DINAMIKA KELOMPOK
DISUSUN OLEH :
AMBIYA
ABDUL HAMID
SODRI ADE PUTRA
DOSEN PEMBIMBING :
FINA AFRRIANY. M. Psi. PISIKOLOG
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang
Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa manusia
adalah makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan
hidupnya, guna memenuhi kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak terlepas dari
interaksinya dengan manusia lain disekelilingnya. Sejak dilahirkan ke dunia sampai
meninggal dunia, manusia selalu terlibat dalam interaksi, artinya tidak terlepas dari
kelompok.
Di dalam kelompok ini proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi dewasa
dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hamper dari seluruh waktu dalam
kehidupan sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik dalam
kelompok, belajar di dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok, bermain-main di dalam
kelompok, dan seterusnya dengan adanya berbagai kegiatan di dalam kelompok tersebut
maka dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam seluruh
kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam berbagai keanggotaan pada berbagai
jenis kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya,
manusia membutuhkan kelompok.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini diantaranya:
1. Bagaimana cara mengindentifikasikan kelompok?
2. Bagaimana pertumbuhan kelompok?
3. Bagaimana proses dan dinamika kelompok?
BAB II
PEMBAHASAN
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
mengadakan interaksi sosial agara ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada.
Berdasarkan pengertian tersebut kelompok sosial dapat dibagi menjadi beberapa, antara lain:
1. Kelompok Primer
Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya
saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.
Sedangkan menurut Goerge Homan kelompok primer merupakan sejumlah orang
yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap
orang mampu berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara.
Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan, kelompok agama, dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang
kekeluargaan. Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektiv.
Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
3. Kelompok Formal
Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD),
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4. Kelompok Informal
Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan
kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan
keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini
terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan
dan simpati Misalnya: kelompok arisan,
3. Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam kelompok
sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai/memdukung
tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu:
a). Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada seluruh anggota.
Pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.
b). Struktur Tugas dan Pengambilan keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan peranan, dan posisi
masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok ikut berpatisipasi dan
terlibat, sehingga dinamika kelompok harus semakin kuat.
c). Struktur Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan selain harus
jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan (kelambatan) pengambilan
keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok.
d). Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangakan dalam struktur kelompok harus
menjamin kelancaran interksi, kelancaran interaksi memerlukan rencana (contoh ketersediaan
ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin kelancaran interaksi antar anggota.
a). Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan antar anggota.
b). Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing masing anggota.
c). Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota.
d). Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada masyarakat
atau lingkungannya.
e). Kepuasan, berfungsi untuk memberikan kepuasan pada anggota.
f). Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti tujuan dan kebutuhan
anggota.
7. Efektivitas Kelompok
Efektivitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas kelompok
dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai, semakin banyak
keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota kelompok merasa puas
kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.
8. Tekanan Kelompok
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam
kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan timbul
dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yang cermat, dan
terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan berakibat sebaliknya.
9. Maksud Terselubung
Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung atau
ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam melakukan suatu
aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya dari anggota kelompok
berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah disepakati bersama.
Pertumbuhan Kelompok
Mills menjelaskan bahwa pertumbuhan pengertiannya bukan penambahan dalam
keanggotaan tetapi penambahan kapabilitas-kapabilitas untuk mempertemukan
kemungkinan permintaan dalam tingkatan yang lebih luas.
Mills menyarankan seperangkat indikator pertumbuhan kelompok sebagai berikut:
1. Adaptasi
a. Menjadi lebih terbuka dalam menerima penambahan informasi dari dunia luar
b. Kapasitas memperluas lingkup kontak kelompok dan obligasinya
c. Kapasitas untuk mengalihkan kebisaaan kelompok, aturan teknik dalam mengakomodasikan
informasi baru
2. Pencapaian Tujuan
a. Kapastias untuk menunda tujuan yang telah ditetapkan karena ada alternatif yang
dipertimbangkan.
b. Kapasitas untuk perubahan atau penambahan tujuan-tujuan baru.
3. Integrasi
a. Kapasitas untuk membedakan kedalam sub-sub bagian karena pemeliharaan gabungan
kolektif
b. Kapasitas untuk mengekspor sumber tanpa menjadikan kemiskinan dan untuk mengirim
utusan tanpa meninggalkan loyalitasnya
4. Pola Pemeliharaan dan Perluasan
a. Kapasitas untuk menerima anggota-anggota baru mentransmisikan mereka untuk kultur dan
kemampuan kelompok
b. Kapasitas untuk mempromosikan permanen dalam pengalaman kelompok serta teknik
penyampaiannya kepada kelompok lain dan generasi berikutnya. (Bertrand, 1974: 164-165)
Perkembangan kelompok sebenarnya banyak dikemukakan oleh para ahli. Clark (1994)
mengemukakan perkembangan kelompok ke dalam tiga fase, yaitu:
a. Fase orientasi
Individu masih mencari/dalam proses penerimaan dan menemukan persamaan serta
perbedaan satu dengan lainnya. Pada tahap ini belum dapat terlihat sebagai kesatuan
kelompok, tapi masih tampak individual.
b. Fase bekerja
Anggota sudah mulai merasa nyaman satu dengan lainnya, tujuan kelompok mulai
ditetapkan. Keputusan dibuat melalui mufakat daripada voting. Perbedaan yang ada ditangani
dengan adaptasi satu sama lainnya dan pemecahan masalah daripada dengan konflik.
Ketidaksetujuan diselesaikan secara terbuka.
c. Fase terminasi
Fokus pada evaluasi dan merangkum pengalaman kelompok. Ada perubahan perasaan dari
sangat frustasi dan marah menjadi sedih atau puas, tergantung pada pencapaian tujuan dan
pembentukan kelompok (kesatuan kelompok)
Perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam kelompok.
Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:
c. Tahap Disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan
lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup, sehingga
percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi pembubaran kelompok.
Langkah proses pembentukan Tim diawali dengan pembentukan kelompok, dalam proses
selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut:
1. Persepsi
Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari
pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau
yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan
anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
2. Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk
berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang
ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan
demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi
diri unuk maju.
3. Tujuan
Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas
kelompok atau individu.
4. Organisasi
Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok.
Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif.
5. Independensi
Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan
kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan.
Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
6. Interaksi
Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan
ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan
akan informasi tentang pengetahuan tersebut.
1. Adaptasi
Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
a) Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima informasi yang baru
b) Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan dinamika
kelompok tersebut.
c) Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide, pandangan, norma dan
kepercayaan anggota lain tanpa merasa integritasnya terganggu.
2. Pencapaian tujuan
Dalam hal ini setiap anggota mampu untuk:
a) menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama
b) membina dan memperluas pola
c) terlibat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan dan
kemampuannya.
Kelebihan Kelompok
a. Keterbukaan antar anggota kelompok untuk memberi dan menerima informasi & pendapat
anggota yang lain.
b. Kemauan anggota kelompok untuk mendahulukan kepentingan kelompoknya dengan
menekan kepentingan pribadi demi tercapainya tujuan kelompok
c. Kemampuan secara emosional dalam mengungkapkan kaidah dan norma yang telah
disepakati kelompok.
Kekurangan Kelompok
Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan, tempat atau
jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
pertemuan.
Pentingnya Dinamika Kelompok dalam Perawatan
- Profesi Keperawatan merupakan bagian dari profesi kesehatan yang anggotanya terdiri atas
perawat dalam satu ikatan profesi yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama dalam
bidang keperawatan
- Profesi keperawatan terbentuk dari adanya suatu kelompok-kelompok perawat yang
memiliki tradisi, norma, prosedur dan aktivitas yang sama.
- Setiap anggota saling tergantung satu dengan yang lain karena saling membutuhkan bantuan.
Setiap anggota profesi memiliki ciri-ciri yang berbeda dan dapat dibagi dalam
beberapa kelompok, yaitu:
a) Anggota Psikologis
Secara psikologis memiliki minat untuk berpartisifasi dalam kelompok norma
b) Anggota Marginal
Kelompok menerima baik keanggotaannya tetapi bersikap menjauh atau tidak ingin terlalu
terlibat dalam kelompoknya.
c) Anggota Pemberontak
Anggota kelompok yang bersikap menentang dan tidak bersedia menerima norma yang ada.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau lebih
yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu dengan yang
lain. Dinamika kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam situasi
kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan anggotanya.
Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses yang bertujuan
meningkatkan nilai kerjasama kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun
kelompok yang semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama
lain menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan,satu norma,dan satu cara
pencapaiannya yang disepakati bersama.
Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu
memberi artah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang
rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi
kriteria pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika kelompok :
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik juga simpulan sebagai berikut.
1. Cara mengidentifikasikan kelompok berdasarkan persepsi, berdasarkan motivasi,
berdasarkan tujuan, berdasarkan organisasi, berdasarkan interdependensi, berdasarkan
interaksi
2. Seperangkat indikator pertumbuhan kelompok diantaranya adaptasi, pencampaian tujuan,
integrasi, pola pemeliharaan dan perluasan.
3. Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu
yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang
dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama. Dinamika kelompok melalui
proses ice breaking, storming, forming, norming, performing.
B. Saran
Pentingnya dinamika kelompok dikarenakan individu tidak mungkin hidup sendiri di
dalam masyarakat, individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupan. Dalam
masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan
baik masyarakat yang demoksratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja
dengan efektif. Dinamika kelompok menjadi bahan persaingan dari para ahli psikologi, ahli
sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli yang menganggap dinamika kelompok sebagai
eksperimen. Hal tersebut membawa pengaruh terhadap pendekatan-pendekatan yang ada
dalam dinamika kelompok.
DAFTAR PUSTAKA