Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN BANK

Di susun guna memenuhi mata kuliah :


MANAGEMENT BANKING

Dosen pengampu :
Dr. Moh. Hairul Wahyudi SE.,MM

Oleh :
Noval Al Ajib ( 2202210157 )
Management D

DEPARTEMEN MANAGEMENT
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BAHAUDIN MUDHARY MADURA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya. Makalah ini di buat selaku untuk melengkapi tugas MANAGEMENT
BANKING yang berjudul Laporan Keuangan Bank.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Sumenep 9 ferbuari 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................1

DAFTAR ISI .................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 3

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 4


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3 Tujuan Permasalahan ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PERMASALAHAN .................................................. 7

2.1 Laporan Keuangan Bank ......................................................................... 8

2.2 Pihak Yang Berkepentingan .................................................................... 9

2.3 Jenis Laporan Keuangan ........................................................................ 10

2.4 Bentuk Laporan Keuangan Bank ........................................................... 11

2.5 Modal Bank ........................................................................................... 12

BAB III PENUTUP ................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 14

3.2 Saran....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSAKA ................................................................................... 16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan adalah laporan pertanggung jawaban manajer atau pimpinan perusahaan
atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya pihak pihak luar perusahaan yaitu;
pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (bank atau lembaga
keuangan) dan pihak lainnya yang berkepentingan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau
laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan
laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan
pengaruh perubahan harga.
Baridwan (2004:11) berpendapat bahwa ”laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu
proses pencatatan yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun
buku yang bersangkutan”.
Sedangkan Fahmi (2012:25) mengemukakan bahwa “laporan keuangan adalah hasil proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
tersebut”.
Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan
keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10
November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup rakyat banyak.
Makalah ini disusun untuk membahas laporan keuangan di lembaga keuangan terutama
Bank, karena setiap perusahaan atau lembaga dapat mengevaluasi semua kegiatan keuangan
yang dilakukan dengan melihat dan menganalisis semua kegiatan keuangan yang telah di
lakukan.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memahami konsep dari laporan keuangan
Bank.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian laporan keuangan?
2. Siapa saja pihak pihak bersangkutan?
3. Apa saja jenis jenis laporan keuangan bank?
4. Apa saja bentuk bentuk laporan keuangan bank?
5. Apa saja modal bank?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan yang spesifik sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian laporan keuangan
2. Untuk mengetahui siapa saja pihak pihak yang bersangkutan
3. Untuk mengetahui jenis jenis laporan keuangan bank
4. Untuk mengetahui bentuk bentuk laporan keuangan bank
5. Untuk mengetahui apa saja modal bank
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan merupakan datakeuangan yang disusun mengenai keuangan perusahaan


yang terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan neraca, yang disajikan pada
akhir priode akuntansi. Akan tetapi laporan keuangan harus dibuat dengan rapi agar mudah
dipahami oleh pihak-pihak yang membutuhkannya seperti pemerintah, manajer, karyawan, dan
masyarakat.
Menurut Harahap (2018:105) “laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan
hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu”.
Menurut Munawir (2014:2) “Laporan keuangan menurut dasarnya merupakan hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihakpihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut”.
Jadi setiap perusahaan harus menyusun laporan keuangan yang menjadi bahan sarana
informasi bagi para analisis dalam proses pengambilan keputusan, dan untuk menyusun strategi
yang akan dilakukan pada tahun berikutnya untuk mengembangkan suatu perusahaan. Laporan
keuangan yang biasanya disusun oleh suatu perusahaan adalah laporan laba/rugi, laporan
perubahan modal dan neraca.
Dalam laporan laba rugi akan menjelaskan pendapatan yang dihasilkan dan biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan, laporan perubahan modal 8 9 menampilkan modal akhir suatu
perusahaan setelah dikurangi privesedangkan neraca akan menjelaskan mengenai harta atau
kekayaan yang dimiliki perusahaan serta kewajiban dan ekuitas. Menurut Hery (2014:3) “laporan
keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan”.
Menurut Kasmir (2015:7) “laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan saat ini atau dalam suatu periode tertentu ” Dari pengertian laporan
keuangan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa laporan keuangan merupakan laporan
yang disusun secara sistematis yang menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan yang
dapat dijadikan sebagai alat untuk mengkomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan.
Semua pihak yang membutuhkan informasi mengenai keuangan suatu perusahaan akan melihat
pada laporan keuangan perusahaan tersebut, karena di dalam laporan tersebut akan menampilkan
pendapatan yang dihasilkan, modal serta hutang perusahaan. Laporan keuangan juga
menggambarkan pos-pos keuangaan perusahaan pada suatu periode. Dari pos tersebut akan
diketahui bagaimana perusahaan menggunakan keuangan perusahaan untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab perusahaan.

2.2 Pihak Yang Berkepentingan


Pengguna Laporan Keuangan Internal telah disebutkan di awal bahwa terdapat dua pihak
yang menggunakan atau membutuhkan laporan keuangan.
Umumnya, kedua pihak tersebut adalah pengguna laporan keuangan internal dan eksternal.
Pengguna laporan keuangan internal sendiri merujuk pada pihak-pihak yang ada dalam dan
berkaitan langsung dengan perusahaan. Selengkapnya, berikut pengguna laporan keuangan.
1.Internal:
1. Pemilik Bisnis (Owner)
Pengguna laporan keuangan internal yang pertama yaitu pemilik bisnis atau owner.
Dalam menjalankan bisnis, pemilik (owner) merupakan pihak paling penting yang
membutuhkan laporan keuangan. Biasanya, laporan keuangan ini akan digunakan untuk
mengevaluasi jalannya bisnis dan kondisi perusahaan dalam periode tertentu. Evaluasi ini akan
menilai beberapa hal, seperti kinerja manajemen dalam mencapai tujuan dan juga perkembangan
perusahaan. Dengan demikian, pemilik akan lebih mudah dalam membuat arah kebijakan
perusahaan ke depannya.
2. Manajemen
Pengguna laporan keuangan internal selanjutnya yaitu pihak manajemen. Selain pemilik,
manajemen juga merupakan pihak yang paling membutuhkan laporankeuangan. Sebab, laporan
keuangan ini digunakan untuk menilai kinerja mereka dalam mencapai target di periode waktu
tertentu. Selain itu, mereka juga bisa menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan untuk dasar
pembuatan keputusan, sehingga perencanaan ke depannya bisa dilakukan dengan tepat.
3. Karyawan
Tidak hanya pemilik dan manajemen, karyawan perusahaan juga merupakan pihak pengguna
laporan keuangan internal. Laporan keuangan ini digunakan untuk mengetahui kondisi bisnis
saat ini, sehingga mereka bisa menilai kemampuan perusahaan. Di sisi lain, karyawan
membutuhkan laporan keuangan untuk melihat profit atau laba yang diperoleh perusahaan.
2.Eksternal
Pengguna Laporan keuangan Eksternal
Dalam menjalankan bisnis, tentu tidak hanya melibatkan pihak internal saja, melainkan juga
dari eksternal. Hal ini berarti, pihak eksternal juga membutuhkan laporan keuangan untuk
memantau perkembangan perusahaan. Adapun pengguna laporan keuangan eksternal adalah
mereka yang berada di luar perusahaan, di antaranya yaitu:
1. Investor
Sebelum menanam modal, investor perlu mengetahui kondisi perusahaan, agar tidak salah
dalam mengambil keputusan. Nah, salah satu cara yang digunakan oleh investor yaitu melihat
laporan keuangan milik perusahaan. Melalui laporan keuangan tersebut, investor bisa
mendapatkan gambaran mengenai potensi perkembangan bisnis perusahaan di beberapa waktu
mendatang. Dengan demikian, investor dapat melihat potensi keuntungan yang akan didapatkan
ke depannya.
2. Pemerintah
Selain investor, pemerintah juga merupakan pihak yang membutuhkan laporan keuangan
untuk beberapa kepentingan. Dalam hal ini, kepentingan pemerintah adalah untuk melihat
aktivitas perusahaan yang mencakup perkembangannya. Selain itu, laporan keuangan ini juga
digunakan sebagai dasar untuk menetapkan kebijakan pajak dan penyusunan pendapatan
nasional.
3. Kreditur
Umumnya, ketika mengajukan pinjaman, kreditur akan memeriksa kondisi keuangan dari
pihak peminjam. Nah, hal ini dilakukan oleh kreditur kepada perusahaan dengan cara melihat
laporan keuangannya. Melalui laporan keuangan ini, kreditur akan menilai kesehatan keuangan
perusahaan untuk mengetahui kemampuan pengembalian dana yang akan dipinjam. Jadi, bisa
dikatakan bahwa laporan keuangan digunakan oleh kreditur sebagai bahan pertimbangan untuk
memberikan pinjaman.
4. Konsumen
Salah satu tujuan laporan keuangan adalah untuk memberi gambaran mengenai kondisi
perusahaan dan potensi perkembangannya. Dengan demikian, laporan keuangan yang bagus akan
memberikan kesan baik kepada pelanggan atau konsumen. Sehubungan dengan itu, dapat
diketahui bahwa konsumen juga merupakan pihak eksternal yang menggunakan laporan
keuangan untuk meningkatkan kepercayaan.

2.3 Jenis Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan
perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak
lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
Menurut PSAK (2007) No. 31, laporan keuangan bank terdiri atas:
1. Neraca
Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan karakteristiknya dan
disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan likuiditas secara garis besar akan sama dengan
urutan jatuh temponya. Pos lancar dan tidak lancar tidak disajikan secara terpisah karena
sebagian besar aktiva dan kewajiban suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan dalam
waktu dekat.
2. Laporan Laba Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban
menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang
menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non
operasional
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan. Kas dan setara
kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.
4. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau
kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang
dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca,
laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didukung dengan informasi
yang dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Laporan neraca adalah laporan keuangan utama yang diterbitkan pada akhir periode
akuntansi yaitu per tanggal 31 Desember. Tanggal tersebut adalah syarat minimal dan sifatnya
formal berdasarkan suatu kewajiban perusahaan melaporkan transaksi keuangan bukan
berdasarkan kebutuhan.
Disisi lain masih banyak perusahaan yang membutuhkan waktu lama untuk menerbitkan
laporan neraca, sehingga setiap saat pimpinan perusahaan melihat laporan posisi keuangan yang
dilihatnya adalah informasi yang sudah basi. Sementara pengguna Aplikasi Komputer akuntansi
dapat menampilkan laporan neraca kapan saja.
Dalam menyusun neraca pada akuntansi manual terlebih dahulu dibuat jurnal setiap transaksi
keuangan. Terus dibuat Neraca saldo dengan menghitung jumlah saldo setiap rekening neraca &
laba rugi selama satu periode akuntansi dan hasilnya dimasukkan ke kertas kerja (neraca lajur).
Berdasarkan fakta atau hal tertentu di buat ayat penyesuaian sehingga didapat neraca saldo yang
disesuaikan. Kolom berikutnya ikhtisar pabrikasi, rugi laba untuk merangkum biaya dan rugi
laba kolom terakhir adalah neraca akhir.

2.4 Bentuk Laporan Keuangan Bank


Neraca (balance sheet)
Bentuk atau susunan neraca di antara perusahaan tidak ada keseragaman, tergantung pada
tujuan apa neraca tersebut dibuat, dalam hal ini Prinsip Akuntansi Indonesia menyebutkan
sebagai berikut :
“Neraca harus disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan gambaran posisi keuangan
dari suatu perusahaan pada saat tertentu”.
Bentuk umum atau susunan neraca yang banyak dipakai antara lain :
1. Bentuk Skontro/Bentuk Rekening (account form) adalah bentuk neraca yang
mengelompokkan aktiva bersebelahan dengan kelompok hutang dan modal.
2. Bentuk Vertikal/Bentuk Laporan (report form) Adalah bentuk neraca yang
mengelompokkan aktiva di sebelah atas kelompok hutang dan modal.
Laporan Rugi Laba (income statement)
Laporan rugi laba merupakan laporan yang sistematis tentang penghasilan dan biaya suatu
perusahaan pada saat perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut PAI : “ Perhitungan
rugi/laba perusahaan harus disusun sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan gambaran dari
besarnya kegiatan perusahaan dan hasil dari kegiatan itu.”
Penyajian Laporan Rugi/Laba menurut PAI :
1. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur dari hasil dan biaya.
2. Dapat disusun dalam bentuk urutan ke bawah (staffel).
3. Harus dipisahkan antara hasil utama dengan hasil usaha lain-lain serta hasil usaha luar
biasa (extra ordinary income).
Bentuk laporan rugi/laba
Bentuk yang biasa dipakai adalah bentuk stafel, cara penyusunannya ada dua macam :
1. Single Step Yaitu suatu cara untuk mendapatkan rugi/laba bersih yaitu dengan
mengelompokkan pendapatan secara total dikurangi dengan biaya yang dikelompokkan secara
total pula, jadi rugi/laba bersih diperoleh dengan sekali tahap.
2. Multiple Step Yaitu menggunakan beberapa tahap untuk mendapatkan rugi/laba bersih,
yaitu penghasilan dikurangi harga pokok penjualan akan diperoleh laba kotor (rugi) baru
dikurangi dengan biaya operasi sehingga akan didapatkan rugi/laba bersih.
Laporan Perubahan Modal (statement of retained earning) Dalam perhitungan Rugi/Laba,
perusahaan dapat mengikuti beberapa konsep, antara lain :
1. Clean Surplus Principle (all inclusive concept) Laporan perubahan modal hanya
menunjukkan :
a. Saldo laba tidak dibagi awal periode.
b. Ditambah laba bersih dan elemen luar biasa.
c. Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan.
d. Dikurangi deviden yang diumumkan.
2. Non Clean Surplus Principle (current operating performance) Laporan perubahan modal
menunjukkan: a. Saldo laba tidak dibagi awal periode b. Ditambah laba bersih setelah pajak c.
Ditambah Pos luar biasa d. Dikurangi deviden yang diumumkan
Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Laporan ini berguna untuk :
1. Meringkas kegiatan-kegiatan pembelanjaan dan investasi yang dilakukan oleh
perusahaan, termasuk jumlah dana yang dihasilkan.
2. Melengkapi penjelasan tentang perubahan-perubahan dalam posisi keuangan selama
tahun buku yang bersangkutan.
Laporan Perubahan Posisi Keuangan dapat disusun berdasarkan :
1. Perubahan-perubahan kas atau ekuivalensinya.
2. Perubahan-perubahan dalam modal kerja neto (net working capital) yaitu aktiva lancar
dikurangi hutang lancar
Isi dalam laporan ini biasanya dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Yang menunjukkan sumber-sumber dana.
2. Yang menunjukkan penggunaan dana.
Laporan Arus Kas (statement of cash flow) Tujuan utama laporan aliran kas adalah untuk
menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama
satu periode.
Untuk mencapai tujuan ini, aliran kas diklasifikasikan dalam 3 kelompok yang berbeda
yaitu :
1. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi.
2. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan pembelanjaan (financing).
3. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan usaha.
2.5 Modal Bank
Modal Bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan
usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping untuk memenuhi
regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter. Pembagian jenis modal bank di Indonesia
menganut klasifikasi yang disampaikan oleh Standard Bank For International Settlement, yaitu
modal bank terdiri dari:
A.MODAL INTI (FIRST TIER CAPITAL)
Modal inti terdiri dari modal disetor, modal sumbangan, cadangan-cadangan yang dibentuk dari
laba setelah pajak dan laba yang diperoleh setelah diperhitungkan pajak.
Modal inti merupakan modal yang disetor para pemilik bank dan modal yang berasal dari
cadangan yang dibentuk ditambah dengan laba yang ditahan. Porsi terbesar modal inti terletak
pada modal saham yang disetor. Sedangkan selebihnya sangat tergantung laba yang diperoleh
dan kebijakan rapat umum pemegang saham. Untuk modal disetor berupa saham biasa atau
saham preferen. Pada saham biasa, bank memiliki kewajiban untuk memberikan deviden pada
setiap akhir tahun berdasarkan rapat umum pemegang saham. Pemegang saham biasa memiliki
hak suara, sehingga dapat mengendalikan manjemen bank. Pada saham preferen, pemegangnya
tidak mempunyai hak suara namun pembagian devidennya akan didahulukan sebelum membayar
deviden saham biasa.
Pencatatan modal saham dilakukan sebesar harga nominal. Selisih harga saham saham diatas
nilai nominal dicatat sebaga agio saham. Selisih harga saham dibawah nilai nominal dicatat
sebagai disagio saham. Agio saham akan diamortisasi setiap akhir periode dan disagio saham
akan diakumulasi setiap akhir periode.
B. MODAL PELENGKAP (SECOND TIER CAPITAL)
Modal pelengkap terdiri dari atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak berasal dari laba,
modal pinjaman serta pinjaman subordinasi. Dalam perhitungan CAR, modal pinjaman termasuk
komponen modal pelengkap. Untuk itu sifat modal pinjaman mempunyai kedudukan sama
dengan modal pada umumnya. Modal pinjaman dimaksud adalah pinjaman yang didukung
dengan menggunakan instrument yang disebut capital assets, loan stock, atau warkat lain yang
dipersamakan dengan itu dan mempnyai sifat seperti modal.
BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dankinerja
keuangan suatu entitas. Ada lima laporan dalam proses akuntansi yang terdiridari laporan posisi
keuangan, laporan laba Komprehensif, laporan perubahan ekuitas,laporan arus kas, dan catatan
atas laporan keuangan. Para pemaka ilaporan keuangan,terutama investor dan kreditor yang
punya kepentingan terhadap laporan keuanganperusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah disajikan padabab-bab sebelumnya, dengan menggunakan rasio
keuangan maka dapat kita ketahuibahwa dari segi likuiditas perusahaan yang diukur dengan
current rasio kinerjakeuangan perusahaan masih kurang baik walau pun pada tahun 2009 –
2010perusahaan likud. Namun tahun seterusnya perusahaan tidak mampu menekan nilaiaktiva
lancar. begitu juga diukur dengan quick ratio selama lima tahun terahirmengalami fluktuasi
setiap tahunya. Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulanbahwa kinerja perusahaan dari segi
likuiditas masih kurang baik. Karena belum bisasepenuhnya menunjukkan kemampuan aktiva
lancar yang paling likuid mampumenutupi hutang lancar.
Dilihat dari segi solvabilitas perusahaan yang diukur dengan debt to equityratio, debt to asset
ratio, time interest earned kinerja keuangan perusahaan bisadikatakan kurang baik. Rasio
solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi semua kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada
denganmenggunakan seluruh aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan
dilikuidasi.Dilihat dari aktivitas perusahaan yang diukur dengan perputaran aktiva,
perputaranaktiva tetap secara garis besar kinerja keuangan perusahaan sudah baik.
Karenavolume penjualannya sudah bisa mencapai rata – rata industri. Dilihat dari segikualitas
laba secara garis besar kinerja keuangan kurang baik. Karena belum mampumenggunakan modal
dengan baik dan pengendalian harga pokok yang kurang efisiensehingga mempengaruhi
kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalammenghasilkan laba.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan agar perusahaan bisa berjalan dengan baik dimasa
yang akan datang yaitu sebaiknya melakukan analisa laporan keuangan secara terus menerus,
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh setiap
tahunnya. Untuk meningkatkan likuiditas dan rentabilitas, perusahaan harus memperpendek
jangka waktu piutang, memanfaatkan hutang jangka panjang agar dapat menambah aktiva lancar
dan aktiva tetap. Untuk memperbaiki kinerja keuangannya perusahaan harus menambah modal
yang dimiliki untuk mengeluarkan saham saham baru.
DAFTAR PUSTAKA

http://asepramlan.blogspot.co.id/2011/01/laporan-keuangan-bank.html

https://ferdinandwisnu.wordpress.com/2013/03/17/pengertian-jenis-jenis-fungsi-laporan-keuangan-
bank/

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-laporan-keuangan-menurut.html

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan-keuangan/bank/umum-konvensional/Default.aspx

Anda mungkin juga menyukai