- Koloni penduduk
- Koloni kelebihan penduduk
- Koloni deportasi
- Koloni ehsploitasi
- Koloni sekunder
a) Bidang ekonomi :
1. Kebijakan tanam paksa dan ekonomi liberal
2. Mencari uang dan megumpulkan kekayaan menjadi tujuan utama
3. Daendels membangun jalan raya pos dari Anyer- panarukan
4. Masa pemerintahan raffles terjadi perubahan sistem kepemilikan tanah dari
tanah raja serta penguasa lokal kepemerintahan
5. Masa hindia – belanda,ekonomi uang terus berkembang dan kegiatan
perdagangan semakin luas
6. Munculnya kota kota baru yang ditandai dengan adanya jaringan
transportasi berupa rel kereta api
7. Munculnya kemajuan komunikasi dan transportasi
b) Bidang budaya :
1. Berkembangnya budaya barat secara luas
2. Hadirnya agama katolik dan protestan
3. Masuknya bahasa lain
4. Pakaian yang digunakan harus sesuai dengan status sosial masing masing
5. Munculnya alat musik dan berbagai karya lagu seperti gitar dan lagu
keroncong
c) Bidang sosial :
Pembagian status atau kedudukan sosial masyarakat
Bangsa belanda dan keturunannya
Bangsa bangsa eropa seperti portugis,prancis,inggris
Orang orang bangsa bukan eropa: golongan pribumi,golongan asia dan
timur (cina,arab,india,pakistan)
Adanya lapisan sosial
Lapisan bawah ( rakyat jelata dan penduduk miskin )
Lapisan menengah (pedagang menengah,petani kaya,dan pegawai
eropa)
Lapisan atas (keturunan bangsawan dan raja)
Upacara dan tata cara yang berlaku didalam lingkungan istana berubah
menjadi sangat sederhana dan cenderung dihilangkan
Lahirnya budaya feodarisme di pedalaman.
4. Merkantilisme :
Perusahaan dagang yang didirikan negara negara lain untuk mendapatkan logam
mulia atau yang keuntunganya diwujudkan dalam logam mulia.
Spanyol
Portugis
Belanda
Inggris
3) Bidang Peradilan
Daendels membentuk tiga jenis peradilan:
(1) peradilan untuk orang Eropa
(2) peradilan untuk orang-orang Timur Asing
(3) peradilan untuk orang-orang pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi
dibentuk di setiap prefektur, misalnya di Batavia, Surabaya, dan
Semarang
Peraturan untuk pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.
Pemberantasan korupsi diberlakukan terhadap siapa saja termasuk
orang-orang Eropa, dan Timur Asing.
Pengertian :
Politik balas budi yaitu suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah
kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi.
Tujuan :
1) Membalas jasa atas kebijakan tanam paksa pemerintah hindia belanda
lalu berhasil membuat belanda keluar dari krisis moneter pada saat itu
2) Menciptakan kaum agar terdidik sehingga bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan belanda
Latar belakang :
Sistem tanam paksa menimbulkan penderitaan rakyat indonesia
Sistem ekonomi liberal tidak memperbaiki terhadap rakyat
Belanda melakukan penekanan dan penindasan terhadap rakyat
Isi politik etis :
1) Edukasi : perkembangan pendidikan
2) Irigasi : pembangunan pengairan
3) Transmigrasi : perpindahan, Jawa ke jawa timur & jawa ke sumut
Penyimpangan politik etis :
1) Irigasi : pengairan hanya ditujukan untuk perkebunan swasta
belanda
2) Edukasi : pendidikan hanyak diperuntukan bagi anak pegawai
negeri dan orang yang mampu & terjadi diskriminasi
pendidikan
3) Migrasi : keluar jawa hanya ditunjukan ke daerah yang
dikembangkan perkebunan milik belanda
Dampak bagi indonesia :
Adanya pembangunan infrastruktur seperti pembuatan rel kereta api
Perkembangan infrastruktur pertanian dalam hal bendungan
Berdirinya sekolah sekolah (HIS, MULO, AMS, SEKOLAH GURU,
SEKOLAH TINGGI TEKNIK)
Terdapat berbagai sekolah menjadikan munculnya kaum terpelajar
yang nantinya sebagai pelopor pergerakan nasional
Latar belakang :
Sultan Agung adalah raja yang paling terkenal dari Kerajaan Mataram. Pada
masa pemerintahan Sultan Agung, Mataram mencapai zaman keemasan.
Pada tahun 1628 telah dipersiapkan pasukan dengan segenap persenjataan dan
perbekalan. Pada waktu itu yang menjadi gubernur jenderal VOC adalah J.P. Coen.
Sebagai pimpinan pasukan Mataram adalah Tumenggung Baureksa. Tepat pada
tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram di bawah pimpinan Tumenggung
Baureksa menyerang Batavia. Pasukan Mataram berusaha membangun pos
pertahanan, tetapi kompeni VOC berusaha menghalang-halangi, sehingga
pertempuran antara kedua pihak tidak dapat dihindarkan.
B. Tokoh-tokoh
Raja Mataram yang paling gigih menyerang VOC di Batavia adalah Sultan
Agung Hanyakrakusuma. Perlawanan rakyat Mataram saat diperintah Sultan Agung
Hanyakrakusuma untuk menyerang VOC di Batavia terjadi dua kali, meskipun
kedua-duanya belum memperoleh keberhasilan.
C. Bentuk Perlawanan
Penyerbuan Mataram ke Batavia pada Tahun 1628
§ Sultan Agung mengadakan penyerangan ke Batavia pertama kali pada tahun 1628.
Pasukan pertama dipimpin oleh Tumenggung Bahurekso.
§ Pasukan kedua dipimpin oleh Tumenggung Agul-Agul, Kyai Dipati Mandurorejo, Kyai
Dipati Upusonto, dan Dipati Ukur.
§ 22 Agustus 1628 – 24 Agustus 1628 tentara mataram datagke Batavia dan
melakukan penyerbuan.
§ 21 September 1628 tentara Mataram menyerang benteng Hollandia, namun gagal.
Kegagalan ini membuat penyerbuan Mataram yang pertama berakhir pula.
Penyerbuan Mataram ke Batavia pada Tahun 1629
a) Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah Indonesia.
b) Kedua:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia.
c) Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
bahasa Indonesia.
TOKOH :
Soegondo Djojopoespito
Mohammad Yamin
Soenario Sastrowardoyo
Djoko Marsaidh
Sarmidi Mangoensarkorog
Wage Rudolf Soepratman
Sie Kong Liong
Amir Syarifudine
Perang Pattimura
Perang Padri
Perang Diponegoro
Perang Bali
Perang Aceh
Perang Rakyat Batak
35. Perang Aceh : (Sama kaya No. 22)
Ekspedisi Beland pada Aceh pada tahun 1873 yang bertujuan mengakhiri
Perjanjian London, 1871 yang menindaklanjuti traktat dari tahun 1859. Melalui
pengesahan Perjanjian Sumatra, Belanda berhak mendapatkan Pantai Utara
Sumatra yang di situ banyak terjadi perampokan.
Perang pertama dan kedua ini ialah prang total dan frontal, dimana
pemerintah masih berjalan mapan, meskipun Ibukota negara dipindah pindah
ke Keumala Dalam, Indrapuri, dan tempat lain.
Pada tahun 1899, ketika terjadi serangan mendadak dari pihak Van Der
Dussen di Meulabo, Teuku Umar gugur. Tetapi Cut Nyak Dien, istri Teuku
Umar kemudian tampil menjadi komandan Perang Gerilya.