Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI BISNIS

TUGAS RESUME KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM BISNIS

Nama : Marisa
Npm : 211006963211072
Dospem : Deni Handani , S. AB., M.AB

   Pengertian komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal sama dengan komunikasi Antar pribadi yaitu komunikasi yang
dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis),
dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami (informal)
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu studi nasional mengenai derektur personalia
menyatakan bahwa keahlian komunikasi antarpersona dan keahlian hubungan manusia (dikiuti oleh
keahlian komunikasi lisan) menduduki keenam belas faktor terpenting dalam keberhasilan kerja.
Berdasarkan pengertian tersebut, paling tidak ada empat hal penting yang perlu diperhatikan,
antara lain:
1.      Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2.      Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau bertatap muka (face to face)
3.      Bahasa yang digunakan bersifat informal,dapat menggunakan bahasa daerah,bahasa
pergaulan,atau bahasa campuran.
4.      Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal bila komunikasi terjadi dalam suatu masyarakat
dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi terjadi dalam suatu organisasi.

 Tujuan komunikasi Interpersonal dalam bisnis


1.      Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain,tentu saja seseorang memiliki berbagai macam
tujuan dan harapan.Sebagai contoh, didalam perusahaan mengenalkan suatu produk terbaru
kepada publik dimana mereka menyampaikan informasi tentang keunggulan,manfaat,dan
kelebihan produk ini dan publik akan mengetahui informasi produk baru tersebut.
2.      Berbagi pengalaman
Selain menyampaikan informasi,komunikasi antarpribadi juga memliliki tujuan untuk saling
membagi pengalaman kepada orang lain mengenai hal-hal yang telah dialami.
3.      Menumbuhkan simpati
Simpati adalah suatu sikap positif yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam untuk ikut
merasakan bagaimana beban derita,musibah,kesedihan,dan kepiluan yang sedang dirasakan oleh
orang lain,komunikasi juga dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa simpati seseorang kepada
orang lain.
4.      Melakukan kerja sama
Tujuan komunikikasi interpersonal yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama antara
seseorang dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat bagi kedua belah pihak.
5.      Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi ini juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau
kekesalan kepada orang lain.komunikasi ini bukan hanya saja merupakan cara untuk
mencurahkan isi hati,tetapi juga cara mencari jalan keluar atau alternatif solusi masalah yang
dihadapi.
6.      Menumbuhkan motifasi
Melalui komunikasi interpersonal,seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan
sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu.

   Konsep Interpersonal dalam bisnis


Didalam memahami komunikasi Interpersonal kita harus mengetahui Konsepsi yang
dibutuhkan dalam dunia bisnis untuk mencapai tujuannya. Berikut konsep yang akan diketahui:
1.      Konsep diri
Salah satu komponen utama dalam studi komunikasi interpesonal adalah konsep diri.Kadar
keberhasilan seseorang diukur dengan cara bagaimana seseorang itu memandang
kemampuannya.Goss dan O’Hair (1998) menunjukkan bahwa suatu konsep diri mengacu pada
bagaimana anda menilai diri Anda sendiri.seberapa besar anda berpikir bahwa diri anda berharga
sebagai seseorang.
2.      Kebutuhan Interpersonal
Iklim organisasi yang mendukung merupakan suatu hal yang penting. Rasa harga diri dan
iklim yang mendukung merupakan prasyarat bagi terciptanya suatu hubungan bisnis yang
berhasil. Adanya hubungan yang produktif dan professional dalam lingkungan bisnis merupakan
hal penting bagi tim kerja dan menimbulkan produktivitas yang efektif.
Sebagian besar hubungan timbul berdasarkan pemenuhan kebutuhan bersama. Kebutuhan-
kebutuhan ini menekankan sebagian besar perilaku hubungan yang anda lihat dalam suatu
organisasi. Kebutuhan yang ketiga memberikan alasan yang penting dalam hal
pemilihanhubungan, yaitu kebutuhan akan afeksi (kasih sayang). Afeksi diekspresikan dengan
memberikan “belaian”- indikasi verbal dan non verbal mengenai perilaku pegawai yang dinilai
oleh orang lain dalam kelompok kerja.
3.      Keterbukaan
Satu aspek keterbukaan merupakan suatu cara bagaimana suatu informasi dibagikan, yaitu
gaya komunikasi. Apakah informasi tersebut dibagikan secara pribadi dan dengan gaya penuh
perhatian atau dengan cara interpersonal yang tidak peduli.
4.      Tingkat Penyingkapan
Tingkat 1, yaitu tingkat komunikasi paling dasar, melibatkan rutinitas atau ritual. Seperti
sapaan “bagaimana kabarmu hari ini?” atau “hai, apa kabar?”. Melalui keterbukaan awal seperti
ini, kita menegaskan orang lain- kita menyadari kehadiran mereka dan mereka adalah orang-orang
dalam lingkungan kita.
Komunikasi tingkat 2 melibatkan percakapan informasi umum. Informasi ini tidak rahasia dan
tidak mengancam seseorang untuk membagi informasi. Dengan kata lain, tidak ada resiko yang
ditanggung. Informasi yang dibagikan dapat diperoleh dari sumber-sumber lain.
Komunikasi tingkat 3 melibatkan penyingkapan opini, kepercayaan, dan nilai. Seseorang yang
bijaksana akan membagi informasi yang dimilikinya hanya setelah kepercayaan ditetapkan.
Komunikasi tingkat 4 melibatkan pembagian perasaan.
5.      Tugas dan Hubungan
Setiap peristiwa komunikasi meliputi dimensi tugas dan hubungan. Dimensi tugas meliputi
faktor-faktor seperti informasi pekerjaan, prosedur organisasi, rencana pemasaran, dan informasi
lainnya yang diperlukan untuk melengkapi prosedur pelayanan, penjualan, atau pabrikasi.

6.      Iklim
Kreps (1986) menyatakan bahwa iklim organisasi adalah “sifat emosional intern organisasi
yang didasarkan pada bagaimana senangnya para anggota organisasi terhadap satu sama lain dan
terhadap organisasi”
Pada iklim bertahan, atmosfernya terkesan “berat” dan represif. Sedangkan pada iklim
mendukung, orang-orang merasa dihormati dan satu sama lain saling memberikan dorongan pada
saat mereka berupaya menyelesaikan tugasnya yang menumpuk.

   Hubungan interpersonal dalam bisnis


Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik.kegagalan
komunikasi terjadi,bila isi pesan kita dipahami,tetapi hubungan dintara komunikasi menjadi
rusak.Anita tylor mengatakan komunikasi interpersonal yang efektif mempunyai banyak
unsur,tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.Untuk menumbuhkan dan
meningkatkan hubungan interpersonal,kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi.Beberapa
Faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal
1.    Percaya (trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan,tidak akan dikhianati,maka
orang itu akan lebih mudah membuka dirinya.percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada
faktor-faktor sebagai berikut :
a.    Karakteristik dan maksud orang lain
Artinya orang tersebut memiliki kemampuan,keterampilan,pengalaman dalam bidang
tertentu.Orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga,diandalkan,jujur dan konsisten
b.    Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya keterbukaan.Bila maksud dan tujuan
sudah jelas,harapan sudah dinyatakan,maka sikap percaya akan muncul.
2.    Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi.beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
a.    Evaluasi dan diskripsi,maksudnya,kita tidak perlu memberikan kecemasan atas kelemahan dan
kekurangan
b.   Orientasi masalah,mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama,mencari pemecahan
masalah,mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai
tujuan
c.    Spontanitas,Sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam
d.    Empati,menganggap orang lain sebagai persona.
e.    Persamaan,tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak melihat perbedaanwalaupun status
berbed,penghargaan dan rasa hormat terhadap perbedaan pandangan dan keyakinan
f.     Profesionalisme,Kesediaan untuk menunjau kembali pendapat sendiri.
3.    Sikap terbuka
Kemampuan menilai secara obyektif,kemampuan membedakan dengan mudah,kemampuan
melihat nuansa,orientasi ke isi,pencarian informasi dari berbagai sumber,kesediaan mengubah
keyakinannya,profesional, dan lain-lain.

    Gaya kepemimpinan dalam komunikasi interpersonal


Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seorang pemimpin
mempengaruhi,mengarahkan,memotivasi,dan mengendalikan bawahannya dengan cara-cara
tertentu,sehingga bawahan dapat menyelesaikan tugas pekerjannya secara efektif dan efisien.
Dalam dunia bisnis,penerapan gaya kepemimpinan seseorang akan dapat mempengaruhi sikap
dan perilaku bawahannya dalam melakukan pekerjaan mereka.Kepemimpinan dalam suatu
organisasi terjadi karena adanya interaksi antara tiga komponen penting,yaitu meneger,karyawan
dan situasi atau kondisi lingkungan kerja tertentu.
Salah satu teori yang mampu memberikan gambaran gaya kepemimpinan seseorang adalah
teori X dan Y.dan membahas empat gaya kepemimpinan menurut ludlow dan panton,gaya
kepemimpinan situasional,dan beberapa komponen penting dalam kepemimpinan inti yang perlu
dimiliki oleh seseorang manajer suatu organisasi dalam bisnis.
Teori X dan Y
Dalam teori X dan Y Douglas McGreror berusaha mengungkapkan bagaimana perilaku
karyawan dalam bekerja dan sekaligus bagaimana gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam
situasi lingkungan kerja yang berbeda,dan termasuk bagaimana komunikasi antarpribadi (manajer
dan bawahan) tersebut dikembangkan dalam lingkungan kerjanya.
 Empat gaya kepemimpinan
1.      Pengarahan
Gaya kepemimpinan pengarahan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para karyawan
belyang cukup dalam menjalankan suatu tugas tertentu. memiliki pengalaman.Disamping
itu,tugas pekerjaan yang hrus diselesaikan juga cenderung kompleks dan rumit.Oleh karena itu
seorang manejer harus mampu menjelaskan sejelas mugkin dan rinci tentang apa yang harus
dikerjakan,bagaimana cara mengerjakan,dan kapan pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.
2.      Pembekalan
Gaya kepemimpinan pembekalan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana karyawan telah
memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan.Disamping itu,para karyawan
memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap pekerjannya
3.      Dukungan
Gaya kepemimpinan dukungan tepat digunakan pado situasi dan kondisi dimana para karyawan
telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang baik
dengan seorang manejer.Dalam hal ini,seorang manejer lebih banyak terlibat dalam berbagai
keputusan kerja dan memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari para karyawan yang
sangat berharga bagi peningkatan prestasi kerja.
4.      Pendelegasian
Gaya kepemimpinan pendelegasian tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para
karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan,tetapi
seorang menajer juga harus memantau atas kinerja para karyawannyauntuk memastikan bahwa
mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standard yang telah ditetapkan.

 Gaya kepemimpinan Situasional


Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer suatu organisasi (bisnis) dapat saja
berubah seiring dengan perubahan dinamika yang berkembang dalam diri karyawan.Karyawan
memiliki kemampuan yang baik tentang kemampuan yang baik tentang bagaimana menyelesaikan
tugas dan pekerjannya dengan baik.Gaya kepemimpinan ini disebut gaya kepemimpinan
situasional.
Ada tiga kemampuan/keterampilan yang perlu diperhatikan dalam menerapkan kepemimpinan
situasional tersebut,antara lain:
1.    Keterampilan Analitis
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer dalam melakukan evaluasi atu penilaian
kinerja bawahan (karyawan) dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
2.    Keterampilan fleksibilitas
Keterampilan yang harus dimiliki seorang manajer dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang
diterapkan dapat berbeda.
3.    Keterampilan komunikasi
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau
gagasannya kepada bawahan,termasuk bagaimana ia menjelaskan perubahan gaya
kepemimpinannya kepada bawahannya.

 Kepemimpinan inti
Menurut Hellriegel dan Slocum,seorang manajer yang dinamis harus memiliki lima
kemampuan yang dikenal sebagai keahlian kepemimpinan inti yaitu :
1.      Pemberdayaan
Pemberdayaan pada dasarnya merupakan kemampuan seorang manajer untuk berbagi pengaruh
dan kendali dengan para karyawannya.Dalam hal ini seorang manajer dapat memberdayakan para
karyawan untuk terlibat secara langsung dalam suatu proses pengambilan keputusan bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi.
2.      Intuisi
Dalam dunia bisnis praktis,sering kali para pelaku bisnis menggunakan intuisi yang dimilikinya
bagi pengambilan suatu keputusan strategis.Menurut Griffin (2002),intuisi adalah keyakinan
bawaan dalam diri seorang mengenai sesuatu tanpa pertimbangan sadar.Manajer kadang-kadang
memutuskan sesuatu karena “Rasanya benar” atau karena firasat.
3.      Pemahaman diri
Pemahaman diri pada dasarnya merupakan kemampuan untuk mengenal diri sendiri,baik
kekuatan maupun kelemahannya.Seorang manajer harus dapat menilai apa saja kekuatan yang
dimilikinya dan juga kelemahan yang ada pada dirinya.Kemampuan mengenal diri yang baik akan
membantunya dalam mengembangkan diri di masa depan.
4.      Visi
Kemampuan untuk berimajinasi pada situasi yang berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara
bagaimana mencapainya.Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan diperlukan komitmen yang
tinggi baik bagi karyawan,manajer,dan pemegang saham.
5.      Kesesuaian Nilai
Kemampuan untuk memenuhi dan memadukan prinsip-prinsip organisasi dengan nilai-nilai
karyawan.ketidak sesuaian antara keduanya juga berdampak pada terganggunya kelancaran
kegiatan operasional suatu organisasi perusahaan

 Mendengarkan sebagai keahlian Interpersonal


Kegiatan mendengarkan orang lain merupakan kegiatan yang sudah sering dilakukan,baik
yang dilakukan melalui bertatap muka maupun dalam suatu kelompok. Setiap individu memiliki
tujuan ketika mendengarkan sesuatu,antara lain berinteraksi dengan orang lain,menerima
informasi,mengatasi masalah,dan saling berbagi perasaan dengan orang lain.
Dalam komunikasi Antarpribadi (interpersonal comunication) kegiatan mendengarkan
( menyimak ) suatu percakapan dengan orang lain merupakan bagian penting dalam memahami
suatu pesan yang disampaikan oleh orang lain.Sebagai contoh,ketika seorang manajer sedang
menyampaikan persentasi bisnis di suatu ruang pertemuan,tiba-tiba salah satu telepon genggam
seorang peserta (karyawan) berdering.Dering telepon tersebut dapat membuyarkan atau
menganggu konsentrasi para peserta yang sedang mendengarkan persentasi tersebut.
Menurut Lehman,Himstreet,dan Baty kebanyakan para manajer dalam setiap harinya
menghabiskan waktu kerjanya untuk mendengarkan (listening) dan berbicara (speaking) dengan
para supervisor,karyawan,pelanggan,dan berbagai asosiasi bisnis.Mendengarkan menjadi begitu
penting sebagaimana berbicara atau berpidato.dihadapan audiens.Kebiasaan sebagai pendengar
yang efektif akan menghasilkn beberapa hal yang positif,antara lain :

1.      Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar
manusia untuk didengarkan
2.      Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkatkan ketika pesan yang diterima tersebut dapat
dimengerti dengan baik
3.      Umpan balik yang akurat dari karyawan akan berdampak positif bagi hasil kerjanya
4.      Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam penyampaian suatu
pesn
5.      Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar gosip
6.      Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan peningkatan
kepuasan kerja.
7.      Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi.kapan mereka mendengarmdan
kapan mereka berpartisipasi didalamnya yang tumbuh dari komunikasi yang baik.

Mengingat betapa pentingnya kebiasaan mendengarkan yang baik,maka ada beberpa saran
agar dalam kegiatan mendengarkan bisa berlangsung secara efektif,antara lain:
1.      Perhatikan dengan baik siapa yang berbicara tersebut,mulai dari gerakannya,kontak mata,nada
suara,dan ekspresi wajahnya.Perhatian anda tersebut akan dapat membantu pemahaman terhadap
apa yang dimaksudkan tersebut
2.      Berikan umpan balik,seperti apakah mereka sudah mengerti atau belum,apakah ada
pertanyaan,atau pernyataan setuju atau tidak setuju terhadap apa yang telah disampaikan tersebut
3.      Mendengarkan membutuhkan waktu,oleh karena proses komunikasi yang dilakukan secara tatap
muka sebagaimana seorang pengirim dan penerima pesan
4.      Gunakan pengetahuan anda tentang orang yang berbicara tersebut untuk dapat menarik manfaat
yang positif bagi anda.

Anda mungkin juga menyukai