DOSEN PEMBIMBING :
2021
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................i
Daftar Isi.....................................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia setiap hari melakukan komunikasi mulai dari lingkungan
keluarga, di tempat bekerja, di pasar, dan sebagainya. Sejalan hal tersebut
komunikasi adalah suatu kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia.
Komunikasi interpersonal secara umum merupakan proses pertukaran
informasi antar orang atau antar pribadi dengan tujuan untuk mempengaruhi
perilaku. Sebagai suatu kebutuhan, komunikasi juga diperlukan organisasi
untuk mendukung kelancaran aktivitas di dalam organisasi.
Dalam proses komunikasi terdapat pihak yang menyampaikan pesan
(komunikator) untuk menyampaikan pesan kepada penerima pesan
(komunikan) dengan melalui media pesan. Komunikator umumnya
mengharapkan adanya feedback atau umpan baik dari penerima pesan, sebagai
tanda keberhasilan dalam berkomunikasi. Komunikasi dalam literatur perilaku
organisasi secara umum menyatakan bahwa proses komunikasi antar pribadi
(interpersonal) memegang peran penting di mana proses komunikasi dapat
berlangsung dengan baik atau tidak terletak dari persepsi individu yang
terlibat dalam proses komunikasi. Kesalahan persepsi dalam berkomunikasi
dapat mempengaruhi proses komunikasi menjadi kurang efektif atau terjadi
kegagalan berkomunikasi.
Dalam proses berkomunikasi guru menyampaikan pesan melalui
percakapan langsung atau menggunakan media handphone, telepon, atau
melalui media tulis seperti memo, atau surat. Dengan kata lain berlangsungnya
proses komunikasi tersebut termasuk dalam jenis komunikasi verbal. Selain
komunikasi verbal, proses komunikasi dapat dilakukan dengan bahasa isyarat
1
3 tanpa percakapan, proses komunikasi ini disebut sebagai komunikasi non
verbal (Chang, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal) ?
2. Apa saja tujuan Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal) ?
3. Apa saja ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal) ?
4. Apa Pentingnya Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal) ?
5. Apa saja proses Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal) ?
6. Apakah Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Komunikasi Antar Pribadi
(Interpersonal).
2. Untuk mengetahuitujuan Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal).
3. Untuk mengetahui ciri-ciri Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal).
4. Untuk mengetahui pentingnya Komunikasi Antar Pribadi
(Interpersonal).
5. Untuk mengetahui proses Komunikasi Antar Pribadi ( Interpersonal ).
6. Untuk mengetahui Efektivitas Komunikasi Antar Pribadi
(Interpersonal).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dijelaskan di atas tidak akan terjadi lagi, dikarenakan masing-masing
individu sudah saling mengenal.
Komunikasi antarpribadi merupakan tingkatan awal yang
dilakukan setiap manusia dalam kegiatan berkomunikasi. Hal ini tidak bisa
dihindari dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang pastinya
membutuhkan komunikasi.
4
komunikasi antarpribadi, bukan dari media massa dan pendidikan
formal.
c. Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna
Manusia diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus makhluk
sosial. Akibatnya, dalam kehidupan sehari-hari orang cenderung
menciptakan dan memelihara hubungan dekat dengan orang
lain.Tujuan lebih lanjutnya yaitu membantu mengurangi kesepian
dan ketegangan serta membuat kita lebih positif terhadap diri kita
sendiri.
d. Mengubah Sikap dan Perilaku
Dalam komunikasi antarpribadi kita sering berupaya menggunakan
sikap dan perilaku orang lain. Kita menginginkan seseorang
memilih suatu cara tertentu, membaca buku, mendengarkan musik
genre terbaru, memberi suatu barang, mencoba makanan baru,
berfikir dengan cara tertentu, menonton bioskop, percaya bahwa
sesuatu baik dan tidak baik, dan semacamnya. Singkatnya kita
banyak mempergunakan waktu untuk mempersuasi orang lain
melalui komunikasi antarpribadi.
e. Bermain dan Mencari Hiburan
Bermain bisa dikatakan segala kegiatan untuk menciptakan
kesenangan. Contohnya seperti bercerita dengan teman tentang
liburan, membicarakan olahraga, menceritakan kejadian-kejadian
lucu, dan pembicaraan-pembicaraan lainnya yang hampir
menyamai yang bertujuan untuk hiburan.Sering sekali tujuan yang
satu ini dianggap tidak penting. Tapi sebenarnya komunikasi ini
sangatlah penting. Karena dapat memberi suasana yang lepas dari
keseriusan, kejenuhan, ketegangan, dan sebagainya.
f. Membantu Orang Lain
Beberapa contoh profesi yang bersifat menolong orang lain di
antaranya: Psikiater, psikolog klinik, dan ahli terapi. Pekerjaan
tersebut sebagian besar dikerjakan dengan komunikasi
5
antarpribadi. Sama halnya dengan kita memberi nasihat dan saran
kita pada teman-teman kita yang sedang dihadapkan dengan
masalah dan sedang berusaha menyelesaikan masalah tersebut.
6
menerus berganti posisi, maka kedudukan keduanya
ialah setara atau memiliki sifat dialogis dan bukan satu
arah. Meski beberapa individu mencoba untuk
mendominasi dalam komunikasi itu, tapi komunikasi
tidak akan berlangsung dengan baik bila orang tersebut
tidak memberikan kesempatan bagi lawan bicaranya
untuk memberikan tanggapan atas apa yang
disampaikan.
e. Mempunyai efek yang paling kuat dibanding konteks
komunikasi lainnya.
Sang Komunikator dapat mempengaruhi langsung
tingkah laku (konatif) dari komunikannya dengan cara
memanfaatkan pesan verbal dan nonverbal. Pengaruh
dari seseorang terhadap orang lain lebih kuat untuk
mengambil keputusan penting dalam hidupnya. Tingkat
keberhasilan dalam proses komunikasi antarpribadi
biasanya ditentukan denganbinteraksi yang setara di
antara berbagai pihak yang terlibat.
7
intelektual dan sosial setiap orang sangat ditentukan oleh kualitas
komunikasinya dengan orang lain.
Kedua, identitas atau jati diri seorang anak terbentuk karena ada
komunikasi dengan orang lain. Selama berkomunikasi dengan orang lain,
secara sadar maupun tidak sadar ia akan mengamati, memerhatikan, dan
mencatat dalam hati semua tanggapan yang orang lain berikan terhadap
dirinya. Seorang anak akan menjadi tahu bagaimana pandangan orang
terhadap dirinya. Berkat bantuan komunikasi dengan orang lain, seseorang
bisa menemukan jati dirinya, yaitu mengetahui siapa dirinya yang
sebenarnya.
Ketiga, dalam memahami realitas lingkungan sosial di
sekelilingnya serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pemahaman yang
dimilikinya tentang lingkungan sekitarnya, seorang anak perlu
membandingkan dengan kesan-kesan dan pemahaman orang lain tentang
suatu realitas. Tentu, perbandingan sosial (social comparation) semacam
ini hanya dapat dilakukan melalui komunikasi dengan orang lain,
Keempat, kesehatan mental sebagian besar orang ditentukan oleh
kualitas komunikasi atau hubungannya dengan orang lain, terlebih seorang
guru yang sangat berpengaruh bagi perkembangan siswanya. Bila
hubungan dengan orang lain diliputi dengan berbagai masalah, tentu ia
akan cemas, merasa sedih, menderita, hingga akhirnya frustasi. Jika
dilanjutkan dengan dia menarik diri serta menghindar dari orang lain,
maka rasa sepi yang dideritanya akan menimbulkan penderitaan, tidak
hanya kerusakan emosional atau batin, namun bisa juga berdampak bagi
fisiknya.
Untuk mendapatkan kebahagiaan, orang memerlukan konfirmasi dari
orang lain, yakni pengakuan dari orang lain yang menyatakan bahwa dia
normal, sehat, dan bahagia. Lawan dari konfirmasi adalah diskonfirmasi,
yaitu penolakan dari orang lain berupa tanggapan bahwa dirinya abnormal,
tidak sehat, dan tidak bahagia. Semua itu hanya dapat diperoleh dengan
konfirmasi secara pribadi dari orang lain.
8
E. Proses Komunukasi Antar Pribadi (Interpersonal)
Komunikasi interpersonal yang tersusun dari banyak proses yang
saling terkait,terdiri dari produksi pesan,pengolahan pesan, koordinasi
interaksi,dan persepsi sosial. Produksi pesan adalah proses menghasilkan
perilaku verbal dan non verbal yang dimaksudkan untuk menyampaikan
sesuatu keadaan batin kepada orang lain guna mencapai tujuan
sosial.Koordinasi interaksi adalah proses menyelaraskan aktivitas produksi
pesan dan pengelolah pesan(juga dengan perilaku-perilaku lainnya)
sepanjang berlangsungnya sebuah episode sosial sehingga menghasilkan
pertukaran yang lancar dan koheren. Terahir, persepsi sosial, termasuk
menyalami diri kita sendiri, orang lain, hubungan sosial,dan pranata sosial.
Pengertian proses dapat diartikan sebagai rangkaia atau peristiwa
yang sedang berlangsung untuk mencapai suatu hasil tertentu. Proses
komunikasi itu sendiri merupakan rangkaian kegiatan atau peristiwa ketika
pesan mulai dismpaikan sendiri disampaikan sendiri sampai terjadinya
tindakan sebagi pengaruh dari pesan itu atau tidaknya perubahan pada
sasaran.
9
informasi yang dianggap paling efektif dan proses nya dapat dilakukan
dengan cara sangat sederhana.
Selain efektif, komunikasi antarpribadi merupakan proses
pertukaran informasi yang dianggap penting dan menjadi keharusan bagi
setiap insan, baik dalam organisasi formal maupun non-formal. Tidak
seorang pun manusia di atas dunia ini yang tidak melakukan komunikasi.
Setiap orang senantiasa membutuhkan dan berusaha membuka serta
menjalin komunikasi dengan orang lain. Adanya sejumlah kebutuhan di
dalam dir setiap individu hanya dapat dipuaskan melalui kegiatan
komunikasi antar sesamanya. Oleh karena itu, penting bagi semua orang
untuk memiliki keterampilan berkomunikasi, tanpa dibatasi oleh
jabatan,status social maupun stratifikasi dalam kehidupan social
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggung jawabkan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12