LAPORAN KEUANGAN
Kelas :
MBS 7G
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Analisa Laporan Keuangan. Dengan pembahasan “Laporan
Keuangan”.
Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nurlita Arum S,
S.Ak., M.Ak. selaku dosen pengampu Analisa Laporan Keuangan yang telah
membimbing kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu selama proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi
manfaat tersendiri bagi teman-teman sekalian.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah ....................................................................2
D. Manfaat Penulisan Makalah ..................................................................2
A. Latar Belakang
Laporan keuangan adalah ringkasan dari proses akuntansi selama tahun
buku yang bersangkutan yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara
data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan tersebut. Laporan
keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan
memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam
perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan, oleh karena
itu untuk mengetahui kinerja laporan keuangan tersebut akan memerlukan suatu
analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami dengan baik sebagai
manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun sebagai
investor jika ingin menginvestasikan terhadap suatu perusahaan.
Pada umumnya, laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi
laba serta laporan perubahan modal, dimana neraca menggambarkan jumlah
aktiva, hutang, dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan
laporan rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
serta biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal
menunjukkan sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan
perubahan modal perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud pengertian laporan keuangan?
2. Apa saja tujuan laporan keuangan?
3. Apa tujuan kerangka dasar laporan keuangan?
4. Apa saja komponen laporan keuangan?
5. Bagaimana kualitas keandalan laporan keuangan?
6. Apa saja keterbatasan laporan keuangan?
7. Apa yang dimaksud analisa laporan keuangan?
8. Apa saja tujuan analisa laporan keuangan?
1
9. Apa saja manfaat laporan keuangan?
10. Apa saja kelemahan laporan keuangan?
11. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan analisis laporan keuangan?
12. Apa saja jenis-jenis laporan keuangan?
13. Bagaimana analisis laporan keuangan bagi pengambil keputusan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. Tujuan Kerangka dasar Laporan Keuangan
IAI (2007, hal. 1) menyatakan bahwa tujuan kerangka dasar penyusunan
dan penyajian laporan keuangan adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
1. Komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelakasanaan
tugasnya.
2. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi
yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan.
3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum .
4. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
akuntansi keuangan.
4
kas, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan adalah operasi, investasi,
dan pendanaan.
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan
yangmemberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang
memerlukan penjelasan tertentu.
5
3. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-
pertimbangan tertentu.
4. Keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian.
Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak menguntungkan selalu dihitung
kerugiannya. Sebagai contoh harta dan pendapatan, nilainya dihitung dari
yang paling rendah.
5. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudah pandang ekonomi
dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan pada sifat
formalnya.
6
H. Tujuan Analisa Laporan Keuangan
Tujuan utama analisa laporan keuangan adalah untuk mengetahui dan
menilai prestasi manajemen, keuangan, operasi dan kegiatan lainnya. Penilaian
analisa laporan keuangan juga ditujukan untuk melihat kinerja karyawan dan
melakukan perbaikan atas hal yang dirasa kurang. Menurut Ikatan Akuntan
Indonesia (2009:3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
Menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah
memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsurunsur
laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan
dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak
manajemen perusahaan.
7
2. Laporan keuangan tidak selalu bisa disajikan tepat waktu, karena proses
pengerjaannya rumit dan membutuhkan waktu lebih lama.
3. Laporan keuangan sering disebut sebagai laporan yang kedaluwarsa. Hal
ini, sekali lagi, karena proses pengerjaannya yang rumit dan membutuhkan
waktu lama.
4. Laporan keuangan terkadang masih perlu dilakukan penyesuaian, jika
terjadi perubahan nilai yang disebabkan karena beberapa faktor.
5. Laporan keuangan terkadang tidak mudah dipahami bagi orang awam. Hal
ini dikarenakan laporan keuangan disajikan dengan bahasa teknis
akuntansi, baik yang menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa
internasional atau Inggris.
6. Laporan keuangan memiliki konsep atau aturan yang berubah-ubah setiap
tahun. Hal ini dikarenakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang
merupakan prinsip dari laporan keuangan masih terus disempurnakan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) setiap tahun.
7. Laporan keuangan tidak dapat menggambarkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan.
8. Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian khusus yang menjelaskan
istilah-istilah teknis yang digunakan di dalamnya.
9. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan perusahaan, sehingga informasi yang disajikan sering tidak
terarah dan hanya memperhatikan kebutuhan semua pihak yang
berkepentingan yang sebenarnya mempunyai perbedaan kepentingan.
10. Laporan keuangan hanya mengacu pada obyek analisis laporan keuangan.
Padahal, untuk menilai Iaporan keuangan tidak cukup hanya dilihat dari
angka-angka yang disajikan di dalam tabel laporan keuangan.
11. Laporan keuangan menjadi tolak ukur kemajuan/ kemunduran suatu
perusahaan yang hanya melihat dari angka-angka tanpa melihat aspek-
aspek lainnya, seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industri,
gaya manajemen, dan budaya perusahaan.
8
12. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian,
terlebih ketika didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang tidak pasti
mengenai penilaian suatu pos.
13. Laporan keuangan menggunakan angka-angka dalam rupiah yang tampak
pasti dan tepat, akan tetapi sebenarnya angka-angka tersebut tidak dapat
dijadikan sebagai panduan pasti dalam skala internasional, karena standar
nilai rupiah yang sering berubah-ubah.
9
1. Analisis Horizontal, yaitu analisis laporan keuangan dengan mengadakan
perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat
sehingga dapat diketahui perkembangannya.
2. Analisis Vertikal, disebut juga sebagai metode analisis yang statis karena
kesimpulan yang diperoleh hanya untuk periode itu saja tanpa mengetahui
perkembangannya. Analisis vertikal digunakan apabila laporan keuangan
yang dianalisis hanya meliputi satu periode saja, atau pada suatu saat saja
dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya
dalam laporan keuangan tersebut sehingga akan diketahui keadaan
keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.
Berbeda dengan laporan keuangan utama lainnya seperti neraca dan
laporan laba-rugi, laporan arus kas tidak disusun dari neraca saldo setelah
penyesuaian. Informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan arus kas
umumnya diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
1. Neraca komparatif yang memberikan informasi tentang perubahan aktiva,
utang dan simpanan anggota selama periode tertentu.
2. Laporan laba rugi yang memberikan informasi tentang laba bersih dan
komponennya serta pembayaran dividen selama suatu periode.
3. Informasi pendukung, yang diperoleh dari hasil analisis perubahan
rekening-rekening neraca yang memberikan informasi tentang sebab-sebab
perubahan kas dan setara kas.
10
Income statement (laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Dalam laporan laba rugi ini terggambar jumlah pendapatan dan
sumbersumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga terggambar
jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan
perubahan modal dan sebab-sebab terjadi nya perubahan modal di
perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk
dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau
pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-
biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Baik arus kas masuk
maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat
berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini
memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas
laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.
Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas
data keuangan.
11
keputusan berkaitan erat dengan jangka waktu perencanaan. Perencanaan dalam
keberadaannya dipecah menjadi perencanaan jangka panjang, jangka menengah,
dan jangka pendek. Siagian (dalam Sudrajat, 2010) pengambilan keputusan adalah
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling
cepat.
Unsur Pengambilan Keputusan Agar pengambilan keputusan dapat lebih
terarah, maka perlu diketahui unsur atau komponen pengambilan keputusan.
Unsur pengambilan keputusan itu adalah (Mulyono,2008):
1. Tujuan dari pengambilan keputusan.
2. Identifikasi alternatif keputusan yang memecahkan masalah.
3. Perhitungan tentang faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya
atau di luar jangkauan manusia.
4. Sarana dan perlengkapan untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari
suatu pengambilan keputusan.
Terry (dalam Sudrajat, 2010) Unsur-unsur utama dari teori ini dapat
dikemukakan sebagai berikut.
1. Pembuat keputusan dihadapkan pada suatu masalah tertentu yang dapat
dibedakan dari masalah-masalah lain atau setidaknya dinilai sebagai
masalah-masalah yang dapat diperbandingkan satu sama lain.
2. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran yang mempedomani pembuat
keputusan amat jelas dan dapat ditetapkan rangkingnya sesuai dengan
urutan kepentingannya.
3. Berbagai altenatif untuk memecahkan masalah tersebut diteliti secara
saksama.
4. Akibat-akibat (biaya dan manfaat) yang ditimbulkan oleh setiap alternatif
yang dipilih.
5. Setiap alternatif dan masing-masing akibat yang menyertainya, dapat
diperbandingkan dengan alternatif-altenatif lainnya.
6. Pembuat keputusan akan memilih alternatif dan akibat-akibatnya yang
dapat memaksimasi tercapainya tujuan, nilai atau Sasaran yang telah
digariskan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
laporan keuangan memiliki arti tersendiri dalam melihat kondisi keuangan
perusahaan tergantung maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan. Laporan
keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan
suatu ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud
memberikan informasi mengenai posisi aset, utang, dan modal serta perolehan
laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam perusahaan
dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan dapat
dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan.
Laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba serta
laporan perubahan modal, dimana neraca menggambarkan jumlah aktiva, hutang,
dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan laporan rugi
laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya
yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukkan
sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal
perusahaan.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami paparkan, kami menyadari bahwa
penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih baik dan
detail dalam menjelaskan tentang “Laporan Keuangan” dengan sumber-sumber
yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggungjawabkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. 2020. Dasar-Dasar Memahami Rasio dan Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UNY Press.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI. 2017. Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) No. 14: Persediaan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
Jurnal Entrepreneur. “Analisis Laporan Keuangan: Prosedur, Dasar dan Metode”,
https://www.jurnal.id/analisis-laporan-keuangan-prosedur-dan-metode/,
diakses pada September 2021.
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
Puspitasari, Evita. “Analisis Laporan Keuangan”, http://repository.ut.ac.id/3885/1/
ADBI4532-M1.pdf, diakses pada September 2021.
Rahmah, Mutiara Nur dan Euis Komariah. 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Jurnal Online Insan Akuntan. Vol. 1 (1), hlm. 43-58. Bekasi Timur:
Akademi Akuntansi Bina Insani.
Suryathi, NW, Dwi Putra Darmawan, dan W. Suartana. 2013. “Kinerja Keuangan
sebagai Dasar Pengambilan Keputusan”. Vol. 1 (2), hlm. 24-42:
Universitas Udayana.
Yanirahmawati, Novi. 2016. “Kekurangan Laporan Keuangan”, http://
easyaccountingsystem.co.id/kekurangan-laporan-keuangan/, diakses pada
September 2021.
14