dinamika kelompok
KELOMPOK 1 - 6
Kelompok itu harus bisa produktif, harus bisa menghsilkan sesuatu, bermanfaat bagi anggotanya.
Nah, Agar kelompok produktif, kelompok harus dinamis. Untuk bisa dinamis, unsur-unsur
dinamika sebagai kekuatan kelompok tersebut harus terpenuhi. Unsur-unsur dinamika kelompok
tersebut adalah Tujuan kelompok dan struktur kelompok
proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Karena tiap anggota kelompok berasal dari latar
belakang yang berbeda beda sehingga perlu adanya pengenalan agar proses selanjutnya
berjalan lancar,, Setelah saling mengenal, dimulailah bebagai diskusi kelompok, yang kadang
diskusi sampai memanas, proses ini disebut “storming”. Storming akan membawa perubahan
pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami “forming”. Setiap kelompok
harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur
perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut “norming”. Berdasarkan aturan inilah
individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut “performing”.
Bentuk kelompok di bedakan atas beberapa klasifikasi. Cara pengklasifikasi yang umum di pakai
adalah pengklasifikasian dua tipe, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder, sociogroup
dan psycogroup terorganisasi dan tidak terorganisasi, kelompok formal dan kelompok nonformal.
SARAN :
Makalah kelompok 1 dalam penjelasan materi sudah cukup lengkap dan mudah
dimengerti, namun dalam sub bab proses pembentukan kelompok sedikit
membingungkan karena di dalam makalah dijelaskan mengenai proses pembentukan
dinamika kelompok namun dalam penjelasannya membahas mengenai proses
pembentukan kelompok.
Selain itu pada sub bab tujuan, fungsi dan manfaat dinamika kelompok ada baiknya fungsi
dan manfaat dijadikan satu saja karena isinya sama.
KELOMPOK 2
Pada dasarnya keanggotaan kelompok dapat mengubah perilaku individu (Tedeschi &
Lindskod, 1976), pengaruh kelompok ini dapat membuat anggotanya melakukan hal-hal dalam
komunitas yang tidak akan dilakukannya jika mereka sendiri. Keanggotaan kelompok ini dapat
juga mempengaruhi perilaku anggotanya bila tidak ada anggota lain disekitarnya. Pengaruh
terhadap perilaku ini besar sekali terutama dalam kelompok yang mempunyai rasa
kebersamaan yang tinggi. Arah yang ditempuhnya sebagian besar tergantung dari norma-
norma yang ada dalam kelompok tersebut.
Norma kelompok ialah norma-norma tingkah laku yang khas antara anggota-anggota kelompok.
Namun ini bukan berarti norma rata-rata mengenai tingkah laku yang sebenarnya terjadi dalam
kelompok itu, melainkan merupakan pedoman-pedoman untuk tingkah laku individu.
Dua tujuan besar interaksi dalam dinamika kelompok adalah Untuk mempertahankan kelompok
atau organisasi agar tetap utuh dan berfungsi lancar dalam mempertahankan kelompok yang
amat padu dan untuk mempertahankan agar kelompok atau organisasi melaksanakan pekerjaan
yang mereka hadapi (untuk mempertahankan sikap berorientasi-tugas melalui pendekatan
sistematik terhadap pemecahan masalah).
SARAN:
Makalah dari kelompok 2 disini materinya sedikit membingungkan dibagian awal jadi,
susah untuk mengerti point dari penjelasan kedudukan dinamika kelompok itu sendiri.
Menurut saya pada bagian awal materi itu menjelaskan tentang peranan atau pengaruh
dinamika kelompok bukan mengenai kedudukan dinamika kelompok.
KELOMPOK 3
1. Zaman yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato, Pada masa ini ikatan persatuan dan interaksi sosial
terjalin dengan kuat, sehingga masing- masing golongan dapat mempertahankan kesatuannya
dan tidak terpecah- pecah dalam kelompok yang lebih kecil.
2. Zaman liberialisme
Pengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menetukan segala sesuatu bagi
dirinya dan tiap individu tidak bisa menentukan individu lainnya dalam kehidupan. Kebebasan
ini justru membawa malapetaka pada individu karena merasa tidak mempunyai pedoman dalam
kehidupan, sehingga mereka merasa tidak mempunyai kepastian.
Pada masa ini, Moritz lazarus dan stanlay hall mengadakan penyelidikan pada bangsa primintif
yang memiliki ciri khas dalam kehidupannya.. Hasil penyelidikan mereka menemukan bahwa
pengaruh adat dan bahasa menimbulkan homogenitas pada masyarakat, sehingga setiap sikap
dan tingkah lakun anggota masyarakat tidak berbeda antara satu sama lain.
Gerakan massa ini mendorong Gustave Le Bon melakukan penyelidikan secara intensif dan
mendalam pada gerakan massa. Hasil penyelidikan menunjukan bahwa dalam gerakan massa
timbul sugesti, yang mengakibatkan setiap individu kehilangan kontrol diri. Masa yang memiliki
gerakan sedemikian hebat memiliki bentuk seperti suatu kelompok yang mempunyai anggota,
norma pimpinan dan tujuan.
Edward A. Ross mengadakan penyelidikan terhadap hubungan psikis antara individu dengan
lingkungannya. Dalam meninjau situasi sosial maka situasi tersebut adalah situasi sosoial yang
mengakibatkan berkumpulnya sejumlah individu pada saat tertentu. Hal ini tidak berbeda
dengan anggapan bahwa situasi sosial berarti membawa pula adanya kelompok.
6. Zaman dinamika kelompok
Moreno mengemukakan bahwa diperlukan kelompok- kelompok kecil (seperti keluarga, regu
kerja, regu belajar) ketika di dalam kelompok itu terdapat suasana saling menolong, sehingga
kohesi semakin kuat, maka moral kelompok juga akan menjadi semakin kuat. Pada akhirnya Kurt
Lewin menyimpulkan bahwa tingkah laku individu sangat dipengaruhi oleh kelompok mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan individu
Nilai nilai dasar dalam dinamika kelompok sendiri mencakup tentang adanya rasa komitmen
terhadap visi misi, dan tujuan organisasi dalam pelaksanaan kebijakkan negara serta peraturan
perundangan yang berlaku, adanya wewenang untuk bertanggung jawab, keikhlasan dan
kejujuran adalah sifat yang harus dimiliki oleh setiap anggota kelompok. Adanya Integritas dan
profesionalisme yang harus ditekankan dalam kelompok, kreativitas dan kepekaan/ sensitivitas
terhadap lingkungan kelompok dengan kata lain perlu adanya kemistri dari setiap anggota
kelompok kepemimpinan dan keteladanan adalah salah satu sikap yang harus dimiliki oleh
pemimpin kelompok agar semua anggotanya tidak ada yang nyelewang dari tugas serta
kebersamaan, kebersamaan sangat perlu dilakukan untuk mempererat hubungan antar anggota
kelompok dan mewujudkan keharmonisan dalam kelompok tersebut
SARAN :
Makalah dari kelompok 3 ini isinya sudah lengkap dan jelas mengenai detail
perkembangan sejarah dinamika kelompok itu sendiri dan ditambah juga dengan
kesimpulan oleh pemakalah menjadi poin tambah tersendiri bagi makalah kelompok 3 ini,
selain itu adanya contoh juga membantu pembaca untuk memahami isi dari makalah
tersebut
.
KELOMPOK 4
Model model dinamika kelompok yang diterapkan dalam organisasi CSR dalam kegiatan dakwah
adalah memberikan pendidikan gratis serta meningkatkan kepedulian kepada masyarakat
Sedangkan model-model dinamika kelompok yang diterapkan dalam bimbingan konseling dalam
organisasi CSR adalah berupa konseling kelompok yakni antara relawan denganrelawan lainya,
lalu ada konseling keluarga dimana para relawan bertemu langsung dengan keluarga adik didik
nya serta konseling sosial dimana relawan terjun langsung ke masyarakat dan bersama sama
menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi.
SARAN:
Untuk makalah kelompok 4 sendiri dalam penyusunannya sudah rapi dan bagus, namun
ada baiknya sebelum membahas mengenaipenerapan model model dinamika kelompok
sebaiknya menjelaskan dulu mengenai materi dari model- model dinamika kelompok itu
sendiri agar pembacapun bisa mengerti jika dikaitkan langsung dengan kelompok atau
organisasi
KELOMPOK 5
1. Proyek dakwah dari Allah SWT ini tidak dapat dipikul dan dilaksanakan sendiri.
2. Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat, dimana pun ia berada
4. Dalam suatu ikatan halaqoh tarbiyah atau suatu ikatan masyarakat yang besar perlu adanya
pembagian kerja agar dapat terlaksana sesuai dengan ketentuannya
Layanan kelompok dalam bimbingan dan kelompok tidaklah mementingkan hasil yang
berupa kesimpulan-kesimpulan. Yang penting dalam bimbingan dan kelompok adalah
apakah individu-individu anggota kelompok telah memperoleh sesuatu yang berguna
bagi perkembangan dirinya berkat keikutsertaan mereka masing-masing dalam kegiatan
kelompok.Bimbingan dan konseling kelompok lebih mengutamakan proses, yaitu
berperannya dinamika kelompok terhadap pengembangan pribadi peserta, daripada
hanya sekedar kesimpulan-kesimpulan hasil bahasan.
SARAN :
Untuk makalah kelompok 4 ini dalam penataannya sudah bagus dan untuk
penjelasan antara korelasi dakwah, BK dan urgensi dinamika kelompok menurut
saya juga sudah cukup jelas namu ada baiknya perlu di tambahi apa arti urgensi
itu. Urgensi sendiri menurut KBBI adalah keharusan yang mendesak, hal sangat
penting
KELOMPOK 6
(INTERAKSI SOSIAL, REALITAS, PERILAKU KELOMPOK DAN INDIVIDU)
Perilaku individu
Dapat diartikan sebagai sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan
manusia atau individu itu sendiri baik yang dilakukan dalam bekerja maupun diluar
pekerjaan seperti menulis, bertukar pendapat, berfikir dan sebagainya.
Perilaku kelompok
adalah hubungan dan pengaruh timbal balik antara individu dengan individu, individu
dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok
Realitas sosial
Adalah kenyataan yang terjadi dimasyarakat diluar keinginan atau kemauan yang
diharapkan oleh individu.
SARAN :
Makalah ini sangatlah lengkap tetapi sepertinya lebih banyak berfokus membahas
soal interaksi sosial bukan realitas sosial. Dan juga alangkah baiknya jika
dijelaskan proses terjadinya realitas sosial, misalnya dimulai dari perilaku individu
dan perilaku kelompok lalu muncul lah y interaksi sosial. Dari interaksi sosial
tersebutlah muncul realitas sosial atau realitas individu dan kelompok.