Trilogi tersebut berbunyi “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri
Handayani”. Ing Ngarsa Sung Tuladha atau secara harfiah berarti bahwa pemimpin yang berada
didepan hendaknya memberi contoh. Ajaran Ki HAjar Dewantara yang pertama ini
mengambarkan situasi dimana seorang pemimping bukan hanya sebagai orang yang berjalan di
depan, namun juga harus menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya. “Ing Madya
Mangun Karsa” Ing Madya artinya ditengah-tengah. Mngun berarti membangkitkan dan Karsa
diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Ing Madya Mangun Karsa mengandung arti bahwa
seorang pemimpin jika ditengah-tengah pengikutnya harus mampu memberikan motivasi agar
menjadi selaras dan sejalan dalam mencapai tujuan bersama.
Tri logi yang ketiga adalah “Tut Wuri handayani”. Tut Wuri artinya mengikuti dari
belakang dan dan Handayani berarti memberikan dorongan moral atau dorongan semangat.
Sehingga artinya ialah bahwa seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja
dari belakang. Tut Wuri Handayani diartikan sebagai bahwa seorang pemimpin harus dianggap
memberikan kemerdekaan bagi para penggikutnya dengan perhatian sepenuhnya untuk
memberikan petunjuk dan pengarahan pada setiap kemerdekaan yang diberikan.
Dengan menerapkan Trilogi dari bapak pendidikan Nasional “Kihajar Dewantara” maka
seorang pemimpin akan menjadi pemimpin yang luwes dan mudah dicintai oleh yang
dipimpinnya. Demikian coretan singkat mengenai kepemimpinan yang di teladankan oleh kihajar
dewantara semoga dapat menginspirasi kita semua.
References:
Tappil Rambe, Tri Ananda Putri.2019.Implementasi Trilogi Pendidikan Kihajar dewantara Pada
SMK Taman Siswa Dikota Tebing Tinggi.Puteri Hijau Vol.4 No 1 2019.
https://www.mditack.co.id/2017/10/04/konsep-gaya-kepemimpinan-dari-ki-hajar-dewantara/
(Diakses pada 7 Februari pukul 06.00)
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/edukasi/read/2018/06/04/08553811/kepemimpi
nan-versi-ki-hadjar-dewantara (Diakses pada 7 februari pukul 06.30)