Anda di halaman 1dari 10

Nama : MUHAMMAD ALIFIAN RASYIDIN

NIM : 18040284048
Kelas : Pendidikan Sejarah B

Materi: Pemerintahan Penjajahan


Hindia Belanda
(Kebijakan – kebijakan Masa Penjajahan
Hindia Belanda di Indonesia)
Setelah dibentuknya pemerintahan
Republi Bataaf oleh Napoleon Bonaperte,
Raja Williem dalam perintahnya di dalam
“Surat – Surat Kew memerintahkan
untuk mengangkat Herman Williem
daendels untuk menjadi Gubernur
Jendral di Kepulauan Nusantara dan
mengatasi perlawanan melawan Inggris.
Oleh sebab itu, Daendels
memberlakukan beberapa kebijkaan.
Kebijakan – Kebijakan Pada
Pemerintahan Hindia Belanda

Kebijakan pemerintahan pada masa Daendels

Dan dalam mengemban tugas sebagai gubernur jendral, Daendels


melakukan beberapa langkah stategis, terutama menyangkut bidang
pertahanan-keamanan, administrasi pemerintahan, dan sosial ekonomi.
Adapun usaha – usahanya antara lain :
a. Bidang Pertahanan dan Keamanan
Dalam memenuhi tugas mempertahankan Jawa dari serangan Inggris,
Daendels melakukan, langkah – langkah sebagai berikut :
1. Membangun benteng – benteng pertahanan baru
2. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujungkulon.
3. Meningkatkan jumlah tentara, dengan mengambil orang – orang pribumi.
4. Membangun jalan raya dari Anyer (Jawa Barat, sekarang Propinsi Banten)
sampai Panarukan (Ujung timur Pulau Jawa, Propinsi Jawa Timur)
sepanjang kurang lebih 1.100 km. dan dinamakan dengan Jalan
Daendels..
b. Dalam bidang pemerintahan, meliputi :
1. Membatasi secara ketat kekuasaan raja – raja di Nusantara
2. Membagi pulau Jawa menjadi Sembilan daerah prefectuurl –
prefectuurl (wilayah yang memiliki otoritas). Masing – masing
prefektur dikepalai oleh seorang prefek. Setiap prefek langsung
bertanggung jawab kepada Gubernur Jendral dan setiap perfek
membawahi para bupati.
3. Kedudukan bupati sebagai penguasa tradisional diubah
menjadi pegawai pemerintah (kolonial) yang digaji.
4. Kerajaan Banten dan Cirebon dihapuskan dan daerahnya
dinyatakan sebagai wilayah pemerintahan kolonial.
d. Bidang Sosial Ekonomi
c. Bidang peradilan
Untuk memperbaiki keadaan di Tanah Hindia,
Untuk memperlancar jalannya pemerintahan
Daendels melakukan untuk mendapatkan keuntungan
dan mengatur ketertiban dalam kehidupan dalam mencari dana untuk biaya perang, yaitu :
bermasyarakat. Daendels melakukan 1. Daendels melakukan berbagai penjanjian dengan
perbaikan dibidang peradilan, yang meliputi : penguasa Suarakrta dan Yogyakarta yang

1. Daendels membentuk tiga jenis peradilan. nantinya melakukan penggabungan banyk


daerah kedalam wilayah pemerintahan kolonia,
Meliputi (1) Peradilan untuk orang Eropa,
misalnya daerah Cirebon.
(2) Peradilan untuk orang – orang Timur
2. Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan
Asing, (3) Peradilan untuk orang – orang cara pemungutan pajak.
pribumi. Peradilan untuk kaum pribumi 3. Meningkatkan penanaman Tanaman yang
dibentuk disetiap prefektur, misalnya saja haslnya laku di pasaran dunia.

di Batavia, Surabaya, dan Semarang. 4. Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan


wajibhasil pertaniannya.
2. Peraturan untuk pemberantasan korupsi
5. Melakukan penjualan tanah – tanah kepada
tanpa pandang bulu, baik itu orang –
pihak swasta.
orang Eropa, dan Timur Asing.
Selanjutnya,
Kekalahan Janssen dalam melawan Inggris
disebabkan oleh :
1. Tidak terjalinnya hubungan kerja sama
dengan raja – raja di Indonesia
2. Warisan perang Daendels kurang kuat
3. Janssen kurang kuat dalam memimpin
pemerintahan
Kekalahan Janssen akhirnya menimbulkan
adanya perjanjian kapitulasi Tuntang pada
tanggal 18 September 1811. Dan membuat
Inggris kembali menduduki Hindia, dan Inggris
menyuruh Raflles untuk memimpin kepulauan
Nusantara dengan beberapa kebijkan,
Kebijakan Raffles (1811-1816)
a. Kebijakan dalam bidng pemerintahan
Dalam memperkuat kedudukan dan
mempertahankan keberlangsungan kekuasaan Inggris,
raffles membina hubungan baik dengan para pangeran
dan penguasa yang membenci Belanda. Strategi ini
dilakukan untuk mempercepat penguasaan Pulau Jawa
sebagai basis kekuatan untuk menguasai kepulauan
Nusantara. Realisasinya, Raffles berhasil menjalin
hubungan di raja – raja Jawa dan Palembang untuk
mngusir Hindia Belanda.
b. Tindakan dalam bidang ekonomi, antara lain ::
1. Pelaksanaan sistem sewa tanah atau land rent
2. Penghapusan pajak dan penyerahan wajib hasil bumi
3. Penghapusan kerja rodi dan perbudakan
4. Penghapusan sistem monopoli
Setelah, Raffles tidak kuat lagi menahan serangan
dari Belanda dan mengundurkan diri dan karena
dalanya konferensi London, membuat Inggris harus
menyerahkan kembali tanah jajahannya ke pihak
Belanda. setelah Belanda mengambil alih kepulauan
Nusantara. Belanda melakukan beberapakn
kebijakan untuk memperbaiki keadaan ekonomi di
tanah jajahannya. Untuk itu, diadakan pertemuan
bersama jendral Williem VI untuk mengeluarkan
undang – undang untuk jajahannya pada tahun
1815, yang salah satu pasalnya berisi penegasan
pelaksanaan pertanian secara bebas. Dimana dalam
menjalankan kebijakan tersebut mengalami kendala,
yang akhirnya pada tanggal 22 Desember 1811
pemerintah memberlakukan UU sewa tanah dan
penghapusan peran penguasa tradisional, yang
dipimpin oleh Van der Capellen. Dlam hal ini banyak
menimbulkan protes dan mendorong terjadinya
perlawanan. Misalnya saja, Perang Diponegoro.
Serta, dengan adanya Tanam paksa yang dilakukan Johannes Van den Bosch
untuk mengatasi problem ekonomi. Adapun ketentuan dalam tanam paksa
(culturestesel), yaitu:
a. Penduduk menyediakan sebagai dari tanahnya untuk melaksanakan
Tanam Paksa
b. Tanah pertanian disediakan penduduk untuk pelaksanaan tanam paksa
tidak boleh lebih tanah yang dimiliki pemiliknya.
c. Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman Tanam
Paksa tidak boleh melibihi pekerjaan dari menanam padi
d. Tanah yang disediakan untuk Tanam Paksa dibebaskan dari pajak
e. Hasil tanaman Tanam Paksa wajib diserahkan kepada pemerintahan
Hindia Belanda.
f. Kegagalan panen dibebankan pada pemiliknya
g. Penduduk yang bukan petani diwajibkan bekerja diperkebunan
Sejak dihapusnya sistem tanam paksa secara
resmi mulai pada tahun 1870, perekonomian
Hindia Belanda memasuki zaman liberal,
khusunya dibidang ekonomi dan melakukan
beberapa asas. Antara lain :
a. Pemerintah tidak boleh ikut campur dalam
kegiatan ekonomi rakyat.
b. Kegiatan ekonomi sehari-hari harus ditangani
oleh pihak swasta dengan corak dan gayanya
sendiri-sendiri.
c. Paham liberal menuntut agar beberapa faktor
yang dapat menghambat kehidupan ekonomi
masyarakat harus dihapuskan, misalnya
Sistem Tanam Paksa, kerja rodi, dan pajak yang
berlebihan.

d. Tugas negara (pemerintah) adalah memelihara


ketertiban umum dan menegakkan hukum agar

Anda mungkin juga menyukai