Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK KORUPSI TERHADAP KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA INDONESIA Brigita Ceranitha Nuraini, Shinta Theresia Purba, Kharisma

Baptiswan 1 7B DIV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan Email: brigitaceranitha@gmail.com 2 7B DIV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan Email: shy1289@gmail.com 3 7B DIV Akuntansi Kurikulum Khusus, STAN, Tangerang Selatan Email: kharisma.baptiswan@gmail.com

Abstraksi - Tulisan ini bertujuan menjelaskan hubungan antara korupsi dan rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam konteks pendidikan nasional. Sumber daya manusia yang baik merupakan hasil dari proses pendidikan yang optimal. Fenomena korupsi di Indonesia sudah sampai pada tahap yang sangat mengkhawatirkan, dimana institusi pendidikan juga menjadi salah satu sarang aktivitas korup. Korupsi berpotensi menyebabkan proses pendidikan menjadi tidak optimal dan dikhawatirkan secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia. Kata kunci : Korupsi, sumber daya manusia, pendidikan, fungsi pendidikan, tujuan pendidikan 1. Pendahuluan Pada tahun 2012, United Nations (UNDP) negara pendidikan yang disebabkan oleh perilakuperilaku koruptif beberapa oknum dapat secara langsung mempengaruhi kualitas

Development menempatkan

Programme Indonesia sebagai

sumber daya manusia yang dihasilkan.

dengan peringkat ke-121 dalam daftar Indeks 2. Landasan Teori Pembangunan Indonesia (IPM) dengan nilai 0,629 dengan tren yang meningkat dari tahuntahun sebelumnya. Namun nilai tersebut masih dibawah nilai rata-rata internasional dan bahkan diantara Negara-negara di Asia Pasifik sekalipun. Salah satu indikator IPM adalah kualitas pendidikan manusia. Tenaga kerja yang baik menciptakan kondisi perekonomian yang baik pula. 2.1. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam penyusunan tulisan ini adalah melalui studi kepustakaan dan pencarian data melalui internet. 2.2. Landasan Teori Menurut Karlina , 2011 perilaku koruptif dibagi menjadi tiga bentuk yaitu : betrayal of trust, abuse of power, dan material benefit. Ketiga tahap ini saling berurutan dan merupakan akar dari tindak pidana korupsi. 2.3. Hubungan antara Indeks Pembangunan Manusia, Pendidikan, dan Korupsi.

Sumber daya manusia sebagai penggerak ekonomi dihasilkan oleh proses pendidikan nasional yang optimal. Namun hal tersebut terkendala oleh budaya korupsi beberapa oknum birokrat Indonesia, salah satunya di lembaga pendidikan. Defisiensi fungsi

Salah satu unsur IPM adalah tingkat ekspektasi pendidikan, dimana Indonesia memiliki nilai 12,9 tahun yang berarti ekspektasi pendidikan manusia Indonesia adalah kurang lebih lulus SMA. Ekspektasi pendidikan adalah harapan atau prediksi masyarakat

untuk mencapai hasil terbaik. Untuk meningkatkan kemampuan siswa, tidak jarang sekolah menyediakan jam

tambahan untuk melatih para siswanya. Namun beberapa sekolah mengambil jalan jalan pintas dengan cara yaitu berkolusi agar para siswanya saling bekerja sama dalam mengerjakan soal ujian dan bahkan ada sekolah yang membantu memberikan jawaban kepada siswanya. Dapat dilihat disini bahwa institusi pendidikan sekalipun telah

Indonesia dalam memandang tingkat pendidikan. Dengan kata lain rata-rata masyarakat Indonesia menganggap

bahwa lulus SMA saja sudah cukup. Akan tetapi dalam kenyataan data angka rata-rata pendidikan manusia Indonesia adalah 5,8 tahun, yang berarti rata-rata penduduk Indonesia hanya lulusan SD atau lebih ekstrimnya tidak lulus SD melihat angka 5,8 dan bukan angka 6 tahun. Untuk melihat bagaimana

mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan kepada sekolah untuk

mendidik anak-anaknya. Sekolah lebih memikirkan hasil jangka pendek

ketimbang hasil jangka panjang yaitu kemampuan siswanya sendiri untuk

dapat mandiri, terampil dan berintegritas. 3.2. Abuse of power dalam dunia pendidikan Ujian atau ulangan bagi siswa merupakan instrument untuk menilai kemampuan siswa dalam memahami pelajaran. Akan tetapi tidak jarang sekolah justru memanfaatkan ujian untuk menarik dana dari para siswanya. Para siswa dilarang untuk mengikuti ujian jika belum melunasi dana iuran tertentu. Sekolah dalam hal ini telah berbuat sewenang-wenang dan telah gagal dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidik, karena secara keuangan

hubungan antara IPM dengan kualitas pendidikan kita dapat melihat anggaran pendidikan dalam APBN 2013 mencapai 20% dari total anggaran atau setara Rp 344 triliun. Dengan nilai sebesar itu sangatlah aneh jika penduduk Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang cukup rendah. Asumsi awal adalah adanya kelemahan proses pendidikan atau terjadi tindakan koruptif yang terjadi dalam dunia pendidikan yang berimbas pada menurunnya manusia. kualitas sumber daya

sekolah terikat dengan orang tua siswa 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Betrayal of trust dalam dunia pendidikan Menjelang ujian nasional, seluruh sekolah di Indonesia berlomba-lomba bukan dengan siswa. Selain dapat

mengganggu kondisi psikologi siswa, tindakan sekolah ini (bayar dulu, baru saya layani) dapat berpotensi

menanamkan

politik

transaksi

yang

SDM dengan kualitas rendah tidak akan mampu membuat kualitas hidupnya lebih berkembang, ataupun jika mereka mampu berkembang akan menggunakan cara-cara yang illegal, dikarenakan

menyimpang. Sebagai contoh kebiasaan birokrat Indonesia yang enggan melayani jika tidak dibayar terlebih dahulu. 3.3. Material benefit dalam dunia pendidikan Secara umum bantuan

rendahnya integritas dan moral. Selain itu secara global Indeks Pembangunan Manusia Indonesia tidak kompetitif

operasional sekolah bertujuan untuk membebaskan biaya sekolah bagi siswa yang tidak mampu dan meringankan beban siswa yang lain, agar para siswa

dibandingkan dengan Negara lain.

dapat memperoleh layanan pendidikan 4. Kesimpulan dasar yang bermutu hingga tamat Dampak korupsi terhadap kualitas sumber daya manusia dalam konteks pendidikan dapat dilihat langsung pada kondisi Negara Indonesia saat ini. Kasus-kasus korupsi oleh oknum pegawai membuktikan negeri maupun penilaian swasta UNDP

sekolah. Akan tetapi korupsi atas dana BOS ternyata cukup marak di Indonesia. Korupsi perorangan dilakukan maupun baik kolektif. secara Hal

tersebut sangat ironis melihat banyaknya anak putus sekolah yang sangat

bahwa

terhadap IPM Indonesia sudah sangat sesuai. Kualitas pendidikan yang baik tidak cukup diukur dengan nilai yang baik, namun bagaimana kualitas lulusan mampu

membutuhkan dana tersebut. Ditambah lagi dengan anggaran pendidikan yang mencakup 20% dari total APBN tidak dioptimalkan oleh pemerintah untuk mengelola sektor

menunjukan kemandirian, profesionalitas dan integritas yang tinggi. Kualitas tersebut memang sulit untuk diukur namun

pendidikan dengan baik, terbukti dengan kacaunya ujian nasional tahun 2012 yang lalu. Dimana dalam kasus tersebut terdapat indikasi tindak pidana korupsi yang saat ini sedang dalam pemeriksaan. 3.4. Dampak korupsi terhadap kualitas SDM Dampak perilaku koruptif para oknum dalam jangka panjang adalah menurunnya kualitas SDM Indonesia. Kualitas lulusan institusi pendidikan

dampaknya dapat dilihat dan dirasakan. Korupsi yang sudah mengakar bahkan dalam dunia pendidikan harus segera ditindaklanjuti dengan usaha bersama Untuk pemerintah itu dan

masyarakat.

kebijakan

pemberantasan korupsi harus terus menerus dilakukan demi kelangsungan hidup

berbangsa dan bernegara.

tidak mencerminkan tujuan pendidikan 5. Daftar Referensi sedangkan semakin banyak anak tidak mampu tidak mendapatkan akses 1) http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/ 24/18460461/Koalisi.Pendidikan.Temuka n.Bukti.Kecurangan.UN.2013

pendidikan.

2) http://properti.kompas.com/read/2013/04/ 15/12531427/Belum.Bayar.SPP.Dua.Tah anan.Gagal.Ikut.UN 4) Helmanita, Karlina dkk. Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi. Jakarta: Center For Study Of Religion And Cultute (CSRC), 2006. 5) Human Development Report 2013 The Rise of the South : Human Progress in A Diverse World, United Nations Development Programme

3) http://www.tempo.co/read/news/2013/03/ 18/087467718/UNDP-IndeksPembangunan-Manusia-Indonesia-Naik

Anda mungkin juga menyukai