Anda di halaman 1dari 7

Tokoh Wirausaha Sosial

“dr. Gamal Albinsaid CEO Indonesia Medika”

Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Sosial

Disusun oleh :

Nama : Irvina Tri Lailatul Yuliyanti

NIM : 17102241004

Kelas :A

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2019
1. Apa itu Kewirausahaan sosial
Istilah Social Entrepreneur atau yang biasa kita kenal dengan kewirausahaan
sosial adalah istilah yang dikenalkan oleh Bill Drayton pada tahun 1972. Beliau adalah
pendiri Ashoka Foundation, salah satu yayasan terbesar yang mendukung
perkembangan wirausaha sosial di dunia. Bill Drayton yang mendirikan Ashoka pada
tahun 1980 karena terisnpirasi oleh Mahatma Gandhi dan Civil Right Moevement. Bill
Drayton sender mendefinisikan wirausaha sosial sebagai berikut, “Social entrepreneurs
are not content just to give a fish or teach how to fish. They will not rest until they have
revolutionized the fishing industry”. Dari Bill Drayton kita bisa belajar bahwa
wirausaha sosial berperan menyelesaikan permasalahan di masyarakat bukan hanya
dengan social charity, tapi jauh lebih dari itu. Wirausaha sosial melakukan perubahan
besar pada tatanan yang ada untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Konsep kewirausahaan sosial berkembang dengan spektrum yang cukup luas
dari berbagai tokoh, diantaranya Profesor Klaus Scwab (Komisaris World Economic
Forum) yang mendirikan Scwab Foundation for Social Entrepreneurship di tahun 1998
dan Muhammad Yunus yang mengembangkan Grameen Bank di tahun 1974. Selama 1
dekade terakhir, kewirausahaan sosial tumbuh pesat karena didorong oleh gerakan dari
orang-orang yang inovatif, pragmatis, visioner, dan memiliki jaringan yang kuat
(Nicholls, 2006).
Wirausahawan sosial harus menjadikan dampak sosial sebagai target dari
usahanya. “Bukan sekadar tentang personal profit atau keuntungan pribadi. Sebab alat
ukur yang digunakan dalam sociopreneurship adalah nilai sosial dan bukan nilai uang.
Berikut ini beberapa definisi dari kewirausahaan sosial dalam memahami
keragaman pengertian kewirausahaan sosial dari sisi teoritis maupun praktis, antara
lain:
a. Wirausaha Sosial adalah orang yang menyadari di mana ada kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak terpenuhi yang mana sistem kesejahteraan negara
tidak akan atau tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut, dan orang yang
bersama-sama mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan (umumnya sumber
daya manusia, uang, dan tempat) dan menggunakannya “untuk membuat
perbedaan” (Thompson et al., 2000).
b. Wirausaha sosial adalah seseorang yang mengambil risiko yang wajar atas nama
orang-orang yang dilayani oleh organisasinya (Brickerhoff, 2009).
c. Wirausaha sosial adalah pemecah jalan dengan ide baru yang kuat, ia
mengkombinasikan yang ada dalam angan-angan dan kreativitas penyelesaian
masalah di dunia nyata, memiliki watak etika yang kuat, dan sepenuhnya dimiliki
oleh visinya tentang perubahan (Bornstein, 1998).
d. Wirausaha Sosial adalah individu yang memiliki jiwa wirausaha, inovatif, dan
transformatif, serta memiliki karakter sebagai pemimpin, pencerita, manajemen
orang, visioner yang oportunis visioner, dan membangun perkumpulan. Mereka
mengenali masalah sosial dan mengorganisasi, menciptakan, serta mengelola usaha
untuk membuatperubahan sosial (Leadbeater, 1997).
e. Kapan pun masyarakat terjebak atau memiliki kesempatan untuk meraih peluang
baru, perlu seorang wirausaha untuk melihat kesempatan tersebut, mengubah visi
tersebut menjadi ide yang realistis, serta menjadi kenyataan, kemudian membentuk
pola baru di seluruh masyarakat. Kita membutuhkan pemimpin kewirausahaan
dalam bidang pendidikan dan hak asasi manusia seperti yang kita lakukan dalam
komunikasi dan perhotelan. Inilah karya wirausaha sosial. (Bill Drayton, Pendiri
Ashoka: Innovators for the Public).

2. Tentang dr. Gamal Albinsaid


Gamal Albinsaid lahir pada tanggal 08 September 1989 di Malang, Jawa Timur.
Anak dari pasangan Eliza Abdat dan Saleh Arofan Albinsaid merupakan CEO dan
pendiri Indonesia Medika. Karya Gamal berupa klinik asuransi premi sampah, yang
membawanya terbang sampai ke Inggris.
Ia mengenyam pendidikan di MI Jenderal Sudirman Malang, kemudian
melanjutkan dengan masuk dan lulus di SMPN 3 Malang. Untuk jenjang sekolah
menengah atas ia mengambil program Akselerasi di SMAN 3 Malang. Gamal menuntut
ilmu kejenjang yang lebih tinggi di Universitas Brawijaya mengambil jurusan Fakultas
Kedokteran.
Ketika mahasiswa, Gamal Albinsaid membaca berita tentang anak berusia tiga
yang meninggal di tumpukan sampah. Namanya Khairunnisa, yang mempunyai ayah
pemulung dan tak mampu membiayainya berobat. Ayahnya cuma mengobati
Khairunnisa seadanya hingga akhirnya menutup mata karena tak kuat lawan diare yang
diderita. Tiadanya Khairunnisa pada 2005 menginspirasi Gamal yang kala itu tengah
mengenyam pendidikan kedokteran di Universitas Brawijaya. Dia, bersama tujuh
temannya, mencetuskan ide asuransi kesehatan, yakni premi asuransi dibayar dengan
sampah. Dalam arti, masyarakat tak perlu bayar pakai uang, tetapi bisa dengan sampah-
-yang diperhitungkan nilai rupiahnya.
Klinik Asuransi Sampah, sebuah lembaga yang dibangun oleh kawan dan dosen
Gamal, yaitu Maulana, Dovi, Didin, Sapta dan Ibu Rita pada Maret 2010. Sempat klinik
ini berhenti untuk beberapa bulan, tapi yang membuat Gamal mempertahankanya
kembali karena hatinya tergerak saat mendengar cerita tentang gadis perempuan
Khaerunisa yang meninggal karena sakit diare. Khaerunisa tidak bisa berobat karena
tidak punya biaya, ia meninggal digerobak dengan kumpulan sampah-sampah yang
dipungut oleh ayahnya. Penghasilan ayahnya tidak lebih dari 2 dollar AS perhari.
Gamal memilih sampah sebagai asuransi karena Gamal prihatin dengan
kumpulan sampah yang menumpuk. Jika sampah itu tidak bisa di kelola dengan baik,
sampah itu bisa menjadi wabahnya penyakit. Karena setiap harinya Indonesia bisa
menghasilkan sampah lebih dari 80 ribu ton. Berkat niatnya yang murni untuk
membantu sesama manusia, Gamal meraih penghargaan The Prince of Wales Young
Sustainability Entrepreneur sebagai juara pertama dan mengalahkan 511 peserta
lainnya. Gamal memperoleh hadiah sebesar 50.000 Euro atau sekitar 800 juta rupiah.
Dan hadiahnya ia gunakan untuk mengembangkan klinik-klinik asuransi
sampah dikota-kota lainnya. Selain memperoleh hadiah tersebut, Gamal juga diundang
makan malam bersama Pangeran Charles. Saat makan malam itu berlangsung,
Pangeran Charles berkata bahwasanya Gamal amat luar biasa, ia bisa menangani dua
masalah pada saat yang bersamaan, yaitu sampah dan kesehatan.

3. Program Indonesia Medika


Menapaki tahun ke tiga, Indonesia Medika melahirkan inovasi baru. Yakni
membuat siapapeduli.id dan homemedika.com. Siapapeduli.id merupakan
platform crowdfunding pembiayaan kesehatan dengan pendekatan digital, sosial media
dan gerakan kerelawanan. Sedangkan homedika.com menghubungkan antara tenaga
kesehatan dengan masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan.
Program siapapeduli.id diluncurkan pada bulan Februari lalu, melibatkan 500
relawan. Dalam waktu singkat, telah mengumpulkan dana sebesar Rp1 miliar untuk
membantu 300 pasien. Program ditujukan kepada siapapun yang membutuhkan biaya
kesehatan karena keterbatasan finansial. Indonesia Medika tetap bertanggungjawab
memverifikasi penerima untuk memastikan dana dari masyarakat disalurkan kepada
orang yang tepat.
Program ini memiliki dua skema, yakni menggalang dana secara terbuka dan
pasien datang langsung ke kantor Indonesia Medika. Sejumlah pasien yang telah
terbantu antara lain bayi Adi Laksono, pasien pendarahan otak yang membutuhkan
biaya operasi sebesar Rp200 juta. Dalam waktu singkat terkumpulkan dana sebesar
Rp800 juta. Gamal mengaku belajar dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan
empati ikut mengumpulkan dana.
Sementara homedika merupakan sistem aplikasi yang terhubung dengan 650
mitra. Meliputi dokter umum, perawat, bidan, ahli gizi, analis kesehatan, dokter gigi
dan apoteker. Serta fasilitas kesehatan berupa ambulans, apotek dan klinik. Aplikasi ini
telah tersebar di 100 kota di Indonesia. Melalui sistem aplikasi ini pasien bisa mendapat
pelayanan langsung di rumah. Jika ada pasien sakit, bisa langsung ditangani secara
cepat. Menggunakan sistem subsidi silang, pasien miskin bisa mendapatkan layanan
secara cuma-cuma.
Gamal menjelaskan wirausaha tak cukup menyelesaikan masalah di Indonesia.
Dibutuhkan wirausaha sosial, tak hanya memikirkan uang di tangan. Tetapi bagaimana
penyelesaian masalah. Orang yang menyelesaikan masalah dengan dompetnya sendiri.
Inovasi ini diharapkan menginspirasi orang lain, bisa melakukan hal yang sama atau
lebih. Indonesia Media, katanya, merupakan wirausaha sosial. Sehingga Gamal
menjaga lembaganya menghasilkan uang dan menyelesaikan masalah sosial. Dengan
menggabungkan fungsi wirausaha untuk menyelesaikan soasial. Indonesia Medika
berbentuk perusahaan dan yayasan.
“Indonesia Medika menjaga prinsip kewirausahaan sosial. Bagaimana setiap
inovasi baru menghasilkan uang. Tapi bagaimana inovasi juga memberikan
kemanfaatan kepada orang lain." Indonesia Medika juga telah bekerjasama dengan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Tahap awal BPJS Kesehatan
diberikan kepada 100 peserta asuransi sampah. Indonesia Media menyeleksi dan
memprioritaskan peserta yang sangat membutuhkan. Sehingga peserta asuransi sampah
bisa mendapat pelayanan sekunder di Rumah Sakit. Peserta tetap membayar sampah
senilai Rp10 ribu per bulan untuk pelayanan kelas III. Sementara iuran BPJS Kesehatan
sebesar Rp25.500, kekurangan biaya iuran dibayar melalui dana tanggung jawab sosial
yang dikelola Indonesia Medika. Indonesia Medika menyusun modul asuransi sampah
secara terbuka. Bisa direplikasi dan dimodifikasi sesuai kearifan lokal di tempat lain.
Seorang dosen dari Cambridge Institute for Sustainability Leadership membantu
membuat profil dan manual asuransi sampah. Sehingga program serupa bisa
dikembangkan di tempat lain.
Menjaga visi dan cita-cita menjadi tantangan terbesar Indonesia Medika. Ia
ingin keberlanjutan program berlangsung 10 hingga 20 tahun ke depan. Bukan dua
bulan, tiga bulan. Gamal tak ingin terjebak dengan kebanggaan atas semua hasil yang
diraihnya. Tetapi harus fokus dengan rencana yang harus diselesaikan. Selama ini kita
sudah menyadari bahwa jumlah wirausaha di kalangan pemuda Indonesia masih
kurang. Sudah sering pula kita dengar bahwa kita butuh 2 % wirausaha di Indonesia.
Kondisi itu pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi bangsa.

4. Hal yang menginspirasi


Muda mendunia, istilah yang cukup tepat untuk diberikan kepada dr. Gamal.
passion menjadi salah satu hal yang menuntunnya meraih beberapa prestasi dalam
hidup. Berawal dari penelitian di kampus semasa mahasiswa dan pad akhirnya dengan
jatuh bangun. Dan pada akhirnya berhasil dalam meangani 2 permasalahan sekaligus,
yaitu sampah dan kesehatan. Manakala kita melihat bahwa skaran ini permasalahan
sampaah yang cukup ruwet daan belum terselesaikan sampaai pada akhirnya, dr Gamal
menginisiai untuk memulia menaangani sampah satu persatu.
Dokter muda ini mengisiasi tentang memberikan layanan kesehatan kepada
masyarakat dengan membolehkan mereka yang tak mampu untuk berobat dan
membayarnya dengan sampah. Sampah yang dianggap masalah dan tak berguna pada
akhirnya menjadi berharga. Usia muda seperti kata dr. Gamal harus diisi dengan hal-
hal bermanfaat.
Generasi muda tidak boleh lagi terjebak pada kesenangan dunia yang dapat
membuat cita-citanya lebur. Anak muda menurutnya harus berkontribusi untuk bangsa
dan negara. Sedini mungkin harus bisa sukses di bidang masing-masing. Memiliki
tujuan jelas dan tahu betul apa yang harus dilakukan guna mewujudkannya.perlu peran
nyata dan mengetahui tentang kondisi sekitar sekaraang, itulah yang membuat motivasi
tiada berhenti.
Kunci sukses yang ditanamkan dr. Gamal dalam hal ini adalah menjadikan
dunia untuk meraih kesuksesan akhirat. Sukses tidak harus dilihat tetapi bagaimana
seseorang memiliki idenya lalu fokus pada masalah dan berusaha menemukan
solusinya.
DAFTAR PUSTAKA

- Eko Widianto. 2017. Gamal Albinsaid, barter sampah yang mendunia.


https://beritagar.id/artikel/figur/gamal-albinsaid-barter-sampah-yang-mendunia.
(diakses pada 9 September).

- Maman Sudiaman. 2018. Mengapa Mereka Memilih Menjadi Wirausaha Sosial Muda.
https://www.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/18/04/24/p7p4em319-
mengapa-mereka-memilih-menjadi-wirausaha-sosial-muda. (diakses pada 9
September).

- Barka Manilapai. 2018. Apa Itu Wirausaha Sosial Oleh dr. Gamal Albinsaid,
M.Biomed. https://id.scribd.com/document/386559291/Apa-Itu-Wirausaha-Sosial-
Oleh-dr-Gamal-Albinsaid-M-Biomed-pdf. (diakses pada 10 September).

- Zona Muslim. 2018. Mengenal Lebih Dekat Profil Dr. Gamal Albinsaid.
https://www.zonamuslim.net/2018/10/mengenal-lebih-dekat-profil-dr-gamal.html.
(diakses pada 10 september).

- Ant. 2018. Minat dan Gairah Kunci Sukses Menjadi Wirausahawan Sosial.
https://investor.id/archive/minat-dan-gairah-kunci-sukses-menjadi-wirausahawan-
sosial. (diakses pada 10 september).

- Iksan Fauzi. 2018. Pesan CEO Indonesia Medika, dr Gamal Albinsaid : Bekerjalah di
Bidang yang Disukai dan Bermanfaat.
https://surabaya.tribunnews.com/2018/10/13/pesan-ceo-indonesia-medika-dr-gamal-
albinsaid-bekerjalah-di-bidang-yang-disukai-dan-bermanfaat. (diakses pada 10
september)

- Rizka Amalia. 2017. Jejak dr Gamal Albinsaid Yang Menjadi Inspirasi Dunia
Dikarenakan Gara - Gara Mengelola Sampah.
http://www.portalhijau.com/2017/02/jejak-dr-gamal-albinsaid-yang-menjadi.html.
(diakses pada 10 September)

Anda mungkin juga menyukai