Anda di halaman 1dari 21

TUGAS-TUGAS GEREJA

KELAS XI
Tugas-Tugas Gereja:
1. Gereja Yang Menguduskan (Liturgia)
2. Gereja Yang Mewartakan ( Kerygma)
3. Gereja Yang Menjadi Saksi Kristus ( Martyria)
4. Gereja Yang Membangun Persekutuan (Koinonia)
5. Gereja Yang Melayani ( Diakonia)
Gereja Yang Menguduskan (Liturgia)
Menjelaskan tentang tugas Gereja yang menguduskan.
Menjelaskan arti dan fungsi doa dan liturgi dalam
Gereja.
Menjelaskan bentuk-bentuk tugas atau tindakan Gereja
Yang menguduskan.
Pada Bulan Mei dan Oktober umat Katolik berdoa
Rosario, baik dalam keluarga maupun dalam
lingkungan rohani atau komunitas basis.
Paus Yohanes Paulus II sekarang sudah menjadi Santo
Yohanes Paulus II adalah seorang pendoa sejati. Dalam
kondisi apapun seperti saat sakit parah ia tetap berdoa
penuh penyerahan daripada kasih Allah.
Pertanyaan Pendalaman
1. Apa makna Doa?
2. Apa fungsi Doa?
3. Bagaimana sikap kita saat berdoa?
4. Bagaimana sebaiknya cara kita berdoa?
1. Doa berarti berbicara dengan Tuhan. Doa juga merupakan
ungkapan iman secara pribadi dan bersama-sama. Dalam
dialog tersebut kita sebaiknya lebih mendengarkan
daripada berbicara.Bagi umat Kristiani, dialog ini terjadi
di dalam Yesus Kristus, sebab Dialah satu-satunya jalan
dan perantara kita dalam berkomunikasi dengan Allah.
Doa pribadi menunjuk kepada doa-doa yang kita ucapkan
kepada Tuhan secara pribadi, sementara itu doa bersama
menunjuk kepada doa resmi atau perayaan-perayaan
sakramen.
2. Fungsi Doa
Peranan dan fungsi doa bagi orang Kristiani antara lain:
a. Mengkomunikasikan diri kepada Allah,
b. mempersatukan diri kita kepada Allah.
c. Mengungkapkan cinta, kepercayaan, dan harapan kita
kepada Tuhan.
- Syarat dan cara doa yang baik: didoakan dengan hati,
berakar dan bertolak dari pengalaman hidup serta diucapkan
dengan rendah hati.
- Cara-cara berdoa yang baik : berdoa secara batiniah.
Liturgia
Kata “liturgi” berasal dari bahasa Yunani “Leitourgia”
yang berarti “Ibadat resmi”Liturgi berarti ikut serta
dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Yesus
dalam GerejaNya kepada Allah Bapa. Ini berarti
mengamalkan tiga tugas pokok Kristus sebagai Imam,
nabi dan raja.
Perayaan-Perayaan Sakramen
Tugas pengudusan secara nyata dan konkret disaksikan oleh
kaum beriman dalam perayaan-perayaan Sakramen.
a. Arti dan Makna Sakramen.
Sakramen berasal dari bahasa Latin dari kata Sacramentum
yang artinya tanda atau simbol atau perbuatan kudus.
SAKRAMEN adalah TANDA dan SARANA
KESELAMATAN DARI ALLAH.
1. Sakramen adalah tanda yang mendatangkan rahmat.
2. Sakramen mengungkapkan karya Tuhan yang
menyelamatkan.
3. Sakramen meningkatkan dan menjamin mutu hidup kita
sebagai orang Kristiani.
Tujuh Sakramen
1. Sakramen Baptis adalah Salah satu dari Sakramen Inisiasi.
Sakaramen lainnya Krisma dan Sakramen Ekaristi. Sakramen
Baptis adalah dasar seluruh kehidupan Kristen. Pembaptisan
merupakan pintu masuk menuju kehidupan dalam Roh dan
sebagai syarat mutlak untuk dapat menerima sakramen-
sakramen yang lain.
Sarana dalam sakramen baptis adalah:
-Air
-Lilin melambangkan terang Kristus
-Kain putih
-Minyak Krisma melambangkan baptisan baru diserupakan dengan
Kristus yang diurapi oleh Roh Kudus menjadi imam, nabi dan
raja
anugerah dari Sakramen baptis adalah: menghapuskan
dosa asal, semua dosa pribadi dan semua hukuman
dosa. Pembaptisan juga menjadikan kita sebagai anak-
anak Allah, saudara-saudara Kristus.
2. Sakramen Tobat-Tanda Pertobatan dan Pengampunan

Sakramen Tobat disebut juga pengakuan atau


Rekonsiliasi.
Sakramen Tobat adalah: Tanda dan Sarana untuk
memperbaharui diri atau memperbaiki hubungan
dengan Tuhan dan sesama.
Materi (tanda) dalam Sakramen Tobat adalah Absolusi
yaitu pengampunan atas dosa dengan kata-kata yang
diucapkan oleh bapa pengakuan (pastor): “ Saya
melepaskan saudara dari segala dosa demi nama Bapa,
Putra dan Roh Kudus”.
Sakramen Tobat bisa diterima lebih dari satu kali.
Sakramen Ekaristi (Misa) Tanda Kesatuan
Sakramen Ekaristi adalah tanda dan sarana kehadiran
Tuhan ditengah umatnya.
Sakramen Ekaristi merupakan puncak dari seluruh
kehidupan Kristiani.
Lambang dari Sakramen Ekaristi adalah Tubuh dan
Darah Kristus dalam wujud Roti dan Anggur.
Dasar dari Sakramen Ekaristi adalah peristiwa
perjamuan malam terakhir yang dilakukan Yesus
bersama murid-muridNya sebelum Yesus menderita
sengsara dan wafat.
Sakramen Krisma (penguatan) Tanda
Kedewasaan Dalam Iman.
Sakramen Krisma adalah Tanda dan Sarana kedewasaan
dalam iman. Berkat dari sakramen ini adalah dapat
menerima kepenuhan Roh Kudus yang diutus oleh
Tuhan kepada para Rasulnya pada hari Pentakosta.
Berkat lain dari Sakramen ini adalah seseorang dapat
ambil bagian dalan Tritugas Kristus yaitu sebagai
Imam, Nabi dan Raja.
Sarana atau materi yang dipakai dalam sakramen ini
adalah Minyak Zaitun murni.
Sakramen Perkawinan-Tanda Persekutuan Kasih
Membangun hidup berkeluarga adalah panggilan Allah. Untuk mengawali
panggilan luhur itu tentu saja didahului oleh sebuah upacara perkawinan.
Sakramen Perkawinan adalah Tanda persekutuan kasih antara seorang pria dan
seorang wanita dalam suatu kehidupan bersama.
Dalam upacara perkawinan Kristus sendiri hadir untuk menyatukan cinta suami
dan istri.
Kristus sendirilah yang menguduskan dan memberkati pertalian cinta suami-istri
yang berlangsung seumur hidup.
Sifat perkawinan Katolik adalah monogam dan tidak terceraikan.
Karena Allah sendiri yang menyatukan kedua insan manusia itu maka manusia
sendiri tidak mempunyai hak untuk memisahkan keduanya.
Pembatalan perkawinan adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan bahwa setelah
dilakukan penyelidikan mendalam oleh pengadilan Gereja yang berwenang,
unsur-unsur yang diperlukan untuk suatu perkawinan yang sah tidak ada pada saat
perkawinan dan oleh karena itu suatu perkawinan yang sah tidak pernah terjadi.
Pembatalan perkawinan bukanlah suatu “perceraian” katolik.
Sakramen Imamat-Tanda pengudusan diri
Ada tiga jenjang Thabisan dalam Gereja Katolik yaitu Diakon,Imam dan Uskup.
Hanya para imam dan uskup yang boleh menerimakan Sakramen pengakuan serta
mempersembahkan kurban misa.
Para imam adalah bapa Rohani Gereja. Mereka mempersembahkan hidup bagi
Gereja dengan mewartakan injil dan menganugerahkan pengampunan Tuhan
melalui Sakramen-Sakramen.
Imam menerima tugas sebagai pelayan,pemimpin dan gembala umat beriman
ditengah masyarakat.
Rahmat yang dihasilkan dari Sakramen ini adalah pengudusan diri yakni para
thabisan dapat mengambil bagian secara istimewa Tritugas Kristus (sebagai imam,
nabi dan raja)
. Dengan thabisan suci ini para imam Kristus senantiasa setia pada tugas dan
panggilan mereka seumur hidup.
Materi atau tanda Sakramen ini adalah penumpangan tangan Uskup sambil
mengucapkan doa thabisan.
Sakramen Pengurapan Orang Sakit-Tanda Iman yakni
Penyelamatan Allah

Sakramen pengurapan orang sakit adalah ungkapan iman


bahwa dalam penderitaan yang berat seseorang selalu
ingat akan penyelamatan Allah.
Dengan Sakramen ini seseorang akan dibantu memperoleh
keselamatan, diperkuat dalam iman, ditabahkan dalam
godaan dan rasa takut akan kematian dan si sakit
memperoleh pengampunan.
Sakramen ini dapat diterima lebih dari satu kali apabila si
sakit yang telah sembuh.
Pelayan Sakramen ini adalah Imam. Tanda dalam
Sakramen ini adalah pengolesan minyak.
Sakramentali
Sakramentali adalah kegiatan-kegiatan liturgi dalam
Gereja.
Yang termasuk Sakramentali adalah berupa ibadat atau
upacara atau pemberkatan, pengusiran setan.
Contoh: Pemberkatan alat transportasi, pemberkatan
rumah, patung, rosario, air dll.
Pemberkatan benda atau tempat untuk keperluan liturgi
seperti Gereja atau kapel, altar, minyak suci, lonceng,
salib, rumah pembinaan iman (rumah ret-ret), pakaian
biarawan-biarawati atau petugas pelayan Gereja.
Devosi
Kata devosi berasal dari bahasa Latin dari kata Devotio
yang artinya penghormatan khusus kepada pribadi atau
misteri iman yang dikaitkan dengan pribadi tertentu.
Misalnya: Yang berkaitan dengan pribadi Yesus:
Devosi Kepada Hati Kudus Yesus yang Mahakudus,
Sakramen Mahakudus atau devosi kepada Santo –santa
pelindung misalnya devosi kepada Bunda Maria
dengan berdoa Rosario pada bulan Mei dan Oktober
atau ziarah ke gua Maria.
Tugas
Susunlah kegiatan liturgi misalnya ibadat untuk
kepentingan tertentu.
Dengan urutan sebagai berikut:
1. Doa pembukaan
2. Pilih bacaan yang sesuai dengan tema
3. Doa umat
4. Doa bapa kami
5. Doa penutup

Anda mungkin juga menyukai