1. Rinawati (21113220217002)
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta
Salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga
beliau, para sahabatnya, para tabi’in-tabi’innya hingga kita semua selaku
pengikutnya dari awal sampai akhir zaman. Berkat inayah-Nya, kami (kelompok
III) dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Bahasa Indonesia
dalam Komunikasi Bisnis. Kami (kelompok III) menyusun makalah tugas
kelompok tentang “Etika Komunikasi Bisnis”.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, melalui
kesempatan ini, kami (kelompok III) ingin mengucapkan terimakasih kepada
dosen pengajar yaitu bapak Rahmat Hilmi.S.SOS,MM yang telah memberikan
tugas ini, sehingga makalah ini mampu menambah wawasan kami (kelompok III)
dan para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 11
3.2 Saran....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakikatnya, komunikasi merupakan proses pertukaran pesan yang
terjadi antara komunikator dan komunikan. Proses penyampaian pikiran atau
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).
Komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak
yang terlibat. Di dalam proses ini tentunya ada tujuan yang di harapkan akan
terjadi melalui proses komunikasi, termasuk akan harapan adanya feedback dari
komunikan yang sesuai dengan harapan komunikator. Hal ini akan terwujud jika
adanya saling pemahaman yang terjadi diantara sesama pelaku komunikasi.
Komunikan mengerti apa yang dimaksudkan oleh komunikator, begitu pula
sebaliknya, komunikator memahami apa yang diinginkan oleh komunikan
Sebuah ide berapa pun hebatnya, tidak akan berguna sampai dapat
disampaikan dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi yang sempurna, jika hal
itu memang ada, muncul ketika suatu pemikiran atau sebuah ide
tersampaikan sedemikian rupa sehingga gambaran mental yang didapat oleh
sipenerima sama dengan di gambarkan sipengirimnya.
1
perusahaan atau organisasi. Sehingga penulisan laporan yang sesuai yakni yang
baik dan benar akan mempengaruhi kinerja perusahaan atau organisasi. Hal
inilah yang kemudian menarik dikaji lebih lanjut bagaimana membuat sebuah
laporan yang efektif dalam komunikasi bisnis.
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas sebagai salah
satu kategori penilaian mata kuliah Bahasa Indonesia dalam Komunikasi
Bisnis. Selain itu, juga bertujuan agar dapat memberikan dan menambah
wawasan berpikir tentang etika komunikasi bisnis, bagaimana penggunaan
komunikasi yang baik serta untuk memberikan pemaparan tentang faktor-
faktor penyebab penyimpangan dalam berbisnis juga serta penyelesaian
terhadap penyimpangan penyimpangan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
ekonomi, dan memahami ada beberapa jenis masalah yang dihadapi dalam
etika komunikasi, dan juga prinsip umum dalam etika komunikasi bisnis bisnis
dengan baik, sehingga mampu melakukan komunikasi yang efektif dalam
berbisnis maupun dengan masyarakat luas, serta untuk menjawab
permasalahan yang sudah dirumuskan tersebut,
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika Komunikasi Bisnis
Etika komunikasi bisnis adalah pandangan manusia terhadap baik dan
buruknya perilaku manusia dalam menjalin komunikasi ke satu orang atau lebih
dalam lingkup bisnis. Etika komunikasi bisnis dapat dikatakan sebagai
serangkaian prinsip dasar atau aturan dalam melakukan komunikasi, yang
mencakup seluruh komponen proses komunikasi. Sebab itu komunikasi sering
kali menjadi masalah karena tidak nyambung dalam penyampaian. Mungkin
setiap kata sudah terpikirkan dan diucapkan dengan jelas, namun pasti ada saja
yang menjadi hambatan. Komunikasi menjadi sebuah seni, membutuhkan rasa
dan tingkat keilmuan yang tinggi. Dalam berkomunikasi tidak sembarang
mengucap, mendengar dan yang menghasilkan bunyi, jika salah bicara maka
orang yang kita ajak bicara bias sensitive dan biasa menjadi masalah.
3
Hal ini sangat penting, pasalnya jika pengelolaan standar etika yang tinggi
selama komunikasi bisnis merupakan sebuah faktor utama kesuksesan
dalam mengelola bisnis.
4
2.4 Ada 3 Jenis Masalah Yang Dihadapi Dalam Etika Bisnis
1. Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan
etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem
sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-
pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan
ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik
dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang
muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk
pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual
5
Kode etik adalah pernyataan tertulis mengenai standar perilaku dan prinsip –
prinsip etik yang diharapkan perusahaan dari karyawan. Etika bisnis tidak
terbatas hanya mengetengahkan kaidah – kaidah berbisnis yang baik (standar
moral)dalam pengertian transaksi jual beli produk saja. Etika juga menyangkut
kaidah yang terkait dengan hubungan manajemen dan karyawan. Yang paling
nyata terlihat adalah terjadinya konflik atasan dan bawahan. Hal ini timbul antara
lain akibat ketidakadilan dalam penilaian kinerja, manajemen karir, manajemen
kompensasi, dan sistem pengawasan dan pengembangan SDM yang di
diskriminatif.
Wujud dari masalah etika bisnis dapat dicirikan oleh adanya faktor – faktor :
a. Berkaitan dengan hati nurani, standar moral, atau nilai terdalam dari
manusia
b. Karena masalahnya rumit, maka cenderung akan timbul perbedaan
persepsi tentang sesuatu yang buruk atau tidak buruk, membahagiakan
atau menjengkelkan
c. Mengahadapi pilihan yang serba salah, contoh kandungan formalin dalam
produk makanan, pilihannya kalau mau dapat untung maka biarkan saja
tetapi harus siap dengan citra buruk atau menarik produk dari pasar
namun bakal merugi
d. Kemajemukan factor – factor yang harus dipertimbangkan, misalnya
apakah perusahaan perlu menggunakan teknologi padat modal namun
dilakukan PHK atau padat karya tetapi proses produknya akan kurang
efisien
6
d. Budaya dan perilaku kasar
e. Konsumen yang keberadaannya sangat terbatas, dengan strata yang
sangat bervariasi menyebabkan para produsen (pedagang) dalam
melakukan kegiatan pemasaran dan distribusi produk barang atau jasa
dengan cara - cara yang seefektif mungkin agar dapat mencapai
konsumen yang sangat majemuk tersebut
f. Rendahnya tingkat pengawasan dan tidak tegaknya aturan hokum yang
salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat pengawasan dari pihak
yang berwenang
g. Persaingan pasar, Naiknya harga BBM dan belum piliknya krisis ekonomi
telah berimbas kepada rendahnya daya beli masyarakat. Sehingga
meningkatnya persaingan pasar. Para pedagang berebut pelanggan,
kondisi itu menyebabkan pedagang berupaya menjangkau dan mencari
pelanggan sebanyak muingkin, sehingga segala upaya pun telah
ditempuh, termasuk cara – cara curang dan amoral sekalipun
7
5. Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat
bergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip
moral dan nilainya merupakan jaminan terbaik untuk menghindari untuk
menghindari penyimpangan etika. Untuk membuat keputusan etika
seseorang harus memiliki:
a. Komitmen etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis
dan melakukan sesuatu yang benar;
b. Kesadaran etika, yaitu kemampuan kompetensi, yaitu kemampuan
untuk menggunakan suara pikiran moral dan mengembangkan
strategi pemecahan masalah secara praktis..
6. Lakukan audit etika secara periodik. Audit merupakan cara terbaik untuk
mengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan
memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa etika bukan sekadar
gurauan.
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidak
ada seorang pun yang dapat mengatur norma dan etika. Akan tetapi,
manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat
penampilan yang mereka harapkan. Standar tingkah laku sangat penting
untuk menekankan betapa pentingnya etika dalam organisasi. Setiap
karyawan harus mengetahui bahwa etika tidak bisa dinegosiasi atau
ditawar.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan.
Atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada
bawahannya.
9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah. Komunikasi
dua
arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang
kita hasilkan dan menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan
diberi kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana
standar etika dipertahankan.
8
Selain etika, yang tidak kalah pentingnya adalah pertanggung jawaban
social perusahaan. Etika sangat berpengaruh terhadap tingkah laku
individual.Tanggung jawab sosial mencoba menjembatani komitmen
individu dan kelompok dalam suatu lingkungan sosial, seperti pelanggan,
perusahaan lain, karyawan, dan investor. Tanggung jawab sosial
menyeimbangkan komitmen-komitmen yang berbeda.
Menurut Zimmerer, ada beberapa macam pertanggungjawaban
perusahaan, yaitu:
a. Tanggung jawab terhadap lingkungan. Perusahaan harus ramah
lingkungan, artinya perusahaan harus memerhatikan, melestarikan, dan
menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari
lingkungan, berusaha mendaur ulang limbah yang merusak lingkungan,
dan menjalin komunikasi dengan kelompok masyarakat yang ada di
lingkungan sekitarnya.
b. Tanggung jawab terhadap karyawan. Semua aktivitas manajemen sumber
daya manusia seperti peneriman karyawan baru, pengupahan, pelatihan,
promosi, dan kompensasi merupakan tanggung jawaab perusahaan
terhadap karyawan. Tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan
dapat dilakukan dengan cara:
Mendengarkan dan menghormati pendapat karyawan.
Meminta input kepada karyawan.
Memberikan umpan balik positif maupun negatif.
Selalu menekankan tentang kepercayaan kepada karyawan.
Membiarkan karyawan mengetahui apa yang mereka harapkan.
Memberikan imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik.
Memberi kepercayaan kepada karyawan.
c. Tanggung jawab terhadap pelanggan. Tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap pelanggan menurut Ronald J. Ebert (2000:88) ada dua kategori,
yaitu :
Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas; dan
Memberikan harga produk dan jasa yang adil dan wajar. Tanggung
jawab sosial perusahaan juga termasuk melindungi hak-hak
9
pelanggan.
10
2.8 Strategi Komunikasi dalam Mencapai Efektivitas Komunikasi Bisnis
Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan
diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik
karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Untuk
itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat
atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
3.2 Saran
Untuk melakukan komunikasi yang dalam dunia bisnis diperlukan norma-
norma yang dapat membantu dalam melakukan komunikasi yang baik dalam
dunia bisnis. Yang pada akhirnya akan sangat membantu terutama dalam
pencintaan tempat bisnis yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
http://husein12.blogspot.co.id/2014/01/etika-bisnis-contoh-contoh-kasus.html
https://sindunesia.com/etika-komunikasi-bisnis/
#Pengertian_Umum_Etika_Komunikasi_Bisnis
https://pakarkomunikasi.com/etika-komunikasi-bisnis
http://bisnisi.com/10-contoh-etika-bisnis-yang-wajib-dimiliki-oleh-pebisnis/
13