Anda di halaman 1dari 15

KULTUR SEKOLAH

YANG KONDUSIF
Kultur Sekolah yang Kondusif
• Open climate/open culture:
Budaya terbuka, transparan, akrab
• Positive culture:
Budaya positif
• Enjoyable spiritual atmosphere
Atmosfir sekolah yang menyenangkan
Perbaikan Sekolah dipengaruhi oleh:
• Tujuan bersama (shared goals)
Tanggung jawab akan kesuksesan
(responsibility for success)
• Kolegial (collegiality)
Perbaikan terus menerus (continous
improvement)
• Pembelajaran sepanjang waktu (life long
learning)
• Mengambil resiko (risk taking)
• Dukungan (support)
• Saling menghormati (mutual respect)
• Keterbukaan (openness)
• Perayaan dan humor (celebration and
humor)
TIGA JENIS KULTUR SEKOLAH

(DITINJAU DARI USAHA


PENINGKATAN KUALITAS SEKOLAH)
1. KULTUR SEKOLAH YANG POSITIF

YAITU KEGIATAN-KEGIATAN YANG MENDUKUNG


(PRO) PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN
MISALNYA:
• KERJASAMA DALAM MENCAPAI PRESTASI: KASEK,
GURU, SISWA, KARYAWAN, KOMITE SEKOLAH
• PENGHARGAAN TERHADAP YANG BERPRESTASI:
PUJIAN, HASIAH, SERTIFIKAT
• KOMITMEN TERHADAP BELAJAR: GURU, STAF,
SISWA
• INTERAKSI ANTAR WARGA SEKOLAH: HANGAT,
HARMONIS
.
3. KULTUR SEKOLAH YANG
NEGATIF
• YAITU KEGIATAN-KEGIATAN YANG KONTRA
PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN.
MISAL:
– SISWA TAKUT BERBUAT SALAH DIANCAM,
DIHUKUM, DIEJEK
– SISWA TAKUT BERTANYA/MENGEMUKAKAN
PENDAPAT  MALU, TIDAK DIBERI KESEMPATAN,
TAKUT DICEMOOH, TAKUT PADA GURU
– SISWA JARANG MELAKUKAN KERJASAMA DALAM
MEMECAHKAN MASALAH  TIDAK DIBIASAKAN
OLEH GURU, DIANGGAP TIDAK PENTING
3. KULTUR SEKOLAH YANG
NETRAL
• YAITU KEGIATAN YANG KURANG
BERPENGARUH POSITIF DAN
NEGATIF, SEPERTI: ARISAN GURU-
GURU DI SEKOLAH, SERAGAM
GURU-GURU
John Goodlad
• Sekolah bermutu dan kurang bermutu
berbeda dalam kultur dan kesadaran
kultur mereka.
• Kultur sangat dekat dengan persoalan
kepemimpinan.
• Perbaikan sekolah memerlukan dasar
kultur dan perilaku kepemimpinan yang
cocok dengan agenda mutu tersebut.
Sekolah yang Baik
1. Umumnya baik dalam semua aspeknya.
2. Membangun suatu mata rantai ciri baik
dan memperoleh dukungan dari sistem
organisasi daerahnya.
3. Menyadari benar akan kultur sekolahnya.
4. Selalu peduli terhadap semua urusan
yang ada.
5. Serba teratur, tertib, melibatkan semua
pihak dalam semua proses pengurusan
6. Memiliki hubungan kemanusiaan yang
positif, guru tidak berlaku kasar terhadap
siswa.
7. Memiliki hubungan positif dengan rumah
anak/orang tua. Orang tua tahu apa yang
terjadi pada anak-anak mereka di
sekolah, sebab orang tua memiliki
informasi yang cukup dari sekolah.
Kesuksesan Belajar
• Lingkungan Sekitar
Orang tua, guru, teman
• Sarana Belajar
Buku, suasana tempat belajar, alat bantu
• Cara Belajar
Perbaikan Sekolah dipengaruhi oleh:
• Tujuan bersama (shared goals): Kami tahu ke
mana kami menuju
• Tanggung jawab akan kesusksesan
(responsibility for success): Kami harus sukses
• Kolegial (collegiality): kami bekerja bersama-
sama
• Perbaikan terus menerus (continous
improvement): kami mampu melakukan yang
lebih naik
• Pembelajaran sepanjang waktu (life long
learning): Pembelajaran untuk semua
orang
• Mengambnil resiko (risk taking): Kami
belajar dengan mencoba yang baru
• Dukungan (support): Selalu ada
seseorang yang ditolong
• Saling menghormati (mutual respect):
Semua orang memiliki sesuatu untuk
diberikan
• Keterbukaan (openness): Kami
mendiskusikan perbedaan kami
• Perayaan dan humor (celebration and
humor): Kami merasa baik dengan diri
kami.

Anda mungkin juga menyukai