Anda di halaman 1dari 3

SAKRAMEN PEMBABTISAN

Menurut Katekismus Gereja Katolik No. 1213


• Sakramen Baptis adalah dasar seluruh kehidupan Kristen, pintu masuk menuju hidup dalam
Roh, menuju hidup sebagai anak-anak Allah, menuju sakramen-sakramen gereja lainnya.

• Sakramen ini membebaskan kita dari dosa dan dilahirkan sebagai putera-puteri Allah,
menjadi anggota Kristus, masuk dalam Gereja dan ikut serta dalam perutusannya.

• Inilah sakramen kelahiran kembali oleh air dan Sabda Kehidupan [Ef. 5:26]

RAHMAT APA YANG DITERIMA?


• Dari upacara pembaptisan itu sendiri telah nampak rahmat apa yang diberikan Pembaptisan:
pencelupan ke dalam air atau penyiraman dengan air: adalah lambang kematian, lambang
pembersihan dari dosa, lambang kelahiran kembali dan pembaharuan dalam Roh Kudus

RAHMAT-RAHMAT PEMBAPTISAN
1. Pengampunan dosa
Diampunilah semua dosa, dosa asal dan semua dosa pribadi serta siksa-siksa dosa [1Tim2.4,
Kis 2.38]. Tetapi dalam diri orang yg dibaptis tetap ada beberapa akibat sementara dari dosa:
penderitaan penyakit, kematian, kelemahan kepribadian, kecondongan pada dosa; namun
serentak juga ada kekuatan baru untuk berjuang melawan dosa dan akan menerima
mahkota [2 Tim 2:5]
2. Menjadi ciptaan baru
Baptisan baru menjadi ‘ciptaan baru’ 2 Kor 5.17, seorang anak angkat Allah; mengambil
bagian dalam kodrat ilahi, 2 Petr 1.4; menjadi anggota Kristus, akhli waris bersama Dia, Rom
8.7 dan kenisah Roh Kudus 1 Kor 6.19
Ia mendapatkan rahmat pengudusan
- Yang memberikan kebajikan-kebajikan ilahi untuk percaya dan berharap pada Allah
- Anugerah-anugerah Roh Kudus, untuk hidup di dalam Roh Kudus
- Kebajikan-kebajikan susila untuk tumbuh dalam kebaikan

3. Digabungkan ke dalam Gereja, Tubuh Kristus

a. kita menjadi anggota gereja, mengatasi segala batas daerah, negara, suku. Tak ada
Yahudi, Yunani, budak, merdeka… 1 Kor 12.13.
b. menjadi batu hidup untuk membangun rumah rohani dan imamat kudus 1Petr 2.5;
menjadi imam, nabi, raja. Berperan dalam pembangunan Gereja/umat Allah
c. menjadi milik Kristus; menjadi tunduk dan hormat pada Kristus, gereja, orang lain
d. baptisan baru berhak atas sakramen2 gereja lainnya
e. menjadi anak Allah dan wajib menyatakan imannya di depan orang, dan ikut serta
dalam kegiatan misi gereja

TATA URUTAN PEMBAPTISAN


1. Tanda salib : pemberian tanda salib di dahi anak: pernyataan bahwa Kristus mengukir tandaNya
pada orang yang akan bergabung denganNya. Tanda kepemilikian Kristus

2. Pewartaan Sabda Allah : menerangi baptisan baru dan umat oleh kebenaran yang diwahyukan
dan memancing jawaban iman. Pengakuan iman dari pihak calon baptis

3. Eksorsisme : pembaptisan adalah tanda pembebasan dari dosa dan penggodanya, maka perlulah
eksorsisme atas calon. Pelayan berdoa, meletakkan tangan di atas kepala atau menghembusnya.
Disusul ungkapan penyangkalan setan, pengakuan iman Gereja

4. Air baptis dari malam paska atau diberkati dengan doa epiklese pada saat itu
5. Ritus Inti: pembaptisan yang menandakan orang mati terhadap dosa, dan diangkat keluar dan
masuk dalam kehidupan Tritunggal Mahakudus, karena diikutsertakan dalam misteri paska Kristus.
Dengan sederhana dapat dikatakan : melalui pembaptisan orang yang berdosa [tenggelam,
tercelup], diangkat keluar, hidup baru, bergabung bersama Kristus yang bangkit, yang mengalahkan
dosa! Karena itu lambang yang nyata adalah pembaptisan dalam bentuk pencelupan dalam air
baptis sebanyak tiga kali. Namun, sejak zaman Kristen purba, pembaptisan telah diterimakan
dengan menuangkan air sebanyak tiga kali saja di atas kepala orang yang dibaptis!

6. Pengurapan dengan minyak krisma yang kudus: minyak wangi dan harum diberkati Uskup pada
misa krisma; tanda bahwa Roh Kudus dicurahkan kepada baptisan baru. Seperti Yesus, ia menjadi
‘yang diurapi’, menjadi anggota dalam Kristus dan diurapi menjadi imam, nabi dan raja

7. Kain putih: orang yang dibaptis mengenakan ‘Kristus’ sebagai busana, Gal 3.27. Tanda ia diterima
dalam perjamuan Tuhan karena berpakaian pesta.

8. Lilin baptis, dinyalakan pada lilin Paska berarti bahwa Kristus telah menerangi dia, dan dia ikut
menjadi terang dunia, Mat 5.14.

9. Doa Bapa kami: baptisan baru diundang menyapa Bapa sebagai bapanya bersama anak-anak Allah
yang lain.

10. Jika baptisan baru sudah dewasa, maka ia diundang masuk dalam ‘perjamuan anak domba’,
sakramen ekaristi kudus. Jika belum, ia masih perlu belajar, mempersiapkan diri untuk itu ketika
usianya mencukupi.

11. Berkat mulia mengakhiri upacara baptisan

FORMA DAN MATERIA


Forma dan formula: Cara/bentuk pelaksanaan pembaptisan dan rumusan ucapan
• Pelayan sakramen baptis menuangkan air baptis ke atas dahi penerima, tiga kali, sambil
diiringi formula berikut ini:

• ……… [menyebut nama baptis], Aku membaptis engkau, demi nama Bapa, dan Putera, dan
Roh Kudus

Materia : Air
• Air baptis [diberkati pada malam paskah atau pada saat pembaptisan itu dengan doa
epiklese: permohonan kepada Roh Kudus untuk turun atas air baptis melalui PutraNya agar
tiap orang yang dibaptis, dilahirkan dari air dan Roh [Yoh 3.5]

PERLUNYA PEMBAPTISAN
• Pembaptisan itu perlu demi keselamatan [1Tim2.4], karena itu Kristus memerintahkan
mewartakan injil dan membaptis semua bangsa [Mat 28]

• Orang-orang yang mengalami kematian karena iman, kendati belum menerima


pembaptisan, telah dibaptis untuk dan bersama Kristus oleh kematiannya. Inilah
pembaptisan darah dan juga pembaptisan rindu, yang menghasilkan buah-buah
pembaptisan.

• Maka para katekumen yang mati sebelum menerima baptisan, yang sudah menyesali dosa-
dosanya dan hidup dalam cinta kasih, telah mendapatkan keselamatan yang tak sempat
mereka terima melalui sakramen itu.
ALASAN MENGAPA ADA BAPTISAN ANAK?
• Selain agar cepat anak itu dibebaskan dari dosa asal, dan butuh dilahirkan kembali dalam
Tuhan, juga Orang Tua wajib memberikan apa yang terbaik bagi anak2 berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan orang tua... Tak mungkin ‘tunggu’ sampai anak2 dewasa
padahal kita tahu yg dibutuhkannya; bayangkan mereka tidak diberi pakaian/makanan
sambil tunggu mereka dewasa dan pilih pakaian/makanan sendiri

• Karena anak-anak dilahirkan dengan kodrat manusia yang jatuh dan dinodai dosa asal, maka
mereka perlu kelahiran baru dalam baptisan, agar dibebaskan dari kuasa kegelapan dan
masuk dalam kerajaan anak-anak Allah.

(Gereja dan orang tua jangan menghalangi anak-anak untuk memperoleh rahmat yang
mereka butuhkan demi pengampunan dosa asal mereka dan demi hidup sebagai anak Allah sejak
dini).

- Bagi bayi, inilah tugas orang tua yang Allah percayakan kepada mereka

- Kebiasaan ini sudah sejak awal pertama gereja, bahkan zaman para rasul: ketika seluruh
rumah menerima pembaptisan, anak-anaknya juga tentunya

WALI BAPTIS
Ibu bapa serani, papa-mama ani : mereka yang diminta untuk turut serta memperhatikan
pertumbuhan iman calon baptis; juga di masa mistagogi [pertumbuhan sebagai baptisan baru]

• Syarat-syarat:
- Beriman Katolik, patut diteladani/moral baik

- Sudah dibaptis, ekaristi dan krisma

- Sebaiknya suami-isteri; kalau tidak ada/darurat, bisa juga yang masih lajang

NAMA BAPTIS
• Tradisi gereja menganjurkan pemilihan nama baptis yang diambil dari nama orang orang
kudus/santo/santa/malaekat

• Agar didoakan di surga secara khusus

• Agar teladannya dihidupi terus menerus oleh anak ybs; proses identificatio dan imitatio

• Dasar praktek ini : Yesus memberi nama baru kepada Simon : engkau adalah Petrus, Kefas;
begitu juga : dari Saulus kepada Paulus : lambang hidup baru; bdk kebiasaan dalam hidup
membiara: memilih nama baru, meninggalkan hidup lama; bandingkan kebiasaan orang tua
jaman dahulu: jika anak sering sakit, diberi nama baru…

Anda mungkin juga menyukai