Anda di halaman 1dari 6

1.

Keluarga menurut ajaran Gereja


Dalam Gaudium et Spes art. 52 dijelaskan keluarga ibarat sekolah kemanusiaan yang kaya.
Kehadiran ayah dan ibu sangat membantu perkembangan anak-anak. Anak perlu dididik agar
menyadari dan mengikuti panggilan hidupnya termasuk panggilan menjadi imam,
biarawan/biarawati. Demikian juga memilih pekerjaan.

2. kewajiban anak terhadap orangtua


Mengasihi orangtua
Bersikap dan berperilaku penuh syukur
Bersikap dan berperilaku hormat kepada orangtua.

3. pengertian Perkawinan
 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, pasal 1 berbunyi “Perkawinan
adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami isteri
dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
 Pandangan Tradisional; Perkawinan adalah ikatan antara laki-laki dan perempuan, antara
keluarga laki-laki dan antara keluarga perempuan.
 Pandangan Hukum: Perkawinan adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk
hidup bersama di depan masyarakat agama atau masyarakat negara yang menerima dan
mengakui perkawinan itu sebagai Sah.
 Pandangan Sosiologis : Secara Sosiologi, perkawinan merupakan suatu “ persekutuan
hidup” yang mempunyai bentuk, tujuan dan hubungan yang khusus antara anggota.
 Pandangan Antropologis :Perkawinan adalah persekutuan cinta, sebuah jalinan
persekutuan yang dimulai dengan cinta, berkembang atas dasar cinta dan berbahagia
karena cinta.

Kesimpulan: Perkawinan adalah Persekutuan antara seorang pria dan seorang wanita yang
terjadi karena persetujuan pribadi yang tak dapat ditarik kembali dan tidak mungkin
diceraikan oleh siapapun kecuali oleh Allah.

4. Perkawinan menurut ajaran Gereja

 Matius 19:1-6
1. Perkawinan adalah persekutuan cinta antara pria dan wanita yang secara sadar dan
bebas menyerahkan diri beserta segala kemampuannya untuk selamanya.
2. Tuhan menghendaki agar kesatuan antara suami dan isteri tidak terceraikan.
 Kejadian 1:1-31
Dari awal penciptaan dunia Allah menciptakan manusia pertama laki-laki (Adam) dan
perempuan (Hawa) menurut citra Allah. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam agar
laki-laki itu mendapatkan teman “penolong” yang sepadan dengannya. Jadi persatuan
antara laki-laki dan perempuan sudah direncanakan oleh Allah sejak awal mula, sesuai
dengan perintahnya kepada mereka, “Beranak cuculah dan bertambah banyak penuhilah
bumi dan taklukkanlah itu”.

5. perkawinan sebagai Sakramen


 Keluarga dipanggil untuk turut serta dalam hidup dan perutusan Gereja. Dalam
mewujudkan hal itu keluarga Kristiani perlu menampilkan corak kehidupan umat
beriman berpangkal pada kehidupan Gereja.
6. Sifat-sifat Perkawinan
 Monogami
Artinya: perkawinan antara seorang pria dan seorang wanita yang berlangsung sepanjang
hidup (kekal, tak terceraikan)

 Tak terceraikan
Artinya: Ikatan perkawinan berlaku seumur hidup karena perkawinan berarti penyerahan diri
secara total tanpa syarat juga tanpa pembatasan waktu.

7. Tujuan dari Perkawinan.

Kesejahteraan Suami Isteri.


 Tujuan Perkawinan ialah untuk saling menyejahterahkan suami dan isteri secara
bersama-sama dan bukan kesejahteraan pribadi salah satu pasangan .
 Tujuan perkawinan ialah saling menjadikan baik dan sempurna, saling menyejahterahkan
yaitu dengan mengamalkan cinta seluruh jiwa dan raga.

Keturunan.
 Tujuan penerusan keturunan atau kelahiran anak menjadi sesuatu yang hakiki dalm
perkawinan Katolik. Suami isteri dipanggil untuk ikut serta dalam karya kelangsungan
penciptaan Allah di dunia

8. Perkawinan menurut dokumen Gereja


Kejadian 2:18-25
 Dari awal penciptaan dunia, Allah menciptakan manusia pertama laki-laki (Adam) dan
perempuan (Hawa) menurut citra Allah. Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam agar
laki-laki itu mendapatkan teman “penolong” yang sepadan dengannya sehingga mereka
akhirnya dapat bersatu menjadi satu daging
Pria dan wanita diciptakan menurut gambaran Allah dan diperuntukkan satu sama lain saling
membutuhkan, saling melengkapi dan saling memperkaya menjadi “Satu daging

Matius 19:1-6
 Perkawinan adalah persekutuan cinta antara pria dan wanita yang secara sadar dan bebas
menyerahkan diri beserta segala kemampuannya untuk selamanya.
Tuhan menghendaki agar kesatuan antara suami dan isteri tidak terceraikan.

9. Perkawinan Campur
 Perkawinan campur adalah perkawinan antara seorang baptis Katolik dan pasangan yang
bukan Katolik (bisa dibaptis dalam Gereja yang lain maupun tidak dibaptis).

10. latar belakang perkawinan Campur


mewujudkan persekutuan hidup dan cinta kasih dalam semua aspek.

11. pengertian hidup membiara


 salah satu bentuk hidup selibat yang dijalani oleh mereka yang dipanggil untuk
mengikuti Kristus secara tuntas (total dan menyeluruh), dengan mengikuti nasihat Injil.
 Hidup membiara mempunyai amanatnya sendiri, yaitu menunjukkan dimensi hadirat
Allah dalam hidup manusia. Karenanya, hidup membiara juga disebut panggilan.

12. Inti dari hidup membiara


 persatuan atau keakraban dengan Kristus.

13. kaul-kaul dalam hidup membiara


 Kaul kemiskinan adalah pelepasan sukarela hak atas milik atau penggunaan milik
tersebut dengan maksud untuk menyenangkan Allah. Semua harta milik dan barang-
barang menjadi milik Kongregasi, atau tarekat
 Kaul kemurnian mewajibkan manusia lepas perkawinan. Dengan mengucapkan kaul ini,
orang membaktikan diri secara total dan menyeluruh kepada Kristus.
 kaul ketaatan orang memutuskan untuk taat seperti Kristus. Ketaatan religius adalah
ketaatan yang diarahkan kepada kehendak Allah.

14. Semboyan hidup membiara


 Oleh karena itu, semboyan klasik hidup membiara ialah ”Mengikuti jejak Tuhan kita
Yesus Kristus”, atau ”Meniru Kristus” Lumen Gentium, Art. 42.

15. Arti Kerja


 Ekonomi:
Kerja adalah pengerahan tenaga dan pikiran untuk mengahsilkan sesuatu yang diperlukan
guna memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan pribadi, keluarga, maupun lingkup
hidup lainnya.

 Sosial
Kerja adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, menjalin kerja sama banyak
orang dan mendapatkan tempat dalam masyarakat

 Antropologis
Kerja adalah kegiatan khas manusia hanya manusialah makhluk yang bisa bekerja, dan
dengan bekerja manusia berusaha untuk semakin memanusiakan dirinya,

16. Peran serta manusia dalam karya Allah


 Mengembangkan dan menyempurnakan kehidupan, demi terciptanya
kesejahteraan/keselamatan manusia.

17. hubungan antara doa dan kerja


 Ora et labora Berdoa dan bekerja. Doa mempunyai peranan penting dalam pekerjaan
kita.
 Doa dapat menjadi daya dorong bagi kita untuk bekerja lebih tekun.
 Doa dapat memurnikan pola kerja dan motivasi

18. makna kejujuran


 Kejujuran adalah keselarasan antara kata hati dan kata yang diucapkan, antara kata yang
diucapkan dengan sikap dan perbuatan nyata.

19. usaha-usaha dalam memperjuangkan keadilan


 Keadilan sebagai “keadaan” menyatakan bahwa semua pihak memperoleh yang menjadi
hak mereka dan diperlakukan sama.
 Keadilan sebagai “tuntutan” menuntut agar keadaan adil diciptakan dengan menjauhkan
diri dari tindakan yang tidak adil.
 Keadilan sebagai “Keutamaan” adalah sikap dan tekad untuk melakukan hal yang adil.

20. Jenis-jenis Keadilan


 Keadilan komutatif menuntut kesamaan dalam pertukaran. Misalnya mengembalikan
pinjaman atau jual beli yang berlaku pantas sehingga tidak ada yang rugi.
 Keadilan distributif menuntut kesamaan dan membagikan hal yang menguntungkan .
Misalnya kekayaan alam dapat dinikmati bersama-sama.
 Keadilan Legal menuntut kesamaan hak dan kewajiban terhadap negara sesuai dengan
undang-undang yang berlaku.
21. makna keadilan
 memberikan kepada setiap orang yang menjadi haknya, misalnya hak untuk hidup yang
wajar, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk bekerja, hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk mengeluarkan pendapat.

22. teks Kitab Suci yang berkaitan dengan kejujuran

 Amsal 23:16 “Jiwaku bersukaria, kalau bibirmu mengatakan


yang jujur.”
 Amsal 11:11 “Berkat orang jujur memperkembangkan kota,
tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.”
 Amsal 11:3 “Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya,
tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.”
 Amsal 15:19 “Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan
orang jujur adalah rata.”
 Ayub 8:6 “Kalau engkau bersih dan jujur , maka tentu Ia akan
bangkit demi engkau dan Ia akan memulihkan rumah yang
adalah hakmu.”
 Mazmur 25:21 “Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal
aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.”
 1 Raja-Raja 3:6 “Lalu Salomo berkata: “Engkaulah yang telah
menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu
Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar
dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin
kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan
kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada
hari ini.”
 Kolose 4:1 “Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap
hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.”
 Roma 2:2 “Tetapi kita tahu, bahwa hukuman Allah berlangsung
secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.”
 Lukas 16:11 “Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon
yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu
harta yang sesungguhnya?”
23. usaha yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan kejujuran

24. pengaruh kejujuran bagi seseorang


 Kejujuran dapat menjadi modal untuk perkembangan pribadi kemajuan kelompok.
 Kejujuran menimbulkan kepercayaan yang menjadi landasan pergaulan dan hidup
bersama.
 Kejujuran dapat memecahkan banyak persoalan, baik persoalan pribadi, kelompok,
masyarakat, maupun negara.

25. Ketidakjujuran
 Ketidakjujuran di bidang Politik.
Penguasa dapat bertindak curang dan korup untuk kepentingan diri dan golongan atau
menggunakan agama untuk kepentingan politik dan sebagainya.

 Ketidakjujuran di bidang Ekonomi.


Penguasa dan pengusaha akan bersikap korup menggelapkan uang negara dan menyusun
proyek fiktif.

 Ketidakjujuran di bidang budaya dan pendidikan.


Penguasa merekayasa pendidikan termasuk undang-undangnya.

26. alasan terjadinya ketidakjujran


 Alasan ketidakjujuran di bidang politik tentu saja keserakahan pada kekuasaan.
 Alasan ketidakjujuran di bidang ekonomi adalah keserakahan materi pada harta,
khususnya uang.
 Alasan ketidajujuran di bidang budaya adalah harmonitas palsu

27. perintah Tuhan yang berkaitan dengan keadilan dan kejujuran


 5. Hormati Orang Tuamu
 6. Jangan membunuh
 7. Jangan Berzinah
 8. Jangan mencuri
 9. Jangan bersaksi dusta
 10. Jangan menginginkan milik orang lain

Anda mungkin juga menyukai