Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu :

Dewi Qomariah Imelda SE., M.M.AK

Disusun oleh kelompok :

Faiz Ripadillah 202241011

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KALTARA
2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dan tidak lupa kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang srategi penetapan lokasi.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang berperan dalam menyusun makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu
mata kuliah Manajemen operasional dan Manajemen keuangan yaitu ibu Dewi
Qomariah Imelda SE., M.M.AK yang telah membimbing dan mengajarkan kami
dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Tanjung Selor, 29 oktober 2023

ii
Faiz Ripadilah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar belakang..............................................................................................1


1.2 Rumusan masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan .........................................................................................................1

BAB II ISI MATERI...........................................................................................2

1.1 Laporan keuangan........................................................................................2


2.1.1 Pengertian laporan keuangan...........................................................2
2.1.2 Arti penting laporan keuangan.........................................................2
2.1.3 Syarat-syarat laporan keuangan.......................................................3
2.1.4 Manfaat akuntansi dan pemakai laporan keuangan..........................5
2.1.5 Asumsi dasar akuntasi......................................................................6
2.1.6 Jenis laporan keuangan.....................................................................6
2.2 Analisis laporan keuangan...........................................................................9
2.2.1 Pengertian analisi laporan keuangan................................................9
2.2.2 Tujuan dan manfaat laporan keuangan.............................................11
2.2.3 Jenis analisi laporan keuangan ........................................................15
2.2.4 Teknik analisis laporan keuangan....................................................15

BAB III PENUTUP.............................................................................................23

3.1 Kesimpulan .................................................................................................23


3.2 Saran ............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Suatu laporan keuangan (financial statement) akan menjadi lebih bermanfaat


untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi
apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan
keuangan melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisis tren, akan mampu
diprediksi apa yang mungkin akan terjadi di masa mendatang, sehingga di sinilah
laporan keuangan tersebut begitu diperlukan.

Semakin baik kualitas laporan keuangan yang disajikan maka akan semakin
meyakinkan pihak eksternal dalam melihat kinerja keuangan perusahaan tersebut.
Lebih jauh keyakinan bahwa perusahaan di predik- sikan akan mampu tumbuh
dan memperoleh profitabilitas secara sustainable (berkelanjutan), yang otomatis
tentunya pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan akan merasa puas
dalam berbagai urusan dengan perusahaan. Karena salah satu yang dihindari oleh
pihak eksternal adalah timbulnya bad debt (piutang tak tertagih).

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa itu laporan keuangan
1.2.2 Apa saja analisis laporan keuangan

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui tentang laporan keuangan dan mengetahui analisis


keuangan itu sepeti apa.

iv
BAB II
ISI MATERI

1.1 Laporan Keuangan


1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) 2015

Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses pelaporan


keuangan. Laporan keuangan yang lengkap blasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan. Secara umum Laporan keuangan
adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut.

1.1.2 Arti Pentingnya Laporan Keuangan

Pada awalnya perusahaan membutuhkan laporan keuangan sebagai


alat uji kebenaran keuangan yang masuk dan keluar perusahaan, namun
dalam perkembangannya, laporan keuangan tidak sekedar sebagai alat uji
kebenaran saja tetapi juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian posisi
keuangan perusahaan tersebut, di mana berdasarkan laporan keuangan yang
sudah dianalisa, kemudian diguna kan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan untuk meng- ambil keputusan.

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi keuangan dalam


bentuk laporan keuangan kepada kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan diantaranya adalah:

a. Pihak manajemen perusahaan dimana laporan ke- uangan dapat


digunakan untuk pengambilan keputusan.

v
b. Pemillik perusahaan, fungsi laporan keuangan digu- nakan untuk
memberi tahu keadaan perusahaan dari sisi keuangan.
c. Investor & pemegang saham, disini investor biasanya melihat laporan
keuangan untuk mengambil kepu- tusan penanaman saham.
d. Kreditor atau pemberi hutang biasanya melihat kese- hatan perusahaan
dari laporan keuangan untuk me- mutuskan perusahaan layak diberikan
kredit atau tidak.
e. Pemerintah, berkepentingan untuk memungut pajak berdasarkan
laporan keuangan yang ada.
f. Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui
profitabilitas dan akuntabilitas perusa- haan tempat mereka bekerja.

1.1.3 Syarat-Syarat Laporan Keuangan

Syarat-syarat laporan keuangan merupakan ciri khas membuat


informasi dalam laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai dalam
pengambilan keputusan bernilai ekonomis. Berikut syarat-syarat yang harus
dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan:

a. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan


adalah kemudahannya untuk sege ra dapat dipahami oleh para pemakai.
Dalam hal ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadal tentang aktifitas ekonomi dan bisnis. akuntansi serta kemauan
untuk mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar Namun
demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukan dalam
laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar
pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu untuk dapat dipahami
oleh pemakai tertentu.

b. Relevan

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan


pemakai dalam proses peng- ambilan keputusan. Informasi memiliki

vi
kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempe- ngaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka dimasa lalu.

c. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki


kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan
material, dan dapat dian- dalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan, atau yang secara wajar
diharapkan dapat disajikan. Selain itu Informasi harus diarahkan pada
kebutuhan pemakai. dan tidak bergantung pada kebutuhan atau
keinginan pihak tertentu. Dalam hal menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan keadaan tertentu, maka ketidakpastian tersebut diakui
dengan mengungkapkan hakikat dan tingkatnya dengan menggunakan
pertimbangan sehat. Agar dapat diandalkan, informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialistis dan
biaya (kelengkapan). Kesenjangan untuk tidak mengungkapkan dapat
mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan menyesatkan.

d. Dapat dibandingkan

Pemakai laporan keuangan harus dapat memper bandingkan laporan


keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi
kecenderungan po sisi keuangan. Pemakai juga harus dapat memper
bandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi
posisi keuangan, serta perusahaan posisi keuangan secara relatif. Oleh
karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi
dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk
perusahaan tersebut, antara periode yang sama, dan untuk perusahaan
yang berbeda.

e. Mempunyai Daya uji

vii
Laporan keuangan yang telah disusun dengan panduan konsep-konsep
dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang sudah disyahkan,
sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.

f. Netral

Laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak


memihak pada kepentingan pemakai tertentu.

g. Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat


waktu
h. Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus
memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan
pembaca.

1.1.4 Manfaat Akuntansi Dan Pemakai Laporan Keuangan

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi keuangan dalam


bentuk laporan keuangan kepada kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan diantaranya adalah:

a. Pihak manajemen perusahaan dimana laporan ke- uangan dapat


digunakan untuk pengambilan keputusan
b. Pemilik perusahaan, fungsi laporan keuangan dig nakan untuk memberi
tahu keadaan perusahaan dari sisi keuangan.
c. Investor & pemegang saham, disini investor biasanya melihat laporan
keuangan untuk mengambil kepu tusan penanaman saham
d. Kreditor atau pemberi hutang biasanya melihat kese- hatan perusahaan
dari laporan keuangan untuk memutuskan perusahaan layak diberikan
kredit atau tidak.
e. Pemerintah, berkepentingan untuk memungut pajak berdasarkan
laporan keuangan yang ada.
f. Karyawan, memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui
profitabilitas dan akuntabilitas perusa haan tempat mereka bekerja.

viii
1.1.5 Asumsi Dasar Akuntansi

Akuntansi dalam prakteknya berjalan berdasarkan asumsi-asumsi,


dimaksudkan agar dapat lebih mudah diterima atau dilakukan. Adapun
asumsi-asumsi dasar yang dipakai dalam dunia akuntansi adalah sebagai
berikut:

a. Kesatuan usaha khusus


Perusahaan dipandang sebagai suatu unit usaha yang berdiri sendiri,
berpisah dengan kekayaan pemilik usaha artinya perusahaan itu dimiliki
oleh pemilik namun harus dipisahkan antara kekayaan pribadi dengan
kekayaan perusahaan.
b. Kelangsungan usaha
Perusahaan diharapkan akan terus hidup dan berkembang, tidak
terlikuidasi di masa yang akan datang. Penekanan dari konsep ini
adalah terhadap anggapan bahwa akan tersedia cukup waktu bagi suatu
perusahaan untuk menyelesaikan usaha, kontrak- kontrak dan
perjanjian perjanjian.
c. Penggunaan satuan moneter
Transaksi yang digunakan dalam pencatatan akun- tansi dinyatakan di
dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi
itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari negara di mana
perusahaan itu berdiri. Contoh: Indonesia unit moneternya Rupiah,
Malaysia unit moneternya ringgit.
d. Periode waktu Pelaporan
Batas waktu yang diberikan untuk melaporkan laporan keuangan
setidak-tidaknya satu tahun sekali laporan keuangan harus disajikan.

1.1.6 Jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan

ix
Adapun jenis dari Laporan keuangan yang lengkap meliputi:

a. Neraca
yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu saat
tertentu.
Neraca mempunyai 2 bentuk yaitu:
1) Neraca Bentuk Staffel
Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun kebawah
baik aktiva maupun passivanya (hutang+modal). Pada bagian atas
untuk mencatat aktiva dan bagian bawah untuk mencatat hutang dan
modal.
2) Neraca Bentuk Scontro
Neraca Bentuk Scontro adalah neraca yang posisi aktiva dan pasiva
(hutang+ modal) sebelah menye belah. Untuk aktiva pada sisi kiri
dan pasiva (hutang + modal) di sisi kanan.
b. Laporan laba rugi
yaitu laporan mengenai pendapatan, beban, dan laba atau rugi suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan rugi laba adalah
laporan yang disusun sistematis, isinya penghasilan yang diperoleh
perusahaan dikurangi dengan beban-beban yang terjadi dalam
perusahaan selama periode tertentu. Dalam laporan rugi laba
menjabarkan elemen- elemen penghasilan dan beban perusahaan
sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi). Untuk perusahaan jasa
istilah penghasilan dalam laporan laba rugi adalah pendapatan. Untuk
perusahaan dagang dan maufaktur istilah penghasilan dalam laporan
keuangan adalah penjualan.
Sumber penghasilan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu:
1) Dari usaha pokok / utama, yaitu penghasilan

x
berasal dari kegiatan utama perusahaan. Misalnya, dalam perusahaan
jasa konsultan hukum i penghasilan utama berasal dari penjualan
jasa konsultan hukum, dalam perusahaan dagang kelontong
penghasilan utamanya adalah pen- jualan barang dagangan
kelontong.
2) Dari kegiatan luar usaha pokok, yaitu penghasilan
yang berasal dari kegiatan yang bersifat sam- pingan. Misalnya, pada
perusahaan jasa bengkel, penghasilan jasa bengkel dari kegiatan luar
usaha pokok adalah menjual bensin eceran

Beban suatu perusahaan juga dapat digolongkan menjadi dua golongan


yaitu :

1) Beban yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha


pokok / utama, yaitu Beban-beban yang timbul dari kegiatan usaha
pokok / utama contoh usaha jasa konsultan hokum,bebannya adalah
operasional kantor.
2) Beban-beban yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha
pokok / utama, disebut misalnya beban bunga.

Bentuk Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:

1) Entuk single step


Di dalam laporan Laba/Rugi bentuk Single Step, untuk akun
penghasilan dikelompokkan terlebih dahulu, kemudian baru
dijumlahkan. Kemudian dibagian bawah pendapatan
baru beban dikelompokkan tersendiri dan dijumlahkan. Jumlah pen-
dapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya meru- pakan laba bersih
atau rugi bersih.
2) Bentuk multiple step
Bentuk multiple step untuk pendapatan perlu dipisahkan antara
pendapatan pokok dengan pendapatan di luar usaha pokok, serta
memisah- kan beban usahautama dengan beban di luar usaha.

xi
Laporan laba/rugi menurut bentuk berta- hap dapat disusun sebagai
berikut.
c. Laporan perubahan ekuitas/modal
yaitu laporan yang menyajikan perubahan modal karena penambahan
dan pengurangan dari laba/rugi dan transaksi pemilik. Laporan
perubahan modal adalah laporan yang berisi seberapa banyak modal
awal telah bertambah ataupun berkurang selama periode tertentu.
Perubahan modal itu terjadi dapat karena adanya laba atau rugi usaha,
pengambilan pribadi dari pemilik atau prive,maupun penambahan
modal pemilik.
d. Laporan arus kas
yaitu laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas
selama satu periode tertentu. Laporan arus kas memberi gambaran
penggunaan kas pada tiga bagian aktivitas dari sebuah perusahaan yang
berhubungan dengan pemasukan dan pengeluaran kas. Tiga bagian
aktivitas dalam laporan arus kas bagian yaitu kas dari aktivitas operasi,
kas dari aktivitas investasi, kas dari aktivitas pendanaan. Laporan arus
kas berisi kas dan setara kas yang masuk dan keluar perusahaan pada
periode tertentu. Yang disebut Kas adalah uang tunai, sedangkan setara
kas merupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek
dan dengan cepat dapat dijadikan kas. Laporan arus kas harus
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasi menurut
aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
e. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan adalah sebuah informasi maupun catatan
tambahan yang ditambahkan untuk memberi penjelasan kepada
pembaca atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan
memberikan bantuan penjelasan perhitungan item tertentu dalam
laporan keuangan.

1.2 Analisis Laporan Keuangan


1.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

xii
Menurut Bernstein (1983: 3) analisis laporan keuangan mencakup
penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data
lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu
yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan.

Menurut Sundjaja dan Barlian (2001:37), analisis laporan keuangan


perusahaan pada dasarnya merupakan perhitungan rasio-rasio untuk menilai
keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di
masa depan.

Menurut Wild (2005:3) analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari


alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-
data yang berkaitan untuk meng hasilkan estimasi dan kesimpulan yang
bermanfaat dalam analisis bisnis.

Menurut Harahap (2009:190), analisis laporan ke uangan berarti


menguraikan akun-akun laporan ke- uangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang
mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses
menghasilkan keputusan yang tepat.

Menurut Munawir (2010;35), analisis laporan ke- uangan adalah


analisis laporan keuangan yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari
daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk
menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan
perusahaan yang bersangkutan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis


laporan keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat pada
suatu keadaan keuangan perusahaan, bagaimana pencapaian keber- hasilan
perusahaan masa lalu, saat ini, dan prediksi di masa mendatang, analisis
laporan keuangan tersebut akan digunakan dasar pengambilan keputusan
oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

xiii
Adapun pengguna analisis laporan keuangan dapat dibagi menjadi 2
untuk pihak internal dan eksternal sebagai berikut:

Pihak internal

a. Management
Memberikan informasi yang akan digunakan sebagai pengambilan
keputusan perusahaan, melakukan evaluasi kinerja keuangan
perusahaan yang sedang berjalan, melakukan pengontrolan pada usaha
yang sedang berjalan, melakukan perencanaan usaha kedepan.
b. Karyawan
Memberi informasi yang akan memberikan gambaran bagi karyawan
akan balas jasa dan tersedianya kesem- patan kerja dan jenjang
karir yang jelas.

Pihak eksternal

a. Pemegang Saham
Memberikan informasi yang digunakan pemegang saham untuk
mengambil keputusan pada resiko modal yang telah ditanamkan dalam
perusahaan
b. Kreditur/pemberi pinjaman
Memberi informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan
membayar hutang beserta bunganya dengan tepat waktu untuk
menentukan besar batas pinjaman, bunga dan jangka waktu yang
diberikan
Supplier
c. Memberi informasi yang menunjukkan kemampuan perusahaan
membayar hutang jangka pendek, hal ini akan dapat membantu supplier
untuk menentukan jumlah piutang yang diberikan dan jangka waktunya
Pemerintah
d. Memberi informasi seberapa besar kemampuan peru- sahaan dalam
membayar pajak.
Konsumen

xiv
e. Memberi informasi yang berhubungan dengan kelang- sungan
perusahaan, terutama untuk konsumen yang mempunyai hubungan
jangka panjang.

1.2.2 Tujuan Dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2011:68), tujuan dari analisis laporan keuangan
adalah:
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil
usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini.
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah
perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau
gagal.
f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Menurut Munawir (2010:31), tujuan analisis laporan keuangan


merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi
sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih
berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut
diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih
lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung
keputusan yang akan diambil.

Sedangkan menurut Hanafi dan Halim (2007:6) tujuan analisis


keuangan antara lain adalah:

xv
a. Investasi pada saham. Analisis digunakan untuk mengetahui
apakah saham perusahaan tersebut layak dibeli atau tidak. Hal ini
dilakukan karena para investor ingin memperoleh tingkat
keuntungan yang tinggi dari perusahaan yang sahamnya memang
bener-bener layak untuk dibeli.
b. Pemberian kredit. Dalam analisis ini, yang menjadi tujuan pokok
adalah menilal perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang
diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut.
c. Kesehatan pemasok (supplier). Dengan kemungkinan kerjasama
yang akan dijalin, analis dari pihak perusa- haan akan berusaha
menganalisis profittabilitas perusa- haan pemasok, kondisi
keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk
memenuhi operasi sehari- harinya, dan kemampuan membayar
kewajibannya. Pengetahuan akan kondisi keuangan supplier juga
akan bermanfaat bagi perusahaan dalam melakukan negosiasi
dengan supplier.
d. Kesehatan pelanggan (costomer). Analis digunakan untuk
mengetahui informasi mengenai kemampuan pelanggan
memenuhi jangka pendeknya.
e. Kesehatan pelanggan ditinjau dari karyawan. Analisis dilakukan
untuk memastikan apakah perusahaan, atau perusahaan yang akan
dimasuki tersebut mempunyai prospek keuangan yang bagus.
f. Pemerintah. Pemerintah dapat menganalisis keuangan perusahaan
untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan, atau
menentukan tingkat keuntungan yang wajar bagi suatu industri
(biasanya dengan menambahkan sejumlah persentase tertentu
diatas biaya maodalnya).
g. Analisis Internal.Analisis disini digunakan untuk menentukan
sejauh mana perkembangan perusahaan, agar pihak internal
perusahaan sendiri (seperti pihak manajemen) dapat dijadikan
dasar pengambilan keputusan, untuk perencanaan, atau untuk
meng- evaluasi perubahan strategi.

xvi
h. Analisis Pesaing. Kondisi keuangan pesaing dapat dianalisis oleh
perusahaan untuk menentukan sejauh mana kekuatan keuangan
pesaing. Informasi ini dapat dijadikan sebagai penetuan strategi
perusahaan.
i. Penilaian Kerusakan. Analisis digunakan untuk menentukan
besarnya kerusakan yang dialami oleh perusahaan.

Menurut Harahap (2009:195), Manfaat analisis laporan


keuangan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam


daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata
(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik
laporan keuangan (implicit).
c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam
hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan
dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi
yang diperoleh dari luar perusahaan.
e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti
untuk prediksi, peningkatan.
f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para
pengambil keputusan. Dengan perkataan lain yang dimaksudkan
dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan
keuangan juga antara lain:
1) Dapat menilai prestasi perusahaan
2) Dapat memproyeksi laporan perusahaan
3) Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang
dari aspek waktu tertentu:
a) Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Ekuitas)
b) Hasil Usaha Perusahaan (Hasil atau Beban)

xvii
c) Likuiditas
d) Solvabilitas
e) Aktivitas
f) Rentabilitas atau Profitabilitas
g) Indikator Pasar Modal
4) Menilai perkembangan dari waktu ke waktu
5) Menilai komposisi struktur keuangan, arus dana
g. Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria
tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

1.2.3 Jenis Analisis Laporan Keuangan

Ada empat jenis analisis laporan keuangan yang digu nakan adalah sebagai
berikut:

a. Analisis horisontal adalah analisis dengan mengadakan perbandingan


laporan keuangan untuk beberapa tahun sehingga akan diketahui
perkembangannya.
b. Analisis vertikal adalah laporan keuangan yang dianalisis meliputi satu
periode atau satu waktu saja, dengan cara membandingkan antara akun
yang satu dengan akun yang lain dalam laporan keuangan tersebut
sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi
pada saat itu saja. Analisis vertikal yaitu dengan menguraikan proporsi
angka dari masing-masing pos terhadap total asset pada neraca, total
penjualan pada pos laba rugi, dan total kas keluar dan masuk pada
arus kas.
c. Analisis Ekternal
Analisis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak dapat memperoleh
data laporan keuangan secara mendalam mengenai keuangan suatu
perusahaan. Pihak-pihak tersebut seperti pihak bank, pemerintah, calon
pemegang saham dan pemegang saham. Bagi penganalisis ekternal
hanya tersedia laporan keuangan seperti neraca dan laba rugi.
d. Analisis Internal

xviii
Analisis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang dapat memperoleh data-
data keuangan secara mendalam mengenai keuangan suatu perusahaan.
Pihak tersebut adalah pihak manajemen perusahaan. Selain laporan
keuangan pihak interen juga dapat memperoleh laporan-laporan interen
yang tidak diumumkan kepada pihak ekternal.

1.2.4 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Ada 3 macam teknik analisis laporan keuangan yang dapat dibuat


seperti dibawah ini:

a. Analisis Rasio Keuangan


Analisis rasio keuangan merupakan aktivitas untuk menganalisis
laporan keuangan dengan cara memban- dingkan satu akun dengan
akun lainnya yang ada dalam laporan keuangan, perbandingan tersebut
bisa antar akun dalam laporan keuangan neraca maupun rugi laba.
Analisis rasio keuangan ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan
diantara akun-akun dalam laporan keuangan, baik dalam neraca
maupun dalam laporan laba rugi. Analisis rasio keuangan
mengambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara jumlah satu
akun dengan jumlah akun yang lain dalam laporan keuangan. Dengan
menggunakan metode analisis seperti berupa rasio ini akan dapat
menjelaskan atau memberikan gambaran tentang baik atau buruknya
keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Tujuan melakukan
analisis rasio keuangan adalah untuk dapat membantu perusahaan
dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan,
menilai kinerja laporan keuangan perusahaan dalam memberdayakan
seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai target yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
b. Perbandingan Laporan Keuangan, adalah teknik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih,
dengan menunjukkan:

xix
1) Perbandingan jumlah-jumlah akun beberapa periode dalam rupiah.
2) Kenaikan atau penurunan akun beberapa periode dalam jumlah
rupiah.
3) Kenaikan atau penurunan akun beberapa periode dalam persentase.
4) Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio dalam beberapa
periode.
5) Persentase dalam total aktiva maupun pasiva dalam beberapa
periode.

Analisis dengan menggunakan teknik ini akan dapat diketahui


perubahan-perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang
memerlukan penelitian lebih lanjut.

Untuk laporan laba rugi hampir semua komponen mengalami


kenaikan dari tahun sebelumnya. Ada satu komponen yaitu biaya lain
yang menurun, biaya yang menurun ini artinya pihak manajemen dapat
menekan pengeluaran untuk biaya lainnya. Penjualan mengalami
kenaikan sebesar 11% dari tahun sebelumnya, namun persentase harga
pokok penjuala naik lebih besar dari persentase penjualan yakni senilai
20%, Sedangkan laba kotor naik 33%.

c. Analisis Trend adalah analisis yang menunjukkan kemajuan keuangan


perusahaan yang dinyatakan dalam persentase adalah suatu metode atau
teknik analisis untuk mengetahui kecenderungan keuangan perusahaan
naik atau turun, dengan demikian akan dapat diketahui perubahan mana
yang cukup penting untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis ini
dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan mela- lui
rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi
masa itu ke masa yang berikutnya. Analisis trend memanfaatkan data
keuangan beberapa tahun dengan menggunakan tahun dasar. Tahun
dasar ditentukan sebesar 100%, tahun lainnya ditentukan berdasarkan
tahun dasar tersebut.

Analisis trend juga dapat digunakan untuk mem- prediksi masa


dengan menggunakan garis linier, contoh soal untuk memprediksi masa

xx
depan sebagai berikut:

Volume penjualan barang panci (dalam 000 unit) tahun 1995 sampai
2003

Contoh Kasus Data Ganjil

Penjualan
Tahun X XY X2
(Y)
1995 200 -4 -800 14
1996 245 -3 -735 9
1997 240 -2 -480 4
1998 275 -1 -275 1
1999 285 0 0 0
2000 300 1 1 1
2001 290 2 2 4
2002 315 3 3 9
2003 310 4 4 16
jumlah 2460 775 60

Persamaan regresi Y= a + b X

Y= penjualan

X= waktu

Rumus a = total Y/ jumlah

b = total XY/total X2

nilai a = 2460/9 tahun = 273,33

b = 775/60 = 12,92

maka persamaan regresi Y= 273,33+ 12,92 X

Jadi apa bila kita akan memprediksi penjualan barang panci pada tahun
2010 berarti X nya 11

xxi
Y =273,33+ 12,92 (11)

= 415,45

Artinya pada tahun 2011 penjualan barang panci akan diprediksikan


sebesar 415,45 unit.

Contoh Kasus Data Genap:

Volume Penjualan Barang panci (dalam 000 unit) Tahun 1995


sampai dengan 2002

Penjualan
Tahun X XY X2
(Y)
1995 200 -7 -1400 49
1996 245 -5 -1225 25
1997 240 -3 -720 9
1998 275 -1 -275 1
1999 285 1 285 1
2000 300 3 900 9
2001 290 5 1450 25
2002 315 7 2205 49
Jumlah 2150 1220 168

Persamaan regresi Y = a + bX

Y = penjualan

X = waktu

Rumus a = total Y/jumlah

b = total XY / total X2

nilai a = 2150/8 tahun = 268,75

b = 1220/168 = 7,26

maka persamaan regresi Y = 268,75 +7,26 X

xxii
Jadi apa bila kita akan memprediksi penjualan barang panci pada tahun
2008 berarti X nya 19

Y = 268,75 +7,26 (19)

= 406,69

Artinya pada tahun 2008 penjualan barang panci akan diprediksikan


sebesar 406,69 unit.

Tahun 2014 Tahun 2015


Penjualan 18000 21000
Harga pokok penjualan 12500 14500
5500 6500
Biaya penjualan, Umum, Admin 2300 3100
Laba adiministrasi 3200 3400
Biaya lain 350 450
laba sebelum pajak dan bunga 2850 2950
Bunga 120 140
Laba sebelum pajak 2730 2810
Pajak 273 281
Laba bersih 2457 2529

Analisis yang disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam


laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan
(untuk laporan laba rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Laporan
keuangan dalam persentase per-komponen (Common size statement)
menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya Penyajian dlam bentuk analisis common size mem
permudah untuk melakukan analisis laporan keuangan dengan

xxiii
memperhatikan perubahan perubahan yang terjadi dalam neraca dan
laporan laba rugi. Contoh:

Berikut ini analisis common size untuk laporan rugi laba dengan
mendasarkan pada laporan rugi laba diatas

Laporan Laba Rugi PT X

Tahun 2014 Tahun 2015


Penjualan 100,00 100
Harga pokok penjualan 69,44 69,05
30,56 30,95
Biaya penjualan, Umum, Admin 12,78 14,76
Laba adiministrasi 17,78 16,19
Biaya lain 1,94 2,14
laba sebelum pajak dan bunga 15,83 14,05
Bunga 0,67 0,67
Laba sebelum pajak 15,17 13,38
Pajak 1,52 1,34
Laba bersih 13,65 12,04
Catatan: presentase Harga pokok penjualan berasal dari
12500/1800069,44 untuk perhitungan lainnya dengan cara yang sama.

Tahun 2014 Tahun 2015


Penjualan 100,00 100
Harga pokok penjualan 59,26 58,33
40,74 41,67
Biaya penjualan, Umum, Admin 12,59 13,00

xxiv
Laba adiministrasi 28,15 28,67
Biaya lain 0,74 1,50
laba sebelum pajak dan bunga 27,41 27,17
Bunga 0,67 0,67
Laba sebelum pajak 26,74 26,50
Pajak 3,41 3,15
Laba bersih 23,33 23,35
Laporan Laba Rugi Industri

Common size PT X dibandingkan dengan common size dari industri


pada harga pokok penjualan lebih rendah industri. Namun biaya
penjualan juga masih tinggi PT X. Untuk laba bersih diperoleh laba
industri lebih tinggi dibanding dengan laba bersih PT X.

xxv
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen sangat di perlukan terutama dalam sebuah organisasi


atau perusahaan. Dengan adanya manajemen yang baik, maka kegiatan
perencanan, pelaksanaan, sampai pada penghasilan suatu tujuan ataupun barang
akan di capai dengan baik dan maksimal, dan dengan adanya manajemen maka
perusahaan akan dapatmencapai tujuan yang di inginkan dengan langkah yang
tepat.

Manajemen keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,


pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimilikioleh organisasi atau perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang
semurah-murahnya dan menggunakan seefektif-efektifnya, seproduktif mungkin
untuk menghasilkan laba

Dalam prakteknya, manajemen keuangan adalah tindakan yang diambil


dalamrangka menjaga kesehatan keuangan organisasi/perusahaan. Untuk itu
dalammembangun sistem manajemen keuangan yang baik perulah kita untuk
mengindentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik.

3.2 Saran

Mudahan kedepan nya dapat kelompok yang lebih baik.

xxvi
DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Ihram. 2018. PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN. Bandung.


ALFABETA cv.

Sujarweni, Wiratna. 2018. MANAJEMEN KEUANGAN. Yogyakarta. PT


PUSTAKA BARU.

xxvii

Anda mungkin juga menyukai