Hambatan ....................................................................................................... 3
KESIMPULAN ...................................................................................................11
1
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
2
berlangsung, sangat mungkin terjadi hambatan yang membuat proses
penyampaian pesan tidak berlangsung sesuai yang diinginkan.
Hambatan
Hambatan-hambatan komunikasi tersebut juga harus diperhatikan oleh seorang
praktisi komunikasi bisnis. Sebab ada banyak hambatan komunikasi, antara lain:
a. Hambatan Antropologis
Hambatan ini berkaitan dengan perbedaan budaya antar orang atau
kelompok yang berkomunikasi sehingga rentan menimbulkan
kesalahpahaman.
b. Hambatan Fisik
Hambatan ini muncul bukan hanya terkait kondisi fisik komunikator atau
komunikan yang tengah berinteraksi, tapi juga terkait pula dengan kondisi
lingkungan fisik saat proses komunikasi berlangsung.
c. Mambatan Psikologis
Hambatan ini hadir saat komunikator atau komunikan memiliki masalah secara
psikologis yang membuat proses pengiriman atau pemaknaan pesan yang
disampaikan menjadi terhambat
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun
menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan
bisnis, seseorang dapat menggunakan tulisan maupun lisan, sedangkan
untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang dapat menggunkan
pendengaran dan bacaan.
b. Komunikasi Nonverbal
Berdasarkan teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,
mereka telah menggunakan komunikasi nonverbal dalam gerakan-
gerakan tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Contoh sederhana komunikasi
nonverbal : sikap seseorang yang secara spontan mengerutkan dahi, raut
muka yang berubah, atau mata berkedip-kedip tanpa disengaja dan tak
pernah direncanakan sebelumnya. Contoh lainnya, disaat Anda
memperoleh kabar bahwa anak kesayangan anda satu-satunya
mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama dalam lomba tingkat
nasional atau internasional! Bagaimana reaksi anda pada saat itu?
Senang bercampur haru, Atau melihat ekspresi wajah rekan Anda yang
menghadapi masalah, kesusahan maupun mereka yang senang atau
gembira. Komunikasi nonverbal bersifat lebih spontan dibandingkan
komunikasi verbal dala hal penyampaian suatu pesan. Pada umumnya
sebelum menyampaikan sesuatu, seseorang sudah memiliki suatu
rencana tentang apa yang ingin dikatakan. Ekspresi seseorang baik
senang dan sedih, merupakan bagian dari komunikasi nonverbal. Menurut
Thill dan Bovee dalam Excellence in Business Communications,
komunikasi nonverbal mempunyai 6 tujuan yaitu:
1) Memberikan informasi
2) Mengatur alur percakapan
3) Mengekspresikan emosi
4) Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-
pesan verbal
5) Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
6) Mempermudah tugas-tugas khusus
5
Prinsip Komunikasi Bisnis
Seperti kita ketahui, komunikasi hadir pada setiap sisi kehidupan manusia, dan
termasuk menjadi salah satu fungsi manajemen organisasi bisnis yang membuat
komunikasi dan interaksi akan tetap ada selama organisasi itu eksis. Karena itu,
komunikasi bisnis memerlukan strategi dan perencanaan agar bisa berjalan
efektif dan efisien.
Menurut Carte dan Fox (2006), ketika melakukan komunikasi bisnis harus
memperhatikan konteks budaya yang berkaitan dengan komunikator. Ada dua
konteks yang diajukan yakni komunikator konteks rendah dan komunikator
konteks tinggi.
Pada komunikator konteks rendah, ekspresi dan kata-kata disajikan secara jelas,
tegas, dan eksplisit. Sementara pada komunikator konteks tinggi pesan
disampaikan dengan implisit sehingga pesan tersebut dikemukakan dengan
diplomatis yang membuat pesan tersebut harus diterjemahkan sesuai konteks
dan latar belakang
Namun menurut Murphy dan Hildebrandt (1991), setidaknya ada tujuh prinsip
yang harus dipegang saat menjalankan komunikasi. Prinsip- prinsip itu memiliki
akronim 7C , Berikut prinsip komunikasi bisnis 7C:
a. Completeness
Poin pertama mengisyaratkan bahwa seorang praktisi komunikasi
bisnis harus mampu menyajikan informasi selengkap mungkin kepada
berbagai pihak yang meminta atau membutuhkannya. Hal ini menjadi
penting karena kelengkapan informasi akan mampu meminimalisasi
salah tafsir yang pada akhirnya bisa menciptakan kepercayaan dan
kepastian dari penerima informasi.
b. Conciseness
Poin kedua ini menuntut kegiatan komunikasi dibuat dengan
menggunakan kata-kaya yang singkat, padat, dan jelas. Hal ini akan
6
membuat penerima pesan akan makin mudah mengerti apa yang
hendak disampaikan oleh pemberi pesan
c. Concreteness
Poin ketiga ini berarti pemberi pesan merancang dan menyusun pesan
yang hendak dikomunikasikan secara konkret dan spesifik. Jauhi kata-
kata abstrak yang bisa membuat bingung dan multitafsir pada penerima
pesan
d. Consideration
Poin keempat ini berarti pemberi pesan mempertimbangkan situasi dan
kondisi penerima pesan ketika hendak memberi satu pesan.
e. Clarity
Poin kelima ini berarti praktisi komunikasi bisnis mampu menyusun
pesan yang hendak dikomunikasikan dengan kalimat yang mudah
dipahami penerima pesan.
f. Courtesy
Poin keenam ini mengisyaratkan bahwa tata krama dan sopan santun
adalah salah satu hal yang harus diperhatikan.
g. Correctness
Poin ketujuh ini menuntut praktisi komunikasi bisnis harus cermat dan
teliti ketika membuat pesan agar tidak terjadi kesalahan
Dalam dunia bisnis komunikasi nonverbal dapat membantu menentukan
kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Dengan kata lain seorang
manajer (pemimpin) dalam suatu organisasi bisnis juga harus dapat menjadi
seorang komunikator yang baik.
7
Manfaat Komunikasi Bisnis
a. Memperkuat Hubungan
Komunikasi yang efektif membantu memperkuat hubungan antara :
individu, tim, dan departemen dalam organisasi. Hubungan yang baik
membantu menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif.
b. Meningkatkan Produktivitas
Komunikasi yang baik membantu mengurangi kesalahpahaman dan
kebingungan, sehingga mempercepat aliran informasi dan pengambilan
keputusan. Ini pada gilirannya meningkatkan produktivitas karyawan dan
efisiensi operasional
c. Fasilitasi Pengambilan Keputusan
Komunikasi yang efektif memberikan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan yang tepat dan akurat. Tim yang berkomunikasi
dengan baik dapat bekerja sama dalam merencanakan, mengevaluasi,
dan melaksanakan strategi bisnis.
d. Mendorong Inovasi
Komunikasi yang terbuka dan kolaboratif memfasilitasi pertukaran ide dan
gagasan, yang dapat memicu inovasi dan kreativitas di dalam organisasi.
Hal ini membantu organisasi untuk tetap relevan dan beradaptasi dengan
perubahan pasar dan teknologi
e. Meningkatkan Citra Merek
Komunikasi yang baik dengan pelanggan, mitra bisnis, dan pemangku
kepentingan lainnya membantu membangun citra merek yang positif.
Komunikasi yang responsif dan profesional dapat meningkatkan
kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
f. Mengurangi Konflik
Komunikasi yang efektif membantu mengurangi kemungkinan konflik dan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk menyelesaikan konflik yang
mungkin timbul dengan cara yang konstruktif
8
g. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Komunikasi yang baik dengan pelanggan, baik melalui layanan pelanggan
atau pemasaran, dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan
membangun hubungan jangka panjang yang menguntungkan.
9
Proses Komunikasi
Menurut Biwee dan Thill dalam buku Business Communication Today, 6e, proses
komunikasi terdiri atas 6 tahap yaitu:
10
KESIMPULAN
Komunikasi adalah kebutuhan manusia untuk berinteraksi dan berinteraksi
sosial. Hal ini harus dianggap sebagai aspek fundamental dari sebuah komunitas
akademik. Komunikasi memiliki berbagai fungsi, termasuk memahami,
mempengaruhi, mempengaruhi, memprovokasi, menginspirasi, dan
menginformasikan. Hal ini dibagi menjadi tiga kategori utama: komunikasi,
komunikasi, dan komunikasi. Model komunikasi Harold Lasswell mengidentifikasi
komunikasi sebagai proses komunikasi yang melibatkan komunikasi,
komunikasi, dan komunikasi.
Komunikasi bisnis sangat penting dalam setiap aspek kehidupan manusia, dan
merupakan fungsi manajemen bisnis yang membutuhkan perencanaan strategis
dan perencanaan agar efektif dan efisien. Komunikasi harus didasarkan pada
gaya komunikator, dengan dua jenis: komunikator bernilai tinggi dan komunikator
bernilai tinggi. Komunikator bernilai tinggi berkomunikasi dengan jelas, ringkas,
dan gamblang, sedangkan komunikator bernilai tinggi berkomunikasi dengan
jelas, ringkas, dan gamblang.
Namun, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat membuat komunikasi
bisnis. Yang pertama adalah kelengkapan, yang berarti bahwa proses
komunikasi harus memberikan informasi yang relevan dan berguna bagi bisnis.
Yang kedua adalah keseimbangan antara kelengkapan dan keseimbangan
antara kelengkapan dan keseimbangan antara kelengkapan dan keseimbangan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12