Anda di halaman 1dari 19

Assalamualaikum Wr. Wb, selamat pagi.

Gimana kabarnya anak-anak? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan


selalu dalam lindungan Allah, Amin.
Dipertemuan kedua ini hari senin tanggal 28-Juli-2020. kita akan
membahas materi tentang pengaruh Prancis, Inggris dan Tanam Paksa
pada masa penjajahan di Indonesia. Kalian baca dan pahami dengan baik!
Untuk Absen saya mengambilnya dengan cara, setelah anda mengerjakan
tugas/ evaluasi yang ada di jb class!
Pengaruh kekuasaan Prancis di Indonesia
• 1807, Napoleon mengangkat adiknya, Louis Napoleon sebagai raja Belanda.
• Prancis menguasai Belanda
• Perkembangan di Asia Tenggara, musuh utama Inggris penguasa
Semenanjung Malaya.
• 1808, Herman William Daendles diangkat sebagai gubernur jendral
Indonesia
• Tugas Utamanya :
• Mempertahankan P.Jawa dari Inggris
• Usaha Daendles :
• Membangun benteng, pabrik mesiu/senjata di Semarang dan
Surabaya
• Membuat jalan pos dari Anyer sampai Panarukan dengan
panjang sekitar 1.000 km.
• Membangun pelabuhan di Anyer dan Ujung Kulon untuk
kepentingan perang.
• Memberlakukan kerja rodi atau kerja paksa untuk
Lanjutan tugas Daendels
• Mengatur dan Menata kembali pemerintahan di Indonesia,
• Membereskan masalah keuangan di Indonesia,
• Berikut ini kebijakan-kebijakan yang diberlakukan Daendels :
1. Semua pegawai pemerintah menerima gaji tetap dan mereka dilarang melakukan kegiatan
perdagangan.
2. Membagi Jawa menjadi 9 perfektur
3. Melaksanakan contingenten yaitu pajak dengan penyerahan hasil bumi.
4. Menetapkan verplichte leverantie, kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah
dengan harga yang telah ditetapkan.
5. Menerapkan sistem kerja paksa (rodi) dan membangun ketentaraan dengan melatih orang-
orang pribumi.
6. Merombak sistem pemerintahan feodal
7. Melakukan penjualan tanah rakyat kepada pihak swasta (asing).
8. Mewajibkan Prianger stelsel, yaitu kewajiban rakyat Priangan untuk menanam kopi.
Pengaruh kolonialisme dan imperilaisme Inggris di
Indonesia
• PENCOPOTAN DAENDELS.
Pada tahun 1810, Kaisar Napoleon menganggap bahwa tindakan Daendels
sangat otoriter. Pada tahun 1811 Daendels ia ditarik kembali ke negeri
Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens.
Ternyata Janssens tidak secakap dan sekuat Daendels dalam melaksanakan
tugasnya. Ketika Inggris menyerang Pulau Jawa, ia menyerah dan harus
menandatangani perjanjian di Tuntang pada tanggal 18September 1811.
• Perjanjian tersebut dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang, yang berisi
sebagai berikut.
1. Seluruh militer Belanda yang berada di wilayah Asia Timur harus
diserahkan kepada Inggris dan menjadi tawanan militer Inggris.
2. Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris.
3. Pulau Jawa dan Madura serta semua pelabuhan Belanda di luar Jawa
menjadi daerah kekuasaan Inggris (EIC).
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOLONIAL INGGRIS

• Peristiwa Belanda menyerah kepada Inggris melalui Kapitulasi Tuntang


(1811), menjadi awal pendudukan kolonial Inggris di Indonesia.
• Thomas Stamford Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur EIC di
Indonesia. Ia memegang pemerintahan selama lima tahun (1811-1816)
dengan membawa perubahan berasas liberal.
• Pendudukan Inggris atas wilayah Indonesia tidak berbeda dengan
penjajahan bangsa Eropa lainnya. Raffles banyak mengadakan
perubahan-perubahan, baik di bidang ekonomi maupun pemerintahan.
Raffles bermaksud menerapkan politik colonial seperti yang dijalankan
oleh Inggris di India.
• Kebijakan Daendels yang dikenal dengan nama Contingenten diganti
dengan sistem sewa tanah (Landrent). Sistem sewa tanah disebut juga
sistem pajak tanah. Rakyat atau para petani harus membayar pajak
sebagai uang sewa, karena semua tanah dianggap milik negara.
Berikut ini pokok-pokok system Landrent.
1. Penyerahan wajib dan wajib kerja dihapuskan.
2. Hasil pertanian dipungut langsung oleh pemerintah tanpa
perantara bupati.
3. Rakyat harus menyewa tanah dan membayar pajak kepada
pemerintah sebagai pemilik tanah.
Kegagalan sistem Landrente
Dalam pelaksanaannya, sistem Landrent di Indonesia mengalami kegagalan,
karena:
a. Sulit menentukan besar kecilnya pajak untuk pemilik tanah yang luasnya
berbeda,
b. Sulit menentukan luas sempit dan tingkat kesuburan tanah,
c. Terbatasnya jumlah pegawai, dan
d. Masyarakat pedesaan belum terbiasa dengan sistem uang.
Sumbangan Raffles bagi bangsa Indonesia

1. Membentuk susunan baru dalam pengadilan yang didasarkan


pengadilan Inggris,
2. Menulis buku yang berjudul History of Java,
3. Menemukan bunga Rafflesia-arnoldii, dan
4. Merintis adanya Kebun Raya Bogor.
5. Membagi P. Jawa menjadi 16 karisidenan
Akhir Pemerintahan Rafles
• Perubahan politik yang terjadi di Eropa mengakhiri pemerintahan Raffles di Indonesia.
• Pada tahun 1814, Napoleon Bonaparte akhirnya menyerah kepada Inggris. Belanda lepas dari
kendali Prancis. Hubungan antara Belanda dan Inggris sebenarnya akur, dan mereka mengadakan
pertemuan di London, Inggris.
• Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan yang tertuang dalam Convention of London 1814. Isinya
• 1) Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang direbut Inggris,
• 2) Indonesia juga harus diserahkan kembali kepada Belanda.
• Status Indonesia dikembalikan sebagaimana dulu sebelum perang, yaitu di bawah kekuasaan
Belanda.
• Penyerahan wilayah Hindia Belanda dari Inggris kepada Belanda berlangsung di Batavia pada
tanggal 19 Agustus 1816. Inggris diwakili oleh John Fendall dan Belanda diwakili oleh Mr. Ellout,
van der Capellen, dan Buyskes.
A.PENGERTIAN CULTUUR STELSEL

• Istilah Cultuur Stelsel sebenarnya berarti sistem tanaman


terjemahannya dalam bahasa Inggris adalah Culture System
atau Cultivation System .Lebih tepat lagi kalau di
terjemahkan menjadi System of Gouverment Controlled
Agricultures karena pengertian dari Cultuur Stelsel sebenarnya
adalah :”kewajiban kepada rakyat (Jawa) untuk menanam
tanaman eksport yang laku dijual di
Eropa”,rakyat menterjemahkan dengan istilah tanam paksa.
• Menurut Van Den Bosch : Cultuur Stelsel didasarkan atas
hukum adat yg menyatakan bahwa barang siapa berkuasa
disuatu daerah,ia memiliki tanah dan penduduknya.
B.LATAR BELAKANG SISTEM TANAM PAKSA

1).Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan-peperangan pada masa


kejayaan Napoleon sehingga menghabiskan biaya besar.
2).Terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan
Belgia dari Belanda tahun 1830.
3).Terjadinya perang Diponegoro (1825-1830) yang merupakan perlawanan
rakyat jajahan termahal bagi Belanda (menghabiskan beaya 20.000.000
gulden).
4).Kas negara Belanda kosong dan hutang yang ditanggung Belanda cukup
berat.
5).Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
6).Kegagalan usaha mempraktikkan gagasan Liberal (1816-1830) dalam
mengeksploitasi tanah jajahan untuk memberikan keuntungan yang besar
terhadap negeri induk.
C.ATURAN-ATURAN TANAM PAKSA

• Ketentuan pokok Tanam Paksa terdapat dalam Staatblad (lembaran negara) no.22
tahun 1834,dengan ketentuan sebagai berikut :
1.Penyediaan tanah untuk cultuur stelsel berdasarkan persetujuan
penduduk.
2.Tanah tersebut tidak lebih dari seperlima tanah pertanian.
3.Tanah tersebut bebas dari pajak.
4.Kelebihan hasil tanaman jika melebihi pajak diberikan pada petani.
5.Pekerjaan untuk cultuur stelsel tidak melebihi waktu menanam padi
6.Kegagalan panen yang bukan kesalahan petani merupakan
tanggung jawab pemerintah.
7.Bagi yang tidak memiliki tanah dipekerjakan dipabrik atau perkebu-
nan pemerintah.
8.Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pemimpin pribumi.
D.PENYIMPANGAN DALAM TANAM PAKSA

1.Perjanjian penyediaan tanah dilakukan dg paksaan.


2.Tanah yang digunakan lebih dari seperlima bagian.
3.Pengerjaan tanah untuk tanam paksa melebihi waktu
menanam padi.
4.Tanah tersebut masih terkena pajak.
5.Kelebihan hasil panen tidak diberikan kepada petani.
6.Kegagalan panen tanggung jawab petani.
7.Buruh dijadikan tenaga paksaan.
Guna menjamin agar para Bupati dan kepala desa menunaikan tugasnya dg
Baik,pemerintah Belanda memberikan rangsangan yg disebut cultuur procenten.
Disamping penghasilan tetap.
E.AKIBAT-AKIBAT TANAM PAKSA

• BAGI BELANDA
1).Meningkatnya hasil tanaman eksport dari negeri jajah-
an dan dijual Belanda dipasaran Eropa.
2).Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang-
kempis tetapi pada masa tanam paksa mendapat
keuntungan besar.
3).Pabrik-pabrik gula yg semula diusahakan kaum swasta
Cina,kemudian juga dikembangkan oleh pengusaha
Belanda,karena keuntungannya besar.
4).Belanda mendapatkan keuntungan (Batiq slot) yang
besar (keuntungan pertama 3 juta gulden).
• BAGI INDONESIA

1).Kemiskinan dan penderitaan fisik serta mental yg berkepanjangan


2).Beban pajak yang berat.
3).Pertanian,khususnya padi banyak mengalami kegagalan panen.
4).Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana,seperti yang terjadi
di Cirebon 1843,Demak 1848,Grobogan 1849.
5).Jumlah penduduk di Indonesia menurun.
6).Rakyat Indonesia mengenal tekhnik menanam jenis-jenis tanaman
yang baru.
7).Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorien-
tasi eksport.
F.REAKSI TERHADAP TANAM PAKSA

1).RAKYAT INDONESIA
a.Di Sumatera Barat timbul perlawanan,al.di Pariaman (1841),
di Padang .
b.Di Jawa pada tahun 1846 perlawanan dilakukan meskipun dengan
pembakaran 7 buah kebun tembakau.
2).KAUM PENGUSAHA (KAPITALIS)
Golongan pengusaha menghendaki sistem tanam paksa dihapuskan
dan diganti dengan kebebasan berusaha.
3).KAUM HUMANIS BELANDA
a.Baron Van Hoevell : memprotes melalui parlemen Belanda : bahwa
tanam paksa tidak manusiawi.
b.Eduard douwes Dekker : memprotes tanam paksa lewat tulisan
yang berjudul Max Havelaar (Saijah-Adinda),
dg nama samaran Multatuli (saya menderita).
Pengaruh Positif tanam Paksa
• 1) terbukanya lapangan pekerjaan,
• 2) rakyat mulai mengenal tanaman-tanaman baru,
• 3) rakyat mengenal cara menanam yang baik.
DEMIKIANLAH, DAN SAMPAI DISINI DULU UNTUK MATERI DARING
SEJARAH HARI INI SENIN 28 JULI 2020.
DALAM PERTEMUAN BERIKUTNYA SELASA, 4 AGUSTUS 2020. KITA
AKAN PELAJARI TENTANG POLITIK EKONOMI KOLONIAL.

TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI ANDA HARI INI.


“Greetings Love History”

Anda mungkin juga menyukai