Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1

 shakira Ailani (2010811013)


 Ramadhan Pradana Putra (2010811022)
 Vira Puspitarifiani (2010811043)
 Amaliyatul Hasanah (2010811092)

TEORI TEORI INTELEGENSI


Dalam bukunya hendyat soetopo merangkum beberapa teori intelegensi yaitu:
1. Teori uni-faktor William stern
Teori stern adalah teori intelegensi yang sangat sedergana karena dalam teorinya
intelgensi hanya memiliki satu faktor yaitu kapasitas umum. Pada tahun 1911, Stern
memperkenalkan suatu teori tentang intelegsni yang disebut uni factor theory. Teori
ini dikenal pula sebagai teori teori kapasitas umum. Menurut teori ini intelegensi
merupakan kapasitas atau kemampuan umum. Oleh karena itu, cara kerja intelgensi
juga bersifat umum. Reaksi atau tindakan seseorang dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan atau memecahkan masalah suatu masalah adalah bersifat umum
pula. Kapasitas umum itu timbul akibat pertumbuhan fisiologi ataupun akibat belajar.
Kapasitas umum ( General Capacity) yang ditimbulkan itu lazim dikemukakan
dengan kode “G”.
2. Teori dua faktor spearman
Spearman dalam teorinya memiliki pendapat yang sama dengan stern namu spearman
memberikan penambahan pada kapasitas tambahan dengan metode statistic yang
kemudian disebut dengan intelegensi khusus. Pada tahun 1904 yaitu sebelum stern,
seorang ahli matematika bernama Charles Spearman, mengajukan sebuah teori
tentang intelegensi. Teori ini dikenal dengan sebutan two kind of factors theory.
Spearman mengembangkan teori intelgensi berdasarkan suatu faktor mental umum
yang diberi kode “G” serta faktor-faktor spesifik yang diberi tanda “S” menentukan
tindakan-tindakan mental untuk mengatasi masalah. Orang yang intelegensinya
mempunyai faktor “G” luas, memiliki kapasitas untuk mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan. Dia dapat mempelajari bermacam macam pelajaran seperti matematika,
bahasa, sains, sejarah, dan sebagainya.
3. Teori sampling dari Thompson
Teori Thompson mengujikan pemahaman terhadap kemampuan pemecahan masalah
secara menarik yaitu dengan Teknik statistic dan filsafat seleksi kebetulan ini sangat
komplek. Berbeda halnya dengan stern dan spearman yang menggunakan Teknik
sampling purposive, maka Thompson menggunakan Teknik seleksi secara random.

4. Teori multifactor Thorndike


Teori multi faktor dikembangkan oleh E.L Thorndike. Teori ini tidak berhubungan
dengan konsep general ability atau faktor “G”. Menurut teori ini, intelgensi terbentuk
dari bentuk hubungan hubungan neural antar stimulus dan respon. Hubungan
hubungan neural khusu inilah yang mengarahkan tingkah laku individu. Ketika
seseorang dapat menyebutkan sebuah kata, menghafal sajak, menjumlahkan bilangan
atau melakukan pekerjaan, itu berarti bahwa dia dapat melakukan itu karena
terbentuknya koneksi-koneksi di dalam sistem syaraf akibat belajar atau latihan. Jadi,
intelgensi menurut teori ini adalah jumlah koneksi aktual dan potensial didalam
sistem syaraf. Thorndike menganggap bahwa teorinya sangat teoritis, maka untuk
masuk kedalam dunia praktis untuk mengukur intelegensi yang bersifat abstrak maka
dia membuat tes yang diberi nama CAVD. Thorndike mengemukakan bahwa ada tiga
macam ontelgensi yaitu:
a) Intelegensi sosial atau hubungan antar manusia
b) Intelgensi konkrit atau hubungan dengan benda,dan
c) Intelegensi abstrak yang berkaitan dengan simbol simbol verbal dan matematis.
5. Teori kemampuan mental primer Thurstone
Thurstone menyebutkan bahwa faktor faktor inetelegensi itu terdiri dari kemampuan
jamak yang mencakup tujuh kemampuan mental primer. Kemampuan mental primer
tersebut terdiri atas kemampuan;
 Pemahaman verbal
 Numerical
 Ruang
 Memori
 Penalaran
 Penguasaan kata
 Dan kecepatan perseptual
6. Teori intelgensi Guildford
Seto (2019;220) pakar lain yang mengambangkan konsep intelgensi adalah Guildford
yang teorinya dikenal dengan istilah struktur intelek. Teori Guildford mengemukakan
bahwa intelgensi memiliki 150 kemampuan. Teori ini sering juga disebut tiga
dimensi, yaitu operasi, produk dan isi.
a) Operasi ( 5 jenis ) yaitu pengamatan, ingatan, analisis (disvergent thinking),
sintesis (convergent thingking), dan evaluasi.
b) Isi (5 jenis), yaitu gambar, simbol, kata kata dan perbuatan
c) Produk ( 6 jenis ) yaitu kesatuan informasi unit, hubungan antar unit, sistem
informasi, dan implementasi

7. Teori Jean Piaget


Azwar (2017:36) pada dasarnya Piaget lebih melihat intelgensi pada aspek isi,
struktur dan fungsinya. Dalam menjelaskan intelegensi sesuai dengan aspek isi,
struktur dan fungsinya tersebut piaget mengaitkannya pada periodisasi perkembangan
biologis anak. Periodisasi ini oleh piaget dibagi atas periode perkembangan tahap
motorik-indera, tahap praoperasional, tahap operasi nyata dan tahap operasi formal.

8. Teori Howard Gardner


Gardner adalah orang yang merumuskan teori multiple intelegensi. Gardner
berpendapat bahwa terlalu sempit jika intelegensi seseorang hanya diukur dari segi
psikometri maupun kognitif saja. Adapun ketujuh intelegensi menurut Gardner
adalah;
1) Kecerdasan verbal-linguistik
2) Kecerdasan logis
3) Kecerdasan visual-spasial
4) Kecerdasan musikal, seperti dapat dengan mudah memainkan instrumen
atau menulis komposisi mereka sendiri.
5) Kecerdasan kinestik, terdiri dari jenis keterampilan yang digunakan oleh
para atlet, penari, aktris pantonim, dan lain -lain
6) Kecerdasan interpersonal
7) Kcerdasan intrapersonal
8) Kecerdasan naturalis
9) Kecerdasan eksistensial

9. Teori sampling
Untuk menyelesaikan tentang intelegensi, Gordfrey R Thompson pada tahun 1916
mengajukan sebuah teori yang disebut teori sampling. Teori ini kemudian
disempurnakan lagi dari berbagai kemampuan sampel. Dunia berisikan berbagai
bidang pengalaman itu terkuasai oleh pikiran manusia tetapi tidak semuanya. Masing-
masing bidang hanya dikuasai sebagia-sebagian saja. Ini mencerminkan kemampuan
mental manusia. Intelegensi berupa berbagi kemampuan yang over lapping.
Intelegensi beroperasi dengan terbatas pada setiap sampel dari berbagai kemampuan
atau pengelaman dunia nyata.

10. Teori pengolahan yang berurutan dan stimultan ( theory of simultaneous and
succesive processing)
Otak manusia mempunyai dua bentuk yang berbeda dalam pengolahan informasi
yaitu: simultan, dimana kelompok informasi spesial yang utama diproses sekaligus,
dan berurutan dimana informasi dalam urutan linear. Pengolahan stimultan informasi
ditunjukkan oleh adanya eksekusi beberapa operasi mental yang berbeda secara
stimultan. Bentuk pemikiran dan persepsi seperti menggambar kubus, membutuhkan
pengolahan informasi yang stimultan. Pada saat menggambar, peserta tes harus
memahami secara stimultan keseluruhan bentuk yang akan digambar dan
mengarahkan tangan serta jari untuk menggambarkan bentuk tersebut. Pengolahan
berurutan, informasi diperlukan untuk aktivitas mental dimana urutan operasi yang
tepat harus dijalankan. Pengolahan berurutan diperlukan dalam mengingat deret angka
mengulang sedretan angka ( misalnya, sepatu, bola, telur melakukan pengulangan
terhadap sederatan gerakan tangan ( telapak tangan mengepal, membuka, mengepal,
membuka).

11. Alfred Binet (1857-1911)


Alferd Binet lahir di Perancis 8 Juli 1857 dari seorang ayah dokter dan ibu seorang
pelukis. Teori yang dikemukakan oleh Binet dikenal dengan Teori Uni Faktor yaitu
teori yang paling tua. Binet mengatakan bahwa intelegensi bersifat monogenetik yaitu
berkembang dari datu faktor satuan atau faktor umum. Menurut Binet, Intelegensi
merupakan sisi tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan
proses kematangan seseorang. Binet menggambarkan Intelegensi sesuatu yang
fungsional sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkah
perkembangan individu berdasar suatu kriteria tertentu.

12. Edwaed Lee Thorndike (1874-1949)


Thorndike lahir di Williamsburg pada tanggal 31 Agustus 1874. Thorndike
dikenal sebagai bapak dari Psiklogi Pendidikan Modern karena menjadi pelopor
dalam dunia psikologi pendidikan.
Teori Thorndike menyatakan bahwa integensi terdiri dari berbagai
kemampuan spesifik yang ditampilkan dalam wujud perilaku imtelegensi yaitu
kemepuang absreak, kemapuan mekanik, kemampuan sosial.
1. Abstrak atau kemampuan bekerja dengan menggunakan gagasan atau simbol
2. Mekanik atau kemampuan bekerja dengan menggunakan alat mekanisdan
kemampuan melakukan pekerjaan yang memerlukan aktivitas indera gerak
(sensory-motory)
3. Sosial atau kemampuan untuk menghadapi orang lain dengan cara yang efeltif.
13. Robert Jeffrey Stemberg
Stemberg lahir pada tanggal 8 Desember 1949 di Newrak, New Jersey.
Stanberg mengemukakan teori intelegensi triarchic. Dalam teori ini berisikan sub
teori.
1. Kecerdasn Analitik, kecerdasan individu dalam bidang akademis yaitu fitur
utamanya kecerdasan menganalisis.
2. Kecerdasan Pengalaman, kreativitas kecerdasan yang memungkinkan dilihat
sebagai kemempuan utuk mengatasi situasi baru dan mempelajari dari situasi yang
pernah dialami.
3. Kecerdasan Praktek, kecerdasan beradaptasi degan lingkunan dalam memecahkan
masalah pada situasi tertentu.

14. Howard Gardner


Gardner merupakan seorang ahli psikologi perkembangan dan profesor
pensisikan dari Graduate School of Education, Harvard University Amerika Serikat.
Gardner lahir di Scaranton pada tanggal 11 Juli 1943.
Gardner merumuskan konsep teori intelegensi majemuk (multiple intelegence)
yang didalamnya terdapat beberapa teori intelegensi, yaitu:
1. Kecerdasan linguistik atau bahasa, merupakan kemampuan seseorang dalam
menggunakan kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan, untuk mengekspresikan
ide-ide atau gagasan-gagasan yang dimilikinya.
2. Kecerdasan matematis-logis (logic-mathematical intelligence), merupakan
kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan penggunaan bilangan dan logika
secara efektif, seperti kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan
perhitungan.
3. Kecerdasan ruang visual (spatial intelligence), kemampuan seseorang dalam
menangkap dunia ruang visual secara tepat, termasuk kemampuan untuk
mengenal bentuk dan benda secara tepat, melakukan perubahan bentuk benda
dalam pikiran dan mengenali perubahan tersebut, menggambarkan suatu
hal/benda dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata serta
mengungkapkan data dalam suatu grafik.
4. Kecerdasan kinestetis (bodily-kinesthetic intelligence), merupakan kemampuan
seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya
untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah.
5. Kecerdasan Musikal (musical intelligence), merupakan kemampuan untuk
mengembangkan dan mengekspresikan, menikmati bentuk-bentuk musik dan
suara, peka terhadap ritme, melodi dan intonasi serta kemampuan memainkan alat
musik, menyanyi, menciptakan lagu dan menikmati lagu.
6. Kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), secara umum intelligence
interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk menjalin relasi dan
komunikasi dengan orang lain.
7. Kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), merupakan kemampuan
seseorang untuk berefleksi dan menyeimbangkan diri, mempunyai kesadaran
tinggi akan gagasan-gagasan, mempunyai kemampuan mengambil keputusan
pribadi, sadar akan tujuan hidup dapat mengendalikan emosi sehingga kelihatan
sangat tenang.
8. Kecerdasan lingkungan/ natural (natural intelligence), memiliki kemampuan
mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat memahami dan menikmati alam dan
menggunakannya secara produktif dalam bertani, berburu dan mengembangkan
pengetahuan akan alam.

15. Raymond Cattel


Cattel dilahirkan di kota Staffordshire, Inggris pada tahun 1905. Cattell
mengklasifikasikan inteligensi menjadi dua macam, yaitu :
1. Fluid intelligence (Gf), inteligensi yang merupakan faktor bawaan biologis, yang
diperoleh sejak lahir dan lepas dari pengaruh pendidikan dan pengalaman.
2. Crystallized intelligence (Gc), inteligensi yang merefleksikan adanya pengaruh
pengalaman, pendidikan, dan kebudayaan dalam diri seseorang. Inteligensi ini
masih dapat terus berkembang sampai usia 30 atau 40 tahun tergantung pada
bertambahnya pengalaman dan pengetahuan.

16. Charles E.Spearman


Spearman merupakan pelopor teknik baru dalam pengukuran interkorelasi antar tes.
Spearman lahir di London 10 September 1863. Menurut Spearman intelegensi
bukanlah kamampuan tunggal, melainkan teriri dari dua faktor sehingga teori yang
dikemukakan dikenal dengan Dwifaktor atau Bifaktor. Kecedasan dapat dibagi dua
yaitu kecerdasan umum (general ability) atau g yang berbantung pada faktor ketirunan
dan kecerdasan khusus (specific ability) yang dikenal dengan s bergantung pada
pengalaman.

17. Thelma Gwim Thurstone


Thurstone lahir di Chicago pada 11 Desember 1879. Thurstone meyakini bahwa tidak
ada faktor umum (g) dalam inteligensi. Thurstone percaya bahwa inteligensi terdiri
atas kemampuan mental primer. Kemampuan mental primer terdiri dari enam faktor
kemampuan, yaitu
1. Kemampuan dibidang angka
2. Kemampuan dalam kelancaran kata
3. Kemampuan dalam ingatan asosiatif
4. Kemampuan dalam penalaran induktif
5. Kemampuan dalam penguasaan ruang
6. Kemampuan dalam pemahaman verbal

18. Joy Paul Guilfort


Guilford mengemukakan teori yang disebut structure of intellect.. Model teori
ini diilustrasikan dengan gambar kotak 3 dimensi, dimana masing- masing dimensi
mewakili satu klasifikasi faktor intelektual yang bersesuaian satu sama lain.
1. Dimensi isi
Merujuk pada tipe informasi yang sedang diproses. Dimensi ini terdiri dari : (1)
Figur, informasi berupa bentuk yang menggambarkan suatu objek; (2) Simbol,
informasi yang diproses memiliki arti lain dari bentuk yang dilihat; (3) Semantik,
informasi diproses harus disajikan secara lisan; (4) Perilaku, informasi yang
diterima berupa perilaku orang lain.
2. Dimensi operasi
Merujuk pada cara suatu informasi itu diproses. Dimensi ini terdiri dari : (1)
kognisi, menemukan atau mengenali kembali suatu informasi; (2) ingatan,
mengangkat kembali informasi yang pernah diterima ke atas kesadaran; (3)
produksi konvergen, memanfaatkan informasi yang diterima untuk mendapat
jawaban yang benar; (4) produk divergen, dengan cara berpikir kreatif; (5)
evaluasi, menilai informasi itu baik-buruk atau benar-salah.
3. Dimensi produk
Merujuk pada hasil pemrosesan yang dilakukan dimensi Operasi terhadap
dimensi Isi. Dimensi ini terdiri dari : (1) satuan, respon tunggal; (2) kelas, respon
kelompok kelas; (3) relasi, satuan yang saling berhubungan; (4) sistem, respon
yang terorganisasi secara keseluruhan; (5) transformasi, perubahan satu jenis
produk ke jenis lain; (6) implikasi, produk yang hasilnya berlaku di luar data
yang diproses

DAFTAR PUSTAKA
Dra. Dwi Nastiti, M. N. (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO 2020).
SIDOARJO: UMSIDA Press.
Fatmawiyati. (2018). Magister Psikologi Universitas Airlangga. TELAAH INTELEGENSI.
Prabu, A. (Bandung : Angkasa 1993). Perkembangan Intelegensi Anak dan Pengukuran
IQnya.
W.S.Winkel. (Yogyakarta : Media Abadi, 2004). Psikologi Pengajaran, 155-156.
Azwar, S. 2011. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Nur'aeni. (2014). Tes Psikologi : Tes Intelegensi dan Tes Bakat. Purwokerto: UM
Purwokerto Press.

Anda mungkin juga menyukai