Ketika Inggris menyerbu pulau Jawa, Deandles sudah dipanggil ke Belanda, penggantinya Gubernur
Jendral Jansses, tetapi tidak mampu bertahan dan menyerah. Akhir dari penjajahan Belanda-Perancis
itu ditandai dengan Kapitulasi Tuntang tahun 18 September 1811 yang ditandatangani oleh S.
Auchmuty dari pihak Inggris dan Jansses dari pihak Belanda. Isi dari perjanjian tersebut sebagai
berikut :
Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang, Tuan Muda (Viceroy) Lord Minto yang berkedudukan di
India, mengangkat Thomas Stamford Rafless sebagai Wakil Gubernur di Jawa (Bengkulu, Maluku,
Bali, Sulawesi, dan Kalimantan Selatan. Dalam pelaksanaannya Rafless berkuasa penuh di Indonesia.
Pemerintahan Rafless mendapat tanggapan positif dari para raja dan rakyat Indonesia karena hal
berikut:
a. Para raja dan rakyat Indonesia tidak menyukai pemerintahan Deandless yang sewenang-wenang
dan kejam.
b. Ketika masih berkedudukan di Penang, Malaysia, Rafless beberapa kali melakukan misi rahasia
seperti, Palembang, Banten, dan Yogyakarta dengan janji memberikan hak yang lebih besar pada
kerajaan tersebut.
c. Rafless memiliki pribadi yang liberalis yang membuatnya memiliki kepribadian yang simpatik.
3) Bidang Hukum
Apabila deandles berorientasi pada warna kulit (ras), Rafless lebih berorientasi pada besar
kecilnya kesalahan.
4) Bidang Sosial
a) Penghapusan kerja rodi.
b) Penghapusan perbudakan, tetapi dalam praktiknya ia melanggar undang-undangnya
sendiri dengan melakukan kegiatan sejenis perbudakan.
c) Peniadaan pynbank (disakiti), yaitu hukuman yang sangat kejam dengan melawan
harimau.
b) Dampak Negatif
(1) Kemiskinan serta penderitaan fisik dan mental berkepanjangan.
(2) Beban pajak yang berat.
(3) Pertanian, khususnya padi banyak mengalami kegagalan panen.
(4) Kelaparan, dan kematian terjadi dibanyak tempat.
(5) Jumlah penduduk Indonesia menurun.
c) Politik Etis
Menanggapi situasi pada awal abad ke-20, Ratu Belanda menyatakan dalam pidato, Belanda
memiliki kewajiban untuk mengusahakan kemakmuran serta perkembangan sosial dan
otonomi dari penduduk Hindia. Oleh karena itu Belanda melakukan politik etis kepada
Indonesia, yang dimulai dengan memberikan bantuan sebesar 40 juta gulden.
3. Bidang Ekonomi
a. Praktik monopoli perdagangan yang diterapkan oleh VOC mengakibatkan mundurnya
perdangangan di Nusantara dari kancah perdagangan internasional.
b. Monopoli dan penguasaan suatu daerah oleh penjajah menyebabkan terjadinya situasi yang
tidak sehat dalam perdagangan.
c. Dalam mengeksploitasi tanah jajahan VOC memanfaatkan para penguasa sistem
pemerintahan dalam penyerahan wajib hasil bumi dan pemungutan.
d. Perekonomian bergeser dari pertanian pangan menjadi industri perkebunan.
e. Penerapan sistem tanam paksa menyebabkan rakyat Indonesia mengenal jenis tanaman
baru.
f. Dikenalnya sistem ekonomi uang bagi masyarakat Indonesia.
g. Munculnya kota-kota baru disekitar perusahaan-perusahaan Belanda.
h. Munculnya pedagang-pedagang perantara dalam perdagangan Internasional yang dipegang
oleh orang timur asing.
4. Bidang Budaya
a. Runtuhnya kewibawaan tradisional penguasa pribumi akibat tindakan pemerintah Belanda
yang menghapus kedudukan mereka secara adat dan menjadikan mereka sebagai pegawai
pemerintah.
b. Melemahnya ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi sebagai akibat penyederhanaan
upacara dan tata cara yang berlaku di istana kerajaan.
c. Merosotnya pengaruh dan peran politik penguasa pribumi menyebabkan mereka
mengalihkan perhatiannya kebidang seni budaya.