Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PRINSIP DASAR AKUNTANSI PERBANKAN

OLEH :

Mercy N. Guterres (2010020002)

Maria Minarti Nandi (2010020132)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KUPANG

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini baik lewat waktu maupun pikirannya, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu. Kami berharap semoga makalah yang kami buat ini
dapat berguna bagi pembaca untuk menambah wawasan tentang materi yang kami tulis ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan
makalah selanjutnya.

Kupang, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................................iii

BAB I.............................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................1

1.3 Tujuan..................................................................................................................................................2

BAB II............................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................................................................3

2.1 Pengertian Bank...................................................................................................................................3

2.2 Akuntansi Perbankan...........................................................................................................................3

2.2.1 Pengertian Akuntansi Perbankan..................................................................................................3

2.2.2 Prinsip Dasar Akuntansi Bank......................................................................................................4

2.2.3 Manfaat Akuntansi Perbankan......................................................................................................5

2.3 Laporan Keuangan Bank......................................................................................................................7

2.4 Komponen Laporan Keuangan Bank...................................................................................................8

BAB III........................................................................................................................................................13

PENUTUP....................................................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................14

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam bisnis khususnya dunia perbankan sangat membutuhkan laporan keuangan guna
tetap eksis dan untuk dapat mengembangkan usahanya, maka dibutuhkan akuntansi, Suatu
laporan keuangan dikatakan berkualitas jika memenuhi syarat karakteristik kualitatif laporan
keuangan yang terdiri dari anadal, relevan, dapat diperbandingkan (comparability), dan dapat di
pahami (understanability). Untuk mencapai kualiatas tersebut , suatu laporan keuangan harus
disusun berdasarkan Prisnsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU) . Pondasi utama
dari PABU di Indonesia adalah kerangka dasar konseptual, Pernyataan Standar Akutansi
Keuangan (PSAK) dan interprestasinya. Bagi para pelaksana perbankan diharapkan dapat
mencatat transasksi perbankan sesuai dengan PSAK dan ketentuan perbankan terkini sehnggga
hal ini dapat meningkatkan kredibilitas dan transpasi dunia perbankan.

Akuntansi dalam dunia bisnis perbankan adalah sebagai alat untuk dapat memberikan
informasi dan pengambilan keputusan. Dalam menjalankan bisnisnya setiap perbankan menganut
konsep dasar dalam akuntansi perbankan, karena hal tersebut adalah wajib dan tidak dapat
diabaikan, adapun konsep dasar dalam akunatansi perbankan adalah sebagai patokan dasar yang
dapat dilakukan dan dijalankan oleh setiap bisnis di dunia perbankan agar usahanya dapat eksis
dan berkembang lebih maju baik itu dalam skala nasional terlebih lagi dalam persaiangan dunia
perbankan internasional.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Bank?
2. Bagaimana Konsep akuntansi bank?
3. Bagaimana susunan laporan keuangan bank?
4. Apa saja komponen laporan keuangan bank

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bank,
2. Untuk mengetahui konsep dari akuntansi bank,
3. Untuk mengetahui susunan laporan keuangan bank,
4. Untuk mengetahui komponen laporan keuangan bank.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bank


Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang
dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang berarti tempat
penukaran uang.

Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang


menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun
terakhir.

Industri ini menjadi lebih kompetitif karena diregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki
fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang
mereka bayar untuk simpanan deposan.

Maka dari itu, Bank dapat diartikan juga sebagai badan usaha yang menghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit ataupun bentuk-bentuk lain nya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak

2.2 Akuntansi Perbankan

2.2.1 Pengertian Akuntansi Perbankan


Akuntansi adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaaan, serta penafsiran
data keuangan secara sistematis dari bukti transaksi yang ada menjadi sebuah laporan keuangan
untuk pihak yang berkepentingan.

3
Jadi akuntansi perbankan adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan,
serta penafsiran data keuangan perbankan secara sistematis untuk pihak-pihak yang
berkepentingan mengacu pada prinsip-prinsip akuntansi umum.

Sifat dan keterbatasan akuntansi :

a. Bersifat historis kejadian yang sudah berlalu


b. Bersifat umum tidak bersifat kebutuhan pihak-pihak tertentu
c. Akuntansi hanya melaporkan informasi material
d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian
e. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah tertentu

Persaingan perbankan dalam memperebutkan pangsa pasar dan agar tetap eksis serta
mampu mengembangkan diri, maka dunia perbankan dituntut untuk dapat bekerja dengan tingkat
efisien tinggi serta dapat mengembangkan produk/jasa sesuai kebutuhan masyarakat. Untuk itu
perbankan harus memiliki informasi yang tepat pakai dan tepat waktu serta kemampuan manajer
bank dalam pengambilan keputusan, alat yang diperlukan dalam mengelola dan memanfaatkan
dengan benar adalah Akuntansi.

Akuntansi Perbankan adalah seni, ilmu, sistem informasi yang menyangkut pencatatan,
menggolongkan/mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan transaksi keuangan dan
menginterpretasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan.

2.2.2 Prinsip Dasar Akuntansi Bank


Berikut ini adalah Prinsip Dasar Akuntansi Bank

1. Pencatatan Biaya Berbasis Akrual


Biaya masuk setiap hari ke bank. Itu artinya terjadi transaksi terus menerus setiap hari.
Sedangkan biaya dana merupakan transaksi biaya terbesar di bank. Untuk nominal atau
besaran biayanya ditentukan oleh berapa lama dana tersebut digunakan nasabah. Selain
biaya dana juga ada transaksi biaya operasional bank. Istilahnya adalah biaya prepaid
expense dan deffered changes. Biaya ini terus berkembang dan meningkat setiap waktu.
Oleh karena itu diperlukan pencatatan khusus yang disebut pencatatan berbasis akrual.
2. Pencatatan Pendapatan Berbasis Cash

4
Prinsip dasar yang kedua adalah pencatatan pendapatan berbasis cash. Sebagian besar
pendapatan bank diambil dari kredit nasabah. Sedangkan nominalnya ditentukan oleh
berapa lama kredit digunakan.
Untuk pencatatan transaksi kredit, pihak bank tidak menerapkan prinsip akuntansi
berbasis akrual. Karena risikonya terlalu besar. Oleh sebab itu, dimunculkan prinsip yang
kedua yaitu pencatatan pendapatan berbasis cash. Didalam prinsip pencatatan pendapatan
berbasis cash, komisi tidak dicatat apabila belum diterima dalam bentuk tunai. Berarti
komisi belum dianggap pendapatan bank tetapi masih dianggap sebagai tagihan bank.
Prinsip ini diberlakukan untuk mencegah pihak bank mengalami risiko yang lebih besar.
Terutama yang berhubungan dengan kredit macet dan semacamnya.

2.2.3 Manfaat Akuntansi Perbankan

Akuntansi perbankan adalah aktivitas yang harus diterapkan oleh bank agar pencatatan
transaksi lebih rapi dan transparan. Selain itu, akuntansi perbankan juga memiliki manfaat yang
lainnya. ini dia manfaat-manfaat tersebut:

1. Menyajikan Informasi Keuangan

Manfaat akuntansi perbankan yang pertama adalah menyajikan informasi keuangan.


Karena dengan adanya pencatatan apalagi analisis tentu ada data yang bisa dilaporkan.
Nah, data-data keuangan inilah yang bisa dijadikan sebagai informasi perbankan.
Informasi keuangan perbankan sendiri memang harus selalu ada. Karena ini yang
nantinya akan menjadi gambaran seberapa kuat finansial yang ada di bank. Selain itu,
informasi ini juga dibutuhkan terkait dengan audit keuangan perbankan. Karena alasan
inilah, akuntansi keuangan perbankan harus benar-benar diterapkan. Bahkan petugasnya
sekalipun harus benar-benar ahli di bidang tersebut.

5
2. Sebagai Data Untuk Membuat Keputusan

Akuntansi perbankan dijalankan oleh bank untuk mendapatkan data yang akan dijadikan
sebagai sarana untuk membuat keputusan atau kebijakan. Karena dari data-data itulah
kondisi dana dan pendapatan bank bisa terbaca dengan jelas dan detil. Jika ada kegiatan
pencatatan transaksi biaya di suatu bank, otomatis semua transaksi yang terjadi terekam
dengan baik. Tidak hanya itu, kegiatan analisis maupun pembuatan laporan juga
membuat data-data keuangan semakin lengkap. Wajar jika keputusan didasarkan pada
informasi tersebut. Jika membaca manfaat ini, tentu kegiatan akuntansi perbankan sangat
perlu untuk dilakukan pada setiap Bank. Itupun jika ingin keputusan yang diambil tidak
salah sasaran.

3. Sebagai Alat Pengendali Keuangan

Manfaat akuntansi perbankan yang ketiga adalah sebagai alat pengendali keuangan. Jika
ada pencatatan transaksi keuangan, tentu akan kelihatan seberapa kuat finansial yang
dimiliki bank. Jika ternyata finansial memburuk tentu ada tindakan pengendalian
keuangan agar pemburukan tidak terlalu lama. Paling tidak untuk mencegah bank
mengalami likuidasi (pailit) atau bangkrut. Karena alasan ini, seharusnya petugas
akuntansi atau pembukuan dipilih dari orang yang benar-benar ahli. Karena
penghitungannya harus cermat dan minim kesalahan. Jika banyak kesalahan tindakan
pengukurannya juga pasti salah. Ini berbahaya apalagi sampai terjadi finansial yang
memburuk malah dianggap aman karena hitungan yang tidak tepat.

4. Mempermudah Proses Evaluasi Moneter

Dengan adanya akuntansi keuangan proses evaluasi moneter akan lebih mudah. Karena di
sana juga ada analisis keuangan sekaligus pelaporan dari hasil analisis tersebut. Proses
evaluasi moneter sendiri sangat penting untuk dilakukan. Apalagi bank adalah lembaga
yang menjadi rujukan pemerintah untuk mengetahui kondisi moneter nasional terkini.
Dampaknya adalah kebijakan bisa dikeluarkan dengan cepat jika kondisi moneter
memburuk. Indonesia pernah mengalami sejarahnya di tahun 1998. Yang mana negeri ini
dilanda krisis moneter yang cukup parah. Jika dilihat dari penjelasan ini, aktifitas

6
akuntansi perbankan adalah satu aktifitas yang bisa dijadikan tolak ukur kebijakan
moneter di tingkat nasional. Karena dari laporan yang dibuat akan muncul kebijakan-
kebijakan terkait.

5. Menyediakan Titik Tumpu Alokasi Keuangan

Dengan adanya akuntansi keuangan tentunya segala transaksi dana dan biaya bank akan
tercatat. Dari situ akan terlihat celah yang bisa dijadikan dasar kebijakan terkait dengan
alokasi keuangan. Misal jika setelah dicatat ternyata arus kas sangat positif, maka
kebijakan alokasi baru bisa dimasukkan seperti penambahan bonus pegawai, kenaikan
gaji dan selainnya. Sebaliknya jika pasca pencatatan ternyata terlalu banyak kredit macet,
mungkin alokasinya untuk menambal kredit macet tersebut. Akuntansi keuangan bisa
dijadikan titik tumpu alokasi keuangan apabila pencatatan dinyatakan sempurna. Jika
masih belum lebih baik dilakukan penghitungan ulang. Karena risikonya cukup besar,
jika alokasi keuangan dialihkan pada sesuatu yang keliru.

6. Mencegah Bank dari Pailit

Manfaat akuntansi perbankan yang terakhir adalah mencegah bank dari pailit. Karena
kondisi keuangan sudah diketahui di awal sehingga langkah kebijakan bisa diambil
dengan cepat sebelum kolaps. Karena hal itulah akuntansi keuangan perbankan perlu
diterapkan. Apalagi bank adalah lembaga perekonomian yang menjadi tonggak
berdirinya suatu negara. Jika bank hancur akibat pencatatan yang tidak rapi, tentu
ekonomi bangsa juga runtuh.

2.3 Laporan Keuangan Bank


Laporan keuangan bank merupakan suatu laporan keuangan yang disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban dari manajemen bank terhadap seluruh pihak yang bekepentingan dengan
kinerja keuangan bank. Pertanggungjawaban yang dilaporkan adalah selama satu periode yang
telah ditentukan.

Supaya tidak terjadi keraguan dalam penggunaan laporan keuangan ketika dijadikan
sebagai pedoman penyelenggaraan akuntansi, laporan keuangan bank yang dibuat harus
memenuhi syarat mutu dan kualitatif akuntansi perbankan. Dan laporan keuangan bank ini tidak

7
hanya ditujukan bagi bank komersial, namun juga untuk bank umum dan bank perkreditan rakyat
(BPR).

Jenis Laporan Keuangan di Bank

Berdasarkan waktunya, terdapat tiga jenis laporan keuangan bank, yaitu :

1. Laporan Keuangan Bulanan, yaitu laporan keuangan yang disiapkan setiap akhir bulan
selama satu tahun. Dan laporan ini merupakan gugusan antara kantor pusat bank dengan
seluruh cabang atau perwakilan bank.
2. Laporan Keuangan Triwulanan, yaitu laporan keuangan yang disiapkan setiap 3 bulan,
misalkan di bulan Maret, Juni, September, dan Desember. Nah laporan ini harus disajikan
sesuai dengan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan yang mempublikasikan hasil usaha,
kinerja, dan posisi keuangan bank berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK), Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, dan peraturan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
3. Dan Laporan Keuangan Tahunan, yaitu laporan keuangan yang dirilis setiap tahun yang
berfungsi untuk menginformasikan kondisi keuangan bank secara menyeluruh. Sehingga
dengan laporan ini, baik nasabah maupun publik bisa mendapatkan gambaran tentang
kinerja dan performa bank di tahun tersebut. Selain itu, laporan keuangan tahunan akan
menumbuhkan transparansi, dan juga akan disampaikan kepada Bank Indonesia dan
pemegang saham, serta lembaga lain yang terlibat dalam perkembangan usaha Bank.

2.4 Komponen Laporan Keuangan Bank

Supaya bisa menyajikan laporan keuangan bank secara detail dan terperinci, laporan keuangan
harus berisi beberapa komponen. Komponen dari laporan keuangan di Bank tersebut ialah :

A. Laporan Neraca Bank

Pertama, adalah laporan neraca bank yang merupakan laporan yang menggambarkan
jumlah kekayaan, kewajiban/hutang, dan juga modal dari suatu perusahaan. Dalam laporan
neraca bank, terdapat hal-hal berikut :

8
1. Penempatan pada Bank Indonesia yang disajikan secara terperinci. Hal ini dilakukan agar
bisa menginformasikan tentang posisi giro BI dan SBI yang dimiliki suatu bank yang
nantinya akan bersangkutan dengan sumber likuiditas.
2. Giro, dalam laporan neraca bank disajikan dalam mata uang asing dan rupiah secara
terpisah, agar bisa memudahkan user untuk mendeteksi Net Open Position (NOP).
3. Surat Berharga dan Obligasi, disajikan menurut durasi waktu kepemilikannya, supaya
bisa mendeteksi jumlah yang difokuskan untuk mencari pendapatan dan jumlah yang bisa
menjadi sumber likuiditas melalui perdagangan obligasi. Selain itu, surat berharga juga
disajikan terpisah menurut valuta asing dan rupiah sehingga bisa mudah mendeteksi
NOP.
4. Kredit, merupakan aktiva yang paling sensitif. Kredit disajikan secara terpisah menurut
keterkaitan dan ketidak keterkaitan kredit dengan bank, dengan tujuan untuk pengawasan
kinerja bank. Dengan pemisahan tersebut, bank harus lebih transparan sehingga nantinya
bisa membuktikan jika ada kemungkinan pelanggaran BMPK.
5. Pos Deposito, disajikan dengan memisahkan antara deposito pihak terkait dengan bank,
dan pihak lainnya, dengan tujuan untuk mendeteksi terjadinya penghimpunan dana yang
berasal dari kelompok perusahaan sendiri. Deposito yang besar menunjukkan tingginya
kepercayaan masyarakat. Namun jika berasal dari kelompok perusahaan itu sendiri, maka
bisa berbahaya jika suatu saat dana tersebut ditarik.
6. Penyisihan penghapusan aktiva, yang disajikan terpisah menurut jenis aktiva
produktifnya, dengan tujuan agar bisa mendeteksi kualitas dari aktiva produktif masing-
masing jenis aktiva produktif. Besarnya penyisihan aktiva produktif akan mencerminkan
kualitas aktiva produktif.

9
Contoh laporan neraca bank

10
B. Laporan Laba Rugi Bank

Laporan laba rugi ialah laporan yang menggambarkan jumlah pendapatan suatu
perusahaan pada periode tertentu. Dalam laporan laba rugi bank, biasanya disajikan dalam
bentuk multiple step atau berjenjang. Pendapatan bunga bersih akan diketahui setelah
menghitung pendapatan bunga dan biaya bunga. Dan jumlah pendapatan bunga bersih akan
mengindikasikan tentang tingkat penyebaran yang terjadi di bank.

Contoh laporan laba rugi bank.

11
C. Laporan Komitmen Kontigensi

Laporan komitmen kontigensi dikenal juga dengan rekening administratif, yang disajikan
terpisah antara komitmen dan kontinjensi. Untuk mempermudah deteksi transaksi off balanced
dan posisinya, komitmen dan kontinjensi dirinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut,
serta memperhatikan kemungkinan pengaruhnya terhadap neraca atau laba rugi bank.
Contoh laporan komitmen kontigensi

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam suatu bisnis terutama dunia perbankan tentunya dibutuhkan analisa dan laporan
keuangan yang akurat sehingga dalam pengambilan keputusan lebih tepat sasaran dan
berdampak pada kemajuan perusahaan. Dalam hal ini seorang akuntan perbankan ataupun
manager berperan dan berkontribusi sangat besar dalam ikut mengembangkan perusahaan. Dunia
perbankan dituntut untuk dapat mencari inovasi, peluang usaha dengan program-programnya
untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat baik itu dalam tingkat nasional
maupun internasional.

Sebagai badan usaha yang memiliki tanggung jawab publik, perbankan dituntut untuk
menyajikan laporan keuangan yang berkualitas tinggi sehingga dapat memberikan informasi
yang akurat dan komprehensif bagi seluruh pihak yang berkepentingan dan mencerminkan
kinerja bank. Untuk mencapai tujuan tersebut, standar dan pedoman akuntansi yang berlaku
perlu terus disempurnakan sejalan dengan perkembangan transaksi dan produk keuangan dewasa
ini serta harmonisasi dengan standar akuntansi internasional. Pemahaman dan kepercayaan
masyarakat terhadap informasi-informasi yang disampaikan oleh bank-bank pada gilirannya
dapat menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan
nasional secara keseluruhan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Makalah (2017), Konsep dasar akuntansi perbankan

Siti Nur Azizah, dkk, (2017), Teori dan Aplikasi Akuntansi Perbankan, UM Puwerketo Press

Laporan Keuangan (2022) Bank Mandiri Tahun 2022

Ury Tanoto (2023), Memahami laporan keuangan bank beserta jenis-jenisnya, Jojonomicweb

14

Anda mungkin juga menyukai