Kelas : Manajemen A
1. Mausia beragama karena manusia tidak memiliki standar moral sendiri, membutuhkan
agama dalam kehidupannya sebagai pengangan hidup, manusia tidak sendirian, menjadi
kenal akan dirinya dan tujuan hidupnya.
2. Kita dapat mengetahui adanya allah dengan adanya kita didunia ini,karena tidak mungkin
kita hidup kalau tidak diciptakan oleh allah,kita juga dapat mengetahui adanya allah dengan
melihat alam semesta dan isinya, karena allah lah yg menciptakan semua ini.
3. Menurut iman Katolik Yesus disebut sebagai Kristus, atau juru selamat (Mesias), dan
mempercayai bahwa melalui kematian dan kebangkitan-Nya, manusia dapat didamaikan
dengan Allah dan karenanya memperoleh tawaran keselamatan serta janji akan kehidupan
kekal. Menyebut Yesus sebagai Tuhan karena
4. Gereja merupakan kerajaan Allah di bumi, menjadi tempat untuk memperoleh kesaksian
tentang Tuhan, merupakan tempat beribadah dan berkumpul bersama untuk mendengarkan
firman Tuhan.
5. Sakramen berasal dari kata sacramentum yang berarti sacer/sacrun diamana sesuatu yang
menjadikan kudus atau keramat atau semua hal yang berhubungan dengan kudus. Jadi,
sakramen adalah tanda sekaligus sarana yang mengungkapkan peristiwa penyelamatan
Tuhan kepada manusia. Sakramen Baptis merupakan sakramen yang pertama kali umat
Katolik terima sebelum mereka menerima sakramen-sakramen lainnya, dimana merupakan
lambang bahwa kita telah dibersihkan dari dosa asal dan siap menjadi terang bagi sesama.
Sakramen Krisma, umat Gereja katolik menerima “Kepenuhan Roh Kudus” yang menjadikan
umat menjadi lebih dewasa secara rohani dan menjadikannya saksi-saksi Kristus yang
memiliki tanggung jawab besar. Sakramen Ekaristi merupakan penyempurnaan dari
perjamuan Paskah Perjanjian Lama, yang ditandai dengan kurban anak domba yang
membebaskan orang-orang Israel dari maut, dalam Ekaristi, Kristuslah, Anak Domba Allah
yang menjadi kurban untuk menghapus dosa-dosa kita, dan karena itu kita memasuki
Perjanjian Baru yang membebaskan kita dari kematian kekal. Sakramen tobat dimana kita
mengakui dosa-dosa kita kepada Imam, karena Yesus Kristus sendiri telah memberi kuasa
kepada para Imam-Nya untuk melepaskan umatnya dari dosa setelah kebangkitanNya,
melalui sakramen tobat kita menerima pengampunan dosa dari Allah Bapa. Sakramen
Pernikahan dimana Tuhan memberi rahmatNya kepada pasangan yang akan menikah.
Sakramen Imamat diberikan kepad iman yang ditahbiskan dengan mengucapkan janji untuk
taat kepada pemimpin gereja Katolik, untuk hidup miskin dan selibat yaitu tidak menikah.
Sakramen orang sakit hanya dimaksudkan untuk menguatkan kita di waktu sakit.
6. Menjadi oanggota gereja berarti dimana kita menjadi satu dengan Tuhan, menjadi anggota
Gereja melalui baptis. Melalui Krisma mengalami pencurahan Roh Kudus seperti para Rasul.
Melalui Sakramen Tobat mengalami belaskasih Allah yang mengampuni, dan melalui
Sakramen Orang Sakit mengalami Tuhan yang hadir penuh kasih memulihkan kesehatan
mannusia.
7. Liturgia dengan ikut serta dalam perayaan ibadat resmi yang dilakukan Tuhan dalam gereja-
Nya kepada Allah Bapa. Kerygma dengan ikut serta, membawa kabar gemira bahwa Allah
telah, menyelamatkan dan menembus manusia dari dosa melalui Yesus Kristus, Putera-Nya.
Diakonia dengan ikut serta dalam melaksanakan kasih melalui aneka kegiatan amal kasih
kristiani. Koinonia dengan ikut serta dalam persekutuan atau persaudaraan sebagai anak-
anak Bapa, dengan pengantaran Kristus.
8. Kebangkitan badan adalah badan yang telah terurai dan hancur akibat kematian akan
dibangkitkan pada akhir zaman dan kemudian akan bersatu dengan jiwa masing-masing.
Dengan demikian, setiap individu akan kembali mempunyai persatuan antara jiwa dan
badan, dan kemudian hidup dalam kekekalan.
9. Pengadilan akhir sering juga disebut hari penghakiman, Penghakiman Terakhir, akhir dunia
atau Penghakiman Yesus, adalah sebutan untuk suatu hari atau waktu besar di mana dunia
akan dibersihkan dari segala dosa.
10. Kekudusan adalah tanda realitas iman dan pertobatan seseorang, serta penerimaan orang
itu pada tujuan akhir Allah. Akhir kekudusan merupakan substansi kebahagiaan sejati. Orang
yang mengejar kebahagiaan palsu akan kehilangan kekudusan, dan orang yang mengejar
kekudusan akan memperoleh kebahagiaan sejati dalam Kristus tanpa memintanya