Anda di halaman 1dari 9

Nama : Novela Wilujeng

Nim : 1810811013

Mata Kuliah : Dinamika Kelompok

LKM 3

1. Jelaskan definisi dari dinamika kelompok dan ruanglingkupnya?


Kata “ dinamika” berasal dari kata dynamics (Yunani), yang bermakna
“kekuatan” (Force). Menurut Slamet Santoso, dinamika berarti tingkah laku suatu
warga yang secara langsung memengaruhi warga lain secara timbal balik. Dinamika
berarti adanya interaksi dan interpendensi antara anggota kelompok yang satu dan
anggita kelompok secara keseluruhan. Dengan demikian dinamika adalah
kedinamisan atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara psikologis.
Kelompok menurut Homan (1950) adalalh sejumlah individu yang
berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya
tidak terlalu banyak sehingga setiap orang dapat berkomunikasi dn=engan semua
anggotanya secara langsung.
Jacobs, harvill, dan Manson menyatakan bahwa dinamika kelompok sebagai
kekuatan yang saling memengaruhi hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi
yang terjadi antara anggota kelompok dan pemimpin yang diberi pengaruh kuat pada
perkembangan kelompok. Santoso (2004) menghimpun beberapa pengertian dinamika
skelompok, yaitu:
1. Dinamika kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat yang ada di
dalam kelompok, perkembangan hubungan sebab akibat yang terjadi di dalam
kelompok, teknik-teknik untuk mengubah hubungan interpersonal, dan sikap di
dalam kelompok.
2. Dinamika kelompok adalah penyelidikan tentang hubungan sebab akibat di dalam
kelompok, oenyelidikan tentang hubungan antar anggota dalam kelompok, cara
kelompok terbentuk dan berinteraksi terhadap kelompok lain. Dinamika
kelompok juga mencakup studi tentang cohesiveness, leadership, proses
pengambilan keputusan, dan pembentukan subkelompok.
3. Dinamika kelompok sebaagai suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau
lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antaranggotanya yang
satu dengan yang lain, antaranggota kelompok mempunyai hubungan psikologis
yang berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama-sama.
4. Dinamika kelompok adalah istilah yang digunakan untuk menghubungkan
kekuatan aspek pekerjaan kelompok. Pada dasarnya, dinamika kelompok
mengacu pada kekuatan interaksional dalam kelompok yang ditata dan
dilaksanakan untuk mencpaai tujuan para anggota.
5. Pada hakikatnya dinamika kelompok mencakup proses dan perasaan kelompok
sehingga lebih bersifat deskriptif, tidak ada yang baik atau buruk. Dalam berbagai
organisasi banyak menggunakan pendekatan dinamika kelompok atau proses
pelaksanaan dan pencapaian tujuan kelompoknya.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebu, dinamika kelompok adlah studi


tentang interaksi dan interpendensi antar anggota kelompok yang satu dan yang lain,
dengan adanya feedback dinamis atau keteraturan yang jelas dalam hubungan secara
psikologis antarindividu sebagai anggota kelompok dengan memiliki tujuan tertentu.

2. Apa fungsi dan tujuan dari dinamika kelompok?


1. Fungsi Dinamika Kelompok
a. Terjalinnya rasa saling membutuhkan,
b. Memudahkan segala pekerjaan (dalam dinamika kelompok teriadi saling bantu
antara anggota satu dan anggota yang lain)
c. Segala pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dapat teratasi,
mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan dapat diatur secara tepat, efektif, dan efisien (dalam
dinamika kelompok pekerjaan besar akan dibagi-bagi sesuai dengan bagian
kelompoknya masing-masing),
d. Meningkatkan masyarakat yang demokratis, individu satu dengan yang lain
dapat memberikan masukan atau berinteraksi dengan lainnya dan memiliki
peran yang sama dalam masyarakat.
2. Tujuan Dinamika Kelompok
a. Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota
kelompok yang lain sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai,
b. Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan
saling menghargai
c. Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok,
d. Menimbulkan adanya iktikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.
3. Jelaskan peran dan status kelompok?
Status sosial biasanya didasarkan pada berbagai unsur kepentingan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu status pekerjaan, status dalam sistem
kekerabatan, status jabatan dan status agama yang dianut. Dengan status seseorang
dapat berinteraksi dengan baik terhadap sesamanya, bahkan banyak dalam pergaulan
sehari-hari seseorang tidak mengenal orang lain secara individu, melainkan hanya
mengenal
statusnya saja.
Peranan mencakup tiga hal, yaitu:
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat
seseorng dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-
peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan.
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
masyarakat sebagai organisasi.
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat (Soekanto, 1995:269).
4. Gambarkan dan jelaskan bagaimana terjadinya dan bentuk tekanan dalam kelompok?
Tekanan pada kelompok dapat menimbulkan ketegangan. Dengan adnaya
ketegangan akan timbul dorongan untuk mempertahankan tujuan kelompok. Tekanan
pada kelompok yang cermat dan terukur dapat mendinamisasikan kelompok. Menurut
Slamet (2008) sumber tekanan dapat berasal dari dalam kelompok (Internal
Pressure), seperti konflik, otoriter, dan persaingan atau berasal dari luar kelompok
(Eksternal Pressure), seperti tantangan, serangan, sanksi penghargaan atau hukuman,
keseragaman, dan conformitas.
5. Jelaskan bagaimana terbentuknya dan bentuk ketegangan dalam kelompok?
Konflik tidak terjadi secara mendadak tanpa sebab dan proses, akan tetapi
melalui tahapan-tahapan tertentu. Hendricks, W. (1992) mengidentifikasi proses
terjadinya konflik terdiri dari tiga tahap.
1. Peristiwa sehari-hari; ditandai adanya individu merasa tidak puas dan jengkel
terhadap lingkungan kerja. Perasaan tidak puas kadang-kadang berlalu begitu saja
dan muncul kembali saat individu merasakan adanya gangguan.
2. Adanya tantangan; apabila terjadi masalah, mempertahankan menyalahkan pihak
lain. Tiap anggota menganggap perbuatan yang dilakukan sesuai dengan standar
dan aturan organisasi. maupun kelompok lebih menonjol daripada kepentingan
organisasi. 3) Timbulnya pertentangan; masing bertujuan mengalahkan kelompok
lain. saling dan individu pendapat Kepentingan individu masing- kelompok
individu atau untuk menang dan mengalahkan kelompok lain.
Secara teoretik Robbins (1996: 438) mengemukakan dua tipe konflik, yaitu
konflik fungsional dan konflik disfungsional. Konflik fungsional adalah sebuah
konfrontasi di antara kelompok yang menambah keuntungan kinerja organisasi.
Konflik disfungsional adalah setiap konfrontasi atau interaksi di antara kelompok
yang merugikan organisasi atau menghalangi pencapaian tujuan organisasi.
6. Bagaimana kelompok bisa efektif, jelaskan?
Faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok
menurut Jalaluddin Rakhmat, yaitu: ukuran kelompok, jaringan komunikasi, kohesi
kelompok, dan kepemimpinan (Fajar, 2009:71). Faktor-faktor keefektifitasan
kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok (faktor situasional) dan pada
karakteristik para anggotanya (faktor personal) yakni peran anggota kelompok dalam
sebuah kelompok sangat besar dalam ikut andil memberi sebuah masukan-masukan
untuk memecahkan sebuah masalah.
Keefektifan juga dapat dilihat dari segi produktivitas, moral, dan kepuasan
anggota. Tercapainya tujuan kelompok digunakan untuk mengukur produktivitas,
semangat dan sikap para anggota kelompok digunakan untuk mengukur moral, dan
keberhasilan anggota mencapai tujuan pribadinya digunakan untuk mengukur
kepuasan anggota.
7. Gambarkan dan jelaskan bagaimana kelompok mempengaruhi individu (mulai dari
nilai, persepsi dan perilaku)?
Kelompok dapat mempengaruhi individu dengan norma-norma/ nilai-nilai dan
peraturan yang ada di dalam kelompok tersebut. Dalam suatu kelompok kecil, setiap
orang dapat berinteraksi secara langsung dengan orang lain. Biasanya kelompok kecil
akan mempengaruhi individu lebih kuat dari pada kelompok besar, karena dalam
kelompok kecil para anggota akan saling mengenal secara mendalam, rasa solider
tinggi, pertemuan lebih sering terjadi, masing-masing anggota berperan maksimal,
saling memiliki kepercyaan yang tinggi, serta tanggung jawab besar.
Menurut Walgito (2008), beberapa perilaku kelompok yang dapat ditunjukkan
dapat mempengaruhi individu melalui perilaku ialah dengan cara :
1. Kelompok dapat memberikan kebutuhan fisiologis, dan psikologis walaupun
secara tidak langsung.
2. Kelompok dapat mendorong pengembangan konsep diri dan pengembangan harga
diri.
3. Kelompok dapat memberikan pengetahuan dan informasi
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kelompok rujukan?
Kelompok rujukan/acuan (reference group) adalah kelompok yang digunakan
sebagai alat ukur (standar) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.
Pemaknaan dari reference group adalah sebagai berikut:
1. Melibatkan satu atau lebih orang yang dijadikan sebagai dasar pembanding atau
titik referensi dalam pembentukan tanggapan afeksi dan kognisis serta
menyatakan perilaku seseorang.
2. Ukurannya beragam (dari satu hingga ratusan orang), dapat memiliki bentuk nyata
(orang sebenarnya) atau tidak nyata dan simbolis (eksekutif yang berhadil atau
bintang olahraga).
3. Dapat berasalah dari kelas social, subbudaya, bahkan budaya yang sama atau
berbeda.
9. Sebutkan jenis kelompok rujukan atau acuan?
1. Contactual group, yaitu kelompok yang mensyaratkan keanggotaan dan
merupakan kelompok tempat konsumen terus beraktivitas bersama para anggota
kelompok yang lain.
2. Disclaimant group, yaitu kelompok yang menolak satu ide ataupun produk,
seperti yayasan kanker yang menolak konsumsi rokok dan memengaruhi anggota
masyarakat umum untuk tidak membeli rokok.
3. Aspirational group, yaitu kelompok tanpa keanggotaan yang memengaruhi
konsumen untuk bersifat positif terhadap satu produk, Misalnya, model iklan yang
memengaruhi kaonsumen untuk membeli.
4. Avoidance group, yaitu kelompok tanpa keanggotaan yang dengan sengaja
menghindar dari produk. Misalnya, vetsin diberitakan merusak kesehatan dan
menyebabkan kanker sehingga para ibu rumah tangga menghindari pemakaian
vetsin.
10. Factor yang menyebabkan kelompok menjadi kelompok rujukan?
1. pengaruh sosial budaya,
2. pengaruh lingkungan pergaulan
3. pengaruh keluarga.
11. Jelaskan pengaruh kelompok rujukan terhadap sebuah kelompok?
Besar kecilnya pengaruh yang diberikan oleh kelompok acuan terhadap
perilaku individu bergantung pada sifat-sifat dasar individu, produk yang ditawarkan,
dan faktor-faktor sosial yang spesifik.
1. Informasi tentang produk dan pengalaman menggunakan produk. Seseorang yang
telah berpengalaman langsung dengan produk atau jasa memperoleh informasi
lengkap tentang hal itu mungkin dipengaruhi oleh saran atau contoh orang lain.
Dalam iklan hampir selalu ditampilkan bahwa sumber komunikasi, yaitu
kelompok acuan, sudah pernah menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan
dan mereka puas.
2. Kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan kelompok acuan. Sebuah kelompok acuan
yang dianggap kredibel, menarik, atau kuat dapat menginduksi sikap konsumen
dan perubahan perilaku. Sebagai contoh, ketika konsumen memperoleh informasi
yang akurat tentang kinerja atau kualitas suatu produk atau jasa, mereka akan
dipengaruhi oleh orang-orang yang mereka anggap sebagai orang yang tepercaya
dan berpengetahuan.
3. Sifat produk yang menonjol secara visual atau verbal. Produk yang menonjol
secara visual ataupun verbal adalah produk-produk yang dikomsumsi didepan
umum dan produk yang ekslusif seperti barang barang mewah.
12. Pendekatan apa saja yang ada dalam dinamika kelompok?
Suatu dinamika kelompok seperti disebutkan di atas menjadi bahan persaingan
dari para ahli psikologi, sosiologi, psikologi sosial, ataupun ahli vang menganggap
dinamika kelompok sebagai bidang eksperimen. Hal ini berpengaruh terhadap
pendekatan yang ada dalam dinamika kelompok. Dalam pendekatan ini terdapat
berbagai pandangan para ahli, antara lain Bales dan Homans, Stogdill, Sigmund Freud
dan Scheidlinger, serta Yennings dan Moreno.
1. Pendekatan Bales dan Homans
Pendekatan ini mendasarkan diri pada konsep adanya aksi, interal dan
situasi yang ada dalam suatu kelompok. Selanjutnya, Homan menambahkan
bahwa dengan adanya interaksi, kelompok van bersangkutan merupakan sistem
interdependensi dengan sifat-sifa berikut:
a. stratifikasi kedudukan warga
b. diferensiasi dalam hubungan dan pengaruh antara anggota kelompok yang satu
dan yang lain
c. adanya perkembangan pada sistem intern kelompok yang diakibatkan adanya
pengaruh faktor-faktor dari luar kelompok.
2. Pendekatan Stogdill
Pendekatan ini lebih menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam
bentuk organisasi formal. Menurut Stogdill, kepemimpinan adalah suatu proses
yang memengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisasi sebagai usaha untuk
mencapai tujuan kelompok. Adapun yang dimaksud kelompok yang terorganisasi
adalah suatu kelompok yang tiap-tiap anggotanya mendapat tänggungan
berkenaan dengan pembagian tugas untuk mencapai kerja sama dalam kelompok.
3. Pendekatan Sigmund Freud dan Scheidlinger
Scheidlinger berpendapat bahwa aspek-aspek motif dan emosional
berperan penting dalam kehidupan kelompok. Menurutnya, kelompok akan
berbentuk apabila didasarkan pada kesamaan motif antaranggota kelompok.
Demikian pula, emosional yang sama akan menjadi tenaga pemersatu dalam
kelompok sehingga kelompok tersebut semakin kukuh. Sementara itu, Sigmund
Freud berpendapat dalam setiap kelompok perlu kesatuan kelompok agar
kelompok tersebut dapat bertahan lama dan berkembang. la mengungkapkan pula
bahwa kesatuan kelompok hanya dapat diwujudkan apabila tiap-tiap anggota
kelompok melaksanakan identifikasi satu dengan anggota lain.
13. Bagaimana peran dan status dinamika kelompok sehingga perlu mempelajari
dinamika kelompok?
A. Peran Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok membantu mengklasifikasikan tanggung jawab dan
kewajiban orang-orang yang menjadi bagian kelompok. Selain itu dinamika
kelompok memberikan cara penting untuk membentuk perilaku dan pikiran para
anggotanya.
B. Status Dinamika Kelompok
Pertumbuhan dan perkembangan dinamika kelompok berkaitan erat dengan
psikologi social.
 Cangan sosiologi.
Ahli sosiaologi seperti Homans, Moreno, dan Mitschell berpendapat
bahwa masalah kelompok/grup dan stuktur kelompok yang menjadi objek
dinamika kelompok merupakan sebagian bahan yang menjadi objek sosiologi.
Moreno berpendapat bahwa dalam suatu kelompok pasti terdapat jarak social
antaranggota kelompok. Hal ini terdapat pada arah piliha, sikap, social, dan
keakraban tiap-tiap anggota.
 Cabang Psikologi
Robert F. Bales dalam bukunya, Interaction Analysis, memasukkan
dinamika kelompok dalam cabang psikologi. Alasan yang digunakan oleh
Robert F. Bales adalah tekanan dinamika kelompok bukan masalah kelompok
itu, melainkan proses kejiwaan yang terjadi/timbul pada individu dan
pengaruhnya terhadap kelompok. Bales mengemukakan pengaruh diskusi
terhadap cara berpikir individu. Adapun Sprott dalam bukunya, Human Group,
mencoba menganalisis persoalan interelasi/hubungan yang terjadi
antaranggota suatu kelompok.
 Cabang Psikologi Sosial
Para ahli psikologi sosial seperti Otto Klineberg berpendapat bahwa
dinamika kelompok lebih ditekankan pada peninjauan psikologi sosial. Hal ini
dikarenakan yang terpenting adalah sampai sejauh mana pengaruh interaksi
sosial individu dalam kelompok terhadap tiap-tiap individu sebagai anggota
suatu kelompok.
Daftar Pustaka

Henslin, James, N. (2006). Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jakarta: Penerbit


Erlangga

Wonodihardjo. (2014). Komunikasi Kelompok Yang Mempengaruhi Konsep Diri Dalam


Komunitas Cosplay Cosura Surabaya. Jurnal e-Komunikasi. 2(3). Hlm 1-2

Abdul Syani. (2012). Sosiologi Sistematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, S.B. (2015). Dinamika Kelompok. Jakarta: Pustaka Setia

Hafid Ibrahim. (2010). Pengaruh Sosial Budaya, Kelompok Rujukan dan Komunikasi
Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Program Studi di
Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 16(6)

Anda mungkin juga menyukai