KOMUNIKASI
BISNIS
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL (ANTAR
PRIBADI) DAN
KOMUNIKASI
INTRAPERSONAL (INTRA
PRIBADI)
02
EKONOMI DAN BISNIS S1 AKUNTANSI 84036 FITRIA NURSANTI SE., MPd.
Abstract Kompetensi
Semakin maraknya komunikasi lintas Mampu memahami pengertian
btidak lepas dari pesatnya komunikasi intrapribadi dan komunikasi
perkembangan teknologi informasi dan antar pribadi, tujuan, hambatan, aspek-
komunikasi. aspek efektifitas komunikasi, hambatan-
hambatan dalam komunikasi
interpersonal dan hal-hal lain dalam
komunikasi intrapersonal.
Pembahasan
Pengertian Level Komunikasi
Menurut Patidar, level komunikasi ditentukan oleh dasar jumlah orang yang terlibat dalam
sebuah proses komunikasi, juga oleh tujuan komunikasi.
Levels of communication are determined on the basis of the number of people involved in
the process of communication as well as on the purpose of communication.
Lima Level Komunikasi
Mengacu pada definisi level komunikasi tersebut, Patidar menyebutkan lima level
komunikasi:
1. Intrapersonal Communication (Komunikasi Intrapribadi)
2. Interpersonal Communication (Komunikasi Antarpribadi)
3. Transpersonal Communication (Komunikasi Transpribadi)
4. Small-group Communication (Komunikasi Kelompok-Kecil)
5. Public Communication (Komunikasi Publik).
Patidar menambahkan satu lagi level komunikasi, yaitu Social Communication (Komunikasi
Sosial).
Intrapersonal Communication
Komunikasi Intrapribadi yaitu komunikasi seseorang dengan dirinya sendiri (communication
with the self). Tipe komunikasi intrapribadi sama dengan proses berpikir, yaitu ketika
seseorang secara sadar (sengaja) mengirimkan informasi pada dirinya untuk menganalisis
sebuah situasi dan mengambil sikap atau keputusan.
Interpersonal Communication
Komunikasi Antarpribadi merujuk pada interaksi antara dua orang --lazimnya terjadi secara
tatap muka (face to face). Tujuan komunikasi antarpribadi biasanya untuk berbagi (share)
informasi, pendapat, gagasan (ide), dan sebagainya.
Komunikasi Antarpribadi dapat dibagi menjadi tiga tipe:
KOMUNIKASI BISNIS
2015 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
1. Assertive Communication (Komunikasi Asertif).
2. Nonassertive Communication (Komunikasi Nonasetif)
3. Aggressive Communication (Komunikasi Agresif).
(1) Ciri-ciri (karakterstik) komunikasi asertif antara lain dengan percaya diri
mengekspresikan yang Anda pikirkan, rasakan, dan percayai; dengan lantang membela
hak Anda seraya menghormati hak orang lain; menyampaikan maksud dan harapan
tanpa menghina, mempermalukan, atau merendahkan orang lain; respek terhadap
kebutuhan dan hak diri sendiri dan orang lain.
(2) Ciri-ciri komunikasi nonasertif antara lain ketidakmampuan mengekspresikan pemikiran,
perasaan, dan keyakinan secara konsisten; membolehkan orang lain untuk melanggar
hak Anda tanpa tantangan; kurang menghargai preferensi sendiri; orang lain dengan
mudah mengabaikan pemikiran, perasaan, dan keyakinan Anda.
(3) Ciri-ciri komunikasi agresif antara lain mengekspresikan diri dengan cara
mengintimidasi, menghina, atau merendahkan orang lain serta meraih keinginan dengan
cara merusak hak-hak orang lain.
Komunikasi Transpersonal
Komunikasi Transpersonal yaitu komunikasi yang terjadi dalam domain spiritual seseorang.
Tujuan komunikasi transpersonal yaitu untuk memunculkan kesadaran tentang diri (self-
hood), meningkatkan spiritualitas, lebih cenderung bersifat vertikal --mengutamakan
hubungan spiritual seseorang dengan Tuhannya.
Komunikasi Small-group
Yaitu komunikasi yang terjadi dalam sebuah grup kecil. Tujuannya untuk menyampaikan
informasi yang menjadi kebutuhan atau ketertarikan anggota kelompok atau kadang-kadang
untuk mengetahui pendapat anggota kelompok tentang suatu masalah atau membuat
sebuah keputusan.
Komunikasi Publik
Publik biasanya dipahami sebagai sebuah kelompok besar orang (large group of people).
Ringkasnya, komunikasi kepada orang banyak (massa). Komunikasi publik sering
disetarakan dengan komunikasi massa, yakni komunikasi melalui media massa, meski
komunikasi publik tidak selalu dilakukan melalui perantara media massa.
Komunikasi publik juga sering dipahami sebagai berbicara di depan orang banyak (public
speaking) yang membutuhkan keterampilan komunikasi khusus (special communication
skills), seperti gestur, suara, dan bahan media yang harus digunakan untuk
mengkomunikasikan pesan secara efektif.
Komunikasi Sosial (Social Communication)
Komunikasi sosial yaitu komunikasi yang terjadi dalam konteks sosial, yaitu membina
hubungan dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari hari. Sapaan "Selamat Pagi,
KOMUNIKASI BISNIS
2015 3 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
Apa Kabar?" "Bagaimana kabar anak-anak Anda?" masuk dalam level komunikasi sosial.
SELAIN keenam level komunikasi di atas, literatur komunikasi yang disusun para pakar
komunikasi juga menyebutkan level komunikasi lainnya, yaitu:
1. Organizational Communication (Komunikasi Organisasi), yaitu komunikasi dalam
sebuah organisasi dan antarorganisasi.
2. Mass Communication (Komunikasi Massa) atau Media Communication (Komunikasi
Media), yaitu komunikasi melalui media massa --suratkabar, tabloid, majalah, radio,
televisi, media online, termasuk media sosial (social media).
Komunikasi massa/komunikasi media bisa dikatakan yang tersulit karena membutuhkan
keterampilan atau keahlian (skills) khusus sesuai dengan karakteristik media massa yang
digunakan: keterampilan menulis (writing skills) untuk media cetak dan online serta keahlian
berbicara (speaking skills) untuk media radio dan televisi.
KOMUNIKASI BISNIS
2015 4 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
2. Komunikasi antarpribadi bersifat transaksional.
Anggapan ini mengacu pada tindakan pihak-pihak yang berkomunikasi secara
serempak menyampaikan dan menerima pesan.
3. Komunikasi antarpribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi.
Maksudnya komunikasi antarpribadi tidak hanya berkenaan dengan isi pesan yang
dipertukarkan, tetapi juga melibatkan siapa partner komunikasi kita dan bagaimana
hubungan kita dengan partner tersebut. Contoh : hubungan persahabatan, keluarga,
rekan kerja, teman bermain dll.
4. Komunikasi antarpribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang
berkomunikasi. Contoh : A dan B ketika berdialog selalu berdekatan supaya bisa di
dengar.
5. Komunikasi antarpribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan
lainnya (interdependen) dalam proses komunikasi.
6. Komunikasi antarpribadi tidak dapat diubah maupun diulang.
Jika kita salah mengucapkan sesuatu kepada partner komunikasi kita, mungkin kita
dapat minta maaf dan diberi maaf, tetapi itu tidak berarti menghapus apa yang pernah
kita ucapkan.
KOMUNIKASI BISNIS
2015 5 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
biasanya ada tugas kelompok yang terdiri dari dua, tiga orang atau lebih. Maka dengan
komunikasi maka akan timbul kerjasama supaya dapat menyelesaikan tugas
kelompoknya dengan baik.
5. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa
kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit
banyak akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan lega ketika telah
bercerita apa yang selama ini dipendam.
6. Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuat dari dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk
melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan cara-cara seperti pemberian
insentif yang bersifat financial maupun non financial, memberikan pengakuan atas
kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
c. Komponen-Komponen Utama
Bittner (1985:10) menerangkan KAP berlangsung, bila pengirim menyampaikan informasi
berupa kata-kata kepada penerima dengan menggunakan medium suara manusia (human
voice).
Menurut Barnlund (dikutip dalam Alo Liliweri: 1991), ciri-ciri mengenali KAP sebagai berikut:
1. Bersifat spontan.
2. Tidak berstruktur.
3. Kebetulan.
4. Tidak mengejar tujuan yang direncanakan.
5. Identitas keanggotaan tidak jelas.
6. Terjadi sambil lalu.
KOMUNIKASI BISNIS
2015 6 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
itu akan nampak dalam komunikasi triadik atau komunikasi kelompok, baik kelompok
dalam bentuk keluarga maupun dalam bentuk kelas atau seminar.
Sifat komunikasi ini adalah:
1. Spontan dan informal.
2. Saling menerima feedback secara maksimal.
3. Partisipan berperan fleksibel.
Dalam suatu kelompok terdapat kecenderungan terjadinya pemilihan interaksi
seseorang dengan seseorang yang mengacu kepada apa yang disebut primasi
diadik (dyadic primacy). Yang dimaksud dengan primaci diadik ini ialah setiap dua
orang dari sekian banyak dalam kelompok itu yang terlihat dalam komunikasi
berdasarkan kepentingan masing-masing.
2. Komunikasi triadik (triadic communication)
Komunikasi triadik ini adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga
orang, yakni seorang komunikator dan dua orang komunikan. Jika misalnya A yang
menjadi komunikator , maka ia pertama-tama menyampaikan kepada komunikan B,
kemudian kalau dijawab atau ditanggapi , beralih kepada komunikan C, juga secara
berdialogis.
Apabila dibandingkan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih
efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan,
sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya, juga
umpan balik yang berlangsung kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap
efektif tidaknya proses komunikasi.
Walaupun demikian dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya,
misalnya komunikasi kelompok dan komunikasi massa, komunikasi triadik karena
merupakan komunikasi antarpribadi lebih efektif dalam kegiatan mengubah sikaf,
opini, atau prilaku komunikan (Effendy, 2003).
e. Proses-proses komunikasi antarpribadi :
Komunikasi Antar Pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara
dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan
beberapa umpan balik seketika apabila kita perhatikan batasan Komunikasi Antar Pribadi
dari Devito, maka kita dapat melihat elemen-elemen apa saja yang terkandung di dalamnya.
Dengan menguraikan elemen-elemen yang ada itu, dapatlah diuraikan proses-proses
Komunikasi Antar Pribadi, yaitu :
1. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah semua bentuk komunikasi baik verbal maupun non
verbal. Bentuk pesan dapat bersifat, Informatif memberi keterangan dan komunikan
KOMUNIKASI BISNIS
2015 7 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
membuat persepsi sendiri. Persuasif atau bujukan untuk membangkitkan pengertian,
kesadaran, sehingga terjadi perubahan pada perdapat atau sikap.
2. Penerimaan Pesan
Adanya penerimaan pesan (komunikan) ialah bahwa dalam suatu Komunikasi antar pribadi,
tentu pesan-pesan yang dikirimkan oleh seseorang harus dapat diterima oleh orang lain.
Misalnya kita berbicara dengan seseorang yang sedang memakai telepon dan
mendengarkan musik tertentu, sudah tentu komunikasi kita akan sukar atau tidak dapar
diterima oleh orang tersebut. Dengan demikian Komunikasi Antar Pribadi tidak akan terjadi.
3. Efek
Adanya Efek dalam suatu komunikasi tentu akan terjadi beberapa efek. Efek mungkin
berupa suatu persetujuan mutlak atau ketidak setujuan mutlak, atau mungkin berupa
pengertian mutlak atau ketidak-mengertian mutlak pula. Dengan demikian sipenerima tentu
akan terpengaruh pula oleh pengiriman pesan oleh komunikator.
4. Umpan Balik
Adanya umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali oleh si penerima, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja. Apabila komunikasi itu tatap muka, maka umpan balik bisa
berupa kata-kata, kalimat, gerakan mata, senyum, anggukan kepala atau gelengan kepala.
Konsep umpan balik ini dalam proses Komunikasi Antar Pribadi amat penting, karena
dengan terjadinya umpan balik, komunikator mengetahui apakah komunikasinya berhasil
atau gagal, dengan kata lain apakah umpan baliknya itu positif atau negatif. Bila positif, ia
patut gembira, sebaliknya jika negatif menjadi permasalahan, sehingga ia harus mengulangi
lagi dengan perbaikan gaya komunikasinya sampai menimbulkan umpan balik positif.
Hal diatas saling berhubungan dan bila salah satu diantaranya terlupakan, maka dapat
mengakibatkan komunikasi berjalan lambat. Dengan begitu, tujuan pesan terhambat atau
bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya sasaran seperti yang diharapkan
komunikator.
KOMUNIKASI BISNIS
2015 8 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
b. Encoding-Decoding
Encoding merupakan proses yang dilakukan untuk memproduksi pesan.Sumber harus
merubah perasaan atau pikiran Untuk menyampaikan apa yang ada di dalam hati
(perasaan) atau apa yang ada di dalam kepala (pikiran), sumber harus merubah perasaan
atau pikiran tersebut ke dalam seperangkat symbol verbal maupun non verbal yang dapat
dimengerti oleh penerima pesan. Proses inilah yang disebut penyandian (encoding).
Decoding adalah kebalikan dari encoding, yang merupakan perbuatan untuk memahami
pesan. Pengalaman masa lalu (field of experience), rujukan nilai (frame of reference),
pengetahuan, persepsi, pola pikir, perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau
menafsirkan seperangkat symbol verbal maupun non verbal menjadi gagasan yang dapat
dipahami. Proses inilah yang disebut penyandian balik (decoding).
Istilah encoding-decoding digunakan untuk menegaskan bahwa kedua aktivitas tersebut
dilakukan oleh kedua belah pihak secara bergantian. Supaya komunikasi antarpribadi dapat
terjadi, pesan harus di encoding dan decoding.
c. Competence
Kemampuan untuk dapat melakukan komunikasi secara efektif merupakan kemampuan
yang harus dimiliki dalam komunikasi antarpribadi. Kemampuan tersebut antara lain adalah
kemampuan untuk mengetahui pembicaraan yang sesuai dengan orang yang diajak bicara,
pengetahuan tentang aturan dalam tingkah laku non verbal ( misalnya : ketepatan dalam
sentuhan, volume suara, kedekatan fisik ) merupakan salah satu kemampuan dalam
komunikasi antarpribadi. Singkatnya, kemampuan antarpribadi meliputi bagaimana
mengatur komunikasi berdasarkan suasana dalam interaksi, siapa yang diajak berinteraksi
dst.
d. Messages
Pesan merupakan sinyal yang berperan sebagai stimuli untuk penerima pesan, dapat
didengar, dilihat, disentuh, dicium, dirasakan atau dipadukan. Kita berkomunikasi secara
personal melalui bahasa tubuh dan melalui kata-kata. Pakaian yang kita kenakan, cara
berjalan, duduk, tersenyum mengkomunikasikan siapa diri kita baik kepada orang lain
maupun diri kita sendiri.
e. Feedback Messages
Keseluruhan dari proses komunikasi antarpribadi adalah kita saling memberi umpan balik,
pesan dikirimkan kembali kepada pembicara atas reaksi yang telah dikatakan. Umpan balik
memberitahukan kepada penanya apa pengaruh dari pesan bagi pendengarnya. Umpan
balik ini digunakan sebagai dasar oleh pembicara untuk mengatur, memodifikasi,
memperkuat, menegaskan atau mengubah konteks pesan. Umpan balik dapat berasal dari
diri sendiri atau dari orang lain. Saat mengirimkan pesan kita juga mendengarkan diri sendiri
kita mendengarkan apa yang kita katakan, merasakan apa yang kita lakukan dan melihat
KOMUNIKASI BISNIS
2015 9 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
apa yang kita tulis. Sebagai tambahan dari umpan balik diri sendiri, kita mendapat umpan
balik dari orang lain.
f. Channel
Channel adalah media dimana pesan melintas. Bisa dianalogikan sebagai jembatan yang
menghubungkan antara sumber dan penerima.Komunikasi biasanya menggunakan lebih
dari satu saluran. Misalnya pada saat komunikasi empat mata, kita tidak hanya berbicara
dan mendengar tetapi juga menggunakan gesture dan menerima signal virtual. Selain itu
channel juga dapat rusak. Misalnya, apabila komunikator atau receiver buta atau tuli. Hal ini
tentu akan menghambat penyampaian pesan.
g. Noise
Noise adalah gangguan yang terjadi pada saat proses penyampaian pesan dan dapat
menghambat proses komunikasi. Noise dapat berupa fisik (suara gaduh, orang yang batuk
dll),prasangka maupun kesalahpahaman. Salah satu konsep dalam memahami noise dan
kepentingannya dalam komunikasi adalah signal-to-noise ratio. Signal yang diberi makna
adalah informasi yang dianggap penting dan noise adalah informasi yang tidak berguna.
h. Ethics
Dikarenakan adanya konsekuensi atau dampak, komunikasi juga melibatkan etika. Setiap
kegiatan komunikasi memiliki dimensi moral dan norma-norma kebenaran. Proses
komunikasi harus dibarengi oleh etika dan juga keefektifan serta kepuasan.
KOMUNIKASI BISNIS
2015 10 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
Pengalaman merupakan rangkaian proses memahami pesan berdasarkan yang kita pelajari.
Jadi makna yang kita berikan merupakan hasil belajar. Membaca, menulis, menghitung
adalah proses belajar dari lingkungan formal. Jadi, kemampuan kita berkomunikasi
merupakan hasil learning (belajar) dari lingkungan.
c. Subjectivity.
Pengalaman setiap individu tidak akan pernah benar-benar sama, sehingga individu dalam
meng-encode (menyusun atau merancang) dan men-decode (menerima dan mengartikan)
pesan tidak ada yang benar-benar sama. Interpretasi dari dua orang yang berbeda akan
berbeda terhadap objek yang sama.
d. Negotiation.
Komunikasi merupakan pertukaran symbol. Pihak-pihak yang berkomunikasi masing-masing
mempunyai tujuan untuk mempengaruhi orang lain. Dalam upaya itu terjadi negosiasi dalam
pemilihan simbol dan makna sehingga tercapai saling pengertian. Pertukaran simbol sama
dengan proses pertukaran makna. Dan masing-masing pihak harus menyesuaikan makna
satu sama lain.
e. Culture.
Setiap individu adalah hasil belajar dari dan dengan orang lain. Individu adalah partisipan
dari kelompok, organisasi dan anggota masyarakat Melalui partisipasi berbagi simbol
dengan orang lain, kelompok, organisasi dan masyarakat. Simbol dan makna adalah bagian
dari lingkungan budaya yang kita terima dan kita adaptasi. Melalui komunikasi budaya
diciptakan, dipertahankan dan dirubah. Budaya menciptakan cara pandang (point of view).
f. Interacting levels and context.
Komunikasi antar manusia berlangsung dalam bermacam konteks dan tingkatan. Lingkup
komunikasi setiap individu sangat beragam mulai dari komunikasi antar pribadi, kelompok,
organisasi, dan massa.
g. Self Reference.
Perilaku dan simbol-simbol yang digunakan individu mencerminkan pengalaman yang
dimilikinya, artinya sesuatu yang kita katakan dan lakukan dan cara kita menginterpretasikan
kata dan tindakan orang adalah refleksi makna, pengalaman, kebutuhan dan harapan-
harapan kita.
h. Self Reflexivity.
Kesadaran diri (self-cosciousnes)merupakan keadaan dimana seseorang memandang
dirinya sendiri (cermin diri) sebagai bagian dari lingkungan. Inti dari proses komunikasi
adalah bagaimana pihak-pihak memandang dirinya sebagai bagian dari lingkungannya dan
itu berpengaruh pada komunikasi.
i. Inevitability.
Kita tidak mungkin tidak berkomunikasi. Walaupun kita tidak melakukan apapun tetapi diam
KOMUNIKASI BISNIS
2015 11 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
kita akan tercermin dari nonverbal yang terlihat, dan itu mengungkap suatu makna
komunikasi.
KOMUNIKASI BISNIS
2015 12 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
Brooks dan Emmert (Rahmat, 2005: 136) mengemukakan bahwa karakteristik orang
yang terbuka adalah sebagai berikut:
a. Menilai pesan secara objektif, dengan menggunakan data dan keajegan logika.
b. Membedakan dengan mudah, melihat nuansa, dsb.
c. Mencari informasi dari berbagai sumber
d. Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya.
Misalnya dalam komunikasi antarpribadi satu sama lain mengungkapkan semua isi hatinya
dan tujuannya seperti curhat kepada teman dekat, curhat kepada ibu. Contoh lain adalah
menghargai dan menerima kritikan sebagai bagian dari proses pendewasaan terhadap diri
sendiri.
2. Positif (Positiveness)
Memiliki perilaku positif yakni berpikir positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Rasa
positif merupakan kecenderungan seseorang untuk mampu bertindak berdasarkan penilaian
yang baik tanpa merasa bersalah yang berlebihan, menerima diri sebagai orang yang
penting dan bernilai bagi orang lain, memiliki keyakinan atas kemampuannya untuk
mengatasi persoalan, peka terhadap kebutuhan orang lain, pada kebiasaan sosial yang
telah diterima. Dapat memberi dan menerima pujian tanpa pura-pura memberi dan
menerima penghargaan tanpa merasa bersalah.
3. Kesamaan (Equality)
Keefektifan komunikasi antarpribadi juga ditentukan oleh kesamaan-kesamaan yang
dimiliki pelakunya. Seperti nilai, sikap, watak, perilaku, kebiasaan, pengalaman, dan
sebagainya. Contoh : seorang siswa SMP akan lebih bisa terbuka kepada teman
sebayanya.
Kesetaraan merupakan perasaan sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi
atau rendah, walaupun terdapat perbedaan dalam kemampuan tertentu, latar belakang
keluarga atau sikap orang lain terhadapnya. Rahmat (2005: 135) mengemukakan bahwa
persamaan atau kesetaraan adalah sikap memperlakukan orang lain secara horizontal dan
demokratis, tidak menunjukkan diri sendiri lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain karena
status, kekuasaan, kemampuan intelektual kekayaan atau kecantikan
4. Empati (Empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada posisi atau
peranan orang lain. dalam arti bahwa seseorang secara emosional maupun intelektual
mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. Komunikasi antarpribadi
dapat berlangsung kondusif apabila komunikator (pengirim pesan) menunjukkan rasa empati
pada komunikan (penerima pesan). Menurut Sugiyo (2005: 5) empati dapat diartikan
sebagai menghayati perasaan orang lain atau turut merasakan apa yang dirasakan orang
lain.. Apabila empati tersebut tumbuh dalam proses komunikasi antarpribadi, maka suasana
KOMUNIKASI BISNIS
2015 13 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
hubungan komunikasi akan dapat berkembang dan tumbuh sikap saling pengertian dan
penerimaan.
5. Dukungan (Supportiveness)
Komunikasi antarpribadi akan efektif bila dalam diri seseorang ada perilaku supportif.
Maksudnya satu dengan yang lainnya saling memberikan dukungan terhadap pesan yang
disampaikan. Dalam komunikasi antarpribadi diperlukan sikap memberi dukungan dari pihak
komunikator agar komunikan mau berpartisipasi dalam komunikasi. Sikap supportif adalah
sikap yang mengurangi sikap defensive. Orang yang defensif cenderung lebih banyak
melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikan dari pada
memahami pesan orang lain.
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal
yang menyenangkan bagi komunikan. Kita dapat menyatakan komunikasi akan lebih efektif
bila para komunikan saling menyukai.
Maka dalam hal ini komunikasi antar personal akan berjalan secara efektif bila
komunikan dan komunikator saling menyukai atau dengan kata lain tertanam hubungan
emosional yang kuat dan baik.
6 Keyakinan
Komunikasi yang efektif membutuhkan adanya keyakinan dalam diri komunikator maupun
komunikan. Keyakinan dalam berkomunikasi di tunjukkan adanya perasaan senang satu
sama lain dan tidak merasa segan satu sama lain.
7 Kesiapan.
Kesiapan dalam berkomunikasi di perlukan agar tujuan komunikasi dapat tercapai.
8 Manajemen interaksi
Manajemen interaksi dalam komunikasi ini di tunjukkan oleh ada tidaknya pelaku komunikasi
yang di abaikan. Kemampuan dalam manajemen interaksi ini dapat di lihat dari perilaku
komunikasi yang dapat berupa mimic muka, ekspresi suara, bahasa tubuh dan gerakan
mata.
9 sikap ekspresif
Komunikasi interpersonal yang efektif membutuhkan sikap ekspresif. Sikap ini dapat di lihat
dari adanya kesungguhan dalam berbicara atau mendengarkan, yang dapatdi lihat dalam
bahasa verbal maupun non verbal.
10 orientasi pada orang lain
Orientasi pada orang lain adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan orang lain
dan menganggap lawan bicara sebagai pusat perhatian. Dapat di tunjukkan melalui bahasa
verbal maupun non verbal.
KOMUNIKASI BISNIS
2015 14 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
Hambatan-hambatan dalam komunikasi meliputi Bypassing, bingkai referensi, yang
berbeda, kurangnya kemampuan berbahasa, gangguan emosi, dan keterbatasan fisik
j. Mengatasi hambatan komunikasi interpersonal
Cara-cara yang dapat di lakukan untuk mengatasi hambatan atau kendala dalam
komunikasi interpersonal antara lain :
1. Komunikator harus dapat mengatasi masalah.
2. Mempertanyakan prasangka
3. Mengajukan pertanyaanuntuk menstimuli
Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu
untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui
proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang
mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami
diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau
perbuatan kitadan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan
berimajinasi secarakreatif.
Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi
dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku
kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri
pribadi ini.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas
spesifik dari individu (Fisher 1987:134).
KOMUNIKASI BISNIS
2015 15 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem),
dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves). Namun, pada tahun 1992,
sebuah bab dalam komunikasi, berpendapat bahwa “komunikasi intrapersonal” adalah
sebuah konsep yang cacat.
Pengertian tentang “communicaton intrapersonal” itu sendiri adalah ambigu: banyak definisi
tampak melingkar karena mereka meminjam, menerapkan dan dengan demikian
mendistorsi fitur konseptual (misalnya, pengirim, penerima, pesan, dialog) ditarik dari
komunikasi antar-orang normal, tidak diketahui entitas atau orang -bagian yang
diduga melakukan “intrapersonal” tukar, dalam banyak kasus, sebuah bahasa yang sangat
pribadi yang mengemukakan, setelah analisis, ternyata benar-benar dapat diakses dan
akhirnya tidak dapat dipertahankan.
Secara umum, komunikasi intrapersonal tampaknya timbul dari kecenderungan untuk
menafsirkan proses mental batin yang mendahului dan menyertai perilaku komunikatif kita
seolah-olah mereka juga jenis lain proses komunikasi
KOMUNIKASI BISNIS
2015 16 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id
sampai seperempat detik.Supaya dapat diingat, informasi harus dapat disandi (encoded)
dan masuk pada STM.
STM hanya mampu mengingat tujuh (plus atau minus dua) bit informasi. Jumlah bit
informasi disebut rintangan memori (memori span). Untuk meningkatkan kemampuan STM,
para psikologi menganjurkan kita untuk mengelompokkan informasi; kelompoknya disebut
chunk.
3. Teori Aus
Menurut teori ini, memori hilang atau memudar karena waktu. Seperti otot, memori kita
barukuat bila dilatih terus menerus. Namun menurut Hunt, makin sering mengingat, makin
jelek kemampuan mengingat. Dimana tidak selamanya waktu dapat mengauskan memori.
Daftar Pustaka
1. Bovee. Courtland L; Thill, John V. Business Communication Today. Ed. 6,Edisi Internasional.
Upper Saddle River . New Jersey, Prentice Hall International, 2000.
2. Purwanto, Djoko., (2010), Komunikasi Bisnis, Edisi 4, Jakarta: Erlangga
3. Burhanudin , SE., SE., M.Si., Komunikasi Bisnis.Ed. 1., Jakarta: Pustaka Pelajar
4. Guffey, M.E., Rhodes, K & Rogin, P., (2006), Komunikasi Bisnis: Proses dan Produk, Buku I,
Edisi 4, Terj. Jakarta: Salemba 4
KOMUNIKASI BISNIS
2015 17 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
FITRIA NURSANTI SE., MPd. http://www.mercubuana.ac.id