Anda di halaman 1dari 27

PERKEMBANGAN KOLONIALISME

DAN IMPERIALISME EROPA


KOLONIALISME

Kolonialisme berasal dari bahasa latin ‘colonia’


yang artinya tanah jajahan

Tujuan: menguras sumber-sumber kekayaan


daerah koloni untuk kepentingan industri negara-
negara kolonial
IMPERIALISME
Imperialisme berasal dari bahasa latin ‘imperare’
yang artinya menguasai

Imperialisme berarti upaya untuk memegang


kendali pemerintahan dari negara lain

Tujuan untuk menguasainya dalam memperoleh


kekuasaan atau keuntungan dari negara yang
dikuasainya
IMPERIALISME
Imperialisme Kuno:
muncul sebelum Revolusi Industri di Inggris yang
dilatarbelakangi oleh 3G yaitu Gold, Gospel, dan Glory

Imperialisme Modern:
muncul setelah Revolusi Industri yang dilatarbelakangi
oleh faktor ekonomi dan kebutuhan industri pada waktu
itu
Faktor Penyebab Lahirnya Kolonialisme dan
Imperialisme
1. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
2. Dorongan melanjutkan Perang Salib
3. Adanya faham merkantilisme di Eropa
4. Revolusi industri dan penemuan bidang iptek
5. Penjelajahan samudera
1. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
Konstantinopel adalah kota dagang yang strategis
Banyak barang-barang dari Asia seperti sutra hingga rempah-
rempah yang masuk ke Eropa melalui kota ini
 Pada tahun 1453, Konstantinopel yang awalnya dikuasai oleh
kekaisaran Romawi Timur jatuh ke tangan Turki Utsmani
 Setelah itu, kesultanan Konstantinopel pun membuat aturan yang
memberatkan para pedagang Eropa, seperti pajak tinggi yang
mengakibatkan sebagian orang tidak bisa berdagang dan
akhirnya Turki Usmani melarang para pedagang dari Eropa
melewati Konstatinopel sehingga mereka kesulitan mengakses
suplai barang dari Asia
 Akibat kesulitan mendapat pasokan barang dari Asia, orang
Eropa akhirnya berpikir untuk langsung mencari langsung ke
sumbernya
2. Dorongan melanjutkan Perang Salib
 Perang Salib terjadi pada abad pertengahan dan melibatkan
kekuatan Eropa melawan kekuatan muslim
 Gereja Katolik Roma menjadi pihak yang memprakarsai,
mendukung, dan mengarahkan terjadinya kampanye militer
selama hampir dua abad ini
 Tujuan utama Perang Salib adalah untuk merebut Yerusalem dan
Tanah Suci (sekarang Palestina, Israel, sebagian Lebanon dan
Yordania) dari tangan umat Islam
 Pertempuran ini disebut Perang Salib karena ekspedisi militer
dari Eropa menggunakan tanda salib pada bahu, lencana, ataupun
panji-panji mereka sebagai simbol yang menunjukkan bahwa
peperangan yang dilakukan adalah perang suci
 Perang Salib berakhir ketika iklim politik dan agama di Eropa
berubah secara signifikan selama masa Renaisans
3. Adanya faham merkantilisme di Eropa
 Untuk memenangkan perang masing-masing negara memperkuat angkatan
perang dengan cara membentuk tentara yang terlatih dan memperkuat
persenjataan
 Untuk itu memerlukan biaya yang sangat besar yaitu dengan cara berdagang
 Syaratnya ekspor harus lebih besar dari pada impor, harus berdagang
dengan luar negeri sehingga kekayaan negara lain masuk ke dalam negara
 Selisih ekspor = devisa / kekayaan negara
 Alat pembayarannya adalah emas
 Kebijakan ekonomi ini disebut Merchantile = Merkantilisme yang tujuannya
mendapatkan emas/logam mulia (kekayaan) sebanyak-banyaknya lewat
perdagangan yang surplus.
4. Revolusi industri dan penemuan bidang iptek
 Revolusi Industri adalah penggunaan teknologi modern seperti
mesin untuk menggantikan tenaga manusia dalam memproduksi
barang di berbagai sektor industri
 Revolusi Industri terjadi pada 1780, di Inggris
 1781 ditemukan mesin uap oleh James Watt, sebagai tenaga
penggerak
 Industri modern ini membutuhkan bahan baku dalam jumlah
banyak dalam satu waktu, tenaga kerja murah sehingga harga
barang bisa ditekan serendah-rendahnya, pasar yang luas dan
pengembangan modal. Misalnya pakaian, Dibutuhkan kapas
dalam jumlah besar
 Termasuk industri-industri lain membutuhkan kopi, kapas, sawit,
kina, tebu, teh, dll
5. Penjelajahan samudera
Perjanjian Thordesillas = dunia dibagi untuk Spanyol dan Portugal
Tokoh penjelajah Samudera (Abad 15-16)
Spanyol : ke Barat
1. Columbus sampai di Amerika Tengah, di sekitar laut Karibia (1451-1506)
2. Magelhaens dan Del Cano sampai di Philipina (1519)
3. Hernan Cortez menguasai kerajaan Aztek di Mexico (1517)
4. Pizzaro menguasai kerajaan Inca di Peru

Portugal : ke timur
5. Bartolomeus Diaz sampai di Tanjung Harapan
6. Vasco da Gama tiba di India (1460-15420)
7. Alfonso d’Alburquerque sampai di Malaka (1509)
KD 3.1.2 Datangnya Kolonialisme dan Imperialisme
bangsa Eropa di Indonesia
1. Kedatangan bangsa Portugis
 Alfonso d’Alburquerque sampai di Malaka (1509), menguasai Malaka
1511, menguasai Maluku 1512
 Karena pusat perdagangan Malaka dikuasai Portugis dengan sistem
monopoli, hal ini mendorong para pedagang mencari pusat
perdagangan lain di Nusantara seperti Banten, Tuban, Makasar,
Aceh, Sunda Kelapa
 Bersekutu dengan Ternate dan bermusuhan dengan Tidore
 Mendurukan benteng di pulau Hitu dan Ambon (Fort Victoria)
 Menyebarkan agama Katolik (3G)
 Tokoh yang terkenal Fransiscus Xaverius (1546) mendirikan Orde
Jesuit
 Malaka berhasil direbut Belanda 1641, bangsa Portugis keluar dari
Indonesia, kecuali wilayah Timor Timur diberikan Belanda kepada
Portugis
2. Kedatangan bangsa Belanda
 Penjelajah dari Belanda : Cornelis de Houtman tiba di Banten (1596)

 Membentuk VOC ( Vereenigde Oost Indische Compagnie) tahun1602

Hak Octroi:
1. Hak monopoli perdagangan
2. Mencetak uang dan mengedarkan uang
3. Mengangkat dan memberhentikan pegawai
4. Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
5. Memiliki tentara
6. Mendirikan benteng
7. Menyatakan perang / damai
8. Mengangkat dan memberhentikan penguasa-penguasa setempat.
Peraturan perdagangan yang diterapkan VOC:
1. Verplichte Leverantie: penyerahan wajib hasil bumi dengan harga yang
telah ditetapkan oleh VOC => jual rempah-rempah kepada Belanda
2. Contingeten: kewajiban membayar pajak berupa hasil bumi peraturan
tentang ketentuan areal dan jumlah tanaman rempah-rempah yang boleh
ditanam
3. Ekstirpasi: hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar
tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot
4. Pelayaran Hongi: potroli laut di Maluku. Pelayaran dengan menggunakan
perahu kora-kora untuk mengawasi pelaksanan monopoli perdagangan
VOC dan menindak pelanggarnya
VOC Bubar pada tanggal 31 Desember 1799:
1.Korupsi
2.Anggaran pegawai yan terlalu besar
3.Biaya perang
4.Utang VOC yang besar
5.Pemberian deviden kepada pemegang saham walau
usahanya mengalami kemundura
6.Berkembangnya faham liberalism sehingga monopoli
dagang yang diterapkan VOCntidak sesuai lagi untuk
diteruskan
7.Pendudukan Perancis atas Belanda
 Kaisar Perancis yang menguasai benua Eropa pada
tahun 1803 sampai 1815 adalah Napoleon
Bonaparte
 Pada tahun 1806 Napoleon Bonaparte mengangkat
adiknya, Louis Bonaparte, menjadi penguasa di
Belanda

Herman Willem Daendels dikirim ke Indonesia


untuk menjadi gubernur jenderal di nusantara pada
tahun (1808-1811)
 Tujuan adalah memperkuat pertahanan Belanda di
Jawa sebagai basis melawan Inggris yang berkuasa di
India
Cara yang dilakukan untuk membendung
serangan Inggris yang dilakukan Oleh Deandels:

 Membangun jalan dari Anyer – Panarukan sebagai lalu lintas


pertahanan, mobilisasi tentara, dan perekonomian
 Menambah jumlah angkatan perang dari 3.000 orang menjadi
20.000 orang
 Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang
 Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung Kulon dan
Surabaya
 “Belanda kalah” Inggris menang, Indonesia dikuasai Inggris
 Masa kepemimpinan Daendels digantikan Jan Willem Janssens. Namun
Janssens tak bertahan lama karena terus diserang Inggris. Dengan jatuhnya
pangkalan utama Perancis di Mauritius pada akhir 1810, posisi Inggris semakin
kuat untuk merebut Indonesia
 Pada 4 Agustus 1811, 60 kapal Inggris muncul di pelabuhan Batavia, pusat
kekuatan Belanda. Batavia dan daerah di sekitarnya jatuh ke tangan Inggris
pada 26 Agustus 1811
 Inggris di bawah pimpinan Thomas Stamford Raffles berhasil merebut seluruh
kekuasaan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang
 Inggris menjalankan sistem sewa tanah
 Inggris menghapus pajak hasil bumi (contingenten) dan
penyerahan wajib (verplichte leverantie) digantikan dengan sistem
sewa tanah (landrent)
 Landrent: petani membayar pajak dengan uang berdasarkan
luas tanah atas pemakaian tanah pemerintah. (rakyat harus
menjual hasil buminya secara mandiri - bayar pajak pakai uang)

Sistem sewa tanah ini kurang berhasil karena :


Rakyat Indonesia tidak mengenal sistem uang, tapi in natura
(hasil bumi)
Rakyat Indonesia tidak tahu luas tanahnya, sebab batas
tanahnya adalah pohon, sungai, batu, jalan, dll
Peninggalan Raffles dalam ilmu pengetahuan
- Buku History of Java dan History of the East Indian Archipelago
- Mendukung Bataviaache Genootschap (perkumpulan kebudayaan dan ilmu
pengetahuan)
- Menemukan bunga Rafflesia Arnoldi
- Merintis kebun raya Bogor

 Tahun 1814 Napoleon kalah, peta Eropa dikembalikan seperti semula


termasuk daerah jajahannya. Indonesia dikembalikan kepada Belanda
berdasarkan Convention of London 1814
 Inggris meninggalkan Indonesia tahun 1816. Indonesia kembali dikuasai
oleh pemerintah Belanda
 Pemerintahan Inggris berlangsung dari tahun 1811-1816
Cultuur Stelsel
Tokoh Gubernur Jenderal Van den Bosch
Melaksanakan sistem tanam paksa (Cultuur Stelsel) 1830 -1870 memaksa
rakyat yang ditanam adalah tanaman industry, seperti: kapas, sawit,
kayu, kopi, kopra dll
Latar belakang Tanam Paksa:
 Belanda terlibat perang dengan Napoleaon sehingga menghabiskan
biaya yang besar
 Perang Belgia, Belgia pisah dari Belanda tahun 1830
 Terjadi Perang Diponegoro (1825-1830) menghabiskan dana 20 juta
gulden
 Kas negara kosong
 Pemasukan dari penanaman kopi tidak banyak
Aturan Tanam Paksa antara lain:
1. Persetujuan petani menyediakan tanahnya untuk tanaman ekspor
2. Luas tanah 1/5 untuk menanam tanaman ekspor
3. Waktu yang digunakan untuk menanam 65 hari
4. Hasil tanaman diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda, jika
mengalami kelebihan dikembalikan kepada petani
5. Kegagalan panen yang bukan kerena kesalahan petaninakan menjadi
tanggungan pemerintah
6. Bagi yang tidak memiliki tanah akan dipekerjakan pada perkebunan atau
pabrik milik pemerintah selama 65 hari setiap tahun
7. Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pemimpin bumiputra,
pegawai Belanda sebagai pengawas
Penyimpangan Tanam Paksa
1.Rakyat dipaksa menandatangani perjanjian
2.Sering kali seluruh tanah digunakan untuk tanaman ekspor (kopi,
kapas, tebu, dll) sehingga tidak ada lahan untuk menanam
tanaman untuk dimakan, sehingga terjadi kelaparan.
3.Rakyat tetap membayar pajak
4.Kelebihan hasil tanaman tidak dikembalikan kepada petani
5.Buruh yang seharusnya dibayar pemerintah dijadikan tenaga
paksaan
Sistem Politik Ekonomi Liberal (1870) = zaman liberal
kolonial
 Cirinya: pengusaha swasta tanam modal di Indonesia misal tanah
perkebunan dan pabrik
 Belanda dikuasai kaum liberal / pengusaha, ingin menanamkan modalnya
di Indonesia
 Karena DPR Belanda dikuasai kaum pengusaha (golongan liberal - partai
liberal) maka mereka buat undang-undang yang membolehkan mereka
menanam modal di Indonesia, yaitu dengan membangun perkebunan untuk
tanaman industri yang dibutuhkan oleh pabrik-pabrik di Eropa
 Pemerintah Belanda melakukan perluasan wilayah ke pedalaman Indonesia
karena menanam tanaman industri, perlu tanah. (dulu VOC hanya
menguasai pelabuhan/pantainya saja karena VOC perusahaan mengekspor
rempah-rempah dari Indonesia ke Eropa).
Undang-undang yang dibuat DPR Belanda untuk jajahannya di
Indonesia disebut UU Liberal 1870
(1) UU Gula (Suiker Wet) 1870 : menetapkan monopoli gula secara
berangsur-angsur dialihkan kepada pengusaha Belanda
(2) UU Tanah (Agrarische Wet) 1870 (Isi lihat buku cetak) pengusaha bisa
punya tanah di Indonesia misal untuk perkebunan dan pabrik
 Tanah dibedakan menjadi 2 : tanah rakyat dan tanah pemerintah
 Tanah rakyat ada tanah milik sifatnya bebas dan tanah desa yang sifatnya
tidak bebas (tanah yang disewakan kepada pengusaha)
 Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada orang orang lain
 Tanah pemerintah dapat disewakan kepada pengusaha swasta hingga 75
tahun
Akibat pelaksanaan sistem politik ekonomi Liberal bagi Belanda
1) Keuntungan yang besar kepada pihak swasta Belanda dan Pemerintah Belanda
2) Negara Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah jajahan
3) Hasil produksi perkebunan dan pertambangan mengalir ke negeri Belanda

Akibat pelaksanaan politik ekonomi Liberal bagi Indonesia :


4) Kemerosotan tingkat kesejahteraan
5) Adanya krisis perkebunan1885jatuhnya harga kopi dan gula berakibat buruk bagi
penduduk
6) Menurunnya konsumsi bahan makanan
7) Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena kalah bersaing dengan produk impor dari
Eropa
8) Penghasilan merosot karena angkutan gerobak diganti dengan Kereta api
9) Kerja rodi dan hukuman yang melanggar kontrak disebut Poenale Santie
Latar belakang politik etis:
 Pelaksanaan tanam paksa hanya menguntungkan belanda
 Pelaksanaan system ekonomi liberal tidak mengubah nasib buruk rakyat pribumi
 Upaya belanda untuk memperkokoh pertahanan negeri jajahan
 Rakyat kehilangan hak miliknya yang utama yaitu tanah

Van Deventer, Pembayaran hutang kehormatan dengan melakukan 3 hal dikenal dengan
nama Trias Van Deventer
1. Irigasi / pengairan
2. Emigrasi / perpindahan penduduk
3. Edukasi / Pendidikan
Pelaksanaan politik etis ternyata adalah untuk kepentingan pengusaha Belanda, misalnya
 irigasi untuk perkebunan pengusaha Belanda
 emigrasi untuk mendapatkan tenaga kerja buruh dari Jawa dikirim ke pulau-pulau di
Indonesia,
 edukasi untuk mendapatkan tenaga kerja terampil misalnya dokter, ahli teknik, tenaga
administrasi perkebunan/pabrik

Anda mungkin juga menyukai