0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman
Sakramen adalah tanda dan sarana persatuan manusia dengan Allah. Dalam Gereja Katolik terdapat 7 sakramen yaitu baptisan, krisma, ekaristi, tobat, pengurapan orang sakit, perkawinan, dan imamat. Sakramen baptisan, krisma, dan ekaristi termasuk sakramen inisiasi yang menjadikan seseorang anggota Gereja. Tujuan sakramen adalah melanjutkan karya keselamatan Yesus agar umat
Sakramen adalah tanda dan sarana persatuan manusia dengan Allah. Dalam Gereja Katolik terdapat 7 sakramen yaitu baptisan, krisma, ekaristi, tobat, pengurapan orang sakit, perkawinan, dan imamat. Sakramen baptisan, krisma, dan ekaristi termasuk sakramen inisiasi yang menjadikan seseorang anggota Gereja. Tujuan sakramen adalah melanjutkan karya keselamatan Yesus agar umat
Sakramen adalah tanda dan sarana persatuan manusia dengan Allah. Dalam Gereja Katolik terdapat 7 sakramen yaitu baptisan, krisma, ekaristi, tobat, pengurapan orang sakit, perkawinan, dan imamat. Sakramen baptisan, krisma, dan ekaristi termasuk sakramen inisiasi yang menjadikan seseorang anggota Gereja. Tujuan sakramen adalah melanjutkan karya keselamatan Yesus agar umat
tanda dan sarana persatuan manusia dengan Allah. ADA BERAPA SAKRAMEN DALAM GEREJA KATOLIK ? Seluruhnya ada 7 (tujuh) sakramen, yakni : 1. Sakramen permandian atau babtis 2. Sakramen penguatan atau krisma 3. Sakramen mahakudus atau ekaristi 4. Sakramen tobat atau rekonsiliasi 5. Sakramen pengurapan orang sakit 6. Sakramen perkawinan 7. Sakramen imamat.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN SAKRAMEN INISIASI ?
Sakramen inisiasi adalah sakramen yang menyebabkan seseorang menjadi anggota persekutuan umat Allah. Yang termasuk sakramen inisiasi adalah Sakramen Permandian, Penguatan dan Ekaristi. SAKRAMEN APA SAJA YANG HANYA DITERIMA SEKALI SEUMUR HIDUP ? Sakramen Permandian, Penguatan dan Imamat. MENGAPA TUHAN YESUS MEMBERIKAN SAKRAMEN KEPADA KITA ? Sebab dengan sakramen, karya keselamatn-Nya bisa diteruskan sehingga kita bisa bersatu dengan Tuhan. SAKRAMEN BABTIS/PERMANDIAN APAKAH SAKRAMEN BABTIS ITU ? Sakramen babtis adalah sakramen yang pertama kali kita terima. Sakramen ini merupakan pintu gerbang memasuki gereja. Tanpa sakramen ini kita tidak mungkin bisa menerima sakramen lainnya. RAHMAT APA YANG KITA TERIMA KALAU KITA DIBABTIS ? Dosa asal maupun dosa pribadi kita diampuni. Kita diangkat menjadi anak Allah. Kita diterima sebagai anggota gereja. BAGAIMANA PROSESNYA SEORANG MENJADI KRISTEN ? Mula-mula orang itu simpatisan. Setelah menyatakan keinginannya untuk dibabtis, ia memasuki masa katekumenat dan dia disebut katekumen. Selama masa katekumenat itu ia belajar mengenal Yesus baik lewat pelajaran agama, Kitab Suci, maupun kehidupan umat Katolik. Jika persiapannya dianggap cukup dan sudah mantap, ia diperkenankan menerima Sakramen Babtis atau permandian. BAGAIMANA DENGAN MEREKA YANG DIBABTIS SEJAK KECIL ? Memang ada orang yag dibabtis sejak kecil, bahkan masih orok. Dalam hal ini, imannya diandaikan dari iman orang tuanya. Orang tualah yang memilihkan si bayi menjadi pengikut Kristus. Orang tua tentunya menginginkan anaknya bahagia maka mereka memilihkan dan memberikan yang terbaik pada anaknya. Demikian pula halnya dengan pemilihan agama. Sebagai konsekuensinya, orang tua harus mendidik anak- anaknya menjadi orang Kristen sejati.
BAGAIMANA PERSIAPAN MENERIMA SAKRAMEN BABTIS ?
Sebelum seseorang menerima Sakramen Babtis, ia harus melewati beberapa tahapan, yakni masa prakatekumenat, katekumenat, masa penyucian dan penerangan. Setelah pembabtisan masih ada masa mistagogi. Pelantikan seseorang menjadi katekumen merupakan awal masa katekumenat. Dalam upacara ini calon menyampaikan keinginannya untuk menjadi Kristen. Lalu kepadanya diberikan Injil yang berarti ia harus mengenal Tuhan Yesus. Lalu calon mendapat pengajaran agama selama satu hingga dua tahun. Jika dirasa cukup ia memasuki masa penyucian dan penerangan. Pada awal masa ini, calon diurapi dengan minyak katekumen. Selama masa penyucian dan penerangan para katekumen memantapkan imannya dan mempersiapkan diri untuk menerima sakramen.
BAGAIMANA UPACARA PENERIMAAN SAKRAMEN BABTIS ?
Setelah Homili, dinyanyikan Lagu Litani Para Kudus. Kemudian imam memberkati air yang akan dipakai untuk membabtis. Kemudian penolakan setan dan pengakuan iman si calon. Baru kemudian pembabtisan dilaksanakan dengan pengucuran air pada dahi si calon dengan ucapan: “Aku membabtis saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.” Setelah itu dilanjutkan dengan upacara pelengkap, yakni pengurapan minyak krisma sebagai tanda perlindungan Allah, pengenaan kain putih yang berarti orang tersebut harus menjaga kesucian hatinya seputih kain itu, dan penyerahan lilin sebagai lambang terang Kristus yang akan menyertai perjalanan hidup orang itu.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN MASA MISTAGOGI ? Masa
mistagogi merupakan masa pendalaman iman setelah orang tersebut dibabtis. Setelah dibabtis bukan berarti ia berhenti belajar tentang agama dan Tuhan, melainkan harus terus dilakukan sepanjang hidupnya. II. SAKRAMEN KRISMA ATAU PENGUATAN APA ARTINYA SAKRAMEN KRISMA ? Artinya ikatan para anggota Gereja diteguhkan dengan kekuatan Roh Kudus. Dan mereka dianggap telah dewasa dalam iman sehingga berkat kekuatan Roh Kudus, mereka sanggup menjadi saksi – saksiKristus di mana saja.
SIAPAKAH YANG MENERIMAKAN SAKRAMEN KRISMA ? Para
Uskup, seperti yang tertulis dalam Kis 8 : 12 – 25. Boleh juga diwakilih oleh imam yang membabtis orang dewasa. BAGAIMANA UPACARA PENERIMAANNYA ? Penerimaan sakramen ini dilangsungkan dalam Perayaan Ekaristi. Setelah homili, dilanjutkan dengan pengajuan para calon, pembaharuan janji babtis, penumpangan tangan dan penerimaan Sakramen Krisma. Pada acara puncaknya para calon maju menghadap uskup, sedangkan para walinya menumpangkan tangan kanannya pada bahu si calon penerima. Lalu uskup mengurapi dahi calon dengan ibu jari sambil mengucapkan rumusan krisma. Dan calon itu menjawab: “Amin.”
MENGAPA DISEBUT SAKRAMEN KRISMA ? Sebab saat
pengurapan, uskup memakai minyak krisma (sacrum chrisma). III. SAKRAMEN EKARISTI Sudah dibahas secara rinci dalam Bab II, MEMAHAMI TATA PERAYAAN EKARISTI. IV.
SAKRAMEN TOBAT MENGAPA DIADAKAN SAKRAMEN
TOBAT ? Allah senantiasa mencintai manusia. Tetapi adakalanya manusia tidak menanggapi cinta Allah tersebut. Dengan sadar, tahu dan mau, manusia berpaling dari Allah. Itulah yang disebut dosa. Dosa menghalangi hubungan baik kita dengan sesama dan terlebih dengan Tuhan. Namun demikian Tuhan senantiasa mau menerima siapa saja yang bertobat. Dalam Sakramen Tobata tau Rekonsiliasi ini kita memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.
SAYA SERING MERASA MALU MENGAKU DOSA, BAGAIMANA ?
Mengapa mesti malu ? Pastor pasti akan menjaga kerahasiaan dosa kita, tidak akan disebarluaskan. Selain itu, tidak perlu takut, sebab pastor merupakan wakil Tuhan yang Maharahim. Berdosa berarti memutuskan hubungan dengan Tuhan dan sesama, maka saat mengaku dosa, kita akan berdamai lagi dengan Tuhan dan sesama. Peristiwa perdamaian atau pertobatan itu perlu saksi. Dan pastor itulah yang menjadi saksi. Pastor mewakili Tuhan dan sesama.
APA YANG DIMAKSUD DENGAN ABSOLUSI DAN PENITENSI ?
Absolusi adalah penegasan iman atas nama Allah bahwa dosa seseorang diampuni dalam Sakramen Rekonsiliasi. Penitensi adalah denda dalam bentuk doa, perbuatan, mati raga, atau beramal yang diusulkan imam dalam Sakramen Tobat. Penitensi merupakan wujud tobat kita untuk hidup lebih baik. RAHMAT APA YANG KITA PEROLEH DENGAN MENERIMA SAKRAMEN INI ? Selain dosa kita diampuni, kita pun dikuatkan manakala menghadapi berbagai godaan dan tantangan selaku pengikut Kristus.
SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT MENGAPA
DIADAKAN SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT ? Sakit merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Dalam keadaan demikian, orang sering merasa ditinggalkan Tuhan dan kesepian. Namun dengan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, Gereja mendampingi orang yang sakit berat. Justru dalam keadaan sakit kita bisa bertemu dengan Yesus yang menderita. Penderitaan Kristus merupakan jalan menuju kebangkitan dan kemuliaan. Dengan sakramen ini, sisakit dikuatkan dalam menghadapi penderitaan. Selain itu, hidup atau mati kita diserahkan sepenuhnya pada penyelenggaraan Ilahi.
BAGAIMANA UPACARA PENERIMAAN SAKRAMEN INI ?
Sebelum menerima Sakramen ini sebaiknya si sakit mengakukan dosanya kepada imam. Setelah bacaan dan homili dilanjutkan dengan doa-doa untuk si sakit, kemudian imam berdoa dan berkata: “Semoga Ia membebaskan saudara dari dosa, menganugerahkan keselamatan, dan berkenan menabahkan hati saudara”, sambil mengurai dahi dan telapak tangan si sakit. APAKAH MENGURAPAN MENGGUNAKAN MINYAK SEPERTI UNTUK SAKRAMEN KRISMA ? Tidak. Sebenarnya ada tiga macam minyak yang dipakai dalam perayaan-perayaan sakramen. Ketiga minyak ini berasal dari minyak zaitun yang diberkati uskup pada misa Krisma yakni pada hari Kamis Putih pagii (tetapi dalam pelaksanaannya sering dimajukan). SEBUTKAN KETIGA MACAM MINYAK TERSEBUT ! Ketiga minyak tersebut adalah : # Oleum Catac : Minyak katekumen # Oleum Infirmorum : Minyak pengurapan orang sakit # Sachum Chrisma : Minyak yang dipakai dalam penerimaan Sakramen Babtis, Krisma dan Imamat.
APAKAH SAKRAMEN INI HANYA DITERIMAKAN PADA ORANG
YANG AKAN MENINGGAL ? Tidak, orang yang sakit parah atau akan menghadapi operasi pun perlu menerima sakramen ini. Perlu diingat, sakramen ini hanya diterimakan oleh imam.
SAKRAMEN PERKAWINAN APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN
PERKAWINAN ITU ? Perkawinan adalah ikatan cinta kasih yang resmi dan tetap antara pria dan wanita yang saling menyerahkan diri untuk membangun suatu keluarga. Gereja sangat menjunjung tinggi perkawinan karena di dalam keluarga inilah Gereja dibangun.
MENGAPA PERKAWINAN KRISTIANI DISEBUT SAKRAMEN ?
Sebab dalam perkawinan kristiani, cinta kasih suami istri menjadi tanda pertalian cinta antara Kristus dengan Gereja- Nya. Allah menghendaki perkawinan ini menjadi tanda dan sarana kehadiran-Nya sendiri.
BAGAIMANA SIFAT PERKAWINAN KRISTIANI ? Perkawinan
kristiani bersifat monogamy, maksudnya hanya satu pria dan wanita. Perkawinan itu juga bersifat kekal, tak dapat cerai dan seumur hidup. Hanya Tuhanlah yang berhak memisahkan perkawinan kristiani melalui kematian.
MENGAPA SAKRAMEN PERKAWINAN TIDAK TERMASUK
SAKRAMEN YANG HANYA DITERIMA SEKALI SAJA ? Perlu diingat, yang boleh menceraikan suami isteri hanya Tuhan melalui kematian. Kalau salah satunya meninggal, yang lainnya boleh menikah lagi dan menerima sakramen ini dengan pasangan barunya. BAGAIMANA UPACARA SAKRAMEN PERKAWINAN ? Setelah homili, imam menanyakan kesediaan kedua mempelai. Sebab perkawinan tidak boleh karena paksaan tapi harus berdasarkan cinta. Lantas keduanya bergantian mengucapkan janji nikah untuk setia kepada pasangannya dalam untung dan malang. Setelah diadakan pencatatan, keduanya diberkati. Sebagai lambang cinta dan kesetiaan mereka salig mengenakan cincin kepada pasangannya.
SAKRAMEN IMAMAT MENGAPA TUHAN YESUS MENGADAKAN
SAKRAMEN IMAMAT ? Tuhan Yesus telah mendirikan Gereja. Dan untuk membina persatuannya Dia telah telah mengangkat dan mengutus para rasul. Akhirnya, para rasul mengangkat para penggantinya yakni para uskup dan imam. Jadi, sakramen imamat adalah pengangkatan dan peneguhan seseorang yang dianggap layak menerima jabatan uskup, imam dan diakon guna membina peratuan umat. Sakramen ini dilaksanakan dalam upacara penumpangan tangan. Mereka yang ditahbiskan ini adalah para pelayan umat. Mereka berpartisipasi dalam Tritunggal Kristus, yakni mengajar, menguduskan dan memimpin umat.
APAKAH SAKRAMEN IMAMAT HANYA UNTUK PENTAHBISAN
IMAM ? Tidak, sakramen imamat meliputi: 1) Tahbisan diakon (Diakonat) 2) Tahbisan Imam (Presbiterat) 3) Tahbisan Uskup (Episkopat) Semua yang menerima tahbisan ini dalam kehidupan gereja kita disebut Klerus. SIAPAKAH DIAKON ITU? Diakon adalah frater yang telah menerima tahbisan diakon. Mereka akan segera menerima Sakramen Imamat (tahbisan imam) setelah setengah tahun atau setahun. Para diakon ini mempunyai pelayanan rangkap 3, yaitu: 1) Pelayanan Liturgi 2) Pelayanan Sabda 3) Pelayanan Kasih Mereka boleh membantu imam atau uskup dalam perayaan Ekaristi dengan membacakan Injil, menyiapkan bahan persembahan, membagikan komuni, bahkan mereka sudah boleh membabtis, memberkati perkawinan, mengirim Sakramen Mahakudus kepada orang sakit, memimpin upacara pemakaman.
SIAPAKAH DIAKON AWAM ITU? Diakon awam adalah seorang
awam yang ditahbiskan menjadi diakon. Mereka tidak akan menjadi imam. Jadi, diakon awam boleh memimpin ibadat sabda, membagikan komuni dan mengirim komuni kepada orang sakit. BAGAIMANA DENGAN PENDIDIKAN PARA IMAM? Mereka yang ingin jadi imam atau pastor harus menempuh pendidikan lewat Seminari. Seminari ada 2 (dua) tingkatan, yaitu: Seminari Menengah yang setaraf SMA dan Seminari Tinggi yang setaraf perguruan tinggi. Seminari menengah menerima siswa lulusan SMP. Lama pendidikan di seminari menengah 4 (empat) tahun. Di Indonesia sudah cukup banyak seminari menengah, salah satunya di wilayah KAMS yakni Seminari Menengah Petrus Claver Makassar. Setelah lulus dari seminari menengah, para seminaris melanjutkan study ke seminari tinggi. Tapi ada juga yang lulusan SMA yang masuk seminari tinggi. Mereka harus memasuki postulat lebih dahulu, baru kemudian ke seminari tinggi. Lama pendidikan selama 8 (delapan) tahun, bahkan lebih.
BAGAIMANA DENGAN TAHBISAN DIAKONAT? Setelah bacaan
Injil, para calon menghadap uskup. Setelah homili, para calon mengikrarkan janji selibat dan ketaatan. Kemudian menyusul Doa Litani Para Kudus dan dilanjutkan dengan penumpangan tangan uskup kepada para calon diakon disertai doa tahbisan diakon. Lalu para diakon mengenakan stola secara menyilang dan dalmatik (seperti kasula imam). Pada akhir upacara, uskup menyerahkan Injil kepada mereka, seraya berkata: “Bacalah, renungkan, hayatilah dan wartakan.” BAGAIMANA DENGAN TAHBISAN IMAM? Upacaranya hampir sama dengan tahbisan diakon. Setelah Bacaan Injil, diakon (calon imam) menghadap uskup. Kemudian uskup menyampaikan homili. Setelah tanya jawab, dinyanyikan Lagu Litani Para Kudus. Sementara Uskup, para imam, dan umat berlutut, calon imam bertiarap sebagai tanda ketidaklayakan. Setelah itu, baru acara tahbisan. Calon imam menghadap uskup, lantas uskup menumpangkan tangan atas calon imam. Para imam yang hadir juga ikut menumpangkan tangan. Sebelum menerima stola dan kasula, calon imam mohon doa restu pada orang tuanya, kemudian menghadap uskup untuk menerima stola dan kasula, lalu kembali ke orang tuanya. Ibu dan ayahnya mengenakan stola dan kasula pada putranya. Kemudian imam baru itu menghadap uskup lagi dan menerima pengurapan tangan dengan minyak Sachum Chrisma. Kemudian uskup menyerahkan pemberian bahan persembahan dari umat seraya berkata: “Terimalah persembahan umat kudus yang harus kamu hantar pada Allah. Sadarilah apa yang kamu lakukan, amalkanlah misteri yang akan kamu laksanakan, dan sesuaikan hidupmu denga misteri Salib Tuhan”. Upacara tahbisan imam ini diakhiri dengan salam damai sebagai tanda bahwa imam baru itu diterima sebagai anggota dewan imam. Baru dilanjutkan dengan persembahkan.