Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semenjak lahir manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari keberadaan
orang-orang disekitarnya, mau itu dalam keluarga, sekolah, kampus, kantor, dalam
kehidupan bermasyarakat, dan lain sebagainya. Keluarga merupakan awal-awal
pembelajaran bagi setiap individu untuk tetap bisa bertahan hidup dengan
mengenalkan norma-norma kehidupan, nilai, dan bagaimana berhubungan dengan
orang lain. Kemudian lingkungan yang individu tempati memberikan kontribusi
dalam pembentukan kepribadian seseorang. Berdasarkan hal-hal diatas dapat dilihat
bahwa kehidupan dalam kelompok itu bersifat dinamis. Semakin efektif kelompok
semakin baik kehidupan anggota-anggota dalam kelompok tersebut. yang dapat
diperhatikan dalam kelompok untuk tetap bisa efektif adalah pengetahuan yang cukup
tentang dinamika atau proses-proses yang terjadi serta kemampuan kita dalam
berperilaku secara efektif dalam berkelompok. dalam hal ini akan dibahas Dinamika
Kelompok.
Dinamika kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika
berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain,
sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan
mempunyai tujuan bersama.
Dinamika Kelompok adalah konsep yang menggambarkan proses kelompok
yang selalu bergerak, berkembang, dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan
yang selalu berubah-ubah. Menurut Jacobs, Harvill dan Manson (1994); dinamika
kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan timbal balik
kelompok dengan interaksi yang terjadi antara anggota kelompok dengan pemimpin
yang diberi pengaruh kuat pada perkembangan kelompok. Dinamika Kelompok
adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di dalam kelompok, tentang
perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok, tentang
teknik-teknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di dalam

1
kelompok (Benyamin B. Wolman, Dictionary of Behavioral Science). Slamet Santosa
(2004: 5), mengartikan Dinamika Kelompok sebagai suatu kelompok yang teratur
dari dua individu atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara
anggota yang satu dengan yang lain; antar anggota kelompok mempunyai hubungan
psikologis yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain membentuk kerjasama saling
menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup, memudahkan pekerjaan,
mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban
pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah
satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing
atau sesuai keahlian serta menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan
memiliki peran yang sama dalam masyarakat.

I.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Definisi Dinamika Kelompok
1.2.2. Tujuan Dinamika Kelompok
1.2.3. Manfaat Dinamika Kelompok
1.2.4. Sejarah Dinamika Kelompok
1.2.5. Unsur-Unsur Dinamika Kelompok
1.2.6. Peranan Dinamika Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok Dan Konseling
Kelompok
1.2.7. Jenis-Jenis Kelompok
1.2.8. Usaha Menggerakkan Dinamika Kelompok
1.2.9. Pendekatan-Pendekatan Dinamika Kelompok

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Dinamika Kelompok


Pengertian dinamika kelompok dapat diartikan melalui asal katanya, yaitu
dinamika dan kelompok.
a. Pengertian dinamika
Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu
bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap
keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara
anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat
terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-
menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat
dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.
b. Pengertian kelompok
Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan
sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan
bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan kelompok sebagai beberapa
orang yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the
essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but
their interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah suatu
unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk
berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi.
c. Pengertian dinamika kelompok
Dinamika kelompok merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua
atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara
anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang
dialami secara bersama. Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai
konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak,

3
berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu
berubah-ubah.
B. Tujuan Dinamika Kelompok
Tujuan kelompok merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok.
Tujuan perlu memberi artah pada kegiatan dan memberi kerangka bagi
pengambilan keputusan yang rasional tentang jenis dan jumlah kegiatan yang
harus dilakukanoleh kelompok yang menjadi kriteria pengukur kemajuan. Tujuan
dinamika kelompok :
1. Meningkatkan proses interaksi antara anggota kelompok
2. Meningkatkan produktivitas anggota kelompok
3. Mengembangkan kelompok ke arah yang lebih baik dan lebih maju
4. Meningkatkan kesejahteraan hidup anggotanya
C. Manfaat Dinamika Kelompok
Dinamik kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup
dalam sebuah kelompok, Manfaat dinamika kelompok antara lain :
a. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan
hidup ( Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain )
b. Memudahkan segala pekerjaan ( Banyak pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
c. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi
beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan
efisien (pekerjaan besar dibagi- bagi sesuai bagian kelompoknya masing-
masing/ sesuai keahlian)
d. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap individu
bisa memberkan masukan, berintraksi dan peran yang sama dalam masyarakat
D. Unsur-Unsur Dinamika Kelompok
Unsur-unsur dinamika kelompok disebut juga dengan variable atau
dimensi dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok terdiri dari :

4
1. Tujuan kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota
yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh
seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas
bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota
bisa :
a. Seluruhnya bertentangan
b. Sebagian bertentangan
c. Netral
d. Searah
e. Identik
Dengan demikian bentuk hubungan a tidak menguntungkan dan bentuk hubungan d
adalah yang paling baik. Tujuan kelompok dirumuskan sebagai perpaduan dari tujuan
individu dan tujuan semua anggota kelompok.
Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek sebagai berikut :
 Dapat didefinisikan secara operasional dapat diukur dan diamati
 Mempunyai makna bagi anggota kelompok,relevan, realistis dapat diterima dan
dapat dicapai
 Anggota mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telahditetapkan
 Adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu dan
kelompok
 Bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang kecil
dalam mencapainya
 Adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
 Berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan
kelompok
2. Kekompakan kelompok
Kekompakan kelompok merupakan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam
kelompok hal ini yang berupa : loylitas, rasa memiliki, rasa keterlibatan dan
keterikatan. Ada enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :

5
a). Kepemimpinan kelompok
Kepemimpinan kelompok yang melindungi , menimbulkan rasa aman dapat
menetralisir setiap perbedaan
b). Keanggotaan kelompok
Anggota yang loyal dan tinggi rasa, memiliki kelompok
c). Nilai tujuan kelompok
Makin tinggi apresiasi anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok semakin
kompak
d). Homogenitas anggota kelompok
Setiap anggota tidak menonjolkan perbedaan masing-masing, bahkan harus
merasa sama, merasa satu
e). Keterpaduan kegiatan kelompok
Keterpaduan anggoata kelompok didalam mencapai tujuan sangatlah penting
f). Jumlah anggota kelompok
Bila jumlah anggota kelompok relatif kecil, cenderung lebih kompak
dibandingkan dengan kelompok dengan jumlah anggota besar
Sedangkan faktor yang meningkatkan kekompakan kelompok adalah
kesepakatan anggota terhadap tujuan kelompok. Tingkat keseringan berinteraksi,
adanya keterikatan pribadi, persaingan antar kelompok adanya evaluasi yang
menyenangkan dan adanya perlakuan antar anggota dalam kelompok sebagai manusia
bukan mesin
3. Struktur Kelompok
Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu-individu dalam
kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus
sesuai/memdukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur
kelompok yaitu:
a). Struktur Komunikasi
Sistim komunikasi dalam kelompok harus lancar agar pesan sampai kepada
seluruh anggota. Pada gilirannya kelompok menjadi tidak kompak.

6
b). Struktur Tugas dan Pengambilan keputusan
Pembagian tugas harus merata dengan memperhatikan kemampuan peranan, dan
posisi masing-masing anggota. Dengan demikian seluruh anggota kelompok ikut
berpatisipasi dan terlibat, sehingga dinamika kelompok harus semakin kuat.
c). Struktur Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan
selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidak cepatan
(kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok.
d). Sarana Terjadinya Interaksi
Interaksi di dalam kelompok sangat diperlukan sedangakan dalam struktur
kelompok harus menjamin kelancaran interksi, kelancaran interaksi memerlukan
rencana (contoh ketersediaan ruang pertemuan kelompok) dapat menjamin
kelancaran interaksi antar anggota.

4. Fungsi Tugas Kelompok


Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam
rangka mencapai tujuan. Secara keseluruhan fungsi ini sebaiknya dilakukan dengan
kondisi menyenangkan, dengan kondisi yang menyenangkan dapat menjamin fungsi
tugas ini dapat terpenuhi klasifikasi fungsi tugas yaitu:
a. Koordinasi, berfungsi sebagai koordinasi untuk menjembatani kesenjangan
antar anggota.
b. Informasi, berfungsi memberikan informasi kepada masing masing anggota.
c. Prakarsa, berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan prakarsa anggota.
d. Penyebaran, berfungsi menyebarkan hal-hal yang dilakukan kelompok kepada
masyarakat atau lingkungannya.
e. Kepuasan, berfungsi untuk memberikan kepuasan pada anggota.
f. Kejelasan, berfungsi menciptakan kejelasan kepada anggota seperti tujuan dan
kebutuhan anggota.

7
5. Pengembangan dan Pemeliharaan Kelompok
Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha
mempertahankan kehidupan kelompok. Kehidupan berkelompok dapat dilihat dari
adanya kegiatan, yaitu:
a. Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi
dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok
dari para anggotanya akan tinggi.
b. Tersedianya fassilitas
c. Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan agar para anggota bisa ikut
aktif berperan.
d. Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini adalah sebagai acuan
anggota kelompok bertindak.
e. Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah jumlah
maupun mengganti anggota yang keluar.
f. Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru
adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya.

6. Suasana Kelompok
Suasana kelompok adalah keadaan moral, sikap dan perasaan bersemangat
atau apatis yang ada dalam kelompok, suasana kelompok yang baik bila anggotanya
merasa saling menerima, saling menghargai , saling mempercayai dan bersahabat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi suasana kelompok adalah:
a. Hubungan antar anggota. Hubungan yang mendukung adalah hubungan yang
rukun, bersahabat, persaudaraan.
b. Kebebasan berpatisipasi. Adanya kebebasan berpartisipasi, berkreasi akan
menimbulkan semangat kerja yang tinggi.
c. Lingkungan fisik yang mendukung.

8
7. Efektivitas Kelompok
Efektivitas kelompok adalah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas
kelompok dalam mencapai tujuan. Semakin banyak tujuan yang dapat dicapai,
semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas. Bila anggota
kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan semakin kuat.

8. Tekanan Kelompok
Tekanan pada kelompok dimaksudkan adalah adanya tekanan-tekanan dalam
kelompok yang dapat menimbulkan ketegangan, dengan adanya ketegangan akan
timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan kelompok yang
cermat, dan terukur akan dapat mendinamiskan kelompok, bila tidak justru akan
berakibat sebaliknya.

9. Maksud Terselubung
Maksud terselubung adalah suatu tujuan anggota kelompok yang terselubung
atau ditutup-tutupi atau sengaja tidak diberitahukan pada anggota lainnya dalam
melakukan suatu aktivitas tertentu dalam kelompok, karena tujuan sebenarnya dari
anggota kelompok berlawanan dan bertentangan dengan tujuan kelompok yang telah
disepakati bersama.
Diposkan oleh

E. Peranan Dinamika Kelompok Dalam Bimbingan Kelompok Dan Konseling


Kelompok
Suasana kelompok, yaitu antar hubungan dari semua orang yang terlibat
dalam kelompok, dapat merupakan wahana dimana masing-masing anggota
kelompok itu (secara perorangan) dapat memanfaatkan semua informasi, tanggapan,
dan berbagai reaksi dari anggota kelompok lainnya untuk kepentingan dirinya yang
bersangkut paut dengan pengembangan diri anggota kelompok yang bersangkutan.
Kesempatan timbal balik inilah yang merupakan dinamika dari kehidupan kelompok
(dinamika kelompok) yang akan membawakan kemanfaatan bagi para anggotanya.

9
Melalui dinamika kelompok setiap anggota kelompok diharapkan mampu
tegak sebagai perorangan yang sedang mengembangkan kediriannya dalam
hubungannya dengan orang lain. Pengembangan pribadi kedirian dan kepentingan
orang lain atau kelompok harus dapat saling menghidupi. Masing-masing perorangan
hendaklah mampu mewujudkan kediriannya secara penuh dengan selalu mengingat
kepentingan orang lain. Dalam hal ini, layanan kelompok dalam bimbingan dan
konseling seharusnya menjadi tempat pengembangan sikap, keterampilan dan
keberanian social yang bertenggang rasa.
Secara khusus, dinamika kelompok dapat dimanfaatkan untuk pemecahan
masalah pribadi para anggota kelompok, yaitu apabila interaksi dalam kelompok itu
difokuskan pada pemecahan masalah pribadi yang dimaksudkan. Dalam suasana
seperti itu, melalui dinamika kelompok yang berkembang, masing-masing anggota
kelompok akan menyumbang baik langsung maupun tidak langsung dalam
pemecahan masalah pribadi tersebut.

F. Usaha Menggerakkan Dinamika Kelompok


Dinamika kelompok harus hidup, mengarah pada tujuan yang ingin dicapai,
dan membuahkan manfaat bagi masing-masing anggota kelompok. Dengan demikian,
usaha yang dapat dilakukan oleh anggota kelompok untuk hal ini yaitu:
 Membantu terbinanya suasana keakraban dalam hubungan antar anggota
kelompok.
 Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam kegiatan kelompok.
 Berusaha agar yang dilakukannya itu membantu tercapainya tujuan bersama.
 Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya dengan baik.
 Benar-benar berusaha untuk secara aktif ikut serta dalam seluruh kegiatan
kelompok.
 Mampu berkomunikasi secara terbuka.
 Berusaha membantu anggota lain.
 Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk juga menjalankan peranannya.

10
 Menyadari pentingnya kegiatan kelompok itu.

Usaha yang dapat dilakukan oleh pemimpin kelompok untuk menghidupkan


dinamika kelompok, yaitu:
 Mempersiapkan anggota kelompok untuk peranan yang harus dimainkannya.
 Memperhatikan anggota-anggota kelompok dalam menjalani kegiatan kelompok
 Memperhatikan setiap tingkah laku (baik ucapan, tindakan, maupun isyarat) yang
ditampilkan oleh setiap anggota kelompok.
 Memperhatikan keikutsertaan anggota-anggota kelompok dalam memecahkan
masalah-masalah yang timbul.
 Sanggup merangsang diawalinya kegiatan-kegiatan kelompok

G. Pendekatan-Pendekatan Dinamika Kelompok


Dinamika kelompok seperti disebutkan di bagian awal, menjadi bahan
persaingan dari para ahli psikologi, ahli sosiologi, ahli psikologi sosial, maupun ahli
yang menganggap dinamika kelompok sebagai eksperimen. Hal tersebut membawa
pengaruh terhadap pendekatan-pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok.
a. Pendekatan oleh Bales dan Homans
Pendekatan ini mendasarkan pada konsep adanya aksi, interaksi, dan
situasi yang ada dalam kelompok. Homans menambahkan, dengan adanya
interaksi dalam kelompok, maka kelompok yang bersangkutan merupakan sistem
interdependensi, dengan sifat-sifat:
1. Adanya stratifikasi kedudukan warga
2. Adanya diferensiasi dalam hubungan dan pengaruh antara anggota kelompok
yang satu dengan yang lain
3. Adanya perkembangan pada sistem intern kelompok yang diakibatkan
adanya pengaruh faktor-faktor dari luar.
b. Pendekatan oleh Stogdill
Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam
bentuk organisasi formal. Stogdill menambahkan bahwa yang dimaksud

11
kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang
terorganisir sebagai usaha untuk mencapai tujuan kelompok. Kelompok
terorganisir yang dimaksud disini adalah kelompok yang tiap-tiap anggotanya
mendapat tanggungan dalam hubungannya dengan pembagian tugas untuk
mencapai kerja sama dalam kelompok.
c. Pendekatan dari ahli Psycho Analysis (Sigmund Freud dan Scheidlinger)
Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional
memegang peranan penting dalam kehidupan kelompok. Kelompok akan
terbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antar anggota kelompok,
demikian pula emosional yang sama akan menjadi tenaga pemersatu dala
kelompok, sehingga kelompok tersebut semakin kokoh. Freud berpendapat
bahwa di dalam setiap kelompok perlu adanya kesatuan kelompok, agar
kelompok tersebut dapat berkembang dan bertahan lama. Kesatua kelompok
akan terbentuk apabila tiap-tiap anggota kelompok melaksanakan identifikasi
bersama antara anggota yang satu dengan yang lain.
d. Pendekatan dari Yennings dan Moreno
Yennings mengungkapkan konsepsinya tentang pilihan bebas, spontan,
dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap angota kelompok yang lain
dalam rangka pembentukan ikatan kelompok. Moreno membedakan
antara psikhe group dan sosio group sebagai berikut:
 Psikhe group merupakan suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak
suka, simpati, atau antipati antar anggota
 Sosio group merupakan kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari
pihak luar.
Yennings menambahkan bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancar
apabila pembentukan Sosio group disesuaikan dengan Psikhe group, dengan
memperhatikan faktor-faktor efisiensi kerja dan kepemimpinan dalam kelompok.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan
timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara
anggota kelompok dengan pemimpin yang berpengaruh kuat dengan
perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok dan
antar anggota kelompok juga harus mempunyai hubungan psikologis yang
berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
2. Dalam dinamika kelompok terdapat fungsi, dan tujuan.
3. Dalam dinamika kelompok juga terdapat kelebihan dan kekurangan.
4. Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi hubungan
timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi antara
anggota kelompok dengan pemimpin yang berpengaruh kuat dengan
perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok dan
antar anggota kelompok juga harus mempunyai hubungan psikologis yang
berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.

B. Saran
1. Dinamika kelompok itu sangat berguna bagi masyarakat karena masyarakat
kita tidak bisa bekerja dan hidup sendiri dan sangat memerlukan adanya
dinamika kelompok dalam kehidupan sehari-hari.
2. Dinamika kelompok juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk
mengembangkan kemampuan individu.
3. Dinamika kelompok dapat menumbuhkan rasa saling menghargai antar
sesama anggota kelompok, dan rasa tanggung jawab atas rencana atau
tindakan yang telah disepakati bersama agar tujuan yang diinginkan dapat
tercapai.

13
DAFTAR PUSTAKA

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan


Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia
Romlah, tatik. 1989. Teori Dan Praktik Bimbingan Kelompok. Jakarta: Depdikbud
Http://www.wikipediabahasaindonesia.com

14

Anda mungkin juga menyukai