BAB 5
Mewaspadai Ancaman Terhadap Kedudukan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dalam membangun integrasi nasional, Bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada ATHG, yaitu:
1. Ancaman, merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal, serta politik.
2. Tantangan, merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan
3. Hambatan, merupakan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan
atau menghalangi secara tidak konsepsional
4. Gangguan, merupakan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara
tidak konsepsional.
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia
sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
sertapertahanan dan keamanan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-
militer.
1. Ancaman di Bidang Ideologi
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri.Dari
luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan
politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman
non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan
negara lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri
dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk
menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain yang digunakan adalah
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.Selain,itu, ancaman
separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul dari dalam negeri.
a. Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri
b. Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing
c. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas.
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut.
a. Mengembangkan demokrasi politik.
b. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara
baik dan benar.
d. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa.
e. Menegakkan supremasi hukum.
f. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.
Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu,
harus diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang paling
tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan
dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan
kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan
berikut.
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi
upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan
PERTANYAAN + KUNCI JAWABAN