Bab III Nasionalisme dan Jati Diri Bangsa Bagian 3
A.Tur Budi Santoso, S.Pd
Guru Mata Pelajaran IPS Kolonialisme adalah suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk menguasai bangsa yang lain di luar dari wilayahnya sendiri. Ada banyak tujuan bangsa-bangsa barat melakukan kolonialisme, yaitu ingin mencari dominasi kekuatan baik itu dari segi ekonomi, sumber daya alam, sumber daya mansia, maupun politik. Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperalisme Imperalisme kuno Imperalisme modern Kurun waktu abad 14 – Kurun waktu abad 18 – 20 17 (setelah revolusi industri Tujuan : 3G yakni Gold Tujuan 3F yakni Food (mencari kekayaan (mencari bahan mentah untuk sebanyak-banyaknya), kebutuhan industry), Fashion Gospel (menyebarkan (mencari daerah pemasaran agama Kristen Katolik ke hasil industri ke seluruh seluruh penjuru dunia), penjuru dunia), serta Factory serta Glory (mencapai (mencari sumber daya kejayaan dengan manusia sebagai tenaga kerja menaklukkan daerah di pabrik industri) jajahan ke seluruh penjuru dunia) Imperalisme Imperalisme kuno Imperalisme modern Penganut : Portugis, spanyol, Belanda Penganut : Inggris, Perancis, AS, Jerman, Italia, rusia, china dan Jepang D.PEMERINTAHAN KOLONIAL HINDIA BELANDA GAMBAR NAPOLEON BONAPARTE E.MASA PEMERINTAHAN HERMAN W.DAENDELS Letak geografis Belanda yg dekat dengan Inggris menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu menduduki Belanda. Pada tahun 1806,Perancis membubarkan Republik Bataaf dan membentuk Kerajaan Belanda (Kominkrijk Holland). Napoleon kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai raja Belanda dan berarti sejak saat itu pemerintahan yang berkuasa di Nusantara adalah pemerintahan Belanda-Perancis. Louis Napoleon mengangkat Herman William Daendeles sebagai gubernur jendral di Nusantara. Dengan tugas utama mempertahankan P.Jawa dari serangan Inggris. Langkah Daendels • Pergantian pemerintahan feodalis ke modern. • Raja raja jawa dinyatakan sebagai raja bawahan. • Pemberantasan korupsi. • Membentuk pengadilan keliling dan pribumi. • Para bangsawan / raja lokal sebagai aparat pemerintahan • Menarik orang orang Indonesia menjadi tentara. • Membangun pabrik senjata di semarang dan surabaya. • Membangun pangkalan armada. • Membangun benteng • Membangun Jalan raya Anyer - penarukan 3).Bidang Militer dan Pertahanan
Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mem-
pertahankan P.Jawa dari serangan Inggris,Daendels mengambil langkah-langkah : a).Membangun jalan antara Anyer-Panarukan. b).Menambah jumlah angkatan perang dari 3000 orang menjadi 20.000 orang. c).Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang d).Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Pandang dan Surabaya. e).Membangun benteng-benteng pertahanan. f).Meningkatkan kesejahteraan prajurit. 4).Bidang Ekonomi dan Keuangan a).Membentuk Dewan Pengawas Keuangan negara (Algemene Rekenkaer). b).Mengeluarkan uang kertas c).Memperbaiki gaji pegawai d).Pajak in natura (contingenten) dan sistem pe- nyerahan wajib (verplichte laverantie) yang di terapkan pada masa VOC tetap dilanjutkan. e).Mengadakan monopoli perdagangan beras. f).Mengadakan peminjaman paksa kepada orang orang yang dianggap mampu,bagi yg menolak akan dikenakan hukuman. g).Penjualan tanah kepada fihak swasta. h).Mengadakan Preanger Stelseel ,yaitu kewajiban bagi rakyat Priangan dan sekitarnya untuk menanam tanaman eksport : Kopi AKHIR KEKUASAAN HERMAN W.DAENDELS
Kejatuhan Daendels antara lain disebab-
kan oleh hal-hal sebagai berikut : 1).Sikapnya yg otoriter terhadap raja-raja Banten,Yogyakarta,Cirebon menimbul- kan pertentangan dan perlawanan. 2).Penyelewengan dalam kasus penjualan tanah kepada fihak swasta dan manipu- lasi penjualan istana Bogor. 3).Keburukan dalam sistem administrasi pemerintahan. F.PENJAJAHAN INGGRIS DI INDONESIA (1811-1816) • Ketika akhirnya Inggris menyerbu P.Jawa,pengganti nya Daendels,gubernur jendral Jansen,tidak mampu bertahan dan menyerah,akhir dari penjajahan Belanda-Perancis ditandatangani dengan Kapitulasi Tuntang (18 Sepetember 1811),isinya : a.Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris. b.Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris c.Semua pegawai Belanda yg mau bekerjasama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus d.Semua hutang Pemerintah Belanda yg dahulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris. Kapitulasi Tuntang ditandatangani tanggal 18 Sept 1811 oleh S.Auchmuty dari fihak Inggris dan Janseens dari fihak Belanda. 2.Bidang Ekonomi dan Keuangan
a. Petani diberikan kebebasan untuk menanam
tanaman eksport. b. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem peyerahan wajib (Verplichte Laverantie) yang sudah diterapkan sejak zaman VOC.
sistem sewa tanah
c. Menetapkan
(landren). Untuk menentukan besarnya pajak,
tanah dibagi menjadi 3 kelas, yaitu sebagai berikut. 1. Kelas I, yaitu tanah yang subur, dikenakan pajak setengah dari hasil bruto. 2. Kelas II, yaitu tanah setengah subur, dikenakan pajak sepertiga dari hasil bruto. 3. Kelas III, yaitu tanah tandus, dikenakan pajak dua per lima dari hasil bruto. d. Pemungutan pajak pada awalnya secara perorangan. e. Mengadakan monopoli garam dan minuman keras. MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH a. Para petani dapat menanam dan menjual hasil panennya secara bebas untuk memotivasi mereka agar bekerja lebih giat sehingga kesejahteraannya menjadi lebih baik. b. Daya beli masyarakat semakin meningkat sehingga dapat membeli barang-barang industri Inggris. c. Pemerintah kolonial mempunyai pemasukan negara secara tetap dan cukup terjamin. d. Memberikan kepastianhukum atas tanah yang dimiliki petani. e. Secara bertahap untuk mengubah sistem ekonomi barang menjadi ekonomi uang. HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN SISTEM SEWA TANAH
a. Keuangan negara dan pegawai-pegawai yang
cakap jumlahnya terbatas. b. Masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat India yang sudah mengenal perdagangan ekspor. (belum mengenal) c. Sistem ekonomi desa pada waktu itu belum memungkinkan diterapkannya ekonomi uang. d. Belum adanya pengukuran tanah milik penduduk secara tepat. E. Adanya pejabat yang bertindak sewenang-wenang dan korup. f. Pajak terlalu tinggi sehingga banyak tanah yang tidak digarap GAMBAR BUNGA RAFLESIA ARNOLDI Berakhirnya kekuasaan Thomas Stamford Raffles
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Nusantara
ditandai dengan adanya Convention of London pada tahun 1814. perjanjian tersebut ditandatangani di London oleh wakil-wakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut. 1) Nusantara dikembalikan kepada Belanda. 2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap di tangan Inggris. 3) Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya. GAMBAR THOMAS STANFORD RAFFLES Terima kasih