Anda di halaman 1dari 15

KISI KISI SEJARAH

1. Macam macam bentuk koloni :

- Koloni penduduk
- Koloni kelebihan penduduk
- Koloni deportasi
- Koloni ehsploitasi
- Koloni sekunder

2. Macam macam bentuk imperialisme kuno & perbedaannya :

a) Imperialisme kuno (berdasar waktu)


Negara pelopor spanyol dan portugis,tujuan 3G
Gold (kekayaan),Glory,Gospel
b) Imperialisme modern
Negara pelopor jepang,belanda,inggris. Tujuan tenaga kerja,memasarkan
hasil,bahan mentah
Perubahan imperialisme kuno & modern ditandai dengan revolusi industri
= perubahan besar-besaran yang awalnya memproduksi menggunakan
tangan berubah menjadi menggunakan mesin,imperialisme kuno & modern
di landasi ekonomi
c) Imperialisme ultra modern mempengaruhi mental

3. Akibat imperialisme dalam bidang ekonomi, sosial, budaya :

a) Bidang ekonomi :
1. Kebijakan tanam paksa dan ekonomi liberal
2. Mencari uang dan megumpulkan kekayaan menjadi tujuan utama
3. Daendels membangun jalan raya pos dari Anyer- panarukan
4. Masa pemerintahan raffles terjadi perubahan sistem kepemilikan tanah dari
tanah raja serta penguasa lokal kepemerintahan
5. Masa hindia – belanda,ekonomi uang terus berkembang dan kegiatan
perdagangan semakin luas
6. Munculnya kota kota baru yang ditandai dengan adanya jaringan
transportasi berupa rel kereta api
7. Munculnya kemajuan komunikasi dan transportasi
b) Bidang budaya :
1. Berkembangnya budaya barat secara luas
2. Hadirnya agama katolik dan protestan
3. Masuknya bahasa lain
4. Pakaian yang digunakan harus sesuai dengan status sosial masing masing
5. Munculnya alat musik dan berbagai karya lagu seperti gitar dan lagu
keroncong
c) Bidang sosial :
 Pembagian status atau kedudukan sosial masyarakat
 Bangsa belanda dan keturunannya
 Bangsa bangsa eropa seperti portugis,prancis,inggris
 Orang orang bangsa bukan eropa: golongan pribumi,golongan asia dan
timur (cina,arab,india,pakistan)
 Adanya lapisan sosial
 Lapisan bawah ( rakyat jelata dan penduduk miskin )
 Lapisan menengah (pedagang menengah,petani kaya,dan pegawai
eropa)
 Lapisan atas (keturunan bangsawan dan raja)
 Upacara dan tata cara yang berlaku didalam lingkungan istana berubah
menjadi sangat sederhana dan cenderung dihilangkan
 Lahirnya budaya feodarisme di pedalaman.

4. Merkantilisme :

Perusahaan dagang yang didirikan negara negara lain untuk mendapatkan logam
mulia atau yang keuntunganya diwujudkan dalam logam mulia.

5. Negara yang menjelajah samudra :

 Spanyol
 Portugis
 Belanda
 Inggris

6. Jasa bangsa portugis bagi indonesia

7. Latar belakang terjadinya penjelajahan samudra :

 Jatuhnya kota konstantinopel tahun 1453 ketangan turki usmani


 Kisah perjalanan marcopolo ke dunia timur
 Penemuan copernicus yang didukung oleh galileo yang menyatakan bumi ini
bulat
 Penemuan kompas
 Semangat reconquesta

8. Tujuan imperialisme dan kolonialisme :

 Agar dapat menguasi perdagangan rempah rempah


 Menguasai wilayah strategis untuk perdagangan dan basis militer
 Megeruk sebanyak mungkin SDA suatu wilayah
 Ikut campur tangan dalam urusan politik suatu wilayah
9. Persamaan karakter antara penjajah portugis dan spanyol :

 Mencari rempah rempah


 Menjelajahi Samudra

10. Kedatangan belanda ke indonesia :

( lks hal 8-9 ) CAPEK NGETIK BOSS, LIAT SENDIRI YEE

11. Hak – hak VOC :

 Hak melakukan monopoli perdagangan rempah rempah


 Hak untuk memiliki angkatan perang
 Hak untuk memerintah wilayah yang diduduki
 Hak untuk mencetak uang
 Hak melakukan perjanjian dengan raja raja diindonesia
 Hak untuk membantu keuangan pemerintah belanda

12. Politik pintu terbuka :

 Pengertian : Membuka kesempatan kepada penguasa swasta asing untuk


menanamkan modal nya di indonesia
 Latar belakang :
a) Pelaksanaan politik kolonial di indonesia dimana golongan liberal belanda
berpendapat bahwa kegiatan ekonomi indonesia harus ditangani
b) Pelaksaan sistem tanam paksa telah menimbulkan penderitaan rakyat
pribumi
c) Berkembanganya paham liberalisme sebagai akibat dari revolusi perancis
dan revolusi industri
d) Kemenangan partai liberal dalam parlemen belanda yang mendesak
pemerintah belanda menerapkan sistem ekonomi liberal di negri jajahan
nya (indonesia)
e) Adanya traktat sumatra pada tahun 1871 yang memberikan kebebasan
dari belanda untuk meluaskan wilayahnya ke Aceh
 UU agraria tahun 1870 berisi :
 Masyarakat adat diberikan hak atas tanah dan menyewakannya kepada
pengusaha swasta
 Pengusaha dapat membeli tanah dari gubernur dalam waktu 75 tahun
 UU gula :
 Perusahaan gula milik pemerintah akan dihapus secara bertahap
 Pada tahun 1891 semua perusahaan gula milik pemerintah harus sudah
diambil alih oleh swasta
 Pelaksanaan : Membuka perkebunan yang ada diluar pulau jawa
 Kebijakan :
 Pemerintah kolonial hanya memberi kebebasan para pengusaha untuk
menyewa tanah
 Kebebasan dan keamanna para pengusaha dijamin
 Tujuan : Agar tanah penduduk tidak jatuh ke tangan asing
 Dampak :

1) Dampak positif di Indonesia :


 Mengenal jenis tanaman baru
 Mengenal teknik dalam berkebun
 Rakyat mengenal sistem upah
2) Dampak negatif di Indonesia :
 Rakyat semakin menderita
 Industri atau usaha pribumi mati
 Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk
3) Dampak bagi belanda :
 Memberikan keuntungan yang sangat besar kepada kaum swasta
belanda dan pemerintah kolonial belanda
 Hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri
Belanda
 Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan

13. Cultur stensel / tanam paksa :

 Pengertian : Kewajiban rakyat (Jawa) untuk menanam tanaman ekspor yang


laku dijual di eropa
 Sebab sebab dilakukan tanam paksa :
a) Pemerintah belanda dililit utang luar negeri
b) Pemerintah belanda banyak mengeluarkan biaya untuk perang
c) Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak
d) Terjadinya perang kemerdekaan Belgia
 Penyimpangan :
 Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi waktu yang
ditentukan
 Jatah tanah untuk tanaman berkualitas ekspor melebihi seper lima dari
lahan garapan
 Lahan yang disediakan untuk tanaman wajib tetap dikenai pajak tanah
 Setiap kelebihan hasil panen tidak dikembalikan lagi kepada petani
 Kegagalan panen tanaman wajib tetap menjadi tanggung jawab rakyat
 Dampak positif :
 Rakyat indonesia mengenal teknik menanam jenis tanaman baru
 Rakyat indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorientasi
ekspor
 Dampak negatif :
 Kemiskinan serta penderitaan fisik dan mental yang berkepanjangan
 Beban pajak yang berat
 Pertanian, khususnya padi,banyak mengalami kegagalan panen
 Kelaparan dan kematian terjadi dibanyak tempat sehingga jumlah
penduduk indonesia mengalami penurunan

14. Perjanjian antara Inggris dan Belanda :

 Pengertian Konvensi London : Pengembalian indonesia kepada belanda


yang sempat diambil alih oleh inggris, karena dianggap tidak ada
untungnya bagi inggris. Konvensi london disepakati pada 1814 dengan
penyerahan kembali indonesia kepada belanda
 Isi Konvensi London :
 Indonesia dikembalikan pada Belanda
 Jajahan belanda tetap ditangan Inggris
 Cochain “di pantai malabar” diambil oleh Inggris dan bangka
diserahkan pada Belanda sebagai gantinya

15. Pemerintahan Deandles di Indonesia :

 Salah satu pemerintahan terkenal pada masa penjajahan Belanda adalah


pemerintahan Daendels. Herman Willem Daendels yang pada tahun 1808
diangkat menjadi gubernur jendral di wilayah Indonesia mengemban tugas
untuk mempertahankan wilayah Jawa dari serangan pasukan Inggris.
Berbagai upaya dilakukan oleh daendels untuk mempertahankan wilayah
jawa mulai dari memperkuat pertahanan hingga membangun infrastruktur
yang memadai
 Proses terbentuknya : ketika VOC baru saja dibubarkan, pihak Kerajaan
Belanda mengambil alih, lalu Belanda didududki Napoleon Bonaparte dan
akhirnya nusantara dipimpin Daendels
 1795 pasukan Prancis menyerbu Belanda
 Raja William V melarikan diri ke Inggris
 Belanda dikuasai Perancis (Republik Bataaf)
 Langkah yang ditempuh : Melakukan pembangunan fisik dan ekonomi
 Tugas Daendels :
 Mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris
 Mengatur pemerintahan di Indonesia
 Membereskan keuangan
 Bidang :

1) Bidang Pertahanan dan Keamanan

 Membangun benteng-benteng pertahanan baru (Meester Cornelis)


 Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon.
 Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang-orang pribumi
karena pada waktu pergi ke Nusantara, Daendels tidak membawa
pasukan.
 Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Provinsi
Banten) sampai Panarukan (ujung timur Pulau Jawa, Provinsi Jawa
Timur) sepanjang kurang lebih 1.100 km. Jalan ini dinamakan Jalan De
Groote Postweg yang oleh masyarakat sering disebut dengan jalan
Daendels.

2) Bidang Politik dan Pemerintahan


 Membatasi secara ketat kekuasaan raja-raja di Nusantara
 Daendels memerintah secara sentralistik yang kuat dengan membagi
Pulau Jawa menjadi 23 wilayah besar (hoofdafdeeling) yang kemudian
dikenal dengan keresidenan (residentie).
 Berdasarkan Dekrit 18 Agustus 1808, Daendels juga telah merombak
Provinsi Jawa Pantai Timur Laut menjadi 5 prefektur. (wilayah yang
memiliki otoritas) dan 38 kabupaten. Terkait dengan ini maka Kerajaan
Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya dinyatakan sebagai
wilayah pemerintahan kolonial
 Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah menjadi
pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji. Sekalipun demikian para
bupati masih memiliki hak-hak feodal tertentu.

3) Bidang Peradilan
 Daendels membentuk tiga jenis peradilan:
(1) peradilan untuk orang Eropa
(2) peradilan untuk orang-orang Timur Asing
(3) peradilan untuk orang-orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi
dibentuk di setiap prefektur, misalnya di Batavia, Surabaya, dan
Semarang
 Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
Pemberantasan korupsi diberlakukan terhadap siapa saja termasuk
orang-orang Eropa, dan Timur Asing.

4) Bidang Sosial Ekonomi


 Daendels memaksakan berbagai perjanjian dengan penguasa
Surakarta dan Yogyakarta yang intinya melakukan penggabungan
banyak daerah ke dalam wilayah pemerintahan kolonial (Cirebon)
 Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan cara pemungutan pajak
dan penjualan tanah kepada swasta
 Meningkatkan penanaman tanaman yang hasilnya laku di pasaran
dunia
 Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan wajib hasil pertaniannya
 Melakukan penjualan tanah-tanah kepada pihak swasta
16. Politik Etis

 Pengertian :
Politik balas budi yaitu suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah
kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi.
 Tujuan :
1) Membalas jasa atas kebijakan tanam paksa pemerintah hindia belanda
lalu berhasil membuat belanda keluar dari krisis moneter pada saat itu
2) Menciptakan kaum agar terdidik sehingga bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan belanda
 Latar belakang :
 Sistem tanam paksa menimbulkan penderitaan rakyat indonesia
 Sistem ekonomi liberal tidak memperbaiki terhadap rakyat
 Belanda melakukan penekanan dan penindasan terhadap rakyat
 Isi politik etis :
1) Edukasi : perkembangan pendidikan
2) Irigasi : pembangunan pengairan
3) Transmigrasi : perpindahan, Jawa ke jawa timur & jawa ke sumut
 Penyimpangan politik etis :
1) Irigasi : pengairan hanya ditujukan untuk perkebunan swasta
belanda
2) Edukasi : pendidikan hanyak diperuntukan bagi anak pegawai
negeri dan orang yang mampu & terjadi diskriminasi
pendidikan
3) Migrasi : keluar jawa hanya ditunjukan ke daerah yang
dikembangkan perkebunan milik belanda
 Dampak bagi indonesia :
 Adanya pembangunan infrastruktur seperti pembuatan rel kereta api
 Perkembangan infrastruktur pertanian dalam hal bendungan
 Berdirinya sekolah sekolah (HIS, MULO, AMS, SEKOLAH GURU,
SEKOLAH TINGGI TEKNIK)
 Terdapat berbagai sekolah menjadikan munculnya kaum terpelajar
yang nantinya sebagai pelopor pergerakan nasional

17. Penyebab terjadinya perlawanan terhadap VOC :

Voc melakukan beberapa monopoli :

a) Ekstirpasi : menebang tanaman rempah milik penduduk


b) Hongi tochten : pelayaran menyusuri pantai yang dilengkapi dengan angkatan
perang untuk mengawasi para pedagang maluku agar tidak menjual rempah
rempah pada pedagang lain
c) Ferplichte leverantie : rakyat wajib menyerahkan pajak berupa hasil bumi
didaerah yang tidak dikuasai voc
d) Preanger stelsel : kewajiban rakyat menanam kopi didaerah periangan
hasilnya kopi akan dibeli dengan harga yang telah ditetapkan oleh voc
e) Contingenten : rakyat diwajibkan membayar pajak berupa hasil bumi

18. Perlawanan Kerajaan Mataram Islam :

 Latar belakang :
Sultan Agung adalah raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram. Pada
masa pemerintahan Sultan Agung, Mataram mencapai zaman keemasan.

 Cita-cita Sultan Agung antara lain :


- Mempersatukan seluruh tanah Jawa.
- Mengusir kekuasaan asing dari bumi Nusantara.

 Ada beberapa alasan mengapa Sultan Agung merencanakan serangan ke


Batavia, yakni :

1. Tindakan monopoli yang dilakukan VOC,


2. VOC sering menghalang-halangi kapal-kapal dagang Mataram yang akan
berdagang ke Malaka,
3. VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram, dan
4. keberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius bagi masa
depan Pulau Jawa.

Pada tahun 1628 telah dipersiapkan pasukan dengan segenap persenjataan dan
perbekalan. Pada waktu itu yang menjadi gubernur jenderal VOC adalah J.P. Coen.
Sebagai pimpinan pasukan Mataram adalah Tumenggung Baureksa. Tepat pada
tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram di bawah pimpinan Tumenggung
Baureksa menyerang Batavia. Pasukan Mataram berusaha membangun pos
pertahanan, tetapi kompeni VOC berusaha menghalang-halangi, sehingga
pertempuran antara kedua pihak tidak dapat dihindarkan.

Di tengah-tengah berkecamuknya peperangan itu pasukan Mataram yang lain


berdatangan seperti pasukan di bawah Sura Agul-Agul yang dibantu oleh Kiai Dipati
Mandurareja dan Upa Santa. Datang pula laskar orang-orang Sunda di bawah
pimpinan Dipati Ukur. Pasukan Mataram berusaha mengepung Batavia dari
berbagai tempat. Terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Mataram melawan
tentara VOC di berbagai tempat.

B. Tokoh-tokoh
Raja Mataram yang paling gigih menyerang VOC di Batavia adalah Sultan
Agung Hanyakrakusuma. Perlawanan rakyat Mataram saat diperintah Sultan Agung
Hanyakrakusuma untuk menyerang VOC di Batavia terjadi dua kali, meskipun
kedua-duanya belum memperoleh keberhasilan.
C. Bentuk Perlawanan
Penyerbuan Mataram ke Batavia pada Tahun 1628
§ Sultan Agung mengadakan penyerangan ke Batavia pertama kali pada tahun 1628.
Pasukan pertama dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso.
§ Pasukan kedua dipimpin oleh Tumenggung Agul-Agul, Kyai Dipati Mandurorejo, Kyai
Dipati Upusonto, dan Dipati Ukur.
§ 22 Agustus 1628 – 24 Agustus 1628 tentara mataram datagke Batavia dan
melakukan penyerbuan.
§ 21 September 1628 tentara Mataram menyerang benteng Hollandia, namun gagal.
Kegagalan ini membuat penyerbuan Mataram yang pertama berakhir pula.
Penyerbuan Mataram ke Batavia pada Tahun 1629

§ Meskipun Mataram tidak berhasil merebut benteng Batavia dan menundukkan


Kompeni pada tahun 1628, mereka tidak begitu saja menyerah.
§ 1629 tentara Mataram berangkat lagi menuju Batavia dengan perlengkapan senjata-
api.
§ Tentara Mataram berangkat ke Batavia mulai bulan Juni 1629. Dan pada akhir bulan
Agustus 1629 mereka sampai di Batavia.
§ Pada tanggal 31 Agustus 1629 seluruh pasukan Mataram mulai tiba di daerah sekitar
Batavia. VOC mengetahui kedatangan mereka untuk kembali menyerbu Batavia.
VOC juga mengetahui bahwa pusat persediaan bahan pangan saat itu adalah Tegal.
Merekapun mengirimkan armadanya ke Tegal, di mana perahu-perahu Mataram,
rumah-rumah dan gudang-gudang beras bagi tentara Mataram dibakar habis,
setelah Tegal mendapat perusakan, VOC berpindah ke Cirebon. Kota ini juga
mendapat gilirannya. Persediaan padi di sini pun habis dibakar oleh VOC.
§ 21 September 1629 tentara Mataram menyerang benteng VOC. Mereka dibiarkan
menembak benteng hingga persediaan mesiu habis.
§ Pasukan Mataram menderita kelaparan. Setelah berusaha untuk menyerang selama
kurang lebih 10 hari pada akhir bulan September 1629 mereka mulai menarik diri.
D. Hasil Perlawanan
Pada perlawanan pertama mengalami kegagalan. Mataram melakukan
serangan untuk kedua kalinya di bawah pimpinan Dipati Puger dan Dipati Purabaya.
Belajar dari serangan pertama yang gagal, maka di adakan persiapan yang lebih
matang sebelum melakukan serangan, didirikan lumbung – lumbung padi di daerah
Cirebon dengan tujuan memblokade bahan makanan ke Batavia. Lumbung –
lumbung padi tersebut akhirnya diketahui oleh VOC dan dibakar, akibatnya
serangan Mataram kedua juga mengalami kegagalan.
19. Perlawanan Diponegoro :
 Pemimpin : Pangeran Diponegoro
 Penyebab :
1) Para kolonial hidup mewah
2) Rakyat dibelit berbagai pajak
3) Pangeran diponegoro tersungkur dari elit kekuasaan karena menolak
kompromi dengan kolonial
4) Kolonial membuat jalan yang menerobos makam leluhur diponegoro
 Kronologi : Seusai melihat pemsangan patok, diponegoro mengganti dengan
tombak. 20 juli 1925, belanda menangkap diponegoro. Dalam melawan
belanda, diponegoro menggunakan taktik perang geriliya. 1829, kiai mojo
ditangkap pangeran mangkubumi dan sentot ali basyah menyerah kepada
belanda
 Akhir perlawanan : 28 maret 1930 pasukan diponegoro terjepit dan menerima
tawaran de kock untuk berunding. Namun, perundingan tidak menemui
kesepakatan, diponegoro ditangkap dan dibawah ke batavia sampai akhirnya
diasingkan ke makasar
20. Perang Padri :
 Fase pertama (1821-1825)
Kaum padri menyerang pos pos belanda. Tuanku pasaman menggerakkan
20.000 – 25.000 pasukan dengan menggunakan senjata tradisional.
 Fase kedua (1825-1830)
Pada fase ini belanda mengupayakan adnya perdamaian. Tanggal 15
november 1825 ditandatangani perjanjian padang.
 Fase ketiga (1830-1837/1838)
Agustus 1831 belanda menguasai benteng marapalam. 1832 datang pasukan
sentut ali basah prawirodirjo dengan 300 prajurit. Tahun 1833 belanda
melakukan penyerangan pos pos kaum padri.
21. Hak Tawan Karang (Bali) :
Antara pemerintah kolonial belanda dan para penguasa di bali bersengketa
mengenai hak tawan karang. Hak tawan karang adalah hak raja bali menyita
kapal yang kandas di wilayah perairannya. Sebelumnya, antara pemerintah
kolonial belanda dan penguasa bali sepakat bahwa para penguasa bali tidak
akan menggunakan hak tawan karang apabila pemerintah kolonial membayar
setiap kapal belanda yang kandas diperairan bali. Namun pemerintah kolonial
melanggar kesepakatan, hal tersebut menyebabkan para pengusa bali kembali
memberlakukan hak tawan karang
22. Perlawanan Aceh :
a) Sebab Umum :
 Belanda ingin memantapkan pelaksanaan Pax Netherlandica
 Aceh merupakan tempat yang strategis setelah dibukanya Terusan Suez
 Semakin berkembangnya Imperialisme modern
 Politik ekspansi Belanda akibat Traktat Sumatra (1871) yang berisi Inggris
mengizinkan Belanda menguasai seluruh Pulau Sumatra termasuk Aceh.
b) Sebab Khusus : Terjadi adanya tuntutan Belanda agar Aceh tidak
berhubungan dengan pedagang lain selain Belanda.
23. Perang Puputan :
a) Puputan Kusamba, terjadi pada tahun 1894. Belanda dipimpin oleh mayor
jenderal A.V.Michiels. Pada pertempuran ini Michiels menderita luka luka
akibat tembakan dari pasukan kelungkung. Akhirnya jatuh ke tangan Belanda.
b) Puputan Badung, terjadi pada tahun 1906. Peristiwa ini diawali dengan
terdamparnya sebuah kapal di Pantai Sanur. Belanda menuntut ganti rugi
kepada Raja Badung. Oleh karena raja menolak, terjadilah pertempuran
antara Kerajaan Badung dan Pasukan Belanda.
24. Perbedaan perlawanan terhadap Belanda sebelum dan sesudah abad 20 :

Perbedaan Sebelum abad ke 20 Sesudah abad ke 20

Pemimpin Raja, bangsawan, dan ulama Golongan golongan terpelajar

Tujuan Perlawanan daerah = Untuk kemerdekaan


mempertahankan daerah

Sifat Organisasi Organisasi berhenti Organisasi berlanjut

Cara Fisik Diplomasi (Organisasi


pergerakan nasional)

25. Faktor penyebab munculnya nasionalisme di Indonesia :


Pelaksanaan politik etis telah mendorong lahirnya kaum muda terpelajar,
pemikiran kaum muda tersebut semakin nasional, wawasannya semakin luas dan
terbuka sehingga memperlancar berkembangnya paham baru di Indonesia. Misalnya
nasionalisme yang telah mendorong lahirnya kesadaran nasional. Kesadaran hidup
dalam suatu bangsa.
26. Pelopor organisasi kebangkitan nasional :
 Tokoh pendiri : Budi Utomo
 Pertemuan antara Wahidin dan Sutomo mendorong didirikannya Budi Utomo,
pada hari Rabu tanggal 20 Mei 1908.
27. Sarekat Dagang Islam :
Sarekat Dagang Islam merupakan organisasi yang pertama kali lahir di
Indonesia, pada awalnya organisasi yang dibentuk oleh Haji Samanhudi dan kawan
kawan ini adalah perkumpulan pedagang pedagang Islam yang menentang politik
Belanda memberi kekuasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai kompyar
ekonomi rakyat pada masa itu, pada kongres pertama SDI di Solo.
28. Perkumpulan Pemuda (Tri Koro Darmo) :
Jong Java adalah suatu organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman
Wirdjosanjojo di gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret 1915 dengan nama awal Tri
Koro Darmo (TKD). Pada saat didirikan ketuanya adalah Dr. Satiman Wirdjosanjojo
dan wakil ketua Wangsonegoro, sekretaris Sutomodan, anggotanya Mukhlis,
Mosodo, dan Abdul Rahman. Tri Koro Darmo bertujuan untuk mempersatukan para
pelajar pribumi, menyuburkan minat pada kesenian dan bahasa nasional serta
memajukan pengetahuan umum untuk anggotanya. Hal ini dilakukan antara lain
dengan menyelenggarakan berbagai pertunjukan kesenian serta menerbitkan
majalah Tri Koro Darmo.
29. Budi Utomo :
 Tujuan : Memperluas dan meningkatkan pendidikan di Indonesia
 Sifat : Sosial
 Perkembangan organisasi :
Budi Utomo merupakan organisasi pergerakan pertama di Indonesia.
Oleh karena itu, 20 Mei 1908 dijadikan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Pada tanggal 29 Agustus 1908, Dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan BU di
Yogyakarta. Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, di Yogyakarta diselenggarakan
kongres BU yang membahas tentang 2 prinsip perjuangan, golongan muda
menginginkan perjuangan politik dalam menghadapi pemerintah kolonial,
sedangkan golongan tua mempertahankan cara lama yaitu perjuangan
sosiokultural. Pada Desember 1909 pemerintah hindia belanda mengakui BU
sebagai organisasi yang sah. BU mulai kehilangan wibawanya pada tahun
1935, organisasi itu bergabung dengan organisasi lain menjadi Partai
Indonesia Raya.
30. Sifat organisasi Muhammadhiyah :
 Sosial Budaya :
Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, memperbanyak
kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiah lapang dada, luas pandangan,
dengan memegang teguh ajaran Islam. Bersifat keagamaan dan bersifat
kemasyarakatan. Mengindahkan segala hukum, UU, peraturan, serta dasar
dan falsafah negara yang Sahmarma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan
serta menjadi contoh teladan yang baik. Aktif dalam perkembangan
masyarakat dengan maksud islah (perbaikan) dan pembangunan, sesuai
dengan ajaran Islam. Bekerjasama dengan golongan Islam manapun juga
dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela
kepentingannya.
31. Indische Partij (IP) :
Indische Partij (Partai Hindia) adalah partai politik pertama di Hindia belanda
yang berdiri pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Tiga serangkai, yaitu E.F.E
Douwes Dekker, Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara yang
merupakan oraganisasi orang Indonesia dan Eropa di Indonesia. Hal ini disebabkan
adanya keganjilan yang terjadi (Diskriminasi) khususnya antara keturunan Belanda
dengan orang Indonesia. Indische partij sebagai organisasi campuran menginginkan
adanya kerjasama orang indonesia dan Bumiputera. Hal ini disadari benar karena
jumlah orang Indonesia sangat sedikit, maka diperlukan kerjasama dengan orang
Bumiputera agar kedudukan organisasinya makin bertambah kuat.
32. Macam macam sifat organisasi Nasional :
 Budi Utomo : Sosial
 Sarekat Islam : Ekonomi
 Indische Partij : Politik
 Partai Komunis Indonesia : Politik Sosial
 Taman Siswa : Pendidikan Sosial
 Partai Nasional Indonesia : Politik
 Gerakan Pemuda : Sosial
 Perhimpunan Pelajar” Indonesia : Sosial
 Perhimpunan Indonesia : Sosial
33. Peristiwa Sumpah Pemuda :

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan


kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk
menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.

Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres


Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia
(Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada "tanah air Indonesia",
"bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi
asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam
berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

Istilah "Sumpah Pemuda" sendiri tidak muncul dalam putusan kongres


tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga keputusan
kongres tersebut sebagaimana tercantum pada prasasti di dinding Museum Sumpah
Pemuda. Penulisan menggunakan ejaan van Ophuysen.

a) Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia.
b) Kedua:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia.
c) Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia.

TOKOH :

 Soegondo Djojopoespito
 Mohammad Yamin
 Soenario Sastrowardoyo
 Djoko Marsaidh
 Sarmidi Mangoensarkorog
 Wage Rudolf Soepratman
 Sie Kong Liong
 Amir Syarifudine

34. Strategi yang dilakukan Belanda untuk menghadapi Perlawanan Bangsa


Indonesia :

 Perang Pattimura
 Perang Padri
 Perang Diponegoro
 Perang Bali
 Perang Aceh
 Perang Rakyat Batak
35. Perang Aceh : (Sama kaya No. 22)

a) Perang Aceh Pertama (1873-1874)

Ekspedisi Beland pada Aceh pada tahun 1873 yang bertujuan mengakhiri
Perjanjian London, 1871 yang menindaklanjuti traktat dari tahun 1859. Melalui
pengesahan Perjanjian Sumatra, Belanda berhak mendapatkan Pantai Utara
Sumatra yang di situ banyak terjadi perampokan.

b) Perang Aceh Kedua (1874-1880).

Perang pertama dan kedua ini ialah prang total dan frontal, dimana
pemerintah masih berjalan mapan, meskipun Ibukota negara dipindah pindah
ke Keumala Dalam, Indrapuri, dan tempat lain.

c) Perang ketiga (1881-1896)

Perang dilanjutkan secara gerilya dan dikobarkan perang fisabilillah. Dimana


sistem perang gerilya ini dilangsungkan sampai tahun 1904. Perang Gerilya
ini, pasuka aceh di bawah Teuku Umar bersama Panglima Polim dan Sultan

Pada tahun 1899, ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van Der
Dussen di Meulabo, Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dien, istri Teuku
Umar kemudian tampil menjadi komandan Perang Gerilya.

d) Perang keempat (1896-1910)

Merupakan perang gerilya kelompok dan perorangan dengan perlawanan,


penyerbuan, penghadangan dan pembunuhan tanpa komando dari pusat
pemerintahan Kesultanan.

36. Organisasi Pergerakan Nasional (Kooperatif & Nonkooperatif) :


 Organisasi Kooperatif adalah mereka yang menerima kebijakan Belanda.
Contohnya : Budi Utomo, Muhammadiyah, dan Nahdatul Ulama.
 Organisasi Non-kooperatif adalah organisasi yang cenderung tidak menerima
kebijakan Belanda namun tidak disertai dengan penolakan yang tegas apalagi
radikal. Contohnya : Indische Partji (IP), Sarekat Islam dan Gerakan Pemuda.

Anda mungkin juga menyukai