Anda di halaman 1dari 5

Makalah Kewirausahaan

Social Entrepreneur dan Tokoh- tokohnya

Oleh: Kelompok 6
Nadia Frilawati 175070307111014
Zain Agung Syalsabila 175070307111018
Atyanta Windria 175070307111022
Rina Apriliya Mumpuni 195070309111001
Alvionita Rambu Katarina 195070309111002
Angga Galih Luhur Wicaksono 195070309111003
Rina Eva Febriana 195070309111004
GIZI 6A2

PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
A. DEFINISI

Entrepreneurship ialah kemampuan khusus untuk bertindak atas


kesempatan yang ada, berpikir out of the box, dan tekad yang kuat untuk
menciptakan atau membawa sesuatu yang baru. Entrepreneur adalah
seseorang yang mempekerjakan diri sendiri, memulai, mengatur, mengelola
dan memikul tanggung jawab dari sebuah bisnis (Segal et al, 2005). Selain itu
entrepreneurship juga didefinisikan sebagai suatu proses yang dinamis untuk
meningkatkan kesejahteraan, yang diciptakan oleh individu- individu yang
bersedia mengambil risiko atas kekayaan dan waktunya dalam menyediakan
produk atau jasa yang baru dan unik (Kuratko dan Hodgetts, 1989).
Kosep entrepreneur itu sendiri sebenarnya mulai diperkenalkan pada
abad ke-18 di Prancis, ketika seorang ahli ekonomi yang bernama Richard
Cantillon mengaitkan antara beban risiko yang harus ditanggung oleh
pemerintah dengan para pengusaha dalam menjalankan roda ekonomi. Di
masa modern dengan kemajuan dan perubahan yang telah dicapai oleh
berbagai negara di dunia ini merupakan bukti dari kehadiran sejumlah
entrepreneur yang hadir sebagai agen perubahan dan berkontribusi dengan
sejumlah ide- ide inovatif untuk perkembangan dunia usaha dan pembangunan
ekonomi. Hal penting yang perlu digarisbawahi terkait dengan definisi
entrepreneur adalah kemampuan seorang wirausaha untuk mewujudkan suatu
‘gagasan’ dalam usahanya menjadi sesuatu yang ‘nyata’.
Social Entrepreneur adalah seseorang yang mendirikan bisnis untuk
memenuhi tujuan sosial daripada menghasilkan keuntungan pribadi (Shaw dan
Carter, 2017). Social enterprise menjadi salah satu kegiatan yang penting untuk
pengembangan dan pendekatan yang inovatif untuk menyelesaikan masalah
sosial. Seorang social entrepeneur, dalam melakukan kegiatannya,
menggabungkan misi sosial dengan citra disiplin, inovasi dan tekad berbisnis.

B. KARAKTER & CIRI


Karakter dari seorang entrepreneur ialah sebagai berikut:
1. Inovator 10. Sadar akan peluang
2. Berdedikasi 11. Menciptakan nilai
3. Berprestasi tinggi 12. Membuat strategi
4. Berani mengambil risiko 13. Gigih
5. Organisator 14. Berpikir secara menyeluruh
6. Pengambil inisiatif 15. Agen perubahan
7. Leader 16. Sadar akan masalah sosial
8. Manager 17. Visioner
9. Berkomitmen
(Saifan, 2012)

Selain itu, ciri- ciri entrepreneur yang dikemukakan oleh Danuhardimedjo


(1991) yaitu sebagai berikut:
1. Mempunyai keberanian mengambil risiko dalam menjalankan tugasnya
untuk mengejar keuntungan yang merupakan imbalan dari karyanya
2. Mempunyai daya kreasi, imajinasi, dan kemampuan yang sangat tinggi
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
3. Mempunyai semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang
dihadapi
4. Selalu mengutamakan efisiensi dan penghematan- penghematan biaya
operasi dari usaha yang dijalani
5. Memiliki kemampuan untuk menarik pertner usaha yang punya kemauan
tinggi
6. Mempunyai analisis yang tepat, sistematis, dan metodologis
7. Tidak konsumtif dan selalu menanamkan kembali keuntungan yang
diperoleh untuk memperluas usaha yang sudah ada atau menanamkannya
pada usaha yang baru
8. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menilai kesempatan yang ada,
dan membawa teknik- teknik baru dalam mengorganisasikan usaha-
usahanya secara tepat guna dan efisien
9. Ekun, penuh kesanggupan, dan tidak mudah putus asa
10. Yakin akan hari kedepan yang penuh keberhasilan
11. Tidak menutup diri terhadap kemajuan yang ada di sekitarnya
12. Fleksibel dan cekatan, serta cukup informatif dalam menghadapi partner
dan saingan- saingannya.

C. CONTOH TOKOH

1. dr. Gamal Albinsaid


dr. Gamal merupakan seorang dokter, penulis, motivator dan
pengusaha yang berasal dari Kota Malang, Jawa Timur. beliau mulai
dikenal oleh kancah internasional setelah mendapatkan penghargaan dari
Istana Buckingham, Inggris. Salah satu usaha milik beliau yang
menginspirasi ialah Klinik Asuransi Sampah. Beliau termotivasi untuk
membuat usaha ini karena mendengar kisah pilu dari seorang gadis
pemulung yang meninggal di gerobak sampah milik ayahnya karena tidak
memiliki biaya untuk berobat. Menurut beliau, Klinik Asuransi Sampah
miliknya merupakan sebuah sistem asuransi kesehatan mikro yang
berbasis kerakyatan dan dengan semangat gotong royong bagi para
anggotanya.
Program atau inovasi Bank Sampah yang dibuat oleh beliau telah
banyak dikuti oleh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar Klinik
Asuransi Sampah yang didirikannya melalui Organisasi Indonesia Medika.
Program ini dapat menjadi terobosan layanan kesehatan bagi masyarakat
yang kurang mampu atau hidup di ekonomi menengah ke bawah. Sistem
yang digunakan adalah dengan menukarkan sampah, kemudian
mendapatkan layanan kesehatan standar, termasuk cek kadar gula darah
dan kadar kolesterol.
2. Muhammad Alfatih Timur
Muhammad Alfatih Timur merupakan seorang Young Social
Enterpreneur yang melebarkan usahanya di bidang crowdfunding, dengan
bisnis pertamanya Kitabisa.com.
Awal muasal Alfatih memiliki ide membuat usaha ini adalah
ditawarkannya Alfatih menjadi asisten dosen dengan bergabung di Rumah
Perubahan yang digagas oleh Rhenald Kasali dan lingkungan kerja di
Rumah Perubahan sangatlah kental dengan aura sociopreneurship. Dari
sini ketertarikan Alfatih terhadap dunia bisnis di bidang social
entrepreneurship mulai tumbuh. Di bawah bimbingan guru besar
manajemen tersohor, ia mendapatkan banyak ilmu, termasuk ilmu bisnis
untuk wirausaha sosial.
Di Rumah Perubahan ini ia mendapatkan pengalaman ketika pergi ke
Pulau Buru selama hampir tiga minggu dan menjalani kehidupan seperti
penduduk lokal, dengan segala keterbatasan dan penuh dengan
perjuangan. Hal itu mengetuk hati nuraninya untuk dapat melakukan
sesuatu kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat. Ia pun mulai
mencari sebuah terobosan baru untuk dapat menghimpun potensi sosial
yang sangat besar sekali di Indonesia. Alfatih mulai menyadari kenyataan
bahwa banyak aksi sosial yang akan sangat kuat jika ada dana lebih untuk
mendukung ide-ide hebat mereka itu. Disisi lain, banyak orang yang ingin
turun tangan secara langsung untuk membantu, tapi tidak mengetahui
caranya dan bagaimana untuk menyalurkannya.
Sejak kecil, Alfatih telah terinspirasi dari ayahnya yang bekerja sebagai
dokter di pedalaman Sumatera Barat. Ia sering melihat sang ayah
mengobati orang tanpa meminta imbalan, kadang dibayar dengan sayur.
Minat bersosial itu semakin besar ketika ia tumbuh dewasa. Untuk
memperkaya wawasannya, dia sering menonton berbagai video di
YouTube, termasuk video tentang penggalangan dana (crowdfunding). Dari
sana ia mendapatkan ide untuk membuat sebuah situs sebagai tempat
untuk melakukan kegiatan penggalangan dana.
Akhirnya Alfatih pun merancang konsep bisnisnya pada 26 Desember
2012. Kitabisa.com dibuat sebagai wadah untuk membuat kampanye
penggalangan dana secara online dan bisa disebarkan melalui media
sosial. Untuk meyakinkan bahwa donasi tersebut tidak disalah gunakan,
maka tugas campaigner-lah yang mensosialisasikan kampanye yang
dibuatnya.
Kitabisa.com menjadi situs yang paling sering digunakan masyarakat
Indonesia untuk melakukan kegiatan penggalangan dana. Dihimpun dari
situs Kitabisa.com, hingga saat ini sebanyak 14.714 kampanye donasi
telah terdanai dan Rp 416.751.928.022 donasi dan zakat telah tersalurkan.

D. PENUTUP
Menjadi entreprepeneur merupakan peluang bagi siapa saja yang ingin
mencoba. Ide ataupun gagasan bisa datang dari mana saja dan kapan saja,
seperti dari diri sendiri yaitu hobi maupun kesukaan, dan lingkungan yaitu
melihat kebiasaan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Danuhadimejo, Jatmiko. 1981. Suatu Tinjauan terhadap Peranan Pendidikan dan


Pengembangan Kewirausahaan dalam menunjang Pembangunan di Indonesia.
Bandung: IKIP Bandung.
Kuratko, Donald F. dan Hodgetts, Richard M. 1989. Entrepreneurships: A
Contemporary approach. Chicago: The Dryden Press.
Setianto, H. 2008. Biodata Dokter Gamal si Founder Klinik Asuransi Sampah dan
Homedika. Diakses melalui https://www.heru.my.id/2018/10/gamal-albinsaid.html
pada 11 Maret 2020.
Saifan, S.A.. 2012 Social Entrepreneurship: Definitions and Boundaries. Technology
Innovation Management Review. pp. 22-27.
Segal G., Borgia D., Schoenfeld J.. 2005. The motivation to become an entrepreneur.
International Journal of Entrepreneurial Behaviour & Research. Vol. 11(1), pp. 42-
57.
Shaw E., Carter S.. 2007. Social entrepreneurship Theoretical antecedents and
empirical analysis of entrepreneurial processes and outcomes. Journal of Small
Business and Enterprise Development Vol. 14(3), pp. 418-434.

Anda mungkin juga menyukai