AK – B Reg.Malam (Semester 2)
Tahun 2017
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan
Puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Konsep Dasar Akuntansi
Perbankan” ini tepat waktu.
Makalah ini disusun dan dapat diselesaikan berkat bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak yang berkontribusi dalam pembuatan makalah ini, untuk semua itu saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Orangtua yang selalu memberikan restu dan doanya serta sumber-sumber rujukan
dari beberapa pihak yang berkompeten dalam penyelesaian makalah ini.
2. Bapak Nugroho Wibowo, SE., MM., Ak., CMA., CA. selaku Dosen mata kuliah
Akuntansi Perbankan “STIE MAHARDHIKA” Surabaya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
masih terdapat kesalahan penulisan serta penyampaian materi dalam makalah ini, untuk itu
saya mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaikinya demi kesempurnaan makalah
selanjutnya.
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca, dunia pendidikan khususnya serta masyarakat pada umumnya.
Hindra wibisono
[Type text]
Daftar Isi
Bab.I PENDAHULUAN
Bab.II PEMBAHASAN
2
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bisnis khususnya dunia perbankan sangat membutuhkan laporan keuangan guna
tetap eksis dan untuk dapat mengembangkan usahanya, maka di butuhkan Akuntansi.
Suatu laporan keuangan dikatakan berkualitas jika memenuhi syarat karakteristik kualitatif
laporan keuangan yang terdiri dari andal, relevan, dapat diperbandingkan (comparability),
dan dapat dipahami (understandability). Untuk mencapai kualitas tersebut, suatu laporan
keuangan harus disusun berdasarkan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
(PABU). Pondasi utama dari PABU di Indonesia adalah kerangka dasar (conceptual
framework), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan interpretasinya. Bagi
para pelaksana perbankan diharapkan dalam mencatat transaksi perbankan sesuai dengan
PSAK dan ketentuan perbankan terkini. Sehingga hal ini dapat lebih meningkatkan
kredibilitas dan transparansi dunia perbankan.
Akuntansi dalam bisnis perbankan adalah sebagai alat untuk dapat memberikan
informasi dan pengambilan keputusan. Dalam menjalankan bisnisnya setiap perbankan
menganut konsep dasar dalam akuntansi perbankan, karena hal tersebut adalah wajib dan
tidak dapat di abaikan, adapun konsep dasar dalam akuntasi perbankan adalah sebagai
patokan dasar yang dapat dilakukan dan dijalankan oleh setiap bisnis di dunia perbankan
agar usahanya dapat eksis dan berkembang lebih maju baik itu dalam skala nasional terlebih
lagi dalam persaingan dunia perbankan internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Persaingan perbankan dalam memperebutkan pangsa pasar dan agar tetap eksis serta mampu
mengembangkan diri, maka dunia perbankan dituntut untuk dapat bekerja dengan tingkat
efisien tinggi serta dapat mengembangkan produk/jasa sesuai kebutuhan masyarakat. Untuk
itu perbankan harus memiliki informasi yang tepat pakai dan tepat waktu serta kemampuan
4
[Type text]
manajer bank dalam pengambilan keputusan, alat yang diperlukan dalam mengelola dan
memanfaatkan dengan benar adalah Akuntansi.
Akuntansi Perbankan adalah seni, ilmu, sistem informasi yang menyangkut pencatatan,
menggolongkan/mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan transaksi keuangan dan
menginterpretasikan hasilnya dalam bentuk laporan keuangan.
Sistem pencatatan transaksi keuangan perusahaan termasuk bank menganut sistem tata buku
berpasangan atau double entry system. Secara luas, akuntansi disebut sebagai “bahasa
bisnis” karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada
pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka
semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan.
Untuk menyampaikan informasi-informasi tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi
atau yang dikenal sebagai laporan keuangan yang bertujuan untuk menyiapkan suatu
laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil
kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau
pemilik.
5
[Type text]
1. Kesatuan usaha artinya data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
harus jelas menyebukan unit atau perusahaan yang dilaporkan.
2. Harga perolehan artinya nilai inilah yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
3. Obyektif artinya data dan informasi keuangan harus disajikan dengan tidak
memandang dan mempertimbangkan satu atau pihak tertentu lainnya.
4. Kesinambungan perusahaan artinya akuntansi diperlukan oleh pihak yang
berkepentingan karena didasarkan pada asumsi kesinambungan usaha.
5. Unit pengukuran artinya informasi akuntansi yang disajikan haurs memiliki
keseragamana bahasa, yakni uang.
6. Periode akuntansi artinya adanya batasan waktu pelaporan informasi keuangan
kepada manajemen yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
7. Penetapan pendapatan dan biaya artinya pelaporan pendapatan dan biaya harus jelas
menunjukan peiode dimana harus dilaporankan dan kaitannya dengan aktiva dan
hutang yang bersangkutan.
8. Konsisten artinya Penerapan akan pronsip akuntansi harus dilakukakan secara
konsisten dari satu periode ke periode lainnya.
9. Materialitas artinya data dan informasi keungan yang timbul dari transaksi yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak berarti terhadap laporan keuangan dapat diabaikan.
10. Konservatisme artinya penyajian informasi keuangan dihadapkan pada prinsip
keberhati-hatian, yakni terhadap pencatatan pendapaan dan biaya.
11. Realisasi artinya data informasi keuangan yang disajikan harus jelas menyajikan
dasar pengakuan pendapatan yangtelah dicerminkan dalam ikhtisar laba rugi.
6
[Type text]
Dokumen Dasar
Akuntansi
pencatatan Buku-buku
Pembantu
Buku Jurnal
penggolongan
penjabaran
Ikhtisar L/R
LPPK
7
[Type text]
8
[Type text]
Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas 4 (empat) jenis laporan, yaitu :
1. Laporan Posisi Keuangan adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi
mengenai aset, hutang, dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut
sebagai daftar yang sistematis, karena laporan disusun berdasarkan urutan tertentu. Dalam
neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan perusahaan
membayar kewajiban, serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan pinjaman dari
pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang perusahaan
kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan tersebut.
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu
perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi
yang dialami.
3. Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk
periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal
dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu.
4. Laporan Arus Kas adalah dengan adanya laporan ini, pemakai laporan keuangan dapat
mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas
dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa
mendatang.
Catatan atas laporan keuangan, merupakan daftar rincian secara jelas yang ada di dalam
laporan keuangan yang berfungsi sebagai penjelasan mengenai rincian sebuah akun dalam
laporan keuangan secara detil.
9
[Type text]
Jelas dan dapat dipahami/dimengerti artinya informasi keuangan yang disajikan dalam
laporan keuangan harus ditampilkan dengan cara sedemikian rupa hingga jelas dapat
dipahami dan dimengerti oleh semua pembaca laporan keuangan.
Relevan artinya data yang diolah dan disajikan dalam laporan keuangan hanyalah dana
yang ada kaitanya dengan transaksi yang bersangkutan.
Dapat sebagai bahan perbandingan artinya laporan keuangan yang disajikan harus dapat
diperbandingkan dengan periode-periode sebelumnya sebagai dasar untuk mengikuti
perkembangan arah dari harta, hutang, modal, pendapatan, serta biaya.
Netral artinya laporan keuangan haruslah disajikan untuk dapat dipergunakan oleh
semua pihak.
Mempunyai bukti nyata artinya data dan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus dapat ditelusuri kapada bukti asalnya, baik dalam bentuk dokumen
dasar, formulir barharga, maupun fisik aktiva yang bersangkutan.
Tepat waktu artinya laporan keuangan harus memiliki periode pelaporan, sehingga jelas
batas pelaporan dari posisi harta, hutang, modal, pendapatan, dan biaya dari perusahaan
yang akan dilaporkan.
Lengkap dan akurat artinya data yang disajikan dalam informasi akuntansi, baik neraca,
ikhtisar laba rugi, maupun ikhtisar posisi keuangan, haruslah lengkap sehingga tidak
memberikan informasi yang menyesatkan bagi para pemakai laporan keuangan.
Neraca bank : gambaran posisi keuangan suatu bank pada suatu saat tertentu.
Ikhtisar laba rugi : hasil kegiatan atau operasional suatu bank selama suatu periode
tertentu.
Ikhtisar perubahan posisi keuangan : memperlihatkan dari mana sumber pendanaan bank
dan kemana saja dana yang telah diserapnya disslurkan.
10
[Type text]
Pendapatan :
Biaya :
Pendapatan Bunga
Biaya Bunga
Pendapatan
Biaya Admin
Komisi
Biaya Umum
Pendapatan Lain
11
[Type text]
Terdiri dari :
12
[Type text]
Kliring
Tata cara perhitungan hutang-piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat
berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya dengan maksud agar penyelesaiannya dapat
13
[Type text]
terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu
lintas pembayaran giral.
Jenis Kliring :
kliring umum
kliring lokal
kliring antar cabang
Bank A :
atau :
Bank B:
14
[Type text]
NERACA KLIRING
Giro
Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah
bukuan.
Transaksi Pembukaan :
Penyetoran Kliring :
15
[Type text]
Penarikan giro :
Tabungan :
Pembukaan :
16
[Type text]
Penarikan :
Cabang lain :
Pembebanan Bunga :
Penutupan Rekening :
17
[Type text]
Transaksi Intern adalah transaksi yang mempengaruhi pos-pos dalam bank saja dan
tidak melibatkan pihak ketiga.
Transaksi Ekstern adalah transaksi yang dilakukan karena melibatkan pihak ketiga
dan bank yang menyebabkan berubahnya hutang atau piutang bank.
Proses akuntansi bank pada dasarnya sama dengan akuntansi umum tetapi banyak
diperlukan buku pembantu untuk mencatat dan mengikuti arus data keuangan atas seluruh
transaksi yang terjadi pada bank. Jadi kegiatan akuntansi mencakup pencatatan seluruh
transaksi usaha atau bisnis ke dalam buku – buku pembantu dan buku besar,
menggolongkannya kedalam aktiva, hutang, modal, pendapatan atau biaya, kemudian
dijabarkan dalam bentuk laporan keuangan bagi kepentingan manajemen. Seluruh transaksi
yang telah terjadi dalam bank, baik transaksi intern maupun ekstern volume transaksi yang
banyak ini harus diproses pada hari yang sama untuk disajikan dan dijabarkan dalam bentuk
laporan keuangan harian, neraca dan laba rugi kepada manajemen. Jelas terlihat bahwa
kecermatan pencatatan data akuntansi merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan
informasi yang relevan yang berguna untuk pengambilan keputusan.
BAB III
18
[Type text]
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Dalam suatu bisnis terutama dunia perbankan tentunya dibutuhkan analisa dan laporan
keuangan yang akurat sehingga dalam pengambilan keputusan lebih tepat sasaran dan
berdampak pada kemajuan perusahaan. Dalam hal ini seorang akuntan perbankan ataupun
manager berperan dan berkontribusi sangat besar dalam ikut mengembangkan perusahaan.
Dunia perbankan dituntut untuk dapat mencari inovasi, peluang usaha dengan program-
programnya untuk memberikan pelayanan yang lebih kepada masyarakat baik itu dalam
tingkat nasional maupun internasional. Sebagai badan usaha yang memiliki tanggung jawab
publik, perbankan dituntut untuk menyajikan laporan keuangan yang berkualitas tinggi
sehingga dapat memberikan informasi yang akurat dan komprehensif bagi seluruh pihak
yang berkepentingan dan mencerminkan kinerja bank. Untuk mencapai tujuan tersebut,
standar dan pedoman akuntansi yang berlaku perlu terus disempurnakan sejalan dengan
perkembangan transaksi dan produk keuangan dewasa ini serta harmonisasi dengan standar
akuntansi internasional. Pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap informasi-
informasi yang disampaikan oleh bank-bank pada gilirannya dapat menumbuhkan dan
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan nasional secara
keseluruhan.
Sebagai penulis, saya menyadari masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
makalah ini, untuk itu kritik dan saran pembaca akan saya terima dengan terbuka demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata sebagai penutup makalah ini, saya mengucapkan Puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan, dan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sumber rujukan serta pihak-pihak yang telah
membantu pembuatan makalah ini.
19
[Type text]
Daftar Pustaka
http://sri_sapto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17669/Konsep+Dasar
https://www.slideshare.net/AndyRyuki/akuntansi-perbankan-pertemuan-2
http://www.academia.edu/30649160/konsep_dasar_akuntansi_perbankan
20