Anda di halaman 1dari 4

Poin –Poin Narasi Ke-Indonesiaan

A. HAK ASASI MANUSIA


 KONTEN:
1. Apa Itu HAM ? Apa Itu Kebebeasan Beragama dan Beribadah?
2. Hak harus utuh, namun hak terbatas
3. HAM yang adil dan beradap melalui konsep pendidikan HAM
yang mendukung pancasila (sila ke-2)
4. Hak manusia dibatasi oleh hak-hak manusia lain.
5. Hubungan Pancasila dengan HAM bukan hanya pada sila ke 2
6. Mengambil peran-peran kecil untuk kemanusiaan.
7. Apatisme masyarakat akan persoalan HAM
8. Mementingkan kelompoknya
9. Manjaga perbedaan
10. Cerdas mengolah informasi
11. Masalah kebebasan beragama.
12. Pemenuhan hak hidup,kaum perempuan, disabilitas

B. BUDAYA
 KONTEN:
1. Menampilkan karakter budaya sama dengan merawat indonesia
dari NTT
2. Dokumentasikan Bahasa Daerah (NTT dan luar NTT) tentang
Hidup Toleransi, damai, saling menghargai
3. Tolong, Maaf Terimakasih dalam Budaya NTT. contoh Timor
Okomma, Maumere Epang gawang,
4. Budaya Menyapa di NTT
5. Menonjolkan budaya dapat menjadi ancaman?
6. Bagaimana membawa diri dalam perbedaan ketika berjumpa
dengam orang lain
7. Di Flores ada dua kelompok utama yakni Kristen dan Katolik.
dalam peseta adat, keagamaan atau kontemporer mereka saling
bagi tugas dan bersama menikmati acara
8. Saling menjaga keamanan saat acara besar keagamaan.
9. Kisah Inpiratif Desa Magepanda, Kabupaten Sikka, Flores oleh
Romo Yan, Pr. Dimana saat acara nasional Pertemuan Komsos
Region Nusra (yang notabene merupakan kegiatan umat Katolik)
terjadi pada Desember 2018, namun semua panitia adalah orang
muslim. Contoh keberagaman yang sederhana namun indah.
10. Oko Mama, Sarana Komunikasi dari dan ke-Hati
Dialog pada dasarnya memiliki banyak ragam. Dialog
pengetahuan, dialog budaya, dialog agama dan lainnya. Dialog
terkadang tampak biasa-biasa saja namun memiliki peranan
yang luar biasa sebab tidak hanya tinggal kenangan tetapi
memacu orang untuk bertindak (to act). Di dalam berdialog tentu
di butuhkan sarana .Oko mama (tempat untuk menyimpan sirih
dan pinang bagi orang Timor; pun sejenisnya di tempat dan
budaya lain) sengaja diangkat sebagai media pembanding cara
berdialog pada zaman dulu dengan zaman sekarang.

Dalam budaya Timor oko mama (atau dalam budaya yang lain
dengan sebutan yang berbeda tentunya) memiliki peranan
penting sebagai media komunikasi. Jika dibandingkan, oko mama
sama urgen-nya dengan media komunikasi seperti surat kabar,
surat undangan dan hp saat ini. Bentuknya sangat sederhana
namun memiliki efek yang cukup menarik perhatian pihak
penerima. Kurang lebih ada dua hal yang bisa ditekankan,
pertama; harapan dan kedua; dukungan. Harapan dalam
proses tidak secara eksplisit di tampilkan namun dari pihak
penerima beritalah yang akan meresakannya. Saat satu keluarga
mau mengadakan acara adat, pernikahan atau sejenisnya maka
tuan pesta atau orang yang di percayakan untuk mengundang
orang lain akan mengunjungi tetangga-tetangga dan sanak
saudaranya dengan membawa oko mama sebagai media untuk
mengungkapkan tujuan kedatangannya.

Bagi orang Timor secara keseluruhan dan orang Dawan (salah


satu suku di Timor) secara khusus menganggap bahwa cara yang
paling sopan untuk memulai sebuah pembicaraan yang formal
dengan orang lain adalah dengan oko mama yang berfungsi
sebagai“pembuka jalan”. Hal ini berlaku untuk semua kalangan
baik dengan keluarga sendiri ataupun saat menjamu pendatang
baru di daerah itu. Saat orang menyodorkan oko mama pihak
penerima sudah mengetahui bahwa apa yang akan disampaikan
adalah penting sifatnya, sebab hal itu tidak berlaku pada saat-
saat non-formal. Sehingga setelah menyodorkan oko mama
pembawa berita akan akan lebih leluasa untuk mengungkapkan
isi hatinya, sebab jalan telah terbuka baginya tinggal saja
seberapa jauh ia melintasi jalan itu.

Oko Mama selalu menjadi awal berdialog dari dan kehati.


Menyampaikan maksud dan tujuan penting, terutama menjadi
sarana perdamaian. Adalah sangat indah jika membuat konten
kreatif di media tentang perdamaian dengan pola dialog “Oko
Mama”. Semoga bisa direalisasikan. SALVE. ( diringkas
dariberbagai sumber )
C. PENDIDIKAN
 KONTEN:
1. Dokumentasi Pengetahuan Sederhana tentang lagu populer vs.
lagu nasional di anak-anak dan orang muda di sekolah. --
#YukNyanyiLaguNasional
2. Kompak sendiri sudah punya Narasi Kebangsaannya, yaitu: Dari
NTT Untuk Indonesia Damai. Yang di butuhkan adalah
diversifikasi penyampaian pesan narasi kebangsaan itu
(diversifikasi kontennya)
3. Usulan tambahan narasi untuk kompak adalah:
#RayakanKeberagaman, #Keberagaman, #Keberagamanituindah
4. Pancasila final dan dimaknai secara local
5. Tampilan milenial tentang pancasila
6. Sekolah: mengajarkan para siswa ttg agama orang lain, cara
beribadah, mengunjungi rumah ibadah
7. Halal bi Halal
8. Keberadaan wihara di Kota Kupang.
9. Kisah sederhana relawan kompak.

D. SOSIAL MEDIA dan ISU


 KONTEN
1. Merangkul teknologi, menguatkan karakter
2. Menjadi duta-duta indonesia (bijak bermedsos)
3. Jangan jadi silent majority, kita punya wawasan keindonesiaan
4. Refleksi tentang keadaan kita sendiri
5. Merefleksi perlakuan kepada orang lain.
6. Tonjolkan nilai kerelawan dalam isu
7.

MEDIA KONTEN:
1. Pola konsumsi informasi yang ada di sosial media adalah 100%
mengkonsumsi media yang dapat dinikmati dalam 1 – 3 menit.
Lebih dari 50% mengkonsumsi media dalam durasi 5 menit.
2. apa yang kamu tahu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dari
ajaran agama kamu? – Bisa berupa berita / Opini – Video Pendek
1 – 3 menit.
3. Ada fakta, ada data, ada ayat, atau pesan-pesan

BENTUK MEDIA:
1. Meme:
2. Quote/ Captio/Cuitan:
3. Kisah Inspiratif:
4. Video: 30-60 detik, 1-3 menit
5. Vloger:
6. Monolog:
7. Diary inspiratif dari pengalaman teman-teman konflik:
8. Kisah inpiratif
9. Sederhana, mudah dimengerti.
10. Teman-teman di desa.
11. Masuk dalam acara berkala provinsi, nasional.

 CONTOH KONTEN
1. Infografis tentang HAM: bentuknya Fun Fact – Foto / Infografis.
Contoh: Dalam hukum Islam, seorang wanita yang di tinggalkan
suaminya selama 365 hari dan tidak memenuhi hak dan
kewajibanya sudah dapat dianggap bercerai secara agama. à
#Beragamituindah

2. NTT, Nusa Tanah Toleransi tapi bukan tanpa potensi konflik.


Tugas kita membuat toleransi itu nyata, bukan hanya kata-kata.
(QUOTES)

3. Indonesia bumi seribu ragam. Kita bisa berbeda kata, budaya, atau
cara menyembah Tuhan. Namun, di tanah ini kita satu komitmen....
(QUOTES)

4. Aku tak peduli engkau tak bisa mendengar, melihat, berjalan, atau
mampu mengerti seperti orang normal seperti aku.
Tapi biarkan aku peduli dan menghargaimu sebagai manusia,
anugrah Tuhan yang tak terbantahkan.

5. Petrus pakai Ti'i langga, Komang pakai udeng, dan si Doel pakai
kopiah.
Apapun itu, kita bersaudara dalam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai