Anda di halaman 1dari 15

Nada Nadia Ulfah

1411212052
Dinamika kelompok merupakan suatu lingkup
pengetahuan sosial yang lebih berkosentrasi
pada pengetahuan tentang hakekat
kehidupan berkelompok (Johnson, 2012: 24).
Sedangkan dalam bukunya Santoso (2006:
5), dinamika kelompok adalah suatu
kelompok yang teratur dari dua individu atau
lebih yang mempunyai hubungan psikologis
secara jelas antara anggota yang satu dengan
yang lain.
Berkiut definisi dinamika kelompok menurut para ahli:
1. Benyamin B. Wolman (dalam Rusmana, t.t:2)
Dinamika kelompok adalah studi tentang hubungan sebab akibat
yang ada di dalam kelompok, tentang perkembangan hubungan
sebab akibat yang terjadi di dalam kelompok, tentang teknik-
teknik untuk mengubah hubungan interpersonal dan attitude di
dalam kelompok.
2. Floyd D. Ruch (dalam Gunarsa, 2008: 75)
Dinamika kelompok adalah analisa dari relasi-relasi kelompok
sosial, berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok
itu adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-
individu dalam situasi sosial.
3. Jacobs, Harvill dan Manson (dalam Rusmana, t.t:1)
Dinamika kelompok adalah kekuatan yang saling mempengaruhi
hubungan timbal balik kelompok dengan interaksi yang terjadi
antara anggota kelompok dengan pemimpin yang diberi pengaruh
kuat pada perkembangan kelompok.
 1. Situasi Kebersamaan

 Situasikebersamaan didefinisikan sebagai


suatu situasi berkumpulnya sekelompok
individu secara bersama-sama. Situasi
kebersamaan menimbulkan kelompok
kebersamaan, yaitu suatu kelompok individu
yang berkumpul pada satu ruang dan waktu
yang sama, tumbuh dan mengarahkan
tingkah laku secara spontan. Kelompok ini
sering juga disebut massa atau crowd.
 2. Situasi Kelompok

 Situasi kelompok didefinisikan sebagai suatu


situasi ketika terdapat dua individu atau lebih
mengadakan interaksi anggota yang mendalam
satu sama lain. Situasi kelompok ini akan
melahirkan terbentuknya kelompok, artinya satu
kesatuan sosial yang terdiri atas dua orang atau
lebih individu yang telah mengadakan interaksi
anggota yang cukup intensif dan teratur sehingga
di antara individu sudah terdapat pembagian
tugas, struktur, dan norma-norma tertentu.
 3. Teori Kelompok

 Situasi kelompok dapat menimbulkan bermacam-macam


kelompok seperti menurut para ahli berikut.
 a. Pembagian Kelompok Menurut Charles H. Cooley

 1) Kelompok primer (primary group), suatu kelompok yang


anggota-anggotanya mempunyai hubungan/interaksi yang
lebih intensif dan lebih erat antaranggotanya. Contoh:
keluarga, rukun tetangga/ kelompok kawan sepermainan,
dan kelompok agama.
 2) Kelompok sekunder (secondary group), suatu kelompok
yang anggota-anggotanya saling mengadakan hubungan
yang tidak langsung, berjauhan (pertemuan tidak harus
face to face) dan formal, dan kurang bersifat
kekeluargaan. Contohnya: partai politik dan perhimpunan
serikat kerja.
 b. Pembagian Kelompok Menurut Moreno
 1) Psikhe group, beberapa orang yang
berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai kesadaran psikologis, dan
menerima mereka sebagai kelompok.
 2) Socio gorup, berhubungan dengan posisi
sosial, aturan, dan status dari anggota
kelompok
 c. Pembagian Kelompok Menurut Crèch dan
Curtchfield
 1) Kelompok stabil, kelompok yang
strukturnya terus tetap, tidak berubah dalam
jangka waktu yang cukup lama
 2) Kelompok tidak stabil, kelompok yang
mengalami perubahan progresif meskipun
tanpa terdapat variasi-variasi yang cupuk
penting dari situasi eksternal.
 d. Pembagian Kelompok Menurut French
 1) Kelompok terorganisasi, kelompok yang
menunjukkan secara tegas, lebih memiliki
kebebasan sosial, perasaan kita, saling
ketergantungan, kesamaan berpartisipasi
dalam kegiatan kelompok, motivasi, frustasi
dan agresi terhadap anggota kelompok yang
lain
 2) Kelompok tidak terorganisasi, kelompok
yang sedikit sekali kemungkinan bahwa
individu akan dipengaruhi oleh sesuatu yang
dikerjakan orang lain
e. Pembagian Kelompok Berdasarkan Tingkat Keformalan
Kelompok
 1) Kelompok formal/kelompok resmi, suatu kelompok yang
sengaja dibentuk untuk pelaksanaan dan realisasi tugas tertentu,
anggota-anggotanya diangkat dan dilegimitasi oleh suatu
badan/organisasi. Kelompok ini ditandai dengan adanya
peraturan serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Contohnya adalah komite, panitia, organisasi pemuda.

 2) Kelompok informal, kelompok yang terbentuk dari proses


interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang.
Anggota kelompok tidak diatur dan diangkat atau dilegalisasikan
dalam pernyataan normal. Kelompok ini tidak didukung oleh
peraturan atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
Kelompok ini bisa berkembang dalam kelompok formal, karena
adanya beberapa anggota yang secara tertentu memiliki nilai-
nilai yang perlu dibagi dengan sesama anggota.
 Suatu kelompok bisa disebut sebagai kelompok apabila
memiliki ciri-ciri berikut.
 1. Terdapat dorongan atau motif yang sama antarindividu
satu dengan yang lain (dapat menyebabkan terjadinya
interaksi dalam mencapai tujuan yang sama).
 2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan
terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa
dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang
terlibat di dalamnya.
 3. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau
organisasi kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-
peranan dan kedudukan masing-masing.
 4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota
kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota
kelompok untuk mencapai tujuan yang ada.
 5. Berlangsungnya suatu kepentingan.
 dimulai dari adanya perasaan/persepsi yang sama
untuk memenuhi kebutuhan, dari perasaan ini akan
muncul motivasi dalam memenuhi kebutuhan,
kemudian menentukan tujuan yang sama dan
akhirnya terjadi interaksi sehingga terwujudlah
sebuah kelompok. Pada tahap awal pembentukan
kelompok ini akan ditentukan kedudukan masing-
masing individu, siapa yang menjadi ketua dan siapa
yang menjadi anggotanya. Dalam perjalanan
kelompok akan terjadi interaksi antaranggota yang
memungkinkan terjadinya perpecahan (konflik), tapi
konflik ini biasanya bersifat sementara karena
manfaat kelompok ini lebih besar, maka anggota akan
menyesuaikan diri karena kepentingan bersama dan
setelah itu perubahan kelompok akan mudah terjadi.
1.Membangkitkan kepekaan diri seorang anggo
ta kelompok terhadap anggota kelompok yang
lain sehingga dapat
menimbulkan rasa saling menghargai;
2. Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehin
gga dapat saling menghormati dan saling
menghargai;

3.Menciptakan komunikasi yang terbuka terha


dap sesama anggota kelompok;
4. Menimbulkan adanya i’tikad yang baik dian
tara sesama anggota kelompok.
 Santosa, Slamet. 2006. Dinamika Kelompok.
Jakarta: Buni Aksara.
 Johnson, David W & Frank P. Johnson.
2012. Dinamika Kelompok: Teori dan
Keterampilan. 9th ed. Jakarta: PT Indeks.
 Sugema, Bambang dan Soetrisno. 2000.
Motivasi dalam Organisasi. Jakarta: LAN
 https://www.hotforex.com/en/landing-
pages/social-trading.html?refid=109706
 Didalam suatu kelompok, manakah peran
yang lebih dominan dalam menciptakan
dinamika kelompok? Pemimpin atau anggota?

Anda mungkin juga menyukai