Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DINAMIKA KELOMPOK
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Keorganisasian

Disusun Oleh: Kelompok 4

1. Fauziah Asma Sabbina NPM: 202241007

2. Tomi Okushima NPM: 202241008

Dosen Pengampu: Ika Niswatin Budiarti, S.Psi,M.M

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KALTARA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah ini bisa kami selesaikan dengan
baik. Sholawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membukakan cahaya pengetahuan dan kebaikan kepada seluruh
umat manusia dimuka bumi.

Kami membuat makakah ini dengan judul “Dinamika Kelompok” bertujuan untuk
memenuhi tugas Perilaku Keorganisasian. Penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada Ibu Ika Niswatin Budiarti, S.Psi,M.M selaku dosen mata
kuliah Perilaku Keorganisasian.

Makalah ini masih jauh dari dari kesempurnaan. Oleh karena itu, diharapkan
untuk memberikan saran dan kritik yang membangun demi kebaikan dan
kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca.

Tanjung Selor, 03 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dinamika Kelompok

2.2 Faktor-faktor Yang Mmpengaruhi Dinamika Kelompok

2.3 Masalah Dinamika Kelompok

2.4 Konflik Dalam Kelompok dan Respon Terhadap Konflik

2.5 Unsur-unsur Dinamika Kelompok

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pegawai Negeri adalah pekerja pada instansi pemerintah yang terdiri dari berbagai
unsur dan jenis sesuai dengan tugas dan fungsinya di dalam bekerja akan
membutuhkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, atau mereka butuh
jaringan/jejaring kerja, yang pada umumnya disebut tim kerja. Mereka butuh
bekerja dengan nyaman, butuh informasi, kerjasama, pelanggan, prestasi,
penghasilan, pengakuan, alat, tempat dan sebagainya. Sebagian cara untuk
mencapai hal-hal tersebut adalah dengan membangun kerjasama tim, sebab
dengan melakukan kerjasama akan dapat memberikan berbagai kemudahan dalam
bekerja.

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliki dua potensi, yaitu potensi


subjektif dan potensi objektif. Melalui potensi subjektif, manusia dapat berlaku
sebagai subjek yang mengatur dan mempengaruhi lingkungan dan dengan potensi
objektif, manusia dapat dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya. Secara
antropologis, dapat diyakini bahwa, sebagai makhluk hidup manusia akan selalu
mengalami perubahan, pertumbuhan dan perkembangan. Proses ini akan berjalan
secara alamiah. Pelatihan hanya merupakan upaya percepatan dan pemberian arah
yang lebih tajam dari proses alamiah tersebut, yaitu mempercepat terjadinya
perubahan, pertumbuhan dan perkembangan dalam pengetahuan, keterampilan
dan sikap. Untuk itu proses peningkatan kemampuan berkelompok secara
dinamis, disamping dapat menggali dan memperkuat potensi yang ada di dalam
diri manusia, harus juga mampu memberikan pengalaman belajar secara langsung,
yang sekaligus dapat mempengaruhi otak, sebagai sumber intelegensia, jiwa,
sebagai sumber perasaan dan raga, sebagai sumber karya (keterampilan).

Penerapan Dinamika Kelompok dapat dipakai sebagai pengantar dalam


pelaksanaan suatu pelatihan. Fasilitator dalam suatu pelatihan seringkali
menggunakan prinsip atau berbagai permainan dinamika kelompok dalam
berbagai pelatihan. Dinamika kelompok di sini tidak dipandang hanya
sebagai acara perkenalan dalam arti yang sempit, hura-hura dan membuang waktu
saja, tetapi digunakan untuk menunjang keberhasilan dari suatu pelatihan itu
sendiri. Dalam proses pendidikan dan pelatihan, anda disatu pihak perlu
melakukannya dan dipihak lain perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan
potensi dirinya. Proses pengisian ini akan menjadi lebih mudah dalam situasi yang
memberikan kebebasan bagi individu untuk mengembangkan potensi dirinya.
Dinamika kelompok sebagai suatu metode dan proses, merupakan salah satu alat
manajemen

untuk menghasilkan kerjasama kelompok yang optimal, agar pengelolaan


organisasi menjadi lebih efektif, efisien dan produktif. Sebagai metoda, dinamika
kelompok, membuat setiap anggota kelompok semakin menyadari siapa dirinya
dan siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok dengan segala
kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesadaran semacam ini perlu
diciptakan karena kelompok atau organisasi akan menjadi efektif apabila memiliki
satu tujuan, satu cara tertentu untuk mencapai tujuan yang diciptakan dan
disepakati bersama dengan melibatkan semua individu anggota kelompok tersebut
sesuai dengan kemampuannya masingmasing. Sebagai suatu proses, dinamika
kelompok berupaya menciptakan situasi sedemikian rupa, sehingga membuat
seluruh anggota kelompok merasa terlibat secara secara aktif dalam setiap tahap
perkembangan atau pertumbuhan kelompok, agar setiap orang merasakan dirinya
sebagai bagian dari kelompok dan bukan orang asing. Dengan demikian
diharapkan bahwa setiap individu dalam organisasi merasa turut bertanggung
jawab secara penuh terhadap pencapaian tujuan organisasi yang lebih luas. Oleh
karena itu, pemahaman tentang dinamika kelompok sangat diperlukan, agar kita
dapat membina kekuatan kolektif (collective power) di dalam organisasi dengan
cara-cara yang sehat. Sikapilah persaingan dengan hati yang bening dan gunakan
akal sehat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Dinamika Kelompok?

2. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi Dinamika Kelompok?

3. Apa saja masalah dalam Dinamika Kelompok?

4. Apa saja konflik dalam kelompok dan respon terhadap konflik?

5. Apa saja unsur-unsur Dinamika Kelompok?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk memahami apa itu Dinamika Kelompok

2. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi Dinamika Kelompok

3. Untuk mengetahui masalah dalam Dinamika Kelompok

4. Untuk mengetahui konflik dalam kelompok dan respon terhadap konflik

5. Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur Dinamika Kelompok

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Dinamika Kelompok

Dinamika berasal dari bahasa Yunani dynamics yang berarti kekuatan (force).
Seiring waktu, kata dinamika digunakan sebagai pergerakan yang terjadi dalam
kehidupan.

Menurut Slamet Santoso, dinamika adalah tingkah laku yang langsung


mempengaruhi warga lain secara timbal balik. Dinamika berarti interaksi dan
interdependensi antar anggota kelompok.

Dinamika adalah sesuatu yang berarti energi. Kata ini juga merujuk pada
kondisi selalu bergerak, berkembang dan menyesuaikan diri dengan keadaan.

Dinamika adalah pergerakan dalam lingkungan social terus menerus.


Pergerakan ini menimbulkan perubahan dalam tata hidup masyarakat.

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang


mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut
W.H.Y Sportt mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul
satu dengan yang lain.

Dinamika kelompok adalah proses interaksi antara anggota kelompok yang


saling berinteraksi dengan cara bertukar ide, pendapat, dan informasi. Dinamika
kelompok mencakup berbagai aspek hubungan antarmanusia yang berbeda dan
mencakup aspek sosial, emosional, dan kognitif. Proses ini memungkinkan
kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mengembangkan ide-ide
baru dan mencapai komitmen antaranggota kelompok.

Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain

1. Membentuk kerja sama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan


hidup.
2. Memudahkan pekerjaan
3. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih
cepat, efektif dan efisien Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar
sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian.
4. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan
memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan
memiliki peran yang sama dalam masyarakat.

2.2 Faktor-faktor Yang Mmpengaruhi Dinamika Kelompok

Pada Kenyataannya, dinamika kelompok senantiasa dipengaruhi oleh beragam


factor, antara lain:

1. Tujuan Kelompok

Tujuan dinamika kelompok yang diinginkan untuk setiap kelompok dalam


organisasi berfungsi sebagai lumbung dari ide yang dilaksanakan, sebagai ikatan
jia antara anggota kelompok, menjadi sasaran dan juga sumber dari konsep
perencanaan kerja, menjadi motivasi dalam mengadakan persaingan atau aktivitas,
menjadi perangsang untuk mendapatkan kepuasan kerja, menjadi arah yang tetap
dalam menjalankan tugas kelompok.

2. Interaksi

Ada empat macam jenis pola interaksi yang terjadi di kelompok atau
masyarakat, yaitu:

1. Acting dimisalkan suatu masyarakat desa bekerja sama memperbaiki jalan


desa dengan mengerahkan 100 orang untuk memperbaiki jalur sepanjang 1 km.
Untuk pemerataan berarti 1 orang bisa mendapat bagian 10 meter, yang
mempersatukan anggota kelompok adalah adanya pembagian tugas dan tujuan
pekerjaan itu sendiri. Dalam hal ini tidak ada gambaran bahwa antara individu itu
tidak ada usaha untuk saling sama-sama bekerja sesuai dengan tugasnya.
Dinamika tersebut pada tujuan yang ingin dicapai yaitu peningkatan kualitas
pelayanan produk terhadap pengguna.
2. Interacting, maksudnya adalah adanya kerjasama antara beberapa kelompok
pada satu pola kerja yang sama, misalnya untuk memperbaiki jembatan yang
menghubungkan dua desa lurus disusun rencana kerja sedemikian rupa, sehingga
sikap kelompok dari desa, perlakuan yang wajar/adil, semangat kebersamaan akan
pekerjaan seperti ini mulai diuji. Kerjasama seperti itu diperlukan rasa persatuan,
solidaritas dan rasa senasib sepenanggungan diantara anggota kelompok. Dalam
bentuk interacting diperlukan seorang pemimpin yang dapat mempersatukan
seluruh anggota kelompok dalam mencapai tujuannya.

3. Co-acting mengandung pengertian bahwa antara individu dalam kelompok


itu terdapat kerjasama yang erat dalam mencapai/ mewujudkan suatu tujuan,
misalnya untuk memenangkan lomba, semua pemain kesebelasan permainan
harus kompak/solid, tidak bisa sendiri-sendiri atau misalnya dua orang pemuda
yang mau memikul bersama suatu balok kayu yang besar, diperlukan kerjasama
dengan baik diantara mereka ketika sedang mengangkut kayu tersebut. Dinamika
yang terjadi adalah proses interaksi anggota dalam mempelajari tujuan
berdasarkan komando pemimpin kelompok.

4. Counter acting dimaksudkan dengan adanya persaingan dari anggota-


anggota kelompok, untuk mengatasnamakan kelompoknya. Dalam proses
interaksi ini juga tersimpan tujuan dari anggota kelompok untuk mencapai prestasi
dengan mendidik anggota terpilih mewakili kelompoknya. Pada counter acting ini
bisa dipraktikkan dalam kegiatan pembangunan masyarakat, misalnya petugas
pembangunan (agent of change) bisa membangkitkan motivasi dalam semangat
kerja kelompok untuk mengejar ketinggalan, melalui pendekatan “Persaingan”
diantara kelompok yang relatif maju dengan yang tertinggal, karena secara
psikologis mereka tidak mau dikatakan mengejar ketinggalan dari kelompok lain,
sehingga dalam waktu relatif singkat kelompoknya sudah maju.

2.3 Masalah Dinamika Kelompok

Kelompok terdiri dari sejumlah orang dan (biasanya) dengan latar belakangnya
yang berbeda-beda, maka sangat mungkin di dalam kelompok itu ditemukan
banyak masalah-masalah. Hal ini perlu sekali mendapatkan perhatian. Diantara
masalah-masalah tersebut yang terpenting adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan. Masalah kepemimpinan sangat strategis sifatnya, karena


dapat menentukan efektif tidaknya proses kelompok. Tidak jarang, suatu
kelompok menjadi buyar karena kesalahan memilih pemimpin.

2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pengambilan keputusan


dan pemecahan masalah, merupakan inti dari tugas atau misi kelompok.
Pengambilan keputusan kelompok di dalam praktik lebih banyak sulitnya
daripada mudahnya. Pengambilan keputusan kelompok secara umum telah diakui
lebih baik kualitasnya daripada keputusan yang individual.

3. Komunikasi. Kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang


berinteraksi satu sama lain, maka masalah komunikasi memegang peranan yang
sentral. Melalui komunikasi saling pengertian diciptakan yang pada akhirnya akan
memperkuat kohesi dan tercapainya tujuan-tujuan kelompok.

4. Konflik. Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di dalam


kelompok boleh jadi tidak dapat dihindari. Hal ini akan dapat menjadi potensi
konflik, sehingga sasaran yang telah ditetapkan gagal dicapai, bahkan bisa
membuyarkan kelompok itu sendiri.

2.4 Konflik Dalam Kelompok dan Respon Terhadap Konflik

Dalam suatu kelompok yang berinteraksi satu sama lain dalam mencapai
tujuannya selalu mengalami perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat yang
berlarut-larut akan menyebabkan konflik. Anggota tim perlu memahami bahwa
konflik atau ketidaksepakatan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dan
tidak memiliki sifat baik atau buruk (konflik bersifat netral). Konflik akan
menghancurkan kemajuan kelompok jika dibiarkan tidak terkelola, tetapi juga
dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang mantap jika dikelola secara
efektif. Hasil dari suatu konflik sangat tergantung pada bagaimana tim
mengelolanya. Apa yang dimaksud dengan konflik?

Hanmer dan Hogan (Suprapti, 2006:32) mengatakan bahwa yang dimaksud


dengan konflik adalah segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam
organisasi, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
maupun kelompok yang bersifat antagonis. Dari pengertian tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa “konflik terkait dengan persepsi pihak yang bersangkutan
yang merasa kepentingannya dihalanghalangi atau akan dihalang-halangi, terlepas
dari ada atau tidak ada halangan tersebut”. Apabila konflik ini dibiarkan maka
akan menghancurkan kemajuan tim, sebaliknya juga dapat mengarah pada
pengambilan keputusan yang mantap bila dikelola dengan baik. Hasil dari suatu
konflik tergantung pada bagaimana mengelolanya. Untuk itu perlu mengenali
konflik secara dini.

Isyarat adanya konflik (Chan;1999) antara lain:

1. Anggota kelompok memberikan komentar dan saran dengan penuh emosi.


2. Anggota kelompok menyerang gagasan orang lain sebelum gagasan tersebut
diselesaikan.

3. Anggota kelompok saling menuduh bahwa mereka tidak memahami masalah


yang sebenarnya.

4. Anggota kelompok selalu beroperasi dan menolak untuk berkompromi dan


anggota tim saling menyerang secara langsung pada pribadinya.

Menurut Bolton dalam Suprapti (2006) sumber-sumber konflik adalah:

1. Menghalangi pencapaian sasaran perorangan.

2. Kehilangan status.

3. Kehilangan otonomi atau kekuasaan.

4. Kehilangan sumber-sumber.

5. Merasa diperlakukan tidak adil.

6. Mengancam nilai dan norma.

7. Perbedaan persepsi dan lain sebagainya.

Menurut Robert B. Maddux (2001:22), penyebab konflik sebagai berikut:

1. Perbedaan kebutuhan, tujuan dan nilai-nilai.

2. Perbedaan cara pandang terhadap motif, ajaran, tindakan dan situasi.

3. Perbedaan harapan terhadap hasil suka >< tidak suka.

Adanya konflik akan berdampak terjadinya perubahan-perubahan dalam suatu


kelompok, organisasi atau tim kerja. Perubahan tersebut meliputi perubahan di
dalam kelompok itu sendiri maupun perubahan antar kelompok. Adapun
perubahan di dalam kelompok, yakni:

1. Meningkatnya kepaduan kelompok untuk menghadapi konflik eksternal dengan


mengesampingkan perbedaan individu.

2. Munculnya kepemimpinan yang otokratis, yakni dalam menghadapi kondisi


yang kurang kondusif perlu adanya pemimpin yang kuat/otokratis.

3. Munculnya perhatian atas kegiatan, toleransi membuang-buang waktu


menurun, kepuasan secara individu sementara terkesampingkan, semua perhatian
tertuju pada konflik yang dihadapi.
4. Penekanan pada kesetiaan, dalam situasi konflik: interaksi dengan anggota
diperkuat dan interaksi anggota dengan kelompok lain merupakan pelanggaran.

Sedangkan perubahan di antara kelompok antara lain sebagai berikut:

1. Persepsi yang terganggu, merasa dirinya/kelompoknya lebih penting dari yang


lain.

2. Stereotip negatif lebih menonjol, hal-hal negatif yang sudah terpendam dapat
timbul kembali.

3. Menurunnya komunikasi.

Akibat terjadinya konflik biasanya komunikasi antar kelompok menurun dratis


atau justru malah hilang sama sekali, pengambilan keputusan sulit dilakukan
(terganggu), para pelanggan atau fihak-fihak yang dilayani terganggu. Konflik
terkait dengan persepsi pihak yang bersangkutan yang merasa kepentingannya
dihalang-dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi, terlepas dari ada atau tidak
ada halangan tersebut. Apabila konflik ini dibiarkan maka akan menghancurkan
kemajuan tim, sebaliknya juga dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang
mantap bila dikelola dengan baik. Ada lima gaya merespon konflik yaitu
menghindar, mengakomodasi, menang/kalah, kompromi, dan penyelesaian
masalah. Teknik pemecahan konflik terdiri dari enam langkah sebagai berikut:

1. Mengakui adanya konflik.

2. Identifikasi masalah.

3. Dengarkan semua sudut pandang dan kumpulkan fakta, akibat dan opini.

4. Lakukan pengkajian penyelesaian masalah.

5. Dapatkan kesepakatan untuk menemukan solusi.

6. Jadwalkan sesi tindak lanjut untuk mengkaji.

2.5 Unsur Unsur Dinamika Kelompok

Tingkat dinamika kelompok ditentukan oleh kekuatan yang bersumber dari


unsur-unsur dinamika kelompok. Unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan untuk
dikonsederasi dalam menumbuhkan dinamika kelompok adalah; tujuan kelompok,
struktur kelompok, fungsi tugas, pengembangan dan pembinaan kelompok,
kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok, keberhasilan
kelompok dan keinginan tersembunyi (Saleh, 2017). Penjelasan dari unsur
dinamika kelompok yang disarikan dari Cartwright dan Zander (1968) dan
Forsyth (2009) dalam Saleh (2017) adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Kelompok (goal of group) adalah perwujudan hasil yang diharapkan


anggota akan dicapai oleh kelompok. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan
aktivitas bersama dalam kelompok serta beragam usaha dari anggota kelompok.
Tujuan kelompok harus jelas agar anggota dapat berbuat sesuatu sesuai dengan
kebutuhan kelompok. Dalam menyusun dan merumuskan tujuan kelompok ini
hendaknya menggunakan prinsip “SMART”, yang merupakan singkatan: a)
spesific (khas); b) measurable (dapat diukur); (c) achievable (dapat terjangkau);
(d) reciavable (dapat diterima); (e) time bound (dalam batas waktu tertentu).

2. Struktur kelompok (group structure) adalah bentuk hubungan antara


individu-individu di dalam kelompok yang disesuaikan dengan posisi dan
pengaturan peranan masingmasing individu yang disesuaikan dengan tujuan
kelompok. Struktur harus sesuai dengan tujuan kelompok dan perlu menjamin
dinamika yang maksimal dalam kelompok. Beberapa struktur kelompok yang ada
adalah sebagai berikut: (a) struktur kekuasaan atau pengambilan keputusan; (b)
struktur tugas atau pembagian pekerjaan; (c) struktur komunikasi;dan (d) sarana
yang tersedia untuk terjadinya interaksi.

3. Fungsi dan tugas (task function) adalah semua kegiatan yang dilakukan
kelompok untuk mencapai tujuan kelompok yang disepakati. Untuk mengetahui
keberhasilan pencapaian fungsi tugas ditelusuri dari: a) fungsi memuaskan
anggota; b) fungsi memberi informasi; c) fungsi koordinasi; d) fungsi berinisiatif;
e) fungsi mengajak untuk berpartisipasi; f) fungsi memberi penjelasan. Menurut
Saleh (2017), beberapa hal yang berhubungan dengan fungsi dan tugas serta
kaitannya dengan dinamika kelompok adalah: 1) tugas yang jelas bagi kelompok
maupun anggota merupakan kekuatan yang akan menimbulkan kedinamisan
kelompok; 2) bermacam macam tugas perlu dirumuskan dengan jelas dan setiap
anggota perlu menyadarinya; 3) perlu penjelasan yang terus menerus tentang
halhal yang berhubungan dengan kelompok; 4) tugas yang diberikan harus sesuai
dengan kemampuan kelompok dan anggotanya untuk menjamin adanya kepuasan
yang akan meningkatkan dinamika kelompok.

4. Pengembangan dan pembinaan kelompok adalah usaha usaha yang


berorientasi pada pengembangan dan pemantapan pada kehidupan kelompok,
yang dapat dilihat dari halhal berikut; a) partisipasi semua anggota kelompok; b)
adanya fasilitas; c) menumbuhkan kegiatan; d) melakukan koordinasi; e) adanya
komunikasi; f) menciptakan norma; g) adanya kesempatan mendapatkan anggota
baru; h) proses sosialisasi.
5. Kekompakan kelompok adalah kesatuan kelompok yang dicirikan oleh
keterikatan yang kuat diantara anggota dan sekaligus menggambarkan kekuatan
kelompok untuk bertahan dari tekanan yang berasal dari dalam dan dari luar
kelompok. Minimal ada dua ciri utama kekompakan kelompok, yaitu adanya (1)
komitmen yang kuat dari seluruh anggota, dan (2) keterikatan batin anggota
terhadap keputusan kelompok.

6. Suasana kelompok adalah suasana fisik dan emosional, perasaan yang ada
pada anggota kelompok secara umum. Menurut Saleh (2012) dalam Saleh (2017),
suasana kelompok dipengaruhi oleh ketegangan, kebebasan berpartisipasi dan
lingkungan fisik.

7. Tekanan kelompok adalah suatu stimuli yang menyebabkan kelompok


bereaksi dan tidak statis. Tekanan pada kelompok berfungsi untuk membantu
kelompok mencapai tujuan, mempertahankan dirinya sebagai kelompok,
membantu anggota kelompok memperkuat anggotanya serta memantapkan
hubungan dengan lingkungan sosialnya. Berdasarkan sumbernya tekanan
kelompok dibedakan menjadi dua yaitu tekanan dari luar kelompok, dapat
berbentuk tantangan sepihak atau hanya pada pihak-pihak tertentu dalam
kelompok, tetapi dapat pula bersifat timbal balik, yaitu dalam wujud persaingan
yang menimbulkan kekuatan kelompok, dan tekanan dari dalam kelompok, dapat
bersumber dari perbedaan minat antar anggota kelompok.

8. Efektivitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugas-


tugasnya dengan cepat dan berhasil baik, serta memuaskan bagi setiap anggota
kelompok dalam rangka mencapai tujuan berikutnya. Semakin berhasil suatu
kelompok mencapai tujuannya, semakin bangga anggota terhadap kelompoknya
dan semakin puas anggota karena tujuan pribadinya tercapai.

9. Maksud-maksud tersembunyi (hidden agenda) adalah suatu maksud yang


tidak pernah disadari atau tidak mampu dikemukakan oleh anggota kelompok
yang bersangkutan. Maksud tersembunyi ini mempengaruhi dinamika kelompok
dan tujuan kelompok yang telah diketahui (terbuka), jika tujuan tersembunyi
anggota kelompok tidak tercapai, maka tujuan yang terbuka pun biasanya akan
sulit tercapai.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Dinamika kelompok adalah proses interaksi antara anggota kelompok
yang saling berinteraksi dengan cara bertukar ide, pendapat, dan informasi.
Dinamika kelompok mencakup berbagai aspek hubungan antarmanusia
yang berbeda dan mencakup aspek sosial, emosional, dan kognitif.
 Fungsi Dinamika Kelompok yaitu membentuk kerja sama saling
menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup, memudahkan
pekerjaan, dll.
 Faktor- factor yang mempengaruhi Dinamika Kelompok yaitu tujuan
kelompok dan interaksi
 Masalah penting dalam dinamika kelompok yaitu
 1. Kepemimpinan. Masalah kepemimpinan sangat strategis sifatnya,
karena dapat menentukan efektif tidaknya proses kelompok. Tidak jarang,
suatu kelompok menjadi buyar karena kesalahan memilih pemimpin.
 2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah, merupakan inti dari tugas atau misi
kelompok. Pengambilan keputusan kelompok di dalam praktik lebih
banyak sulitnya daripada mudahnya. Pengambilan keputusan kelompok
secara umum telah diakui lebih baik kualitasnya daripada keputusan yang
individual.
 3. Komunikasi. Kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang
berinteraksi satu sama lain, maka masalah komunikasi memegang peranan
yang sentral. Melalui komunikasi saling pengertian diciptakan yang pada
akhirnya akan memperkuat kohesi dan tercapainya tujuan-tujuan
kelompok.
 4. Konflik. Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di dalam
kelompok boleh jadi tidak dapat dihindari. Hal ini akan dapat menjadi
potensi konflik, sehingga sasaran yang telah ditetapkan gagal dicapai,
bahkan bisa membuyarkan kelompok itu sendiri.
 Unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan untuk dikonsederasi dalam
menumbuhkan dinamika kelompok adalah; tujuan kelompok, struktur
kelompok, fungsi tugas, pengembangan dan pembinaan kelompok,
kekompakan kelompok, suasana kelompok, tekanan kelompok,
keberhasilan kelompok dan keinginan tersembunyi (Saleh, 2017).

3.2 Saran

Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin


hidupsendiri di dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri
dalammemenuhi kehidupan. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya
pembagiankerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik masyarakat
yangdemoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja
denganefektif. Dinamika kelompok menjadi bahan persaingan dari para
ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang
menganggapdinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa
pengaruhterhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika
kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6238914/dinamika-adalah-pengertian-jenis-
dan-contohnya

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091-
MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/KONSEP_KELOMPOKx.pdf

https://psikologi.esaunggul.ac.id/pengertian-dinamika-kelompok-apa-itu/

Anda mungkin juga menyukai