Anda di halaman 1dari 3

BAB I

ANTARA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

A. Perburuan “Mutiara dari Timur” dan Perebutan Hegemoni


1. Motivasi kedatangan bangsa-bangsa eropa di Indonesia yaitu :
a) Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
b) Jatuhnya Konstantinopel ke Turki Utsmani
c) Pencarian Rempah-Rempah
d) Semboyan Gold, Glory, dan Gospel. Arti Gold, Glory, dan Gospel , yaitu:

Gold : memburu kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan mengumpulkan


emas perak dan bahan tambang serta bahan-bahan lain yang sangat berharga.

Glory : memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka
saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.

Gospel : menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya orang-
orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John yang mereka yakini
sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur.

2. Kedatangan Bangsa-Bangsa Eropa di Indonesia


a) Portugis
1) Bertujuan mencari rempah-rempah.
2) Kapal Portugis yang berhasil mencapai Indonesia dipimpin oleh Francisco
Serrao dan Antonio de Abreau.
b) Spanyol
1) Armada Spanyol mendarat di Maluku pada 1522 dipimpin oleh Sebastian del
Cano.
2) Setelah tiba di Maluku, bangsa Spanyol bersekutu dengan Tidore untuk
melawan Ternate yang didukung Portugis.
c) Inggris
1) Rombongan Inggris tiba di Maluku 1577 di bawah pimpinan Francis Drake.
d) Belanda
1) Armada Belanda pertama kali tiba di Banten pada 1596 di bawah pimpinan
Cornelis de Houtman.
2) Rombongan kedua Belanda yang dipimpin Jacob van Neck berhasil
membangun hubungan dagang dengan Banten.

B. Kekuasaan Kongsi Dagang VOC


1. Lahirnya VOC
a) Tujuan Pembentukan VOC
1) Membantu keuangan Belanda.
2) Menyaingi pedagang dari bangsa lain.
3) Menjalankan pemerintahan sebagai wakil pemerintah Belanda di Hindia
Timur.
b) Hak Oktroi VOC
1) membentuk angkatan perang sendiri
2) melakukan peperangan
3) memerintah di negeri jajahan
4) mengangkat pegawai sendiri
5) mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat
     
2. Keserakahan dan kekejaman VOC
a) Hongi tochten, artinya :
Pelayaran pantai untuk mengawasi pedagang Maluku agar tidak menjual rempah-
rempah kepada pedagang lain
b) Ekstirpasi, artinya :
Menebang tanaman rempah-rempah yang diproduksi secara berlebihan.
c) Contingenten, artinya :
Kewajiban rakyat membayar pajak dalam bentuk hasil bumi.
d) Verplichte leverantie, artinya :
Kewajiban rakyat menyerahkan pajak berupa hasil bumi
e) Preanger stelsel, artinya :
Kewajiban menanam kopi bagi rakyat Priangan.

3. VOC Gulung Tikar


1. Penyebabnya
a) Korupsi
b) Feodalisme
c) Ketidakcakapan
d) Terlilit Utang

C. Penjajahan Pemerintah Belanda


1. Masa Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808–1811)
Salah satu kebijakan fenomenal Daendels adalah membangun Jalan Raya Pos/De
Groote Postweg yang menghubungkan Anyer hingga Panarukan. Selain membangun
jalan raya, Daendels membangun pelabuhan militer di Ujung Kulon, Merak, dan
Surabaya untuk memperkuat pertahanan. Oleh karena kebijakannya menjual tanah
kepada swasta, pemerintah Belanda memberhentikan Daendels dari jabatannya
sebagai gubernur jenderal.
2. Masa Pemerintahan Jan Willem Janssens (1811)
a) Tugas
1) Memperbaiki Pulau Jawa yang ditinggalkan Daendels.
2) Memperkuat pertahanan Jawa untuk membendung serangan Inggris.
b) Fakta
1) Tidak memiliki kecakapan sesuai yang diharapkan.
2) Saat mendapat serangan Inggris, Janssens memilih mengungsi ke Semarang
c) Kapitulasi Tuntang
1) Ditandatangani pada 18 September 1811.
2) Pulau Jawa diserahkan kepada Inggris.
3) Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
3. Masa Pendudukan Inggris (1811–1816)
Saat menduduki Indonesia, Raffles berusaha menghapus feodalisme dengan
mengangkat penguasa lokal sebagai pegawai pemerintah. Salah satu kebijakan
Raffles dalam bidang ekonomi adalah menerapkan sistem sewa tanah untuk
mengganti-kan sistem penyerahan wajib. Warisan Raffles yang dapat ditemui pada
masa kini adalah buku History of Java dan Kebun Raya Bogor yang dirintis oleh istri
Raffles, Olivia Marianne.
4. Masa Penerapan Sistem Tanam Paksa
Sistem tanam paksa dicetuskan oleh Johannes van den Bosch. Kebijakan tanam paksa
mulai diberlakukan pada 1830 serta difokuskan pada peningkatan produksi tanaman
yang laku di pasaran internasional seperti kopi, tembakau, tebu, teh, dan nila. Bagi
Belanda, pelaksanaan tanam paksa mendatangkan keuntungan. Keuntungan yang
diperoleh Belanda sekira 967 juta gulden.
Bagi bangsa Indonesia, tanam paksa menyengsarakan. Meskipun demikian, melalui
tanam paksa bangsa Indonesia mengenal jenis komoditas baru yang laku di pasar
internasional
5. Masa Penerapan Politik Pintu Terbuka (Sistem Ekonomi Liberal)
1) Politik Pintu Terbuka
a) Dilatarbelakangi
Penderitaan rakyat akibat sistem tanam paksa
b) Ditandai
Undang-Undang Agraria (Agrarische Wet) 1870
c) Pelaksanaan
Para pemodal asing diberi kebebasan menanamkan modalnya di Indonesia.
Sementara itu, pemerintah kolonial bertindak sebagai pengawas, pelindung,
dan penyedia fasilitas bagi para penanam modal.
2) Dalam perkembangannya, sistem ekonomi liberal tidak lebih baik dari sistem
tanam paksa karena tidak dapat membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai