEN INI HANYA BOLEH


DIBERIKAN KEPADA ORANG
YANG SUDAH DIBAPTIS DAN
MEMBUTUHKAN SAKRAMEN ITU
KARENA IA SAKIT KERAS ATAU
BERUSIA LANJUT.
SAKRAMEN TAHBISAN
• TAHBISAN MEMUNGKINKAN PARA RASUL KRISTUS DAN PENERUS-
PENERUS MEREKA UNTUK MENERIMAKAN SAKRAMEN-SAKRAMEN.

• TIGA JENJANG TAHBISAN: DIAKON (DIAKONAT), IMAM (PRESBITERAT),


DAN USKUP (EPISKOPAT).

• IMAM DAN USKUP BOLEH MENERIMAKAN SAKRAMEN REKONSILIASI/


TOBAT DAN MEMPERSEMBAHKAN KURBAN MISA.

• MEREKA MENGURBANKAN KEHIDUPAN BERKELUARGA DEMI


KERAJAAN ALLAH.
CATATAN PRAKTIS DARI
HUKUM GEREJA KATOLIK:

• SAKRAMEN INI HANYA BOLEH


DIBERIKAN OLEH SEORANG
USKUP, KEPADA ORANG YANG
SUDAH DIBAPTIS, TIDAK
MEMILIKI ISTRI, DAN LAYAK
MENJADI PEMIMPIN JEMAAT.
SAKRAMEN PERKAWINAN

• SAKRAMEN INI, DENGAN KUASA ALLAH MENGIKAT SEORANG PRIA


DAN SEORANG WANITA DALAM SUATU KEHIDUPAN BERSAMA
DENGAN TUJUAN KESATUAN (KASIH) DAN KESUBURAN, YAITU:
LAHIRNYA KETURUNAN (MRK 10:2-12; EF 5:22-33).

• CIRI-CIRI PERKAWINAN KATOLIK: MONOGAM, DAN TAK


TERCERAIKAN.
CATATAN PRAKTIS DARI
HUKUM GEREJA KATOLIK:

• SAKRAMEN INI HANYA BOLEH


DIBERIKAN KEPADA DUA ORANG
YANG SUDAH DIBAPTIS SECARA SAH,
TIDAK TERKENA HALANGAN HOKUM
GEREJA, DIHADAPAN SEORANG
PEJABAT GEREJA KATOLIK DAN DUA
SAKSI YANG SUDAH DEWASA.
Gereja yang Mewartakan (Kerygma)
 Tugas Gereja yang kedua adalah mewartakan. Sebelum naik ke surga Yesus
memberikan tugas kepada para murid untuk menjadikan segala bangsa
sebagai murid-Nya. Sesudah menjadi murid Yesus, barulah mereka
dibaptis. Setiap orang bukan hanya sekedar tahu nama Yesus melainkan
melakukan semua kehendaknya.

Ada tiga bentuk sabda Allah dalam Gereja:


1. Sabda/pewartaan para rasul sebagai daya yang membangun Gereja.
2. Sabda Allah dalam Kitab Suci sebagai kesaksian normatif.
3. Sabda Allah dalam pewartaan aktual Gereja sepanjang zaman.

Dua Pola Pewartaan


4. Pewartaan Verbal
5. Pewartaan dalam bentuk kesaksian (martyria)

Dua Tuntutan dalam Pewartaan


6. Mendalami dan Menghayati Sabda Tuhan
7. Mengenal Umat/Masyarakat Konteksnya
Magisterium dan Para Pewarta
•Magisterium
Magisterium adalah kuasa mengajar dalam Gereja.

Para Pewarta Sabda


Seorang pewarta harus:
•Dekat dengan yang diwartakannya
•Menjadi senasib dengan yang diwartakannya
•Berani menanggung derita seperti yang diwartakannya
•Siap untuk diutus dan diserahkan kepada umat yang mendengar pewartaannya
•Memiliki komitmen utuh kepada umat

34 *
Gereja yang Bersaksi (Martyria)
• Tugas ketiga adalah tugas memberi kesaksian atau Gereja yang bersaksi. Saksi
menunjuk pada personal atau pribadi seseorang. Menjadi saksi Kristus berarti
juga siap dengan segala sesuatunya, termasuk kehilangan nyawa (martir).

• Martir merah adalah memberikan kesaksian hidup seutuhnya sehingga rela


mati untuk Tuhan.

• Martir putih berarti rela berbuat apa saja, termasuk menanggung beban hidup
demi bersaksi tentang kebenaran Kristus. Menjadi martir putih tidak harus
mati tetapi rela hidup demi Kristus yang dicintai.

• Untuk menjadi saksi Kristus kita tidak harus mengorbankan nyawa. Kita dapat
menjadi saksi Kristus dengan melakukan tindakan cinta kasih kepada sesama.

www.bambangtrisuwasono.wo
35 *
rdpress.com
Jawablah pertanyaan-
pertanyaan berikut
ini:

1. Apa yang dituntut dalam


pewartaan?
2. Pewartaan seperti apa yang
sesuai dengan zaman ini?
3. Bagaimana kesaksian
dizaman ini?
4. Apakah anda berani menjadi
martir? Seperti apa?

www.bambangtrisuwasono.wo
36 *
rdpress.com
Gereja yang Melayani
a. Dasar pelayanan dalam Gereja adalah semangat pelayanan
Kristus sendiri.
b. Ciri-ciri pelayanan Gereja adalah bersikap sebagai pelayan,
setia kepada Kristus, berorientasi kepada kaum miskin dan
dilakukan dengan kerendahan hati.
c. Bentuk-bentuk pelayanan Gereja adalah kebudayaan dan
pendidikan, kesejahteraan, dan politik dan hukum.
d. Tokoh-tokoh Gereja Katolik yang seluruh hidupnya untuk
melayani orang lain adalah Ibu Teresa (Rasul Kaum Miskin),
Uskup Agung Helder Camara dan Romo Y.B.Mangunwijaya,
Pr.

www.bambangtrisuwasono.wo
37 *
rdpress.com
Pertanyaan:
 Siapakah itu Gereja?
 Apakah peranan Gereja bagi dunia dan
masyarakat?
 Di mana Gereja dapat tumbuh dan
berkembang?
 Mengapa Gereja dapat bertahan hingga saat
ini?
 Bagaimana cara Gereja menghadapi situasi
jaman?
Sekian
dan
Terima Kasih
Apakah ada
Pertanyaan?...

Anda mungkin juga menyukai