Anda di halaman 1dari 5

Nama : Meitya Gemala Sari

Nim : 222013316

KOMUNIKASI BISNIS

A. Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan sistem
organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak
hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan diterima
dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan
latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau
informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7
C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua materi yang
diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan
harapan pengirim pesan.
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah
kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun
tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan
dan mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang,
pasti dan jelas.
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah
diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk
hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca
dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).
B. Unsur-unsur Dalam Komunikasi

Komunikasi meliputi 5 unsur, kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H, yakni :

1. Komunikator = who [communicator, source, sender]


2. Pesan = says what [message]
3. Media = in which channel [channel, media]
4. Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
5. Efek [effect, impact, influence.

Hal yang pertama dilakukan adalah memahami bentuk dasar komunikasi.


Karena seorang komunikator yang baik harus memiliki beberapa alat komunikasi yang
menunjang dalam menyampaikan suatu pesan. Seperti bagaimana cara menempatkan
kata dalam suatu komunikasi sehingga memiliki arti dan bisa menarik minat dan
simpati dari para pendengarnya dan mengajak peserta untuk ikut aktif dalam
berkomunikasi seperti dalam kegiatan diskusi.

C. Bentuk Komunikasi

Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia
bisnis, yaitu, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

1. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk


komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan
(oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar,
mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.

Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu,
berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi.
Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim
pesan dan dapat bertindak sebagai audience. Adapun dalam berkomunikasi secara
verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang
berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :

 Berbicara dan Menulis


Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan
dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan
 Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua
arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan
ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar


dalam komunikasi bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal
memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami
dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-
simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan
komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi
nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa
memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami. Adapun
Komunikasi Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu:

 Menyediakan dan memberikan informasi


 Mangatur alur suatu percakapan
 Mengekspresikan emosi
 Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-
pesan verbal
 Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
 Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan
pengajaran pada saat kuliah.

Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis terjadi


penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam suatu situasi.
Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi atau percakapan
kadang hanya membawa sebagian dari pesan.

Dan relevansinya dalam komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat


menentukan kredibilitas dan kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari
karateristik suara, penampilan, sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui
ekspresi wajah dan mata.

D. Pola Komunikasi Bisnis

Secara umum pola kumunikasi (patterns of communication) dibedakan menjadi 2


saluran (Purwanto,2006:40-45), yaitu :

a. Saluran Komunikasi Formal


Dalam struktur organisasi, garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak
berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas
tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses
penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi
informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu :

1. Komunikasi dari atas ke bawah


Komunikasi dari atas ke bawah (top-down)merupakan jalur
komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan)
merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah,
instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan
sebaik-baiknya. Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah
mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
1. Memberikan pengarahan atau instruksi kerja tertentu.
2. Memberikan informasi kenapa pekerjaan itu harus
dilaksanakan.
3. Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik
organisasional.
4. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para
karyawan.
5. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam
membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan
yang ingin dicapai.

2. Komunikasi dari bawah ke atas


Atau disebut buttom-up communicatin berarti alur pesan yang
disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas
(manajer). Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang
selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi.

3. Komunikasi Horizontal
Atau horizontal communication atau sering disebut
komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang
terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau
sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal
antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan
memberikan informasi kepada bagian atau departemen yang
memiliki kedudukan sejajar.

4. Komunikasi Diagonal
Atau diagonal communication melibatkan komunikasi antara
dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah
komunikasi formal antara manager pemasaran dengan bagian
pabrik, antara manager produksi dengan bagian promosi, antara
manager produksi dengan bagian akuntansi dan lain sebagainya.

b. Saluran Komunikasi Informal


Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam
suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat, dan
kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal
yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol
tentang humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga,
musik, acara film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan
hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.

Anda mungkin juga menyukai