Thienxi 8B/5 Nadine 8B/32 Joaquin 8B/19 Simon 8B/30
Sakramen Krisma Sakramen Krisma adalah kelanjutan dari rangkaian Sakramen Baptis dan komuni pertama bagi umat Katolik. Sakramen baptis adalah inisisasi pertama dan pintu masuk ke dalam pintu rahmat, yaitu menandakan bahwa kita umat Katolik sah diterima menjadi anak-anak Allah Sakramen Krisma Sakramen Krisma merupakan tanda kedewasaan iman seseorang. Penerimaan sakramen Krisma melengkapi rahmat pembaptisan, dan menyempurnakan inisiasi. Melalui sakramen Krisma, seseorang diikat secara kebih kuat dan sempurna dengan Gereja serta diperkaya dengan daya kekutan Roh Kudus. Konsekuensi dari sakramen Krisma adalah tanggung jawab iman dan semakin wajib untuk menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Kristus. Sakramen Krisma Dalam gereja Katolik Roma, penguatan/krisma adalah salah satu dari tujuh sakramen. Penguatan dipandang sebagai pemberian sumber kebijakan, pengetahuan dan keberanian bagi penerima, bila penerima menginginkannya dengan hati terbuka. Sakramen Krisma Pelayan sakramen Krisma yang sebenarnya adalah Uskup untuk menandaskan bahwa sakramen ini memperkuat hubungan dengan Gereja. Namun jika kebutuhan meningkat, maka Uskup dapat memberikan kuasa kepada para imam untuk tugas tersebut. Urutan Perayaan Sakramen Krisma Pembaruan janji baptis; untuk menghubungkan sakramen Penguatan dengan Baptis sebagai sakramen inisiasi Penumpangan tangan; pelayan mengulurkan kedua belah tangannya kearah calon penguatan sambil mengucapkan doa permohonan akan kehadiran Roh Kudus Pengurapan dengan minyak Krisma; pelayan membuat tanda salib dengan minyak krisma pada dahi calon sambil berkata “…… (nama calon) terimalah tanda karunia Roh Kudus”. Sakramen Krisma diberikan dengan penumpangan tangan dan pengolesan minyak suci yang melambangkan bahwa umat telah memperoleh otoritas baru. Sakramen Krisma Penerimaan Sakramen Krisma menggunakan dua lambang berikut : Pertama adalah pengurapan dengan minyak Krisma. Minyak merupakan lambang kegembiraan, lambang kehormatan, juga digunakan untuk pengusiran roh jahat, pengurapan / pengudusan. Kedua, penumpangan tangan. Penumpangan tangan merupakan tanda penerimaan, berkat, tanda pengudusan oleh Roh Allah, tanda identifikasi, tanda pembebasan. Urutan Perayaan Sakramen Krisma Ketika meletakkan tangan di atas dahi, Uskup akan mengucapkan kalimat yang tertulis dalam buku liturgi, yaitu: "Aku menandai engkau dengan tanda salib dan menguatkan engkau dengan minyak suci atas nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus." Rahmat Sakramen Krisma 1) Menjadikan kita sungguh anak Allah. 2) Menyatukan lebih teguh dengan Kristus. 3) Menambahkan karunia Roh Kudus ke dalam diri kita. 4) Mengikat kita lebih sempurna dengan Gereja. 5) Menganugerahkan kepada kita kekuatan Roh Kudus. Siapakah yang berhak menerima sakramen Krismaz? Sakramen Penguatan hendaknya diterimakan kepada orang Katolik yang sudah berusia genap 14 (empat belas) tahun, sudah dapat menggunakan akal budinya, telah mendapat persiapan pengajaran dengan waktu yang cukup dan melakukan pengakuan dosa. Sakramen Krisma Setiap calon penguatan hendaknya diberi seorang bapak atau seorang ibu atau seorang laki dan perempuan sekaligus sebagai bapa/ibu penguatan dengan syarat memiliki kualifikasi dan kehendak untuk berperan dan melakukan fungsi sebagai bapa/ibu penguatan, telah berumur 16 tahun, telah menerima sakramen inisiasi dan berperi-hidup sebagai orang Katolik yang baik dan tidak sedang menjalani hukuman gerejawi. Sakramen Krisma Bapa /ibu penguatan mempunyai kewajiban agar yang telah menerima penguatan bertindak sebagai saksi Kristus sejati dan dengan setia memenuhi kewajiban-kewajiban yang melekat pada sakramen itu. Demi kontinuitas pendampingan, sedapat mungkin Bapak/ibu penguatan sama dengan bapak/ibu baptis. Terima kasih